Kantor Sekretariat Rumah Sajada

Alamat : Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman D.I. Yogyakarta

Tampak Depan PAPP Rumah Sajada

Komplek Kantor dan Asrama Putri Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman

Pendopo Rumah Sajada

Komplek Asrama Putra Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putri Rumah Sajada

Komplek Asarama Putri Wirokraman Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putra

Alamat : Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Sabtu, 31 Oktober 2020

Manfaat Baca La Ilaha Illallah Setelah Shalat Shubuh

 Manfaat Baca La Ilaha Illallah Setelah Shalat Shubuh

 

 

BincangSyariah.Com – Ada banyak dzikir dan doa yang dianjurkan setelah shalat. Dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa membaca dzikir dan doa tertentu setelah shalat memiliki banyak hikmah dan keutamaan.

Setelah shalat shubuh misalnya, dianjurkan memperbanyak baca dzikir di bawah ini, minimal sepuluh kali:

 

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

 

La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit, wa huwa ‘ala syai’in qadir

“Tidak ada Tuhan Selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu”

Dalam hadis riwayat al-Tirmidzi dijelaskan bahwa orang yang membiasakan membaca kalimat di atas setelah shalat shubuh, dosanya akan diampuni dan Allah akan menjaganya. Tidak hanya itu, derajat dan kemuliaannya juga semakin diangkat.

Rasulullah berkata, “Barangsiapa setelah shalat shubuh membaca, ‘La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit, wa huwa ‘ala syai’in qadir’ (10 x), sementara kakinya masih terlipat (belum beranjak dari tempat shalat) dan belum berbicara, maka dicatat baginya sepuluh kebaikan, dihapus sepuluh kejahatannya, dan derajatnya ditinggikan. Selama hari itu dia akan terpelihara dari setiap sesuatu yang tidak diinginkan dan dijaga dari gangguan setan” (HR: al-Tirmidzi).

 

Penulis Hengki Ferdiansyah

https://bincangsyariah.com

 

 

Kisah Indah Orang Shalih Abu Qilabah

 Kisah Indah Orang Shalih Abu Qilabah

 

 

Suatu ketika, aku jalan-jalan di padang pasir dan tersesat tidak bisa pulang. Di sana kutemukan sebuah kemah lawas… kuperhatikan kemah tersebut, dan ternyata di dalamnya ada seorang tua yg duduk di atas tanah dengan sangat tenang…

Ternyata orang ini kedua tangannya buntung… matanya buta… dan sebatang kara tanpa sanak saudara. Kulihat bibirnya komat-kamit mengucapkan beberapa kalimat..

Aku mendekat untuk mendengar ucapannya, dan ternyata ia mengulang-ulang kalimat berikut:

 

الحَمْدُ لله الَّذِي فَضَّلَنِي عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً .. الحَمْدُ للهِ الَّذِي فَضَّلَنِي عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَق تَفْضِيْلاً ..

 

Segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas banyak manusia… Segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas banyak manusia…

Aku heran mendengar ucapannya, lalu kuperhatikan keadaannya lebih jauh… ternyata sebagian besar panca inderanya tak berfungsi… kedua tangannya buntung… matanya buta… dan ia tidak memiliki apa-apa bagi dirinya…

Kuperhatikan kondisinya sambil mencari adakah ia memiliki anak yg mengurusinya? atau isteri yang menemaninya? ternyata tak ada seorang pun…

Aku beranjak mendekatinya, dan ia merasakan kehadiranku… ia lalu bertanya: “Siapa? siapa?”

“Assalaamu’alaikum… aku seorang yang tersesat dan mendapatkan kemah ini” jawabku, “Tapi kamu sendiri siapa?” Tanyaku.

“Mengapa kau tinggal seorang diri di tempat ini? Di mana isterimu, anakmu, dan kerabatmu? Lanjutku.

“Aku seorang yang sakit… semua orang meninggalkanku, dan kebanyakan keluargaku telah meninggal…” Jawabnya.

“Namun kudengar kau mengulang-ulang perkataan: “Segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas banyak manusia…!! Demi Allah, apa kelebihan yang diberikan-Nya kepadamu, sedangkan engkau buta, faqir, buntung kedua tangannya, dan sebatang kara…?!?” Ucapku.

“Aku akan menceritakannya kepadamu… tapi aku punya satu permintaan kepadamu, maukah kamu mengabulkannya?” Tanyanya.

“Jawab dulu pertanyaanku, baru aku akan mengabulkan permintaanmu.” Kataku.

“Engkau telah melihat sendiri betapa banyak cobaan Allah atasku, akan tetapi segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas banyak manusia… bukankah Allah memberiku akal sehat, yang dengannya aku bisa memahami dan berfikir…?

“Betul.” jawabku. Lalu katanya, “Berapa banyak orang yang gila?”

“Banyak juga.” jawabku. “Maka segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas banyak manusia.” Jawabnya.

“Bukankah Allah memberiku pendengaran, yang dengannya aku bisa mendengar adzan, memahami ucapan, dan mengetahui apa yang terjadi di sekelilingku?” tanyanya.

“Iya benar.” Jawabku. “Maka segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas orang banyak tersebut.” Jawabnya.

“Betapa banyak orang yang tuli tak mendengar…?” Katanya.

“Banyak juga…” Jawabku. “Maka segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas orang banyak tersebut.” Katanya.

“Bukankah Allah memberiku lisan yg dengannya aku bisa berdzikir dan menjelaskan keinginanku?” Tanyanya.

“Iya benar” jawabku. “Lantas berapa banyak orang yg bisu tidak bisa bicara?” Tanyanya.

“Wah, banyak itu.” Jawabku. “Maka segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas orang banyak tersebut.”  Jawabnya.

“Bukankah Allah telah menjadikanku seorang muslim yang menyembah-Nya… mengharap pahala dari-Nya… dan bersabar atas musibahku?” Tanyanya.

“Iya benar.” Jawabku. Lalu katanya, “Padahal berapa banyak orang yg menyembah berhala, salib, dan sebagainya dan mereka juga sakit? Mereka merugi di dunia dan akhirat…!!”

