Banyak Diabaikan
Ternyata Inilah 2 Penghalang Utama Pintu Rejeki
BANGKAPOS.COM--Sama seperti ajal dan jodoh, rejeki
merupakan satu di antara sekian banyak misteri kehidupan.
Namun, Allah Ta’ala Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang
membuat aturan yang sangat manusiawi tentang konsep rezeki bagi seluruh
hamba-hamba-Nya.
Allah Ta’ala melalui Al-Qur’an Al-Karim, hadits Qudsi,
atau sabda Nabi-Nya yang mulia telah memberikan berbagai kaidah pasti tentang
sebab-sebab tercurahnya rezeki bagi seorang hamba.
Selain memberitahukan sebab-sebab tercurahnya rezeki,
Allah Ta’ala juga memberitahukan hal-hal yang menjadi penghalang tersampainya
rezeki bagi seorang hamba.
Di antara penghalang-penghalang rezeki tersebut, ada dua
penghalang utama rezeki yang amat banyak diabaikan seperti dikutip dari
islamidia.com:
Mas Eko berzikir di bawah langit mendung, memohon kepada
Yang Maha Kuasa agar awan bergeser dan tidak hujan. Mas Eko mengatakan hujan
atau tidak tetap merupakan kehendak-Nya.
1. Tidur di Pagi Hari
Banyak kaum Muslimin yang masih menyukai tidur di pagi
hari. Sebagian di antara mereka sengaja tidur setelah shalat Subuh, sebagian
lainnya bersikap acuh, tidak shalat Subuh dan tidak bersungguh-sungguh untuk
memperbaiki diri.
Padahal, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda
sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, “Tidur di pagi hari
menghalagi datangnya rezeki.”
Hadits ini dikutip oleh Imam Ibnul Jauzi dalam kitab
Shaidul Khatir.
Jika masih tidur pagi dan berharap rezeki mengalir, ia
tak ubahnya punguk yang merindukan rembulan.
2. Dosa
Salah satu ketentuan Allah Ta’ala yang diberikan kepada
orang-orang beriman ialah terhalangnya rezeki karena seorang hamba melakukan
dosa.
Dosa menghalangi seorang hamba dari berbagai jenis
rezeki, bukan hanya rezeki dalam bentuk materi berupa uang, benda, dan lain
sebagainya.
Dosa juga bisa menghalangi seorang hamba dari mendapatkan
rezeki ketaatan.
Dan ketaatan inilah sebaik-baiknya rezeki yang banyak
diabaikan oleh sebagian kaum Muslimin.
“Seorang hamba tidak bisa memperoleh rezeki karena dosa
yang dikerjakannya,”
Hadits yang dikutip oleh Imam Ibnul Jauzi dalam kitab
Shaidul Khatir ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Ibnu Majah,
Imam Ibnu Hibban, Imam Al-Hakim, dan Imam Al-Baghawi Radhiyallahu ‘anhum
‘ajma’in.
***
Alangkah bahagianya menjadi seorang Muslim dan Mukmin.
Hidup sudah diatur dengan sangat baik oleh Allah Ta’ala.
Dia sudah memberikan berbagai macam kaidah dan aturan
yang jika dituruti hanya akan menghasilkan kebaikan.
Zikir Pembuka Pintu Rejeki
Lafadz Istighfar merupakan salah satu dzikir untuk
memohon ampun kepada Allah.
Biasanya setelah salat, umat muslim tidak akan melewatkan
untuk mengucapkan kalimat Astagfirullah Hal Adzim tersebut.
Harapannya, Istighfar mampu menghapuskan dosa-dosa yang diperbuat.
Ternyata, tidak hanya untuk memohon ampunan, kalimat dzikir yang sering
diucapkan Nabi Muhammad ini juga memiliki banyak keutamaan lain jika diamalkan.
Kalimah Itighfar ternyata menjadi salah satu pembuka
kunci pintu rejeki.
Namun banyak kaum muslimin yang tidak mengetahuinya.
Dikutip dari ummi-online, disebutkan pada salah satu
kutipan ayat al-qur’an berikut ini :
“Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada TuhanMu dan
bertobat kepadaNya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai
waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karuniaNya kepada setiap
orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu
akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat).” (Q.S. Hud ; 3 ).
Nah… membaca kutipan ayat di atas seolah kembali
menegaskan, Allah memang berjanji akan memberi banyak kenikmatan saat kita
tidak lupa beristighfar.
