Kantor Sekretariat Rumah Sajada

Alamat : Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman D.I. Yogyakarta

Tampak Depan PAPP Rumah Sajada

Komplek Kantor dan Asrama Putri Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman

Pendopo Rumah Sajada

Komplek Asrama Putra Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putri Rumah Sajada

Komplek Asarama Putri Wirokraman Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putra

Alamat : Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Jumat, 31 Desember 2021

Meniru Teladan Nabi Muhammad dalam Menyambut Ramadhan

Meniru Teladan Nabi Muhammad dalam Menyambut Ramadhan

 

 

Nabi Muhammad SAW memberikan teladan tentang menyambut bulan suci Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah Muhammad SAW memberikan contoh teladan paripurna tentang mempersiapkan diri kita untuk menyambut Ramadhan.

Salah satunya ialah dengan menyemarakkan puasa sunah. Seperti yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid, dikatakan, "Rasulullah SAW melakukan puasa sepanjang bulan Sya'ban atau melakukan puasa pada bulan itu kecuali beberapa hari saja beliau tidak melakukannya' (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam riwayat lain, Rasulullah dan para sahabatnya telah mempersiapkan diri menyambut Ramadhan sejak bulan Rajab. Baik persiapan fisik dengan memelihara kesehatan, maupun persiapan rohani, yakni dengan meningkatkan ibadah-ibadah sunnah sebelum masuk Ramadhan.

Kemudian, beliau juga memperbanyak doa. Di antara munajat beliau adalah: "Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku pada bulan Rajab dan Sya'ban dan panjangkanlah usiaku agar aku sampai ke bulan Ramadhan".

Begitu pun para sahabat. Mereka menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita dan keharuan. Bergembira sebab kesempatan untuk memperbanyak pahala dan menggapai ridha Ilahi amat terbuka lebar. Terharu, lantaran Allah memanjangkan usia mereka untuk berjumpa dengan Ramadhan.

Dikatakan para ahli sejarah, dahulu para salafus sholihin mempersiapkan diri sejak lima bulan setengah sebelum masuknya Ramadhan. Kemudian, lima bulan setengah pasca-Ramadhan pun mereka selalu mengharapkan bertemu kembali dengan Ramadhan dan selalu memohon agar ibadah Ramadhan yang telah lalu diterima Allah SWT.

Dengan cara demikian, mereka mampu mempertahankan suasana Ramadhan bahkan kala melalui sebelas bulan sisanya.

Pernah dilukiskan pula dalam sebuah tulisan, bahwa para sahabat menunggu kedatangan Ramadhan, tak ubahnya bagai sepasang calon pengantin yang tengah menunggu hari pernikahan.

 

Red: Hasanul Rizqa

https://www.republika.co.id

 

Istighfar Sebab Kemudahan Rezeki dan Turunnya Hujan

Istighfar Sebab Kemudahan Rezeki dan Turunnya Hujan

 

Jangan dikira bahwa dengan ucapan yang sederhana saja, rezeki mudah datang dan hujan mudah Allah turunkan. Ucapan yang sederhana tersebut adalah ucapan istighfar. Dengan memohon ampun pada Allah dan tinggalkan maksiat, niscaya pintu rezeki akan terbuka dan hujan pun akan diturunkan dengan deras.

Ayat inilah yang bisa diambil pelajaran,

 

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)

 

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan mengenai ayat di atas, “Tinggalkanlah dosa, beristighfarlah pada Allah atas dosa yang kalian perbuat. Sungguh Allah itu Maha Pengampun. Dosa yang begitu banyak akan dimaafkan oleh Allah. Maka hendaklah mereka segera memohon ampun pada Allah meraih pahala dan hilanglah musibah. Allah pun akan memberikan karunia yang disegerakan di dunia dengan istighfar tersebut yaitu akan diturunkan hujan dengan deras dari langit, juga akan dikarunia harta dan anak yang diharapkan. Begitu pula akan diberi karunia kebun dan sungai di antara kelezatan dunia.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 889). Itulah faedah istighfar dan meninggalkan dosa atau maksiat.