“Banyak sekali.” Jawabku. “Maka segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas orang banyak tersebut.” Katanya.

Pak tua terus menyebut kenikmatan Allah atas dirinya satu-persatu… dan aku semakin takjub dengan kekuatan imannya. Ia begitu mantap keyakinannya dan begitu rela terhadap pemberian Allah…

Betapa banyak pesakitan selain beliau, yg musibahnya tidak sampai seperempat dari musibah beliau… mereka ada yg lumpuh, ada yg kehilangan penglihatan dan pendengaran, ada juga yg kehilangan organ tubuhnya… tapi bila dibandingkan dengan orang ini, maka mereka tergolong ‘sehat’. Pun demikian, mereka meronta-ronta, mengeluh, dan menangis sejadi-jadinya… mereka amat tidak sabar dan tipis keimanannya terhadap balasan Allah atas musibah yg menimpa mereka, padahal pahala tersebut demikian besar…

Aku pun menyelami fikiranku makin jauh… hingga akhirnya khayalanku terputus saat pak tua mengatakan:

“Hmmm, bolehkah kusebutkan permintaanku sekarang… maukah kamu mengabulkannya?”

“Iya.. apa permintaanmu?” Kataku.

Maka ia menundukkan kepalanya sejenak seraya menahan tangis.. ia berkata: “Tidak ada lagi yang tersisa dari keluargaku melainkan seorang bocah berumur 14 tahun… dia lah yang memberiku makan dan minum, serta mewudhukan aku dan mengurusi segala keperluanku… sejak tadi malam ia keluar mencari makanan untukku dan belum kembali hingga kini. Aku tak tahu apakah ia masih hidup dan diharapkan kepulangannya, ataukah telah tiada dan kulupakan saja… dan kamu tahu sendiri keadaanku yang tua renta dan buta, yang tidak bisa mencarinya…”

Maka kutanya ciri-ciri anak tersebut dan ia menyebutkannya, maka aku berjanji akan mencarikan bocah tersebut untuknya…

Aku pun meninggalkannya dan tak tahu bagaimana mencari bocah tersebut… aku tak tahu harus memulai dari arah mana…

Namun tatkala aku berjalan dan bertanya-tanya kepada orang sekitar tentang si bocah, nampaklah olehku dari kejauhan sebuah bukit kecil yang tak jauh letaknya dari kemah si pak tua.

Di atas bukit tersebut ada sekawanan burung gagak yg mengerumuni sesuatu… maka segeralah terbetik di benakku bahwa burung tersebut tidak lah berkerumun kecuali pada bangkai, atau sisa makanan.

Aku pun mendaki bukit tersebut dan mendatangi kawanan gagak tadi hingga mereka berhamburan terbang.

Tatkala kudatangi lokasi tersebut, ternyata si bocah telah tewas dengan badan terpotong-potong… rupanya seekor serigala telah menerkamnya dan memakan sebagian dari tubuhnya, lalu meninggalkan sisanya untuk burung-burung…

Aku lebih sedih memikirkan nasib pak tua dari pada nasib si bocah…

Aku pun turun dari bukit… dan melangkahkan kakiku dengan berat menahan kesedihan yang mendalam…

Haruskah kutinggalkan pak Tua menghadapi nasibnya sendirian… ataukah kudatangi dia dan kukabarkan nasib anaknya kepadanya?

Aku berjalan menujuk kemah pak Tua… aku bingung harus mengatakan apa dan mulai dari mana?

Lalu terlintaslah di benakku akan kisah Nabi Ayyub ‘alaihissalaam… maka kutemui pak Tua itu dan ia masih dalam kondisi yang memprihatinkan seperti saat kutinggalkan. Kuucapkan salam kepadanya, dan pak Tua yang malang ini demikian rindu ingin melihat anaknya… ia mendahuluiku dengan bertanya: “Di mana si bocah?”

Namun kataku, “Jawablah terlebih dahulu… siapakah yang lebih dicintai Allah: engkau atau Ayyub ‘alaihissalaam?”

“Tentu Ayyub ‘alaihissalaam lebih dicintai Allah” jawabnya.

“Lantas siapakah di antara kalian yg lebih berat ujiannya?” tanyaku kembali.

“Tentu Ayyub…” jawabnya.

“Kalau begitu, berharaplah pahala dari Allah karena aku mendapati anakmu telah tewas di lereng gunung… ia diterkam oleh serigala dan dikoyak-koyak tubuhnya…” jawabku.

Maka pak Tua pun tersedak-sedak seraya berkata, “Laa ilaaha illallaaah…” dan aku berusaha meringankan musibahnya dan menyabarkannya… namun sedakannya semakin keras hingga aku mulai menalqinkan kalimat syahadat kepadanya… hingga akhirnya ia meninggal dunia.

Ia wafat di hadapanku, lalu kututupi jasadnya dengan selimut yg ada di bawahnya… lalu aku keluar untuk mencari orang yang membantuku mengurus jenazahnya…

Maka kudapati ada tiga orang yg mengendarai unta mereka… nampaknya mereka adalah para musafir, maka kupanggil mereka dan mereka datang menghampiriku…

Kukatakan, “Maukah kalian menerima pahala yang Allah giring kepada kalian? Di sini ada seorang muslim yang wafat dan dia tidak punya siapa-siapa yg mengurusinya… maukah kalian menolongku memandikan, mengafani dan menguburkannya?”

“Iya..” Jawab mereka.

Mereka pun masuk ke dalam kemah menghampiri mayat pak Tua untuk memindahkannya… namun ketika mereka menyingkap wajahnya, mereka saling berteriak, “Abu Qilabah… Abu Qilabah…!!”

