CIRI CIRI INDIVIDU RESILIEN
Menurut Wolin dan Wolin (1999), ada tujuh karakteristik
utama yang dimiliki oleh individu yang resilien. karakteristik-karakteristik
inilah yang membuat individu mampu beradaptasi dengan baik saat menghadapi
masalah, mengatasi berbagai hambatan, serta mengembangkan potensi yang
dimilikinya secara maksimal. Masing-¬masing karakteristik ini memiliki bentuk
yang berbeda-beda dalam tiap tahap perkembangan (anak, remaja, dcwasa). Berikut
karakteristik / ciri-ciri manusia yang resilien :
1. Insight
kemampuan untuk memahami dan memberi arti pada situasi,
orang-orang yang ada di sekitar, dan nuansa verbal maupun nonverbal dalam
komunikasi, individu yang memiliki insight mampu menanyakan pertanyaan yang
menantang dan menjawabnya dengan jujur. Hal ini membantu mereka untuk dapat
memahami diri sendiri dan orang lain serta dapat menyesuaikan diri dalam
berbagai situasi.
2. Kemandirian
kemampuan untuk mengambil jarak secara emosional maupun
fisik dari sumber masalah dalam hidup seseorang. Kemandirian melibatkan
kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara jujur pada diri sendiri dengan
peduli pada orang lain. Orang yang mandiri tidak bersikap ambigu dan dapat
mengatakan “tidak” dengan tegas saat diperlukan. Ia juga memiliki orientasi
yang positif dan optimistik pada masa depan.
3. Hubungan
Seseorang yang resilien dapat mengembangkan hubungan yang
jujur, saling mendukung dan berkualitas bagi kehidupan, ataupun memiliki role
model yang sehat. Remaja mengembangkan hubungan dengan melibatkan diri (recruiting)
dengan beberapa orang dewasa dan teman sebaya yang suportif dan penolong. Pada
masa dewasa, hubungan menjadi matang dalam bentuk kelekatan (attaching), yaitu
ikatan personal yang menguntungkan secara timbal balik dimana ada karakteristik
saling memberi dan menerima.
4. Inisiatif
Individu yang resilien bersikap proaktif, bukan reaktif,
bertanggung jawab dalam pemecahan masalah, selalu berusaha memperbaiki diri
ataupun situasi yang dapat diubah, serta meningkatkan kemampuan mereka
menghadapi hal-hal yang tak dapat diubah. Mereka melihat hidup sebagai
rangkaian tantangan dimana mereka yang mampu mengatasinya. Anak-anak yang
resilien memiliki tujuan yang mengarahkan hidup mereka secara konsisten dan
mereka menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh untuk berhasil di sekolah.
5. Kreativitas
Kreativitas melibatkan kemampuan memikirkan berbagai
pilihan, konsekuensi, dan alternatif dalam menghadapi tantangan hidup. Individu
yang resilien tidak terlibat dalam perilaku negatif sebab ia mampu
mempertimbangkan konsekuensi dari tiap perilakunya dan membuat keputusan yang
benar.
Kreativitas juga melibatkan daya imajinasi yang digunakan
untuk mengekspresikan diri dalam seni, serta membuat seseorang mampu menghibur
dirinya sendiri saat menghadapi kesulitan. Anak yang resilien mampu secara
kreatif menggunakan apa yang tersedia untuk pemecahan masalah dalam situasi
sumber daya yang terbatas. Selain itu, bentuk-bentuk kreativitas juga terlihat
dalam minat, kegemaran, kegiatan kreatif dari imajinatif.
6. Humor
Humor adalah kemampuan untuk melihat sisi terang dari
kehidupan, menertawakan diri sendiri, dan menemukan kebahagiaan dalam situasi
apapun. Seseorang yang resilien menggunakan rasa humornya untuk memandang
tantangan hidup dengan cara yang baru dan lebih ringan. Rasa humor membuat
saat-saat sulit terasa lebih ringan.