Terdapat sebuah atsar dari Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah istighfar yang luar biasa.

 

أَنَّ رَجُلًا شَكَى إِلَيْهِ الْجَدْب فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر الْفَقْر فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر جَفَاف بُسْتَانه فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر عَدَم الْوَلَد فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، ثُمَّ تَلَا عَلَيْهِمْ هَذِهِ الْآيَة

 

“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian setelah itu Al Hasan Al Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Riwayat ini disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di Fathul Bari, 11: 98)

Juga dapat kita lihat dari perkataan sahabat mulia Umar bin Al Khottob berikut.

Dari Asy Sya’bi, ia berkata, “’Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu suatu saat meminta diturunkannya hujan, namun beliau tidak menambah istighfar hingga beliau kembali, lalu ada yang mengatakan padanya, ”Kami tidak melihatmu meminta hujan.” ‘Umar pun mengatakan, “Aku sebenarnya sudah meminta diturunkannya hujan dari langit”. Kemudian ‘Umar membaca ayat,

 

اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا, يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا

 

“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat”

Umar pun lantas mengatakan,

 

وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا

 

“Wahai kaumku, mintalah ampun kepada Rabb kalian. Kemudian bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan pada kalian hujan lebat dari langit.” (HR. Al Baihaqi 3: 352)

Ketika menjelaskan surat Nuh di atas, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Jika kalian meminta ampun (beristigfar) kepada Allah dan mentaati-Nya, niscaya kalian akan mendapatkan banyak rizki, akan diberi keberkahan hujan dari langit, juga kalian akan diberi keberkahan dari tanah dengan ditumbuhkannya berbagai tanaman, dilimpahkannya air susu, dilapangkannyaharta, serta dikaruniakan anak dan keturunan. Di samping itu, Allah juga akan memberikan pada kalian kebun-kebun dengan berbagai buah yang di tengah-tengahnya akan dialirkan sungai-sungai.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 388)

Mengenai ayat di atas, Ibnu Katsir juga mengatakan, “Maksud ayat niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, yaitu Allah akan menurunkan hujan dengan ucapan istighfar tersebut. Oleh karenanya, dianjurkan ketika shalat istisqa’ (shalat minta hujan) untuk membaca surat Nuh ini.” (Idem, 7: 387)

Jadi, dengan istighfar dan meninggalkan dosa, musibah akan terangkat, datang kemudahan rezeki, dan mudah hujan untuk turun.

Semoga Allah memberi taufik untuk terus memperbanyak istighfar.

 

Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

https://rumaysho.com

 

Doa Doa Menyambut Bulan Suci Ramadan, Ini yang Rasulullah SAW Amalkan

Doa Doa Menyambut Bulan Suci Ramadan, Ini yang Rasulullah SAW Amalkan

 

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak doa-doa menyambut bulan suci Ramadan yang selalu Rasulullah SAW amalkan. Bukan hanya sebagai bentuk syukur dan suka cita dipertemukan dengan bulan Ramadan selanjutnya, tetapi agar keberkahan selalu menyertai.

Nabi Muhammad SAW mengamalkan doa-doa menyambut bulan suci Ramadan sebagai sunnah. Doa ini membuat umat muslim yang membaca lebih merasa siap dengan kedatangan bulan Ramadan. Begitu juga diri selalu diliputi kebaikan dan dijanjikan pahala yang melimpah.

Bulan Ramadan ditentukan oleh keberadaan hilal. Tak heran bila doa-doa menyambut bulan suci Ramadan atas kedatangan hilal turut diamalkan. Bukan hanya doa, tetapi Rasulullah SAW membawa zikir saat melihat bulan atau hilal sebagai tanda datangnya Ramadan.

Doa Rasulullah SAW Menyambut Ramadan

Mendekati bulan Ramadan, dianjurkan bagi umat Islam untuk bersuka cita dalam hati. Tidak lupa untuk membaca doa-doa menyambut bulan suci Ramadan, agar semakin mendapat keberkahan.