Ternyata Abu Qilabah adalah salah seorang ulama mereka, akan tetapi waktu silih berganti dan ia dirundung berbagai musibah hingga menyendiri dari masyarakat dalam sebuah kemah lusuh…

Kami pun menunaikan kewajiban kami atasnya dan menguburkannya, kemudian aku kembali bersama mereka ke Madinah…

Malamnya aku bermimpi melihat Abu Qilabah dengan penampilan indah… ia mengenakan gamis putih dengan badan yang sempurna… ia berjalan-jalan di tanah yang hijau… maka aku bertanya kepadanya:

“Hai Abu Qilabah… apa yg menjadikanmu seperti yang kulihat ini?”

Maka jawabnya: “Allah telah memasukkanku ke dalam Jannah, dan dikatakan kepadaku di dalamnya:

 

( سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار )

 

Salam sejahtera atasmu sebagai balasan atas kesabaranmu… maka (inilah Surga) sebaik-baik tempat kembali

Kisah ini diriwayatkan oleh Al Imam Ibnu Hibban dalam kitabnya: “Ats Tsiqaat” dengan penyesuaian.

Diterjemahkan oleh Abu Hudzaifah Al Atsary dari kitab: ‘Aasyiqun fi Ghurfatil ‘amaliyyaat, oleh Syaikh Muh. Al Arify.

 

Sumber: Basweidan.com

Artikel www.KisahMuslim.com

 

 

4 Bacaan Zikir yang Disukai Allah SWT, usai Menjalankan Sholat

 4 Bacaan Zikir yang Disukai Allah SWT, usai Menjalankan Sholat

 

Liputan6.com, Jakarta- Setelah menjalankan ibadah sholat, umat muslim biasanya membaca doa dan berzikir kepada Allah SWT. Dengan berzikir, kita senantiasa dilimpahkan kebaikan oleh Allah SWT.

Dalam surat Al-Baqarah, Allah SWT berfirman:

"Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu" (QS. Al-Baqarah [2]: 152).

Perlu diketahui, ada beberapa kalimat yang bila dibaca dapat meningkatkan rasa cinta Allah kepada umat-Nya, terutama setelah sholat. Hal itu terdapat dalam hadist Rasulullah yang berbunyi:

"Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub RA berkata: Rasulullah SAW bersabda, ‘Ucapan yang paling dicintai oleh Allah ada empat hal yaitu, subhanallah, wal hamdulillah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar. Keempat kalimat ini boleh dimulai sesuai yang ia kehendaki.” (HR. Imam Muslim)

Bentuk Pujian dan Rasa Syukur

Menurut Imam Al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan bahwa keempat zikir ini menyimpan ajaran tauhid dan bentuk pujian serta rasa syukur kepada Allah SWT.

 Adapun zikir yang dimaksud yaitu subhanallah, wal hamdulillah, wa la ilaha illallah, dan wallahu akbar.

Timbangan Kebaikan Bertambah

Dengan terus menerus membaca zikir tersebut, maka timbangan kebaikan kita akan bertambah. Hal ini merupakan harapan kita agar selalu diberikan rahmat oleh Allah SWT.

Usai Sholat Fardhu

Keempat zikir tersebut dapat dilafalkan setelah menjalani sholat fardhu dan sunnah setiap hari, dengan jumlah sebanyak munkin. Kalian juga disarankan untuk membaca zikir lain, karena sesungguhnya setiap zikir itu baik.

 

(Camelia/Balwa Ramadhan/Mg)

Jumat, 30 Oktober 2020

20 Amalan Rasulullah Sebelum Tidur yang Istimewa

 20 Amalan Rasulullah Sebelum Tidur yang Istimewa

 

Allah dalam menurunkan ajaran islam tentunya memberikan petunjuk serta teladan dari adanya seorang Rasul. Nabi Muhammad SAW adalah Rasulullah yang memberikan teladan dan juga petunjuk bagi orang-orang Islam untuk melaksanakan hidup sesuai yang Allah kehendaki. Untuk itulah, Umat Islam diperintahkan juga oleh Allah untuk mengikuti apa yang Rasul contohkan termasuk yang sesuai dengan Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman.

Adanya Sunnah Rasul tentunya mempermudah kita untuk melaksanakan ajaran Islam dan menjalankan kehidupan kita dengan sebaik-baiknya. Tentu saja tanpa adanya Rasulullah yang mencontohkan umat islam akan kesulitan dan tidak bisa berlaku benar.

Untuk itu, salah satu amalan atau sunnah yang Rasulullah contohkan adalah saat manusia tidur. Sunnah Sebelum Tidur  adalah bagian dari ajaran islam. Islam agama yang sangat lengkap, yang memberikan petunjuk mulai dari bagun tidur hingga manusia tertidur kembali. Adanya aturan ini tentunya bukan untuk mempersulit manusia, melainkan untuk mempermudah dan memberikan jalan kebenaran kepada manusia.

Amalan-Amalan Sunnah Yang Bisa Dilakukan Sebelum Tidur

Amalan-amalan sunnah yang Rasulullah contohkan salah satunya adalah mengenai hal tidur. Walaupun tidur adalah hal yang sangat mudah, tetapi dibalik fungsi tidur sangat penting sekali dan banyak sekali aspek kesehatan di dalamnya yang dibutuhkan oleh manusia. Untuk itu, Islam pun lewat Amalan Sebelum Tidur Menurut Rasulullah juga memberikan arahan mengenai masalah tidur.

Berikut adalah amalan sunnah yang bisa kita lakukan sebelum melaksanakan istirahat atau tidur dari berbagai hadist yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

1. Berwudhu sebelum Tidur

“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR Bukhari dan Muslim)

Di dalam hadist di atas dijelaskan bahwa sebelum tidur sangat dianjurkan untuk melakukan wudhu. Hal ini tentu selain menjaga kesucian saat tidur juga dapat memberikan kesegaran pada diri kita sebelum tidur.

2. Tidur Dengan Posisi Menyamping Ke Kanan

Mengenai masalah posisi tidur yang tepat Rasulullah menyampaikannya dalam beberapa riwayat hadist berikut. Misalnya saja adalah hadist, “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Selain dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW, tidur menyamping ke kanan juga dianalisa sebagai posisi tidur yang sehat menurut para pakar kesehatan. Hal ini dikarenakan membantu proses detoks dan lancarnya pernafasan.

