Kantor Sekretariat Rumah Sajada

Alamat : Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman D.I. Yogyakarta

Tampak Depan PAPP Rumah Sajada

Komplek Kantor dan Asrama Putri Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman

Pendopo Rumah Sajada

Komplek Asrama Putra Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putri Rumah Sajada

Komplek Asarama Putri Wirokraman Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putra

Alamat : Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Selasa, 31 Juli 2018

7 Catatan Mengenai Dzikir


7 Catatan Mengenai Dzikir


Ini catatan penting mengenai dzikir.

Catatan #01: Ingatlah Allah, Allah akan Mengingat Kita
 Allah Ta’ala berfirman,

فَاذْكُرُونِي أذْكُرْكُمْ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 152).

Ibnul Qayyim mengatakan,  “Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.” (Shahih Al-Wabil Ash-Shayyib, hlm. 83)

Catatan #02: Berdzikirlah yang Banyak
 Allah Ta’ala berfirman,

وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 35).

Syaikh As-Sa’di rahimahullah menerangkan, “Dzikir yang banyak adalah dengan membaca tahlil (laa ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), tasbih (subhanallah), takbir (Allahu Akbar) dan perkataan lainnya yang mendekatkan diri pada Allah. Yang paling minimal adalah kita merutinkan dzikir pagi-petang, dzikir ba’da shalat lima waktu, dzikir ketika muncul sebab tertentu. Dzikir ini baiknya dirutinkan di setiap waktu dan keadaan.” (Tafsir As-Sa’di, hlm. 706)

Catatan #03: Manut Tuntunan Nabi

 Ada doa sebelum tidur yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut.

ALLOHUMMA ASLAMTU NAFSII ILAIK, WA FAWWADH-TU AMRII ILAIK, WA WAJJAHTU WAJHIYA ILAIK, WA ALJA’TU ZHOHRII ILAIK, ROGH-BATAN WA ROHBATAN ILAIK, LAA MALJA-A WA LAA MANJAA MINKA ILLAA ILAIK. AAMANTU BI KITAABIKALLADZII ANZALTA WA BI NABIYYIKALLADZII ARSALTA.

Artinya: “Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku kepada-Mu, karena senang (mendapatkan rahmat-Mu) dan takut terhadap (siksaan-Mu, bila aku melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman)-Mu, kecuali (berlindung) kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab yang telah Engkau turunkan dan (kebenaran) Nabi-Mu yang telah Engkau utus.”

Al-Bara’ bin ‘Azib ketika membaca doa ini, ia menyebut “WA BI ROSULIKALLADZI ARSALTA”, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegur dengan mengatakan, “Bukan seperti itu, namun bacalah WA BI NABIYYIKALLADZII ARSALTA.” (HR. Bukhari, no. 6313 dan Muslim, no. 2710)

Doa ini menandakan pentingnya ittiba’ pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau manut pada tuntunan beliau ketika berdzikir.

Catatan #04: Dzikir dengan Lirih Lebih Utama
 Allah Ta’ala berfirman,

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الجَهْرِ مِنَ القَوْلِ بِالغُدُوِّ والآصَالِ وَلاَ تَكُنْ مِنَ الغَافِلِينَ

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf: 205).

8 Alasan Dzikir dengan Lirih

1- Menunjukkan keimanan yang benar karena yang memanjatkan dzikir tersebut mengimani kalau Allah itu mendengar dzikir yang lirih.

2- Ini lebih menunjukkan adab dan pengagungan. Hal ini dimisalkan seperti rakyat, ia tidak mungkin mengeraskan suaranya di hadapan raja. Siapa saja yang berbicara di hadapan raja dengan suara keras, tentu akan dibenci. Sedangkan Allah lebih sempurna dari raja.

3- Lebih menunjukkan khusyu’.

4- Lebih menandakan ikhlas.

5- Lebih mudah menghimpun hati untuk merendahkan diri, sedangkan dengan suara keras lebih cenderung tidak menyatukan hati.

6- Dzikir yang lemah lembut menunjukkan kedekatan dengan Allah.

7- Dzikir yang dibaca lirih akan ajeg (kontinu) karena anggota tubuh tidaklah merasa letih (capek) yang cepat, beda halnya jika dzikir tersebut dikeraskan.