Berdasarkan hadist riwayat Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami, berikut bacaan doa-doa menyambut bulan suci Ramadan yang diamalkan oleh Rasulullah SAW:

Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.

Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”

Memohon agar mendapat kebaikan di bulan Ramadan pun turut dipanjatkan sebagai doa-doa menyambut bulan suci Ramadan. Bacaan doa ini bisa diamalkan sesuai dengan sunnah Rasul. Untuk menambah pahala dan upaya mempersiapkan diri menyambut datangnya bulan Ramadan.

Berikut doa-doa menyambut bulan suci Ramadan yang diamalkan oleh Rasulullah SAW berdasarkan riwayat Imam Abu Dawud :

Hilālu rusydin wa khairin (2 kali), āmantu bil ladzī khalaqaka, (3 kali), alhamdulillāhil ladzī dzahaba bi syahri kadzā, wa jā’a bi syahri kadzā.

Artinya: “Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini.” (HR Abu Dawud)

Doa Rasulullah SAW Melihat Hilal

Doa-doa menyambut bulan suci Ramadan yang diamalkan oleh Rasulullah SAW selanjutnya adalah saat melihat hilal. Umat Islam di seluruh dunia menggunakan dua pendekatan dalam menentukan awal Ramadan.

Dua pendekatan tersebut yaitu dengan hisab dan rukyat. Ketika menyaksikan hilal, Rasulullah Muhammad SAW selalu membaca doa-doa menyambut bulan suci Ramadan di bawah ini. Doa melihat hilal tersebut tercantum dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi.

Allahumma ahillahu 'alaina bil yumna wal imani was salamati wal islami rabbi wa rabbukallahu.

Artinya,

"Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu adalah Allah."

Cara menentukan awal Ramadan dengan metod hisab adalah perhitungan untuk memprediksi ketinggian hilal yang menjadi penanda pergantian bulan dalam sistem kalender hijriah. Ketika diprediksi sudah berada di ketinggian di atas 0 derajat, maka sudah bisa dikatakan bulan berganti.

Sedangkan rukyat adalah metode menentukan awal Ramadan yang dilakukan dengan menyaksikan hilal baik dengan mata secara langsung maupun dengan alat. Jika sudah muncul, hilal akan terlihat seperti garis lengkung tipis.

Bacaan Zikir Melihat Hilal Ramadan

Bukan hanya membaca doa-doa menyambut bulan suci Ramadan, tetapi dzikir turut dilantunkan. Berdasarkan hadist riwayat Imam Ahmad dijelaskan, Rasulullah SAW membawa zikir saat melihat bulan atau hilal sebagai tanda datangnya Ramadan.

Berikut bacaan zikir yang diamalkan Rasulullah SAW ketika melihat hilal Ramadan :

Allāhu akbaru, lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīmi. Allāhumma innī as’aluka khaira hādzas syahri, wa a‘ūdzu bika min syarril qadari, wa min syarril mahsyari.

Artinya: “Allah maha besar. Tiada daya dan upaya kecuali berkat pertolongan Allah yang maha agung. Aku memohon kepada-Mu kebaikan bulan ini (Ramadan). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan takdir dan keburukan mahsyar.”

Membaca zikir dapat menunjukkan bahwa umat muslim sebagai manusia adalah makhluk yang lemah dan selalu senantiasa membutuhkan pertolongan Allah. Selain itu, bacaan doa zikir ini dapat memohon kebaikan di bulan Ramadan serta perlindungan dari takdir yang buruk.

Doa Rasulullah SAW Meminta Ampunan

Ketika bulan Ramadan segera tiba, Rasulullah SAW pun memohon ampunan dengan doa-doa menyambut bulan suci Ramadan. Tidak hanya kepada umat yang hidup sezaman dengan Rasulullah.

Cintanya diberikan kepada umatnya yang hidup di masa yang jauh dari zaman Rasulullah. Cinta itu diwujudkan dalam bentuk doa. Banyak sekali doa-doa menyambut bulan suci Ramadan Rasulullah SAW yang ditujukan kepada umatnya.