3. Meletakkan Tangan Kanan Di Pipi Kanan

Riwayat ini menunjukkan bahwa diajurkan untuk tidur berbaring ke kanan. Hadist serupa juga ditemukan, dan isi riwayatnya adalah, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

4. Jangan Tidur dengan Posisi Tengkurap

Posisi Tidur Menurut Islam ternyata juga sangat penting untuk dilakukan. Mengenai masalah posisi tidur, Rasulullah juga melarang untuk kita tidur dalam posisi yang tengkurap. Hal ini tentu jika dilihat dari aspek biologis dan kesehatan, sangat tidak sehat karena menghambat kerja jantung dan pernafasan. Hal ini disampaikan dalam hadist,

Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR Abu Dawud)

5. Membersihkan Tempat Tidur

“Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengibaskan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya…”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Sunnah Rasul ini menunjukkan bahwa sebelum tidur hendaknya kita menjaga kebersihan tempat tidur. Saat tidur tentu pernafasan bisa terganggu jika banyak debu atau bakteri. Selain itu kotornya tempat tidur dapat mengganggu kesehatan kulit kita.

6. Tidur Sesegera Mungkin Setelah Isya

“Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam hadist ini disampaikan bahwa hendaknya kita tidur setelah melaksanakan shalat isya. Walaupun shalat isya memiliki waktu yang panjang, akan tetapi jika dilalaikan maka kita bisa saja meinggalkannya. Misal bangun terlalu siang, akhirnya sampai terlupa untuk shalat isya. Hal ini dikarenakan saat tidur kita tidak sadar dan sangat mudah untuk melalaikannya. Cara Tidur Rasulullah ini sangat baik jika kita terapkan.

7. Melaksanakan Shalat Witir

“Kekasihku yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepadaku tiga wasiat: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha, (3) mengerjakan witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari)

Selain shalat isya wajib sebelum tidut, Rasulullah juga menyarankan untuk melaksanakan shalat witir sebelum tidur. Shalat witir sangat baik dilakukan karena selain mendapatkan pahala dari Allah, membantu kita menenangkan diri dan berdoa sebelum tidur. Shalat witir atau Shalat Malam Sebelum Tidur Menurut Islam tentu saja diperbolehkan, dan akan lebih baik jika dilanjut dengan tahajud setelah tidur, dan bangun dini hari.

8. Membaca Doa Sebelum Tidur

Membaca doa sebelum tidur dapat juga memberikan ketenangan dan juga menjadikan tidur sebagai ibadah yang kita lakukan. Untuk itu, Rasulullah mengajarkan doa sebelum tidur yang disampaikan dalam riwayat hadist berikut.

Dari Hudzaifah, ia berkata, “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari)

9. Meniup Telapak Tangan

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari)

Hadist diatas menunjukkan bahwa maksudnya meniup telapak tangan bukan sekdar meniup, namun juga memiliki makna doa dan dzikir yang ditujukan kepada Allah SWT. Jangan terjebak kepada persoalan teknis meniupnya, maksudnya adalah dengan berdoa dan membaca kalimat dzikir lainnya.

10. Membaca Ayat Kursi

Persoalan membaca ayat kursi sebelum tidur juga disampaikan oleh Rasulullah dalam riwayat hadist berikut, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari)

Sebetulnya selain membaca ayat kursi kita juga bisa membaca ayat-ayat Al-Quran lainnya yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan kita. Untuk itu diperbolehkan membaca ayat-ayat lainnya, surat-surat pendek, yang kita hafal.

Selain hal diatas, kita juga bisa mengetahui bahwa dalam islam juga terdapat  Larangan Tidur Setelah Shalat Shubuh. Tentu saja hal ini berkaitan dengan produktivitas dan juga nasib rezeki yang akan kita dapatkan. Dari aspek kesehatan, tidur setelah subuh juga sangat tidak baik.

Membaca Doa-Doa atau Dzikir-Dzikir Sebelum Tidur

Dari 10 Sunnah sebelum tidur di atas, hal tersebut tentu yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Selain hal tersebut, sebelum tidur kita juga bisa melaksanakan doa-doa atau bacaan sebelum tidur dengan dzikir dan berbagai bacaan Al-Quran lainnya. Zikir Sebelum Tidur Menurut Islam tentu sangat bermanfaat sekali bagi kesehatan fisik dan jiwa kita.

Membaca doa atau dzikir sebelum tidur dapat mengingatkan kita kepada Allah, mengevaluasi diri sendiri dan juga mengingat dosa-dosa yang banyak telah kita lakukan. Dengan melaksanakan doa dan dzikir sebelum tidur, hal ini menjadi motivasi bagi diri kita untuk lebih baik lagi menjalani hidup di esok hari.

Berikut adalah 10 Doa-Doa dari Al-Quran yang bisa kita lakukan, sebagaimana Sunnah Rasul selalu membaca ayat atau dzikir menjelang ia tidur.

 

·         Ya Tuhan, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, kokohkanlah pendirian kami, serta tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir. (QS : Al Baqarah : 250)

·         Ya Tuhan, terimalah amal kami. Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah : 127)

·         Ya Tuhan, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu, dan jadikanlah pula anak turunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu (QS : Al-Baqarah : 128)

·         Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka. (QS : Al Baqarah : 201).