8- Dzikir yang lirih lebih selamat dari was-was dibandingkan dengan yang dikeraskan. (Disarikan dari Majmu’ Al-Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 15:15-20)

Catatan #05: Berdzikir Pagi dan Petang

 Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42)

“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab: 41-42).

Waktu Dzikir Pagi Petang

Waktu dzikir pagi menurut pendapat yang paling kuat adalah ketika masuk fajar Shubuh hingga waktu zawal (matahari akan tergelincir ke barat, mau masuk Zhuhur).

Adapun waktu dzikir petang yang tepat adalah dari tenggelamnya matahari (waktu Maghrib) hingga pertengahan malam (berakhirnya shalat Isya). Salah satu yang berpendapat seperti ini adalah Imam As-Suyuthi.

Kenapa dzikir petang dibaca setelah masuk Maghrib? Salah satu dalilnya adalah dalil tentang dzikir petang berikut ini. Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang shalat Shubuh lantas ia mengucapkan “laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir” sebanyak 10 kali maka ia seperti membebaskan 4 budak, dicatat baginya 10 kebaikan, dihapuskan baginya 10 kejelekan, lalu diangkat 10 derajat untuknya, dan ia pun akan terlindungi dari gangguan setan hingga waktu petang (masaa’). Jika ia menyebut dzikir yang sama setelah Maghrib, maka ia akan mendapatkan keutamaan semisal itu.” (HR. Ahmad, 5:415. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berkata bahwa hadits ini shahih lighairihi).

Catatan #06: Ada Dzikir yang Bervariasi

 Contoh, dzikir bada shalat dengan membaca Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.

1- SUBHANALLAH sepuluh kali, ALHAMDULILLAH sepuluh kali, ALLAHU AKBAR sepuluh kali.

2- SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WALLAHU AKBAR sebanyak tiga puluh tiga kali lalu digenapkan dengan LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI-IN QODIIR.

Bisa pula dengan cara baca Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar dipisah masing-masing 33 kali.

3- SUBHANALLAH 33 kali, ALHAMDULILLAH 33 kali, ALLAHU AKBAR 34 kali.

4- SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WA LAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR 

sebanyak 25 kali, totalnya berjumlah seratus karena ada empat kalimat di dalamnya.

Catatan #07: Dzikir ataukah Berdoa Bada Shalat?

 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menyatakan, “Mengenai maksud dubur (akhir) shalat, yaitu jika dubur shalat terkait dengan dzikir, maka letaknya setelah salam. Namun jika dubur shalat terkait dengan doa, maka letaknya sebelum salam.” (Majmu’ Fatawa wa Rasail Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, 13:268)

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Setiap do’a yang berkaitan dengan shalat, do’a tersebut terletak di dalam shalat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memerintahkan do’a tersebut di dalamnya. Inilah yang lebih tepat dilihat dari kondisi orang yang melaksanakan shalat karena ketika itu ia sedang menghadap dan bermunajat dengan Rabbnya. Setelah salam, dialog tersebut dengan Rabbnya terputus dan hilanglah kedekatan dengan Allah. Lantas mengapa sampai do’a saat munajat (dialog), kedekatan dan berhadapan dengan Allah tidak dipanjatkan lalu malah setelah itu baru meminta?! Jadi, sebelum salam, waktu terbaik untuk berdo’a.

Namun ada saat sebentar untuk berdo’a sesudah salam yaitu setelah membaca dzikir seperti membaca tahlil (bacaan: laa ilaha illalah), tasbih (bacaan: subhanallah), tahmid (bacaan: alhamdulillah) dan takbir (bacaan: Allahu akbar), juga membaca dzikir lainnya yang dituntunkan setelah shalat, kemudian bershalawat atas Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– setelah itu. Lalu boleh berdo’a sesudahnya semaunya. Jadi, sah-sah saja berdo’a setelah membaca dzikir, dan itu bukan yang dimaksud ‘dubur shalat’ (akhir shalat). Karena setiap yang berdzikir pada Allah, dengan memuji dan menyanjung-Nya, lalu bershalawat atas Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, disunnahkan baginya untuk berdo’a setelah itu.” (Zaad Al-Ma’ad, 1:249-250).