Di antara sekian banyak doa, Rasulullah SAW memohonkan kepada Allah SWT agar umatnya dijauhkan dari azab. Doa-doa menyambut bulan suci Ramadan tersebut terdapat dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA.

Allahumma la tursil 'ala ummati 'adzaban min fauqihim wa la min tahti arjulihima wa la talbishum syiya'an.

Artinya:

"Ya Allah, jangan Engkau kirim kepada umatku azab dari arah atas mereka, dan juga jangan kirim azab dari arah kaki mereka, dan jangan Engkau campurkan mereka dengan macam-macam golongan yang saling bertentangan."

Menuntaskan Utang Puasa

Menjelang bulan Ramadan, sudah seharusnya untuk membayar semua utang puasa di tahun sebelumnya. Puasa ini disebut puasa Qadha. Puasa Qadha wajib dilaksanakan sebanyak hari puasa yang telah ditinggalkan saat Ramadan.

Ketentuan membayar hutang puasa Ramadan dapat dilihat jelas dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.

Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Menyambut dengan Gembira

Amalan yang bisa dilakukan sebelum bulan Ramadan yang tak kalah penting adalah menyambut bulan suci ini dengan penuh suka cita. Amalan ini termasuk ke dalam amalan hati. Caranya adalah dengan memperbanyak bersyukur karena telah dipertemukan kembali pada bulan suci Ramadan.

Mulianya bulan Ramadan menjadikan bulan ini begitu istimewa dan harus disambut dengan penuh kegembiraan. Di bulan Ramadan, pahala akan dilipat gandakan dan dosa akan dihapuskan.

Rasulullah SAW dan para sahabat pun menyambut bulan Ramadan dengan bergembira, dan melepasnya dengan tangisan. Seperti yang telah dijelasakan dalam sebuah hadis Dorrutun Nasihin, yang artinya “Siapa yang bergembira dengan masuknya bulan Ramadan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.”

Puasa Sunnah di Bulan Syaban

Amalan menyambut bulan Ramadan berikutnya yaitu menunaikan puasa sunnah di bulan Syaban. Anda bisa memperbanyak puasa sunnah di bulan Syaban sebelum datangnya bulan Ramadan.

Namun biasanya satu atau dua hari menjelang masuknya bulan Ramadan umat muslim dilarang menunaikan puasa sunnah, kecuali bagi mereka yang sudah membiasakannya. Larangan ini juga disebutkan dalam hadist Rasul, yaitu sebagai berikut ;

“Jangan kamu dahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali bagi seseorang yang memuaskan puasa tertentu, maka ia boleh meneruskan puasanya”. (Hadits Shahih, riwayat Bukhari: 1781 dan Muslim: 1812. teks hadits riwayat al-Bukhari).

Saling Memaafkan

Amalan yang bisa dilakukan sebelum bulan Ramadan yang pertama adalah saling memaafkan. Saat memasuki bulan Ramadan, kamu harus suci lahir dan batin. Suci secara lahir artinya seperti menjaga kesehatan, kebersihan, dan lain-lain. Sedangkan suci batin adalah suci dari segala pikiran buruk, dendam, dan masalah hati lainnya.

Maka dari itu, menjelang bulan Ramadan, hendaknya umat Muslim untuk saling memaafkan. Cara ini bisa membebaskan dirimu dari kesalahan pada orang lain dan membersihkan hati. Dengan begitu, bulan Ramadan akan terasa ringan untuk dijalani.

Bertaubat

Seorang muslim diperintahkan untuk menyambut bulan Ramadan dengan taubat nashuha, mempersiapkan diri untuk berpuasa, serta menghidupkan bulan Ramadan dengan tekad yang murni dan tulus.

Dengan bertobat pada Allah SWT kamu bisa menjalankan dan memaksimalkan pahala di bulan Ramadan dan menyambut bulan Ramadan dengan hati yang bersih, suci dan bergembira.

Berziarah

Amalan menyambut bulan Ramadan selanjutnya yaitu dengan melakukan ziarah kubur. Anda bisa berziarah ke makam orang tua, mengirimkan doa untuk para leluhur serta bertawassul kepada mereka.