7. Moralitas
Moralitas atau orientasi pada nilai-nilai ditandai dengan
keinginan untuk hidup secara baik dan produktif. Individu yang resilien dapat
mengevaluasi berbagai hal dan membuat keputusan yang tepat tanpa takut akan
pendapat orang lain. Mereka juga dapat mengatasi kepentingan diri sendiri dalam
membantu orang yang membutuhkan. Moralitas adalah kemampuan berperilaku atas
dasar hati nurani.
Sebuah penelitian telah menyatakan bahwa manusia dapat
menggunakan resiliensi untuk hal-hal berikut ini (dalam Reivich & Shatte,
2002):
a. Overcoming
Dalam kehidupan terkadang manusia menemui kesengsaraan,
masalah-masalah yang menimbulkan stres yang tidak dapat untuk dihindari. Oleh
karenanya manusia membutuhkan resiliensi untuk menghindar dari
kerugian-kerugian yang menjadi akibat dari hal-hal yang tidak menguntungkan
tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menganalisa dan mengubah cara
pandang menjadi lebih positif dan meningkatkan kemampuan untuk mengontrol kehidupan
kita sendiri. Sehingga, kita dapat tetap merasa termotivasi, produktif,
terlibat, dan bahagia meskipun dihadapkan pada berbagai tekanan di dalam
kehidupan.
b. Steering through
Setiap orang membutuhkan resiliensi untuk menghadapi
setiap masalah, tekanan, dan setiap konflik yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Orang yang resilien akan menggunakan sumber dari dalam dirinya
sendiri untuk mengatasi setiap masalah yang ada, tanpa harus merasa terbebani
dan bersikap negatif terhadap kejadian tersebut. Orang yang resilien dapat
memandu serta mengendalikan dirinya dalam menghadapi masalah sepanjang
perjalanan hidupnya. Penelitian menunjukkan bahwa unsur esensi dari steering
through dalam stres yang bersifat kronis adalah self-efficacy yaitu keyakinan terhadap
diri
sendiri bahwa kita dapat menguasai lingkungan secara
efektif dapat memecahkan berbagai masalah yang muncul.
c. Bouncing back
Beberapa kejadian merupakan hal yang bersifat traumatik
dan menimbulkan tingkat stres yang tinggi, sehingga diperlukan resiliensi yang
lebih tinggi dalam menghadapai dan mengendalikan diri sendiri. Kemunduran yang
dirasakan biasanya begitu ekstrim, menguras secara emosional, dan membutuhkan
resiliensi dengan cara bertahap untuk menyembuhkan diri. Orang yang resiliensi
biasanya menghadapi trauma dengan tiga karakteristik untuk menyembuhkan diri.
Mereka menunjukkan task-oriented coping style dimana mereka melakukan tindakan
yang bertujuan untuk mengatasi kemalangan tersebut, mereka mempunyai keyakinan
kuat bahwa mereka dapat mengontrol hasil dari kehidupan mereka, dan orang yang
mampu kembali ke kehidupan normal lebih cepat dari trauma mengetahui bagaimana
berhubungan dengan orang lain sebagai cara untuk mengatasi pengalaman yang
mereka rasakan.
d. Reaching out
Resiliensi, selain berguna untuk mengatasi pengalaman
negatif, stres, atau menyembuhkan diri dari trauma, juga berguna untuk
mendapatkan pengalaman hidup yang lebih kaya dan bermakna serta berkomitmen
dalam mengejar pembelajaran dan pengalaman baru. Orang yang berkarakteristik
seperti ini melakukan tiga hal dengan baik, yaitu: tepat dalam memperkirakan
risiko yang terjadi; mengetahui dengan baik diri mereka sendiri; dan menemukan
makna dan tujuan dalam kehidupan mereka.
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Hanya Ada di DEWALOTTO semua bisa jadi jutawan jadi tunggu apa lagi yukkk...
ADD WA +85569312579 Terima Kasih admint...:)
Posting Komentar