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan, “Aku anjurkan untuk berdzikir bada shalat bagi orang yang shalat sendirian maupun sebagai makmum, hendaklah dzikir tersebut ia perlama dan memperbanyak doa setelah itu karena diharapkan terkabulkan bada shalat.” (Dinukil dari At-Tashiil li Ta’wil At-Tanziil – Tafsir Juz ‘Amma, 30:411)
Semoga bermanfaat. Moga kita menjadi ahli dzikir yang ikhlas dan sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

CATATAN DARI BUKU PENULIS “DZIKIR PAGI PETANG” (PENERBIT RUMAYSHO, WA 085200171222) DAN KAJIAN RIYADHUS SHOLIHIN KITAB AL-ADZKAR DI MASJID POGUNG DALANGAN YOGYAKARTA SETIAP KAMIS SORE (BADA MAGHRIB – 20.00)

 Referensi:

At-Tashiil li Ta’wil At-Tanziil – Tafsir Juz ‘Amma. Syaikh Musthafa Al-‘Adawi. Penerbit Maktabah Makkah.

Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.

Majmu’ah Al-Fatawa. Ibnu Taimiyah. Penerbit Darul Wafa’ dan Ibnu Hazm.

Majmu’ Fatawa wa Rasail Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Penerbit Daruts Tsurayya.

Tabshirah Al-A’masy bi Wakt Adzkar Ash-Shabaah wa Al-Masaa’. Abu ’Abdil Baari Al ’Ied bin Sa’ad Sarifiy. Penerbit Maktabah Al-Ghuraba’ Al-Atsariyyah.

Tafsir As-Sa’di. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Penerbit Muassasah Ar-Risalah.
Shahih Al-Wabil Ash-Shayyib min Al-Kalim Ath-Thayyib. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Tahqiq: Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.

Zaad Al-Ma’ad. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Tahqiq: Syaikh Abdul Qadir Al-Arnauth dan Syaikh Syu’aib Al-Arnauth. Penerbit Muassasah Ar-Risalah.
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com



Inilah Kalimat Dzikir yang Membuat Malaikat Bingung Mencatat Pahalanya


Inilah Kalimat Dzikir yang Membuat Malaikat Bingung Mencatat Pahalanya



Begitu banyaknya pahala kalimat dzikir ini, malaikat pun bingung ketika hendak mencatat pahalanya.

Dalam hadits riwayat Ibnu Majah diceritakan bahwa seseorang membaca kalimat:


يَا رَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيمِ سُلْطَانِكَ


Ya Rabbi, bagiMu segala puji sebagaimana seyogyanya; bagi kemuliaan wajahMu dan keagungan kekuasaanMu”

Dua malaikat yang hendak mencatat ganjarannya “kebingungan” tidak tahu bagaimana mencatat ganjaran ucapan tersebut. Maka mereka pun naik ke langit melaporkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Wahai Tuhan kami, sesungguhnya hambaMu telah berdzikir dengan kalimat yang kami tidak mengetahui bagaimana harus menulisnya” kata dua malaikat tersebut.

Allah Azza wa Jalla bertanya kepada mereka, padahal Dia telah mengetahui apa yang terjadi. “Wahai malaikat, apa yang diucapkan hambaku itu?”

“Wahai Tuhanku, ia mengucapkan ‘Ya Rabbi lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘adhiimi sulthaanik’”

Lantas Allah Azza wa Jalla pun memberikan keputusan-Nya: “Tulislah sebagaimana yang diucapkan oleh hambaKu itu hingga kelak ia berjumpa denganKu dan Aku sendiri yang akan memberikan ganjaran kepadanya.”

Masya Allah… kalimatnya pendek, mudah dihafal namun luar biasa pahalanya hingga malaikat pun tak sanggu mencatatnya. Maukah Anda mengamalkannya? Dalam Al Ma’tsurat dzikir pagi dan petang, kalimat tersebut masuk sebagai salah satu dzikir yang diucapkan.