Bertawassul di sini artinya mengirimkan doa agar anggota keluarga yang sudah meninggal atau para leluhur diberikan keselamatan dan berkah selama bulan Ramadan sebulan mendatang. Ini juga bisa menjadi amalan baik yang dapat menambah pahala bagi Anda yang mendoakan.

 

Laudia Tysara

https://www.liputan6.com

 

Rabu, 29 Desember 2021

Doa dan Dzikir Usai Sholat Subuh

 Doa dan Dzikir Usai Sholat Subuh

 

Jakarta - Membaca doa dan dzikir usai sholat subuh banyak disebutkan keutamaannya dalam hadits. Salah satunya bisa diketahui dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah,

 

غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

 

Artinya: "Barang siapa bertasbih setelah selesai shalat subuh sebanyak seratus kali dan membaca tahlil seratus kali, maka dosanya diampuni walaupun sebanyak buih di lautan." (HR Muslim).

Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah menyebut dengan membaca doa setelah sholat subuh dapat menghindarkan umat Muslim dari api neraka. Sunan Abu Dawud dari Muslim bin Al Harits at Tamimi radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Apabila kamu selesai shalat maghrib, maka bacalah doa, 'Ya Allah, selamatkanlah aku dari api neraka,' tujuh kali. Jika kamu membaca doa itu lalu kamu meninggal pada malamnya, maka dicatat bagimu keselamatan dari neraka. Apabila kamu shalat subuh maka bacalah doa seperti itu. Jika kamu mati pada hari itu maka dicatat bagimu keselamatan dari neraka," (HR An Nasa'i dan Ibnu Hibban).

Berikut bacaan doa dan dzikir yang bisa dilafalkan setelah sholat subuh dari buku Koleksi Lengkap Dzikir Pagi Petang karya Ustad Abdul Wahhab,

Kumpulan doa dan dzikir setelah sholat subuh

1. Membaca Ayat Kursi

 

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

 

Arab Latin: Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm

Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."

2. Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas masing-masing sebanyak tiga kali

3. Membaca doa berikut di pagi hari

 

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

 

Arab latin: Ashbahnaa wa ashbahal mulku lillah walhamdulillaahi laa ilaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai-in qodiir. Allahumma as-aluka khaira maa fii hadzal yaumi wa khaira maa ba'dahuu. Wa a'uudzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba'dahuu. Allahumma innii a'udzu bika min 'adzaabin finnaari wa 'adzaabin fil qabri

Artinya: "Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur."

4. Membaca dzikir berikut

 

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

 

Arab latin: Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur

Artinya: "Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk)."

5. Dilanjutkan dengan bacaan dzikir setelah sholat subuh

 

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

 

Arab latin: Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa 'abduka wa anaa 'ala 'ahdika wa wa'dika mas-tatho'tu. A'udzu bika min syarri maa shona'tu. Abu-u laka bi ni'matika 'alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.

Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau."

6. Selanjutnya adalah membaca bacaan berikut satu kali

 

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

 

Arab latin: Allahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur 'awrootii wa aamin row'aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa 'an yamiinii wa 'an syimaalii wa min fawqii wa a'udzu bi 'azhomatik an ughtala min tahtii

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh)."

7. Para muslim bisa melanjutkannya dengan bacaan berikut

 

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

 

Arab latin: Allahumma 'aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A'udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa 'alaa nafsii suu-an aw ajurrohu ilaa muslim

Artinya: "Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim."

Bacaan doa dan dzikir usai sholat subuh berikutnya klik di sini ya

8. Bacaan doa dan surat yang bagus dibaca usai sholat subuh selanjutnya ini bisa dibaca tiga kali

 

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

 

Arab latin: Bismillahilladzi laa yadhurru ma'asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa' wa huwas samii'ul 'aliim

Artinya: "Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

9. Selanjutnya adalah membaca doa berikut juga sebanyak tiga kali

 

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا

 

Arab latin: Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama nabiyya

Artinya: "Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai nabi."