·         Ya Tuhan, janganlah Engka siksa kami karena lupa atau bersalah (QS Al Baqarah : 286)

·         Ya Tuhan, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana telah Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami (QS Al Baqarah : 286)

·         Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (QS : Al Maidah : 83)

·         Ya Tuhan, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan haq (adil). Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.(QS : Al A’raf : 89)

·         Ya Tuhan, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama dengan orang-orang zhalim (QS : Al A’raf : 47)

·         Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu). (QS : Al-A’raf : 126)

Itulah 20 Amalan Sunnah yang dapat kita lakukan sebelum melaksanakan tidut. Semoga dengan apa yang kita lakukan ini dapat menjadikan pahala dan kebaikan untuk diri kita yang telah melaksanakan tidur sesuai sunnah Rasulullah SAW.  Tidak lupa bahwa semua ini kita lakukan semata-mata agar dapat menjalankan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama , Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam.

https://dalamislam.com

 

7 Sunnah yang Diajarkan Rasulullah SAW Sebelum Tidur Malam

 7 Sunnah yang Diajarkan Rasulullah SAW Sebelum Tidur Malam

 

 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Aa Gym mengingatkan bahwa dalam Islam pun diajarkan tidur dengan cara sehat sesuai ajaran Rasulullah SAW.

Tidur adalah keperluan kita setiap hari. Tidur memakan waktu yang panjang dari hidup kita. Namun tidur juga harus jadi amal soleh.

"Tidur pun harus dipersiapkan karena kita bisa bangun lagi atau kita tidak bisa bangun untuk selama-lamanya," tutur Aa Gym dalam akun Youtubenya yang dikutip Wartakotalive.com, Kamis (13/8/2020).

• Salah Posisi Tidur Saat Hamil Muda Bisa Berakibat Fatal untuk Ibu dan Bayi, Begini Penjelasannya

Berikut 7 amalan yang dilakukan Rasulullah Salallahu alahi wassalam sebelum tidur:

1. Tidur tidak terlalu malam

Rasulullah SAW tidak menyukai seseorang yang tidur larut malam. Cepatlah tidur dan cepatlah bangun untuk beribadah.

Hal ini diriwayatkan oleh Abu Barzah Radyallahu Anhu 

Bahwasanya Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam membenci tidur malam sebelum (shalat isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya. (HR Bukhori dan muslim)

Jadi tidak ada istilah begadang dalam Islam, lanjut Aa Gym. Walaupun sepertinya kita akan melakukan hal-hal yang baik tetapi kalau itu menguras waktu dan tenaga kita sehingga merusak istirahat dan ibadah malam kita maka tidurlah lebih awal lebih utama.

• Doa Agar Bisa Tidur Nyenyak dari Nabi Muhammad SAW, Kenali Juga Penyebab Sulit Tidur

2. Berwudhu

Rasulullah SAW  bersabda apabila engkau hendak mendatangi pembaringan atau tidur maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhu mu untuk melakukan salat (HR Bukhari dan Muslim)

"Dengan berwudhu jelas tubuh akan lebih bersih dan lebih nikmat karena lebih mudah untuk bisa ibadah dengan keadaan suci. Dan kalau pun kita bermimpi maka orang yang bermimpi dalam keadaan bersuci, itu beda mimpinya," jelas Aa Gym.

"Insya Allah mendapat Al Mubasyiro, mimpi yang benar. Dan andaipun kita ditakdirkan meninggal, mudah-mudahan dalam keadaan bersuci meninggal kita lebih baik," tutur Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini.

3. Bersihkan tempat tidur

Rasulullah SAW suka membersihkan tempat tidurnya. Menganjurkan untuk mengambil kain dan menepuk sebagaimana sabda Beliau:

"jika salah seorang diantara kalian akan tidur hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan bismillah karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi." (HR Bukhari dan Muslim)

"Memang kita tidak tahu apa yang terjadi sebelum kita datang ke tempat tidur. luar biasa bukan," tutur Aa Gym.

4. Matikan lampu

Rasulullah SAW mengatakan agar mematikan lampu dan mengunci pintu, menutup bejana, mengamankan makanan-makanan seperti yang disabdakan berikut ini:

"Matikanlah lampu lampu kalian jika kalian hendak tidur dan tutuplah pintu pintu serta tutuplah bejana serta wadah-wadah makan dan minum kalian." - HR Bukhari

Dan ini sangat sesuai dengan ilmu kedokteran. Andaikata dibuka bagaimana kajian ilmiah tidur dalam gelap Masyaallah itu sangat baik untuk keadaan tubuh kita.

"Sangat baik untuk keadaan lahir batin kita. Lebih menenangkan dan lebih menyehatkan," jelas Aa Gym.

Dan menutup makanan agar aman. Masyaallah. Sempurna aturan Islam bahkan sebelum tidur.

5. Doa

Berdoalah sebelum tidur. Biasanya kita akan berdoa

"Bismika Allahuma ahyaa wa bismika wa amuut" yang artinya: Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati.

Dianjutkan juga membaca ayat kursi seperti sabda Nabi Muhammad SAW: barang siapa membaca ayat kursi ketika akan tidur maka Allah senantiasa menjaganya dan tidak akan didekati setan sampai subuh (HR Bukhari)

Dengan fadhilahnya kita akan terlindungi dan ayat-ayat terakhir surat Al Baqarah (284-286).

Juga dianjurkan membaca Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas, tentu bukan dibaca judulnya saja ya, tetap keseluruhan surat.

"Setelah itu ditiupkan ke tangan, diusapkan ke seluruh tubuh dan sampai kaki. Sebanyak tiga kali,  Masyaallah ini akan mendatangkan perlindungan," tutur Aa Gym.

Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi ketika sedang tidur. Dan Allah Maha Tahu kita tidak berdaya dalam menghadapi apapun kalau sedang pulas. Tapi Allah Maha Kuasa atas segalanya.

Kalau Allah janji akan melindungi kita karena mengamalkan sunnah Nabi, insyaallah tidur kita sangat aman. maka itu jangan tinggal doa yang sudah diajarkan Rasulullah.

6. Berbaring menghadap ke kanan

Seperti sabda Rasulullah SAW: berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu (HR Bukhari dan Muslim)

Jangan tengkurap karena tidak baik untuk kesehatan dan Rasulullah pun melarangnya.

"Sesungguhnya posisi tidur tengkurap itu adalah posisi tidur yang dimurkai oleh Allah azza wa jalla ( HR Bukhari dan Muslim)

Dengan berbaring sebelah kanan jantung kita lebih aman, tidak tertekan dan banyak lagi keutamaan yang didapatkan dalam kondisi tidur menghadap ke kanan.