Bagi Anda yang perlu mengetahui hadits lengkap mengenai kisah pahala kalimat tersebut, ini dia matannya:


أَنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِ اللَّهِ قَالَ يَا رَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيمِ سُلْطَانِكَ فَعَضَّلَتْ بِالْمَلَكَيْنِ فَلَمْ يَدْرِيَا كَيْفَ يَكْتُبَانِهَا فَصَعِدَا إِلَى السَّمَاءِ وَقَالاَ يَا رَبَّنَا إِنَّ عَبْدَكَ قَدْ قَالَ مَقَالَةً لاَ نَدْرِى كَيْفَ نَكْتُبُهَا. قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَا قَالَ عَبْدُهُ مَاذَا قَالَ عَبْدِى قَالاَ يَا رَبِّ إِنَّهُ قَالَ يَا رَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيمِ سُلْطَانِكَ. فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمَا اكْتُبَاهَا كَمَا قَالَ عَبْدِى حَتَّى يَلْقَانِى فَأَجْزِيَهُ بِهَا

Bahwasanya seorang hamba dari hamba-hamba Allah mengucapkan ‘Ya Rabbi lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘adhiimi sulthaanik’. Maka dua malaikat pun kesulitan dan tidak mengetahui bagaimana mencatat (ganjaran kalimat) itu. Maka mereka pun naik ke langit dan berkata (melapor kepada Allah): “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya hambaMu telah mengucapkan kalimat yang kami tidak mengetahui bagaimana mencatat (ganjarannya). Allah Azza wa Jalla bertanya padahal Dia telah mengetahui apa yang diucapkan hambaNya itu, “Apa yang diucapkan hambaKu?” Kedua malaikat itu menjawab, “Wahai Tuhan, sesungguhnya ia mengucapkan ‘Ya Rabbi lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘adhiimi sulthaanik.’ Kemudian Allah Azza wa Jalla berfirman kepada kedua malaikat tersebut, “Tulislah baginya sebagaimana kalimat hambaKu itu hingga ia berjumpa denganKu dan Aku yang akan memberikan ganjaran kepadanya.” (HR. Ibnu Majah).



Bacalah Dzikir dengan Pahala Melebihi 7 Lapis Langit dan Bumi Ini


Bacalah Dzikir dengan Pahala Melebihi 7 Lapis Langit dan Bumi Ini


Dzikir Inilah yang Pahalanya Melebihi Berat 7 Lapis Langit dan Bumi

Manusia hidup ini dunia ini tentu berlomba-lomba berbuat baik dan memperbanyak dzikir, amal ibadah apapun sebagai tabungan dan bekal menuju akhirat nanti. Untuk itu tak heran jika ada perumpamaan berlomba-lomba dalam kebaikan menjadi lebih baik daripada kita selalu iri dengan apa yang dimiliki orang lain, atau bahkan menghakimi seseorang yang rajin ibadah hanya pencitraan. Na’udzubillah, semoga kita dijauhkan dari sifat dengki dan prasangka.

Manusia tentu sangat sulit membayangkan bagaimana beratnya tujuh lapis bumi. Volume ini akan semakin berat jika ditambah dengan tujuh lapis langit yang materinya tidak diketahui secara pasti. Hanya bayangan-bayangan semu yang bisa manusia lukiskan dalam benaknya.

Namun tahu kah jika jumlah ini tidak lebih berat jika dibandingkan dengan dari kalimat dzikir berikut ini? Dzikir merupakan amalan seorang hamba yang dilakukan untuk mengingat Allah. Jumlah ada begitu banyak dan memiliki keistimewaan tersendiri. Seperti kalimat dzikir berikut, dimana jika kalimat ini ditimbang beratnya melebihi berat tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi. Penasaran dengan kalimat dzikir yang dimaksud. Mari kita simak ulasannya.

Dzikir merupakan kalimat-kalimat yang dilafadzkan seorang muslim sebagai salah satu bentuk ibadah dengan cara mengingat Allah. Ada banyak kalimat dzikir yang bisa dilafadzkan antara lain tasbih, tahmid takbir dan masih banyak lagi kalimat lainnya.

Masing-masing kalimat tasbih ini memiliki keistimewaan tersendiri. Misalnya kalimat dzikir yang beratnya melebihi tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi. Sangat istimewa bukan. Semua umat muslim pasti penasaran dengan dzikir ini, karena memiliki rahasia yang begitu besar, setara dengan 7 lapis langit dan bumi.