10. Doa selanjutnya ini bisa dibaca satu kali

 

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

 

Arab latin: Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya'nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata 'ainin Abadan

Artinya: "Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu)."

11. Doa berikut hanya dibaca saat pagi hari sebanyak satu kali

 

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

 

Arab latin: Ash-bahnaa 'ala fithrotil islaam wa 'alaa kalimatil ikhlaash, wa 'alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam, wa 'alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin.

Artinya: "Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat), agama Nabi kami Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik."

12. Kemudian membaca kalimat tasbih sebanyak 100 kali

 

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

 

Arab latin: Subhanallah wa bi-hamdih

Artinya: "Maha suci Allah, aku memuji-Nya."

13. Membaca doa yang memuji keesaan Allah SWT sebanyak 100 kali

 

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

 

Arab latin: Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir

Artinya: "Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu."

14. Doa berikut dibaca tiga kali hanya pada pagi hari

 

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

 

Subhanallah wa bi-hamdih, 'adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata 'arsyih, wa midaada kalimaatih.

Artinya: "Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaanNya, seberat timbangan 'ArsyNya dan sebanyak tinta tulisan kalimatNya."

15. Muslim bisa melanjutkannya dengan doa ini supaya dibukakan pintu ilmu dan rizki dariNya

 

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

 

Arab latin: Allahumma innii as-aluka 'ilman naafi'a, wa rizqon thoyyibaa, wa 'amalan mutaqobbalaa.

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik)."

Atau bisa membaca doa berikut agar dimudahkan rezekinya di pagi hari

 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ

 

Arab latin: Allahumma inni ashbathu usyhiduka wa usyhidu hamalata 'arsyika wa malaikatika wa jami'a khalqika annaka antallahu la ilaha illa anta wa anna Muhammadan 'abduka wa rasuluka.

Artinya: "Ya Allah, aku telah berpagi, aku persaksikan Engkau, dan aku persaksikan kandungan 'arys-Mu, malaikat-malaikat-Mu serta seluruh makhluk-Mu bahwa Engkau adalah Allah, tiada tuhan selain-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba-Mu dan Rasul-Mu. (HR. Abu Daud, Sunan Abi Dawud, Kitab Al-Adab, Bab Ma Yaqulu Idza Ashbaha, nomor: 4407).

16. Diakhiri dengan istighfar 100 kali dalam sehari

 

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

 

Arab latin: Astagh-firullah wa atuubu ilaih.

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepadaNya."

Itu dia bacaan doa dan dzikir yang bisa diamalkan setiap usai sholat subuh. Jangan lupa diterapkan ya, Sahabat Hikmah!

 

(rah/row)

https://news.detik.com.

Rahma Indina Harbani - detikNews

 

 

Amalkan Setelah Salat Subuh, Ini 7 Doa dan Zikir yang Diajarkan Rasulullah Pembuka Pintu Rezeki

Amalkan Setelah Salat Subuh, Ini 7 Doa dan Zikir yang Diajarkan Rasulullah Pembuka Pintu Rezeki

 

JAKARTA - Inilah 7 doa dan dzikir yang diajarkan Rasulullah SAW untuk membuka pintu rezeki, amalkan setiap hari setelah sholat Subuh, insya Allah berkah.

Membaca doa dan memperbanyak zikir dianjurkan bagi umat muslim, di samping kewajiban shalat lima waktu.

Berikut ini adalah kumpulan doa yang dipercaya bisa membuka pintu rezeki bagi umat muslim.

Amalkan setelah sholat subuh, ini ajaran Rasulullah untuk berdzikir dengan doa-doa di pagi hari.

Doa dan dzikir ini diajarkan Rasulullah SAW terhadap Fatimah Az-Zahra.

Doa tersebut merupakan doa di permulaan hari untuk mengharap keberkahan sepanjang hari.

Selain itu doa tersebut juga mencakup memohon doa agar dimudahkan dalam urusan, termasuk pembuka rezeki.

Berikut doa-doa pagi hari yang mustajab diajarkan Rasulullah SAW dikutip dari tribunnews.