7. Mengakhiri doa

Ini adalah doa yang utama yang harus kita hapalkan dan pahami karena doa ini kalau kita jalankan dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan akan mengantarkan husnul khotimah.

Allahumma Aslamtu nafsiy ilayka wa fawwadhtu amri Ilayka wa wajjahtu wajhiya ilaulyika wa aljaatu Zhohrii ailayka Astaghfiruka wa Attuubu Ilayka Aamantubikitabika Alladzii Anzalta Wabinabiyyikalladziii Arsalta

Ya Allah aku menyerahkan diriku kepada Mu aku serahkan urusanku kepadaMu, aku menghadapkan wajah ku kepadaMu dan aku sandarkan punggungku kepadaMu karena mengharap dan takut kepadaMu

Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari ancaman musuh kecuali kepada-Mu, aku memohon ampunanMu dan dan aku bertaubat kepada- Mu, aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan dan kepada Nabi yang Engkau utus (HR Bukhari dan Muslim).

"Sahabatku sekalian selamat menikmati menjelang tidur dengan penuh rasa syukur atas nikmat-nikmat Allah yang Allah berikan. Selamat menikmati menjelang istirahat dengan taubat dan dosa-dosa yang sengaja tidak sengaja yang kita lakukan sepanjang hari.

"Selamat menikmati istirahat yag kalau kita bangun lagi untuk shalat malam insyaallah lebih berkah. Andaipun ajal kita datang mudah-mudahan husnul khotimah. Bahagia, mulia, selamat dunia akhirat bersama sunnah Rasulullah SAW," pungkas Aa Gym.  (Wartakotalive.com/Dian Anditya Mutiara)

https://wartakota.tribunnews.com

Editor: Dian Anditya Mutiara

 

4 Amalan Sebelum Tidur yang Diwasiatkan Rasulullah kepada Aisyah

 4 Amalan Sebelum Tidur yang Diwasiatkan Rasulullah kepada Aisyah

 

SEBELUM tidur kita disunahkan membaca doa dan berzikir kepada Allah Subhanahu wata'ala. Banyak kalimat thoyyibah yang bisa kita baca selain basmalah, doa perlindungan maupun istighfar. Selain itu, jangan pernah melupakan bersholawat kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam sebelum tidur.

Membaca shalawat kepada Rasulullah sebelum tidur sangat dianjurkan, bahkan di setiap waktu, tidak hanya malam hari. Rasulullah mewasiatkan kepada Sayyidatuna Aisyah rashiyallahu 'anha agar membaca sholawat kepada Rasulullah dan para nabi lainnya sebelum tidur, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Durratun Nashihin karya Syaikh Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khoubawy:

 

روي عن النبي صلى الله عليه وسلم انه قال لعائشة رضي الله عنها: يا عائشة لا تنامي حتى تعملي أربعه أشياء: حتى تختمي القران وحتى تجعلي الأنبياء لك شفعاء يوم القيامة، وحتى تجعلي المسلمين راضين عنك، وحتى تجعلي لك حجة وعمرة

فدخل صلى الله عليه وسلم، فبقيت على الفراش حتى أتم الصلاة، فلما أتمها قالت: يا رسول الله، فداك أبي وأمي، أمرتني أربعه أشياء لا اقدر في هذه الساعة أن افعلها فتبسم رسول الله

وقال: إذا قرأت قل هو الله احد ثلاثا فكأنك ختمت القران، وإذا صليت علي وعلى الأنبياء من قبلي فقد صرنا لك شفعاء يوم القيامة، وإذا استغفرت للمؤمنين فكلهم راضون عنك، وإذا قلت : سبحان الله والحمد لله ولا اله إلا الله والله اكبر فقد حججت واعتمرت.

 

Artinya: "Diriwayatkan dari Rasulullah bahwa beliau berkata kepada Sayidah Aisyah, ‘Wahai Aisyah, janganlah kamu tidur sebelum melakukan empat hal; sebelum mengkhatamkan Alquran, sebelum membuat para nabi memberi syafaat kepadamu kelak di hari kiamat, sebelum membuat seluruh kaum muslimin ridha kepadamu dan sebelum melakukan ibadah haji dan umrah.’

Setelah berkata demikian, Nabi kemudian melanjutkan sholat malamnya dan Sayidah Aisyah sendiri berada di tempat tidur seraya menunggu Nabi menyempurnakan sholatnya. Setelah Nabi Saw menyempurnakan sholatnya, Sayidah Aisyah langsung bertanya, ‘Wahai Rasulullah, demi bapak dan ibuku, engkau perintahkan aku melakukan empat perkara yang saat ini tidak mampu aku melakukannya.’

Mendengar pertanyaan Aisyah ini, Nabi lalu tersenyum dan beliau menjelaskan, ‘Jika kamu membaca Surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali, maka pahalanya sama dengan mengkhatamkan Alquran. Jika kamu membaca sholawat kepadaku dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberikan syafaat kepadamu di hari kiamat kelak. Jika kamu memohonkan ampunan untuk seluruh kaum muslimin, maka mereka semua akan ridha kepadamu.

Dan jika kamu membaca ‘Subhanallah wal hamdulillah wala ilaha illahu wallahu akbar,’ maka kamu telah melakukan haji dan umrah,"

Wasiat berharga Rasulullah ini tentu bukan hanya tertuju kepada Aisyah. Namun juga kepada kita sebagai umatnya. Semoga mampu istiqamah mengamalkan empat wasiat Rasulullah ini setiap kali menjelang tidur.

 

Rizka Diputra, Jurnalis ·

https://muslim.okezone.com

 

Rabu, 28 Oktober 2020

Doa yang Biasa Dibaca Rasulullah SAW di Waktu Fajar

 Doa yang Biasa Dibaca Rasulullah SAW di Waktu Fajar

 

Mengingat berkahnya waktu Fajar (Subuh), Rasulullah SAW mengisinya dengan amalan dzikir dan doa. Foto/Dok SINDOnews

Salah satu waktu yang diberkahi Allah Ta'ala adalah saat Fajar atau sebelum Subuh. Waktu tersebut merupakan turunnya rezeki dan dikabulkannya doa-doa. Itu sebabnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) menjadikan waktu tersebut sebagai momentum bermunajat dan memperbanyak doa.

