Jemput Rizqi Lewat
11 Pintu
Banyak jalan menuju Roma. Demikian juga banyak jalur
pembuka-pembuka pintu rizqi. Rizqi di sni tidak hanya dalam satu bentuk saja.
Termasuk di dalamnya adalah anakatau keturunan. Pada zaman dulu di daerah Jawa
ada ungkapan banyak anak banyak rejeki. Kiranya ungkapan ini benar adanya.
Seperti dalam salah satu firman Allah disebutkan : “ Dan tidak satupun makhluk
bergerak (bernyawa ) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rizqinya….” (QS
Hud : 6 juz 11).
Setiap anak diberi rizqi yang dapat meningkat terus,
sejalan dengan ketaatan keyakinan terhadap Allah SWT serta ikhtiarnya mencari
pintu- pintu rizqi itu. Langkah-langkah membuka rizqi merupakan langkah kita
dalam mendekati Allah SWT untuk meminta dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan kita.
Langkah-langkah ini hanya dimaksudkan untuk memperoleh keridhaannya. Ada salah
satu pintu yang kita lewati belum bisa membukakan pintu rizqi, kita harus
mencoba pintu yang lain. Demikian semua ini lagi-lagi sarana menuju pendekatan
diri sebagai hamba kepada Kholiqnya.
Beberapa Pintu Rizqi Yang Bisa Dilewati
1.Iman dan Taqwa
Banyak sekali dalil-dalil baik dari Al Qur’an maupun
Hadits yang menerangkan hal ini diantaranya,dalam AlQur’an surat Ath-Thalaq
yang bila diterjemahkan seperti ini:
“ Barang siapa yang percaya kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rizqi dari arah yang tiada
disangka-sangkanya.” (QS Ath-Thalaq ; 2-3).
2. Istighfar dan Taubat
Adaou istighfar seperti diterangkan Imam ARaghib
Al-Ashfahani adalah meminta ampunan dengan ucapan dan perbuatan. “Maka Aku
berkata (kepada mereka), mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia
mahapengampun.” ( QS: Nuh :10).
3. Akhlaq Mulia
Akhlaq baik adalah sifat, sikap dan tingkah laku baik
terhadap sesame maupun orang lain baik istri, anak,orang tua maupun kerabat
dekat. Nabi Muhammad SAW menjamin bahwa orng yang berakhlak baik akan mendapat
kebaikan dari Allah. Sebaliknya orang yang berakhlak buruk akan mendapatkan
malapetaka dari perbuatannya.
Sikap santun kepada orang lain akan mendapatkan karunia
besar berupa keluasan rizqi. Bersikap lemah lembut hendaklah dilakukan hanya
karena mencari ridhaAllah SWT, bukan karena ingin dipujioleh manusia.
4. Tawakkal
Tawakkal tidaklah berarti meninggalkan usaha. Setiap
muslim wajib bersusah payahdan berusaha untuk mendapatkan penghidupan. Hanya
saja ia tidak boleh menyandarkan diri pada kelelahan kerja keras dan usahanya,
tetapi ia harus meyakini bahwa segala urusan adalah milik Allah SWT dan rizqi
hanyalah dari Dia semata.
5. Ikhlas Beribadah Kepada Allah
Dalam sebuah Hadits Nabi SAW menjelaskan, Allah SWT
menjadikan kepada orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnmya dengan dua hadiah.
Sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah sepenuhnya dengan dua kesulitan.
Dua hadiah bagi orang yang beribadah dengan keikhlasan itu adalah: Kekayaan dan
memenuhi kebutuhannya. Dan dua kesulitan bagi yang tidak beribadah adalah:
Memenuhi kedua tangan bagi orang yang tidak beribadah dengan berbagai kesibukan
dan ia tetap tidak mampu memenuhi kebutuhannya sehingga dia tetap tergantung
pada manusia.
6. Haji dan Umroh
Orang-orang yang mendapat kesulitan dalam usaha
mendapatkan rezeqi yang banyak banyak bagi diri dan keluarganya dapat melakukan
haji dan umrah sebagai jalan melapangkan rizqinya. Haji dan umrah semata-mata
diniatkan mencari keridhaan dari Allah SWT.
Dari Jabir radhiallahu anhu, Nabi shallaahu alaihi
wasallam bersabda, “Hendaklah kamu selalua haji dan umrah karena sesungguhnya
ibadah haji dan umrah ini menghilangkan kemiskinan dan dosa sebagaimana api
pandai besi membersihkan karat besi.”(HR Thabbarani dan Al Bazzar).
7. Silaturrahim
Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abu Bakrah radari Nabi
Muhammad SAW beliau bersabda : “Sesungguhnya ketaatan yang paling disegerakan
pahalanya adalah silaturrahim. Hingga satu keluarga yang ahli maksiat pun,
harta mereka bisa berkembang dan jumlah mereka bertambah banyak jika mereka
bersilaturrahim.Dan tidaklah ada satu keluarga yang saling bersilaturreahim
kemudian mereka membutuhkan (kekurangan).
Islam bahkan tidak melarang berbuat baik kepada kerabat
dekat yang suka berbuat maksiat, hingga kepada orang-orang kafir. Allah SWT
berfirman: “ Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu
dan negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang berlaku adil.” (QS
Al-Mumtahanah ; 8).
8. Bersedekah
Dalam firman Allah, “Dan barang apa saja yang kamu
nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rizqi yang sebaik-baiknya.”(QS
Assaba : 39).
9. Menafkahi Penuntut Ilmu
Dari ANas bin Malik ra, ia berkata, “Dua orang bersaudar
hidup pada masa RasulullahSAW, salah seorang datang (mengaji) kepada NabiSAW,
sedang yang lain bekerja. Yang bekerja ini mengeluh kepada Nabi, keadaan
saudaranya yang tidak bekerja. Beliau bersabda : “Semoga engkau dilimpahi rizqi
karenanya.” (Hr. Tirmidzi dan Hakim).
10. Menolong Si Lemah
Imam Bukhori meriwayatkan dari Mush’ab bin Sa’d ra. Ia
berkata, bahwa Sa’d memiliki kelebihan dari orang lain . Maka Rasulullah SAW
bersabda: “Bukankah kalian ditolong dan diberikan rizqi karena orang-orang
lemah di antara kalian.”
Dari Abu Darda’ ra. Nabi SAW bersabda: “Senangkah hatimu
mrnjadi lunak dan kebutuhan kamu terkabulkan? Santunilah anak yatim, usaplah
kepalanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaa kau akan linak dan segala
kebutuhanmu akan tercapai.” (Hr. Thabrani).
11. Hijrah FI Sabilillah
Hijrah yang dimaksud di sini adalah orang yang berhijrah
dari negerinya itu adalah untuk mendapatkan ridha Allah SWT dengan menegakkan
agamanya yang merupakan kewajiban baginya, dan merupakan sesuatu yang dicintai
Allah, juga untuk menolong saudara-saudaranya yang beriman dari bahaya yang
dilakukan oleh orang-orang yang tak beriman.
Kedudukan seorang hamba dalam menjemput rizqi yang akan
diterimanya dari Allah SWT, wajib dipergunakan secara baik, sebagai bekal hidup
di dunia dan akhirat.
Dan sebaik-baik rizqi adalah anak-anak yang shalih dan
shalihah, yang kelak akan mengantarkan kita ke surga dan sebagai penolong dan
pembela dari siksa neraka.
Disarikan dari majalah Aulia ,
0 komentar:
Posting Komentar