 

1. يَا أَوَّلَ الْأَوَّلِينَ وَيَا آخِرَ الْآخِرِينَ وَيَا ذَا الْقُوَّةِ الْمَتِينَ وَيَا رَاحِمَ الْمَسَاكِينَ وَيَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

 

Yaa awwalal awwaliin wa yaa aakhirol aakhiriina wa yaa dzal quwwatil matiin wa roohimal masakiin wa yaa arhamar roohimiin.

"Wahai Yang Maha Awal di antara mereka yang awal, wahai Yang Maha Akhir di antara mereka yang akhir,

Wahai Yang Memiliki Kekuatan, wahai Yang Menyayangi orang-orang miskin, wahai Yang Maha Pengasih di antara mereka yang pengasih." (doa ini dikutip dari HR. Abu Dawud)

Doa tersebut merupakan doa pagi hari yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Fatimah Az Zahra.

 

2. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

 

Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).”

Doa pembuka rezeki ini seperti yang disampaikan dalam Hadist Riwayat HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memanjatkan doa pembuka rezeki ini setelah salam shalat shubuh.

 

3. اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

 

Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.

Artinya:

“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Doa pembuka rezeki ini disampaikan dalam hadits Ali, Rasulullah pernah mengajarkan doa tersebut.

 

4. يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ

 

“Wahai Dzat yang Maha Hidup, serta Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan, perbaiki seluruh urusan atau keadaanku, dan janganlah Engkau mewakilkan aku kepada diriku sendiri dalam sekejap mata pun. (HR. Imam An-Nasai, Imam al-Bazzar dengan sanad yang Shahih juga Imam al-Hakim).

Doa di atas merupakan doa agar menghilangkan segala kesusahan, terutama masalah dalam hidup.

Doa tersebut juga mengisyaratkan pentingnya mengarahkan diri untuk menjadi peribadi yang lebih baik di keseharian.

5. Di samping doa-doa pagi hari di atas, Rasululullah SAW juga mengajarkan membaca tasbih dan dzikir pagi dan petang.

Rasulullah bersabda, “Barang siapa mengucapkan di waktu pagi dan petang: “Subhanallah wa bihamdih“; seratus kali tidak ada seorangpun di hari kiamat yang datang membawa suatu kebaikan yang lebih baik darinya, kecuali orang yang mengucapkan hal yang sama atau lebih dari itu." (HR Muslim)

Sebagaimana hal ini juga disampaikan dalam firman Allah SWT, Al Quran Surat Al--Ahzab: 41-42.

"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang."

Keterangan surat lainnya dapat dilihat dalam QS. Al-Mu'min ayat 55 dan Qaaf ayat 39.

6. Membaca Al Ikhlash, Al-Falaq dan An-Nas (3 kali)

Bacaan ketiga ayat tersebut shahih sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud 5082 dan Tirmidzi 3575, dan dihasankan Albani.

"Bacalah Surat Al Ikhlash, Al Falaq dan An Nas, di waktu pagi dan sore sebanyak 3 kali. Itu cukup bagimu untuk mencegah semua marabahaya."

7. Bacaan dzikir pagi hari

 

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

 

“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah.

Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya.

Bagi-Nya kerajaan dan bagiNya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala se-suatu.

Hai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya.

Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya.

Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan! Aku berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan kubur.” (*)

https://www.halloriau.com

 

6 Bacaan Dzikir setelah Sholat Subuh Berlimpah Pahala, Kebaikan Setara Umrah hingga Dijamin Surga

6 Bacaan Dzikir setelah Sholat Subuh Berlimpah Pahala, Kebaikan Setara Umrah hingga Dijamin Surga

 

TRIBUNSTYLE.COM - Berikut 6 bacaan dzikir setelah sholat subuh berlimpah pahala. Kebaikan setara umroh hingga jaminan surga.

Dzikir merupakan amalan salih yang dianjurkan rasulullah SAW pada setiap muslim.

Keutamaan berdzikir bahkan melebihi dari berinfak emas dan perak.