Sudah banyak juga yang membuktikannya, betapa dzikir
istigfar memang mengundang banyak keajaiban di dalam hidup.
Namun sudahkah kita paham apa sih sebenarnya makna
terbesar dari istigfar ini ? dan mengapa bisa mengundang banyak kenikmatan dan
keajaiban? Atau adakah yang sudah rajin beristighfar namun keajaiban tidak juga
datang, bisa jadi itu terjadi karena kita kurang paham makna istigfar yang
sebenarnya, sehingga istigfar yang kita ucapkan menjadi kering tanpa
penghayatan.
Kalau saja kita mau kembali merenungi ayat di atas,
sebenarnya disamping ampunan atas dosa melalui zikir istigfar tersebut yang
membuat Allah turunkan barokahnya, makna terdalam istighfar sendiri adalah
diberinya kemampuan oleh Allah untuk sanggup melihat kesalahan sendiri.
Banyak sekali orang sangat jeli saat melihat kesalahan
orang lain, namun sulit melihat dengan jelas kesalahannya sendiri, akibatnya
proses perbaikan diri menjadi statis disaat kesalahan diri sendiri saja tidak
paham.
Nah… dengan rutin melakukan istighfar, Allah akan
membantu kita melihat dengan jelas kesalahan-kesalahan kita apa saja, lalu
sesudah itu kita juga akan diberi kemudahan memperbaiki kesalahan tersebut
sehingga saat diri kita terus meningkat secara kualitas, disitulah sebenarnya
pemancing kenikmatannya sehingga keajaiban-keajaiban datang menghampiri kita.
Untuk memudahkan, mari simak analogi dibawah ini :
Saat orang melakukan sebuah proses ikhtiar (sebut saja
buka wirausaha) lalu gagal, apa yang terjadi jika kegiatan wirausaha terus
dilanjutkan dengan kesalahan yang sama ?? tentu saja hasilnya gagal lagi kan ?.
Lalu apa bedanya saat kesalahan dari prosedur wirausaha
itu kita paham dengan persis titik kesalahannya dimana, tentu saja kita jadi
paham juga kan apa saja yang harus diperbaiki, dan saat proses perbaikan yang
dilakukan dengan didahului pengetahuan atas kesalahan kita, dijamin akan
mendatangkan hasil yang berbeda, keberhasilan pasti akan menjadi miliki kita.
Nah… kelihatan sekarang yaa…ternyata pengetahuan atas
kesalahan itu penting sekali agar proses perbaikan lebih terarah dan memiliki
hasil yang lebih baik.
Begitulah kira-kira makna terdalam istighfar, karena
masih sedikit orang yang sanggup dengan gagah berani mengakui kesalahannya,
dimana pengakuannya juga tidak hanya sekedar pengakuan, tapi memang paham
persis salahnya dimana.
Sehingga dia menjadi sangat fokus kesalahannya apa saja,
untuk kemudian melakukan langkah perbaikan dengan arahan yang lebih jelas.
Karena tidak jarang juga kita temui orang yang
kelihatannya seperti mengakui kesalahan, namun ujung-ujungnya malah terperosok
dengan kondisi menyalahkan diri sendiri atau justru kebalikannya sibuk
mencari-cari kesalahan orang, dimana sebenarnya dia sama sekali tidak mengerti
kesalahannya apa.
Ibroh dari istighfar sebenarnya adalah alat untuk melihat
dengan fokus apa saja kesalahan-kesalahan kita, untuk kemudian kita akan diberi
keberanian untuk memperbaikinya.
Karena salah satu sumber kekuatan kita yaitu saat kita
tahu persis apa kelemahan kita, dan itu hanya bisa kita raih saat kita sudah
melakukan istigfar dengan segala kepahaman dan penghayatan.
Disamping itu, istighfar juga seolah memposisikan diri
kita sebagai tempatnya salah dan khilaf, dimana untuk menjadi orang baik
ternyata tidak mungkin datang begitu saja, namun dibantu penuh oleh Allah dalam
mewujudkannya.(*)
Penulis:
tidakada016
Editor:
tidakada016
1 komentar:
Dewalotto dan hanya dewalotto yang bisa memberi anda pengasilan tambahan dengan bermain bersama kami seru cepat dan havefun lohh...
ADD WA +85569312579 Terima Kasih admint...:)
Posting Komentar