Kalimat tersebut adalah Laa ilaha illallah yang artinya tiada Tuhan selain Allah. Nabi Musa ‘Alahis salam berkata kepada Rabbnya, “Ya Allah, ajarkanlah kepadaku tentang sesuatu untuk berdzikir kepada-Mu?” Allah SWT pun menjawab, “Ucapkanlah Laa ilaha illallah.”

Dalam riwayat yang disampaikan oleh Imam an-Nasa’i ini, Nabi Musa As memohon kepada Allah Ta’ala selepas mendapatkan ajaran tentang kalimat dzikir yang mulia itu. Pinta Nabi Musa As, “Ya Allah, setiap kali mengucapkan dzikir ini, berikanlah aku pahala yang istimewa.”

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Qudsi dari Abu Sa’id al-Khudri, Allah  mengatakan dalam firman-Nya “Wahai Musa, seandainya tujuh lapis bumi beserta isinya digabungkan dengan tujuh lapis langit dengan seluruh semestanya dan diletakkan di sebelah timbangan kalimat Laa ilaha illallah, niscaya kalimat itu lebih berat, melebihi semua itu.”

Masya Allah, begitu besarnya keutamaan kalimat dzikir ini, sehingga beratnya melebihi tujuh lapis langit dan bumi. Padahal menurut kita selama ini, bumi beserta isinya saja sudah sedemikian berat. Namun nyatanya, kalimat yang mudah diucapkan ini memiliki keutamaan dibanding hal itu.

Tapi memang faktanya, kalimat tidak semua mampu mengucapkan kalimat Laa ilaha illallah ini. Hanya manusia pilihan Allah saja yang dengan ikhlas mengucapkan kalimat ini.

Bagi mereka yang tidak beriman kepada Allah, maka kalimat Laa ilaha illallah adalah hal mustahil yang bisa terucap. Karena kalimat ini menjadi persyaratan mutlak ketika seseorang percaya kepada Islam. Kalimat yang disebutkan dalam hadits lain, jika diucapkan dengan ikhlas, kemudian pelakunya mati, maka ia berhak atas surga-Nya Allah SWT.

Janji Allah memang pasti bagi mereka yang percaya. Jika dalam hati kita sudah bersemayang Allah, maka selalu ada ruang untuk meyakini bahwa setiap kebaikan yang dilakukan karena Allah pasti tidak pernah Allah sia-siakan.



Senin, 30 Juli 2018

Beruntungnya Orang yang Membaca Al Quran Setiap Hari


Beruntungnya Orang yang Membaca Al Quran Setiap Hari


SEBAGAI umat Islam kita memiliki pedoman hidup yaitu Al-Quran. Dengan Al-Quran inilah hidup kita akan terarah dan berada di jalan yang benar. Selain mengarahkan kita ke jalan yang benar, Al-Quran memiliki banyak keutamaan bagi orang yang membacanya. Berikut ini akan kami bahas 17 keutamaan membaca Al-Quran setiap hari yang dikutip dari duniaislam.org.

1. Sebaik-Baik Manusia yang Mempelajari dan Mengajarkan Al-Quran

Sabda Nabi Muhammad SAW, “Sebaik-baik kalian adalah siapa yang mempelajari Al-Quran dan mengamalkannya,” (HR. Bukhari).

2. Pahala Membaca Al-Quran

“Siapa saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya,” (HR. At-Tirmidzi).

3. Keutaman Membaca Al-Quran, Menghafalnya dan Pandai Membacanya

“Perumpamaan orang yang membaca Al-Quran sedang ia hafal dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia, sedang perumpamaan orang yang membaca Al-Quran sedang ia senantiasa melakukannya meskipun hal itu sulit baginya maka baginya dua pahala,” (Muttafaq ‘alaih).

4. Pahala bagi Orang yang Anaknya Mempelajari Al-Quran

“Siapa saja membaca Al-Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan pada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya, ‘Bagaimana dipakaikan kepda kami semuanya itu?’ Dijawab, ‘Karena anakmu telah membawa Al-Qur’an,” (HR. Al-Hakim).