Mengenai keutamaan Subuh, Allah Ta'ala bersumpah dalam Al-Qur'an: "Dan demi Subuh apabila fajarnya mulai menyingsing." (QS at-Takwir: Ayat 18). Kemudian dalam Surah Al-Fajr ayat 1 Allah berfirman: Wal-Fajr (Demi waktu Fajar). (Baca Juga: Hakikat Tawakkal dan Doa yang Diajarkan Rasulullah)

Mengingat berkahnya waktu tersebut, Rasulullah SAW pun tidak melewatkannya begitu saja. Beliau memanfaatkannya dengan salat, zikir, dan berdoa. Inilah doa Fajar yang biasa dibaca Rasulullah SAW dan keluarga beliau setelah salat sunnah Qabliyah Subuh (Fajar). Doa ini dinukil dari Kitab Bidayatul Hidayah Karya Imam Al-Ghazali. (Baca Juga: Agar Bangun Subuh dengan Segar, Ini Amalannya)

 

اَللَّهُمَ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِيْ بِهَا قَلْبِيْ وَتَجْمَعُ بِهَا شَمْلِيْ وَتَلُمُّ بِهَا شَعْثِيْ وَتَرُدُّ بِهَا أُلْفَتِيْ تُصْلِحُ بِهَا دِيْنِيْ وَتَحْفَظُ بِهَا غَائِبِيْ وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِيْ وَتُزَكِّيْ بِهَا عَمَلِيْ وتُبَيِّضْ بِهَا وَجْهِيْ وَتُلْهِمُنِيْ بِهَا رُشْدِيْ وَتَعْصِمُنِيْ بِهَا مِنْ كُلِّ سُوْءٍ.

 

"Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadamu rahmat dari sisiMu yang dengannya Engkau menunjuki hatiku, mengumpulkan yang terserak dariku, memperbaiki apa yang kusut padaku, mengembalikan padaku kesenanganku, memperbaiki agamaku, menjaga batinku (dari sifat-sifat buruk dan menghiasinya dengan sifat-sifat baik), mengangkat lahiriahku (dengan amal yang baik), mensucikan amalku (dari hala-hal yang dapat merusaknya), memutihkan wajahku, mengilhamkan kepadaku petunjukku, dan menjagaku dari segala kejelekan."

 

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ، وَيَقِيْنًا صَدِيْقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَنْ يُصِيْبَنِيْ إِلاَّ مَا كَتَبْتَهُ عَلَيَّ وَأَرْضِنِيْ بِمَا قَسَمْتَهُ لِيْ، اَللَّهُمَّ إِنَّيْ أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا صَادِقًا وَيَقِيْنًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ وَرَحْمَةً أَنَالُ بِهَا شَرَفَ كَرَمَاتِكَ فِي الدَُّنْيَا وَالآخِرَةِ

 

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu iman yang langgeng yang meliputi hatiku, dan aku memohon kepada-Mu keyakinan yang jujur sehingga aku mengetahui bahwasanya tidak ada yang menimpaku kecuali yang telah Engkau tetapkan atasku, dan buatlah aku ridho (rela) dengan segala yang Engkau bagikan untukku. Ya Allah berikanlah kepadaku iman yang jujur/sungguh-sungguh dan keyakinan yang tidak diikuti oleh kekafiran dan rahmat yang dengannya aku memperoleh kemuliaan-Mu di dunia dan di akhirat."

 

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الصَّبْرَ عِنْدَ الْقَضَاءِ وَالْفَوْزَ عِنْدَ اللِّقَاءِ وَمَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَ عَيْشَ السُّعَدَاءِ وَالنَّصْرَ عَلَى اْلأَعْدَاءِ وَمُرَافَقَةَ اْلأَنِبِيَاءِ

 

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kesabaran ketika menerima keputusan (dari-Mu), keberuntungan ketika perjumpaan (dengan-Mu), derajat para syuhada, kehidupan orang-orang yang bahagia, pertolongan atas musuh, dan berdampingan dengan para Nabi (di surga)".

 

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أُنْزِلُ بِكَ حَاجَتِيْ وَإِنْ ضَعُفَ رَأْيِيْ وَقَصُرَ عَمَلِيْ وَافْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ فَأَسْأَلُكَ يَا قَاضِيَ اْلأُمُوْرِ وَيَا شَافِيَ الصُّدُوْرِ كَمَا تُجِيْرُ بَيْنَ الْبُحُوْرِ أَنْ تُجِيْرَنِيْ مِنْ عَذَابِ السَّعِيْرِ ومِنَ دَعْوَةِ الثُّبُوْرِ وَفِتْنَةِ الْقُبُوْرِ

 

"Ya Allah, sesungguhnya aku menyerahkan hajatku kepada-Mu, meskipun lemah pendapatku, pendek angan-anganku, dan perlunya aku akan rahmati, maka aku mohon wahai Sang Pemutus segala perkara, penyembuh segala dada (yakni: hati), sebagaimana Engkau menjauhkan antar laut, agar Engkau juga menjauhkanku dari azab neraka Sa'iir, juga dari seruan kecelakaan, dan fitnah kubur."

 

اَللَّهُمَّ وَمَا ضَعُفَ عَنْهُ رَأْيِيْ وَقَصُرَ عَنْهُ عَمَلِيْ وَلَمْ تَبْلُغْهُ نِيَّتِيْ وَأُمْنِيَّتِيْ مِنْ خَيْرٍ وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ أَوْ خَيْرٍ أَنْتَ مُعْطِيْهِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ فَإِنِّيْ رَاغِبٌ إِلَيْكَ فِيْهِ وَأَسْأَلُكَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

 

"Ya Allah, apapun yang pikiranku lemah darinya, dan angan-anganku pendek darinya, serta niat dan cita-citaku tak sampai padanya daripada segala kebaikan yang yang telah Engkau janjikan kepada salah seorang dari hamba-hamba-Mu, atau kebaikan yang Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sesungguhnya aku sangat mendambakannya juga kepada-Mu, dan memohon kepada-Mu kebaikan tersebut, wahai Tuhan Penguasa seluruh alam semesta.