"Maukah aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci disisi Raja-mu (Allah) dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infak emas atau perak, Para sahabat yang hadir berkata: Mau(wahai Rasulullah) Beliau bersabda: Dzikir kepada Allah Yang Mahatinggi." (HR Tirmidzi).

Secara etimologi, dzikir berarti puji-pujian kepada Allah yang diucapkan berulang-ulang.

Dzikir juga bisa diartikan sebagai doa atau puji-pujian berlagu (dilakukan pada perayaan Maulid Nabi) atau perbuatan mengucapkan dzikir.

Dzikir secara umum juga bisa dimaknai sebagai segala aktifitas untuk mengingat Allah SWT.

Dalam Al Quran dijelaskan bahwa waktu yang utamanya adalah pagi dan petang.

Hal tersebut tercantum dalam surah Al Ahzab ayat 42-43 yang artinya:

"Dan bertasbihlah kepada Nya diwaktu pagi dan sore. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat Nya (memohonkan ampun untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Yang Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman."

Dzikir setelah sholat fajar dan subuh menjadi salah satu momen yang dianjurkan bagi umat muslim.

“Beliau tidak bangun dari tempat shalatnya setelah shalat subuh atau pagi sampai terbitnya matahari. Jika matahari terbit beliau bangun (untuk shalat). Dahulu mereka membicarakan peristiwa-peristiwa yang mereka alami ketika masih jahiliyah, lalu mereka tertawa dan tersenyum.” (HR: Muslim)

Allah pun berfirman menghimbau umat Islam untuk berzikir mengingat-nya.

“Hai, sekalian orang yang mu’min! Ingatlah Allah sebanyak-banyaknya dan tasbihlah memuji Allah pagi-pagi dan petang-petang” (Al Ahzab : 41 – 42).

Adapun beberapa keutamaan selalu mengingat Allah SWT melalui dzikir adalah sebagai berikut.

1. “Barang siapa yang shalat shubuh berjamaah kemudian duduk berdzikir hingga matahari terbit kemudian shalat dua rakaat maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna.” (HR Imam Tirmizi)

2. “Barang siapa yang salat fajar kemudian berdzikir hingga terbit matahari maka api neraka tidak akan menyentuh kulit orang tersebut selamanya.” (HR. Baihaqi)

Dilansir dari kompas.tv, berikut susunan bacaan dzikir dikutip dari e-book berjudul Doa dan Dzikir yang ditulis Syeikh Abdulaziz bin Baz.

1. Membaca istighfar sebanyak 3 kali

Astaghfirullaahal ‘adziim alladzii laaailaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih.

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah yang maha agung , tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah , dzat yang maha hidup kekal abadi dan terus menerus mengurus makhluknya tiada henti. Dan aku bertaubat kepada-Nya."

2. Membaca dzikir kalimat tauhid

Laaailaaha illallaah wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syain qodiir.

Artinya: "Tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu baginya. Hanya milikinya segala kerajaan dan hanya milikinya segala puji, baik yang hidup atau mati, Dialah Dzat yang kuasa atas segala sesuatu".

3. Membaca doa selamat

Allaahumma antas salaam waminkas salaam wa ilaika ya’uudus salaam fahayyinaa robbanaa bis salaam wa adkhilnal jannata daaros salaam tabaarokta robbanaa wa ta’aalaita yaa dzal jalaali wal ikroom.

Artinya: "Ya Allah, engkaulah Dzat yang memberi keselamatan (kesejahteraan), hanya darimu lah keselamatan (kesejahteraan) dan kepadamua lah segala keselamatan (kesejahteraan) itu kembali. Maka hidupkanlah kami Ya Allah dengan selamat (sejahtera), masukkan kami ke dalam surga rumah keselamatan (kesejahteraan), Engkaulah Dzat yang berkah wahai Tuhan kami dan maha luhur Engkau, Ya Tuhan kami yang Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan".

4. Membaca surah Al-Fatihah

5. Membaca ayat kursi

6. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir 33 kali

Reporter : Triroessita Intan Pertiwi

https://today.line.me