5. Al Quran Memberi Syafa’at kepada Ahlinya di Akhirat

“Bacalah Al-Quran karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para ahlinya,” (HR. Muslim).

“Puasa dan Al-Quran keduanya akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat…” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).

6. Pahala bagi Orang yang Berkumpul untuk Membaca dan Mengkajinya

 “Tidak berkumpul sauatu kaum di salah satu rumah Allah SWT, sedang mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya, melainkan mereka akan dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan disanjungi oleh Allah di hadapan para makhluk dan di sisi-Nya,” (HR. Abu Dawud).

7. Dapat Menentramkan Hati

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram,” (QS.13:28).

8. Dapat Menyembuhkan Penyakit

“Hendaknya kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan Al-Qur’an,” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud).

9. Pembaca Al Quran Dikurniakan Hatinya dengan Cahaya oleh Allah SWT Dan Dipeliharanya dari Kegelapan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra yang maksudnya: “Bahwa Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang medengar satu ayat daripada Kitab Allah Ta’ala (al-Qur’an) ditulis baginya satu kebaikan yang berlipatganda. Siapa yang membacanya pula, baginya cahanya di hari kiamat.”

10. Pembaca Al-Quran Memperoleh Kemulian dan Diberi Rahmat kepada Ibu Bapaknya
“Siapa yang membaca Al-Qurandan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (Al-Qur’an),” (HR. Abu Daud).

11. Pembaca Al Quran Memperoleh Kedudukan yang Tinggi dalam Syurga

Bersabda Rasulullah SAW yang maksudnya: Dikatakan kepada pembaca al-Qur,an: “Bacalah (al-Qur’an), naiklah (pada darjat-darjat syurga) dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dengan tartil didunia. Sesungguhnya kedudukan drajatmu sehingga kadar akhir ayat yang engkau baca.” (HR. Ahmad).

12. Membaca Satu Huruf Al Quran Akan Memperoleh Sepuluh Kebaikan

“Barang siapa yang membaca satu huruf kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).

13. Orang yang Membaca Al-Quran Secara Terang-Terangan seperti Bersedekah Secara Terang-Terangan

“Orang yang membaca Al-Quranterang-terangan seperti orang yang bersedekah terang-terangan, orang yang membaca Al-Quransecara tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi,” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i, lihat shahihul jaami’:3105).

14. Al Quran Akan Menjadi Syafaat Bagi Orang yang Membacanya

Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu hadistnya “Bacalah Al Quran karena ia akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafaat kepada orang yang telah membaca dan mengamalkan isinya.”

15. Al Quran adalah Cahaya Di tengah Kegelapan

“Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah dan Al Qur’an sesungguhnya ia adalah cahaya kegelapan, petunjuk di siang hari maka bacalah dengan sungguh-sungguh,” (HR. Baihaqi).

16. Ahlul Quran adalah Keluarga Allah SWT

“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia.’ Beliau saw ditanya,’Siapa mereka wahai Rasulullah.’ Beliau saw menjawab,’mereka adalah Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya,” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

17. Yang Mahir Membaca Dia Akan Bersama Malaikat, dan yang Terbata-Bata Mendapat Dua Pahala

“Orang yang mahir membaca Al-Qurankelak (mendapat tempat disurga) bersama para utusan yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qurandan masih terbata-bata, dan merasa berat dan susah, maka dia mendapatkan dua pahala.”

Dua pahala ini, salah satunya merupakan balasan dari membaca Al-Quranitu sendiri, sedangkan yang kedua adalah atas kesusahan dan keberatan yang dirasakan oleh pembacanya.



10 Manfaat Baca Al quran Setiap Hari yang Luar Biasa


10 Manfaat Baca Al quran Setiap Hari yang Luar Biasa

Sebaik baiknya buku adalah Alquran yang didalamnya sarat dengan ilmu pengetahuan termasuk moral, berprilaku baik, kejujuran, kebaikan dan lain lain. Membaca Alquran dapat mempengaruhi jiwa dan pikiran agar selalu menjadi tenang. (baca : fungsi al-quran)

Seorang muslim yang tidak pernah membaca Alquran sama saja seperti tubuh tidak sedang berbusana, sungguh sangat memalukan dan tidak perlu ditiru karena Allah SWT tidak akan menyukainya.