 

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِيْنَ مُهْتَدِيْنَ، غَيْرَ ضَالِّيْنَ وَلاَ مُضِلِّيْنَ، حَرْبًا لِأَعْدَاءِكَ، وَسِلْمًا لِأَوْلِيَائِكَ، نُحِبُّ بِحُبِّكَ النَّاسَ وَنُعَادِيْ بِعَدَاوَتَكَ مَنْ خَالَفَكَ مِنْ خَلْقِكَ

 

"Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang membawa petunjuk dan selalu ditunjuk, bukan orang yang sesat dan bukan pula menyesatkan, kami memerangi musuh-Mu, dan kami berdamai dengan para kekasih-Mu, kami mencintai manusia karena kecintaan pada-Mu, dan kami memusuhi karena permusuhan-Mu kepada siapa saja yang menyalahi (perintah)-Mu dari makhluk-Mu."

 

اَللَّهُمَّ هذَا الدُّعَاءُ وَمِنْكَ اْلإِجَابَةُ، وهذَا الْجُهْدُ وَعَلَيْكَ التُّكْلاَنُ، وإِنَّا ِللهِ وَإِنًّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. ذِي الْحَبْلِ السَّدِيْدِ وَاْلأَمْرِ الرَّشِيْدِ، أَسْأَلُكَ اْلأَمْنَ يَوْمَ الْوَعِيْدِ، وَالْجَنَّةَ يَوْمَ الْخُلُوْدِ، مَعَ الْمُقَرَّبِيْنَ الشُّهُوْدِ، اَلرُّكَّعِ السُّجُوْدِ، وَالْمُوْفِيْنَ لَكَ بِالْعُهُوْدِ، إِنَّكَ رَحِيْمٌ وَدُوْدٌ، وَأَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ

 

Ya Allah, ini adalah doa dan dari-Mu lah penerimaan, dan ini adalah kadar usaha kami dan kepada-Mu lah berserah diri, dan sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami hanya akan kembali kepada-Nya, dan tiada daya (untuk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada upaya (untuk melakukan ketaatan) kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Agung. Dia Yang Memiliki tali (agama) yang kuat, dan perkara yang penuh petunjuk, aku memohon kepada-Mu keamanan pada hari datangnya ancaman (hari kiamat), dan surga pada hari kekekalan, bersama dengan orang-orang yang didekatkan lagi menyaksikan (Allah), yang ahli ruku’ dan ahli sujud, dan menepati janji, sesungguhnya Engkau Maha Penyayang Lagi Mencintai, dan Engkau Maha Memperbuat apa yang Engkau kehendaki."

 

سُبْحَانَ مَنْ تَعَطَّفَ بِالْعِزِّ وَقَالِ بِهِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ الْمَجْدَ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنْبَغِي التَّسْبِيْحُ إِلاَّ لَهُ، سُبْحَانَ ذِي الْفَضْلِ وَالنِّعَمِ سُبْحَانَ ذِي الْقُدْرَةِ وَالْكَرَمِ سُبْحَانَ ذِي الأْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ، سُبْحَانَ الَّذِيْ أَحْصَى كَلَّ شَيْءٍ بِعِلْمِهِ

 

"Maha Suci Allah Yang Berlembut dengan keperkasaan-Nya dan berfirman dengan keperkasaan itu. Maha Suci Allah Yang Mengenakan Kemuliaan dan berbuat dermawan dengannya, Maha Suci Allah Yang mana tidak layak pensucian kecuali untuk-Nya. Maha Suci Allah Sang Pemilik karunia dan nikmat-nikmat. Maha Suci Allah Yang Memiliki kekuasaan dan kedermawanan. Maha Suci Allah Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan. Maha Suci Allah Yang Menghitung segala sesuatu dengan ilmu-Nya."

 

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ نُوْرًا فِيْ قَلْبِيْ، وَنُوْرًا فِيْ قَبْرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ فِيْ سَمْعِيْ وَنُوْرًا فِيْ بَصَرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ شَعَرِيْ وَنُوْرًا فِيْ بَشَرِيْ وَنُوْرًا فِيْ لَحْمِيْ وَنُوْرًا فِيْ دَمِيْ وَنُوْرًا فِيْ عِظَامِيْ وَنُوْرًا فِيْ عَصَبِيْ وَنْوْرًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَنُوْرًا مِنْ خَلْفِيْ وَنُوْرًا عَنْ يَمِيْنِيْ وَنُوْرًا عَنْ شِمَالِيْ وَنُوْرًا مِنْ فَوْقِيْ وَنُوْرًا مِنْ تَحْتِيْ. اَللَّهُمَّ زِدْنِيْ نُوْرًا وَأَعْطِنِيْ نُوْرًا وَاجْعَلْ لِيْ نُوْرًا. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

 

"Ya Allah, jadikanlah bagiku cahaya di hatiku dan cahaya di kuburku, cahaya di pendengaranku dan cahaya di penglihatanku, cahaya di rambutku dan cahaya di kulitku, cahaya di dagingku, cahaya di darahku, cahaya di tulang-belulangku, dan cahaya di urat-uratku, cahaya di hadapanku, cahaya di belakangku, cahaya di kananku, cahaya di kiriku, cahaya di atasku, dan cahaya di bawahku. Ya Allah tambahkanlah untukku cahaya, berikanlah aku cahaya, dan jadikanlah bagiku cahaya. Dan sholawat serta salam semoga tetap telimpah atas junjungan kita Nabi Muhammad dan kepada keluarga serta para sahabat beliau."

Wallahu Ta'ala A'lam

Rusman H Siregar

https://kalam.sindonews.com/