Sesuai dengan hadits yang pernah diriwatkan oleh muslim yang dinyatakan oleh Abi ummah ra :

“ Baginda Rasullulah berkata bacalah olehmu alquran karena sesungguhnya akan menjadi pemberi  syafaat pada hari kiamat nanti untuk siapa saja yang membacanya.”
Inilah Manfaat Manfaat Baca Al-quran Setiap Hari  serta keajaiban al-quran di dunia :

1. Dapat mendapatkan pahala dan kebaikan

Membaca Alquran dapat menjadikan suasana sekitar menjadi lebih damai, tenang dan penuh dengan keberkahan. Maka dari itu seseorang yang membaca Alquran akan mendapatkan pahala yang berlipatganda dan kebaikan dari Allah SWT sebagai manusia yang soleh.

Seperti hadits riwayat dari yirmidzi bahwa :
“Barang siapa yang membaca satu huruf saja dari kitabullah maka seseorang akan mendapatkan kebaikan satu kali. tetapi setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kalinya.”

2. Dapat memberikan derajat dan wibawa lebih baik

Membaca Alquran dapat membuat seseorang terlihat semakin bercahaya dan penuh wibawa. Kondisi ini dapat membuat seseorang menjadi lebih disayangi , dihormati dan dihargai  banyak orang.

Seperti hadits yang menyatakan:

“Orang orang yang hebat dalam membaca alquran akan selalu ditemani para malaikat pencatat yang paling dimuliakan da taat pada Allah SWT  dan orang orang yang terbata bata membaca Alquran lalu bersusah payah mempelajarinya maka dia akan mendapatkan dua kali pahala,” (HR. Bukhari)”

3. Memperoleh rahmat dan lindungan oleh malaikat

Membaca Alquran dengan hati yang tenang dan sabar dapat mendatangkan rahmat dari Allah SWT dan mendapatkan perlindungan dari para malaikat dari kejahatan yang terlihat maupun tidak terlihat.

Seperti hadits yang menyatakan :

” Ketika para kaum muslim berkumpul dimasjid masjid allah dan mereka membaca Alquran dan memnpelajarinya, maka akan datang kepada mereka ketentraman , rahmat allah dan dilindungi malaikat malaikat dan allah menyebut mereka dihadapan makhluk yang ada didekatnya.”

4. Memberikan  syafaat ketika hari kiamat tiba

Membaca Alquran dapat mendatangkan kebaikan dan kemuliaan yang tidak pernah dibayangkan oleh manusia sebelumnya bahkan juga terjadi pada hari kiamat dengan kemuliaan yang sangat besar.

Seperti hadits yang menyatakan bahwa :

“Bacalah bait Alquran karena sesuyngguhnya pada hari kiamat nanti akan datng memberikan syafaat yang baik kepada pembacanya.” (HR. Muslim)”

5. Membuat seseorang menjadi berprilaku mulia

Membaca Alquran dengan hati yang tenang dan rasa yang bahagia dapat merubah seseorang yang semula berprilaku tidak baik menjadi lebih baik.

Baginda Rasullulah SAW pernah bersabda :

“Sebaik baiknya manusia adalah yang membaca dan mempelajari Alquran serta mengajarkannya pada orang lain.” (HR.Bukhari)”

6. Agar hati lebih tenang dan tentram

Membaca Alquran dapat menenangkan pikiran dan batin serta cara agar hati tenang dan dapat pula menjadikan rasa cinta terhadap Allah SWT, Terhadap semua nabi dan rasul serta para  malaikat menjadi lebih kuat .

Sesuai dengan firman Allah ta’ala yang dinyatakan jelas dalam surat Ara-ra’d pada ayat 28 :
“Orang orang yang beriman akan memiliki hati yanag tenang dan tenteram jika selalau ingta denagn Allah SWT, maka ingatlah karena hanya dengan mengingatnya Allahlah, hatimu menjadi tenteram.”

7. Agar selamat duniat dan akhirat

Rajin membaca Alquran dengan hati yang ikhlas dapat menyelamatkan dirinya dari kejahatan yang terlihat dan tidak terlihat dan kesengsaraan selama didunia dan akhirat, semua itu tewrwujud karena Allah SWT melindunginya.

Baginda Rasullulah bersabda bahwa :

“Ibadah yang paling berkah dan istimewa adalah membaca dan mempelajari alquran serta mengamalkannnya dalam kehidupan sehari hari bahkan pada tiap satu ayatnya yang telah dibaca mengandung 10 kebaikan dan ajaran kebenaran didalamnya. “

8. Sebagai penyembuh penyakit pada tubuh

Bagi seseorang yang rajin dan membiasakan diri untuk membaca Alquran maka Allah SWT akan melindunginya dari segala penyakit

Seperti  2 hadits yang menyatakan bahwa :

” Hendaknya kamu menggunakan jenis obat obatan seperti madu dan membaca alquran (HR. Ma’ud)

“Dan makanlah oleh kamu bermacam macam buah serta tempuhlah jalan jalan yang telah ditetapkan  pada tubuhmu dengan lancar .Ada madu yang bermacam macam jenisnya dijadikan sebagai obat untuk manusia. Di alam semesta terdapat banyak tanda tanda kekuasaan Allah bagi orang orang yang memikirkan  hal itu.” (QS.An-naah 16 : 69)

9. Dapat menyembuhkan penyakit hati

Membaca Alquran dengan hati yang ikhlas dapat menhalau dan menyembuhkan penyakit hati yang mencakup iri, dengki, senang membicarakan keburukan orang lain, merasa dendam dan lain lain.

Seperti hadits yang menyatkan bahwa :

“Sesungguhnya hati ini dapat berkarat sebagaimana besi yang menjadi berkarat karena tersentuh air.” Lalu bagaimana agar hati ini tidak berkarat? tanya para sahabat, maka Rasullulah SAW mengatakan ” Percayalah ..dengan membaca Alquran.” Jawabnya.

10. Memberikan kenikmatan pada kedua orangtua dihari kiamat

Bagi seorang anak yang membiasakan diri membaca Alquransemata mata karena kecintaannya terhadap Allah SWT fdan kediu orangtuanya maka Allah SWT akan melindungi kedua orangtuanya dan memberinya kenikmatan termasuk mahkota pada kepala mereka sebagai tanda keberkahan.

Seperti Rasullulah pernah bersabda :

“Barang siapa ynag membaca Alquran dan mengamalkannya semata mata karena Allah SWT maka Allah akan memberikan mahkota dikepala kedua orangtuanya dan kenikmatan pada hari kiamat dan akana terlihat lebiuh terang daripada sinar mayahari sehingga kamu tidak akan menduganya bahwa ganjaran  itu dikarenakan amalan amalan sipembaca Alquran itu.” (HR. Abu daud.)

Keindahan di dalam Al-quran

Membaca alquran sangat diwajibkan untuk kaum muslimin yang sungguh sungguh bangga akan keislamnya. Bangga menjadi seorang muslim adalah sebuah bentuk kecintaan yang maha tinggi terhadap Allah SWT satu satunya tuhan pencipta alam beserta isinya.

Tidak ada artinya jika seorang muslim tidak bisa membaca Alquran sama sekali, hal itu bagikan seorang yang buta huruf. walaupun tidak mampu membacanya dengan hebat seperti orang orang dijaman Nabi tetapi memahami cara membacanya, hal itu sudah cukup baik bagi seorang muslim, apalagi jika mempunyai keinginan yang kuat untuk bisa menguasai isi Alquran (pandai membaca Alquran), maka Sempurnalah seseorang tersebut sebagai seorang muslim.

Belajar membaca Alquran bisa diterapkan pada usia anak anak agar kecintaan mereka terhadap kaidah islam semakin kuat dan dimasa depannya menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup, kebanggaan diri, identitas sebagai muslim dan sebagai perlindungan bagi hati serta  sebagai simbol keislaman yang hebat.

Mempelajari Alquran yang didalamnya mencakup cara membacanya, cara melantunkannya, mengerti makna yang disampaikan  serta mau mengamalkannya pada kehidupan sehari hari adalah sebuah kewajiban bagi seluruh umat islam didunia , karena Alqurana adalah sebagai lambang dan dasar agama Islam yang tidak akan pernah berubah atau lekang ditelan waktu.