Kantor Sekretariat Rumah Sajada

Alamat : Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman D.I. Yogyakarta

Tampak Depan PAPP Rumah Sajada

Komplek Kantor dan Asrama Putri Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman

Pendopo Rumah Sajada

Komplek Asrama Putra Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putri Rumah Sajada

Komplek Asarama Putri Wirokraman Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putra

Alamat : Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Jumat, 30 November 2018

Baik dan Buruk Terapi Bekam


Baik dan Buruk Terapi Bekam


Bekam dikenal turun temurun di beberapa kalangan sebagai solusi perawatan tubuh. Benarkah demikian? Bagaimana sudut pandang medis mengenai bekam? Apakah terapi ini dapat dibuktikan secara klinis untuk dijadikan sandaran keberlangsungan praktiknya? Simak selengkapnya disini.

Baik dan Buruk Terapi Bekam

Klikdokter.com - Pengobatan alternatif bekam semakin meramaikan dunia kesehatan di Indonesia beberapa tahun terakhir ini.Tidak hanya di Indonesia, di Amerika sendiri metoda bekam sudah dilakukan oleh beberapa public figure ternama di Hollywood, diantaranya aktris Demi Moore dan Gwyneth Paltrow serta sebagaimana Britney Spears yang juga pernah di bekam soleh Dr. Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, seorang ahli pengobatan herbal yang menerapkan metode bekam (Cupping) dan Lintah (Leech Therapy)

Apa Itu Bekam?

Pengobatan alternatif ini menawarkan penyembuhan berbagai macam penyakit dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang pengobatan medis.

Pengobatan alternatif ini berasal dari Timur Tengah. Kata bekam sendiri merupakan terjemahan dari kata hijamah dalam bahasa arab yang merupakan asal kata dari al-hajmu yang berarti membekam. Menjadikan pemaknaan al hijamah atau bekam diartikan sebagai peristiwa penghisapan darah dengan alat menyerupai tabung, mengeluarkan darah dari permukaan kulit dengan penyayatan.

Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop, sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer. Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.

Bekam dibedakan melalui 2 jenis, yakni:

Dua Jenis Bekam

Bekam dibedakan melalui 2 jenis, yakni:

Bekam Kering

Proses bekam jenis ini dilakukan dengan menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering diyakini untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Acapkali bekam jenis ini diaplikasikan kepada orang yang takut jarum suntik dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari.

Bekam Basah

Pada proses terapi bekam jenis ini dilakukan setelah melakukan bekam kering, dilanjuti dengan melukai permukaan kulit dengan jarum tajam yang sudah sterilkan, lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah. Darah yang keluar diyakini sebagai darah kotor. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, Tergantung dari penyakitnya, dalam kasus tertentu memungkinkan proses bisa lebih lama.

Meskipun ilmu medis Timur sudah mengenal teknik cupping (kop), mereka melakukannya tanpa mengeluarkan darah. Ilmu medis Barat pun turut mengamini kemasyhuran teknik cupping yang kian membumi. Namun mereka belum dapat menemukan manfaat dari manfaat dan tujuan dari pengeluaran darah yang terdapat pada terapi bekam. Berbalik tendensi, justru yang dikhawatirkan adalah dari konsekuensi membuat perlukaan untuk pengeluaran darah yang ada menjadi hal yang berbahaya dan diyakini memilki dampak negatif lebih jauh.

 Beda lagi dengan pernyataan peneliti dari Damaskus, yang menyatakan terdapat manfaat kesehatan dari pengeluaran darah dari terapi bekam. Apakah manfaatnya? Berikut paparannya.

2 dari 4 halaman

Darah Bekam

Para pelaku medis dikejutkan oleh pernyataan ilmuwan Damaskus, Muhammad Amîn Syaikhû dalam artikel ilmiahnya yang luar biasa tentang terapi bekam dan rahasia umum tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari praktik bekam terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna, sehingga tubuh menjadi mangsa empuk bagi berbagai penyakit.

Darah yang keluar melalui proses bekam dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah. Berdasarkan penelitian itu, terlihat hal-hal sebagai berikut :

Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit) yang ada di dalam darah biasa. Hal tersebut terlihat dalam seluruh kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini menunjukkan bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.

Adapun eritrosit (sel darah merah), semua sel darah merah memiliki bentuk yang tidak normal, artinya sel-sel tersebut tidak mampu melakukan aktivitas, disamping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan aktif. Hal tersebut mengindkasikan bahwasanya proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi dengan tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh.

Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.

Kemudian apa respons dari medis Barat? Berikut paparannya.

Modern Terapi Bekam di Amerika dan Eropa

Akhir-akhir ini penelitian tentang metode bekam / cupping banyak dilakukan. Penelitian meliputi mekanisme penyembuhan, cara kerja, serta manfaat kesehatan dari bekam. Salah satu penelitian yang mengemuka ialah  yang dilakukan oleh Dr.Amir Muhammad Sholih. Beliau adalah Dosen Tamu di Universitas Chicago, yang juga peraih penghargaan di Amerika bidang pengobatan natural serta bagian dari anggota Organisasi Pengobatan Alternatif di Amerika.

Menurut beliau, pengobatan dengan bekam tengah dan telah dipelajari pada kurikulum kedokteran di Amerika. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh fenomena pengobatan bekam yang terbukti bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan dengan bekam dirangsang pada titik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur.

Namun yang membedakan terapi bekam dengan terapi akupunktur ialah pada terapi tusuk jarum reaksi yang dihasilkan hanyalah sebatas perangsangan, sedangkan pada terapi bekam selain proses perangsangan, juga terjadi proses pergerakan aliran darah.

Hal senada diungkapkan oleh dr. Ahmad Abdus Sami, Kepala Divisi Hepatologi Rumah Sakit Angkatan Darat Mesir. Beliau mengemukakan, “Riset juga membuktikan, pembuangan sebagian darah seperti dalam terapi bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi lebih cepat sehingga bekam bisa diterapkan sebakai terapi pendamping pengobatan medis.”

Hasil percobaan yang pernah dilakukan dr. Amir pada pasien terinveksi virus hepatitis C dan memiliki kadar besi cukup tinggi dalam darahnya. Setelah pasien diterapi bekam dan diberi obat Interferon dan Riboviron memiliki reaksi positif dan kekebalan meningkat. Padahal sebelum dibekam reaksi terhadap obat tersebut hampir tidak bereaksi.

Walau demikian, masih sedikit sekali informasi yang dapat mendukung terapi alternatif bekam dari aspek medis. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping yang dapat ditimbulkan dari terapi tersebut.

Tetap dianjurkan para pasien yang berminat untuk menjalani pengobatan bekam untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter. Karena disamping pengobatan pada klinik yang menyediakan layanan terapi bekam mendapatkan porsi kepercayaan masyarakat untuk menjadi bagian proses pengobatan penyakit, terapi ini belum ada unsur pendukung yang mengakreditasi kelayakan pengetahuan akademik kesehatan SDM yang melakukan terapi.

Oleh karena itu, diharapkan dimasa depan lebih banyak lagi penelitian yang meliputi terapi pengobatan alternatif yang murah meriah ini ditengah kemelut krisis global yang melanda.



Benarkah Terapi Bekam Menyehatkan? Ini Penjelasan Dokter dan Hasil Penelitiannya


Benarkah Terapi Bekam Menyehatkan? Ini Penjelasan Dokter dan Hasil Penelitiannya


TRIBUN-TIMUR.COM - Pengobatan alternatif bekam semakin meramaikan dunia kesehatan di Indonesia beberapa tahun terakhir ini.

Tidak hanya di Indonesia, di Amerika sendiri metode bekam sudah dilakukan oleh beberapa public figure ternama di Hollywood, diantaranya aktris Demi Moore dan Gwyneth Paltrow serta sebagaimana Britney Spears yang juga pernah di bekam soleh Dr Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, seorang ahli pengobatan herbal yang menerapkan metode bekam (Cupping) dan Lintah (Leech Therapy)

Apa Itu Bekam?

Pengobatan alternatif ini menawarkan penyembuhan berbagai macam penyakit dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang pengobatan medis.

Pengobatan alternatif ini berasal dari Timur Tengah. Kata bekam sendiri merupakan terjemahan dari kata hijamah dalam bahasa arab yang merupakan asal kata dari al-hajmu yang berarti membekam.

Menjadikan pemaknaan al hijamah atau bekam diartikan sebagai peristiwa penghisapan darah dengan alat menyerupai tabung, mengeluarkan darah dari permukaan kulit dengan penyayatan.

Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop, sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer.

Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.

Bekam dibedakan melalui 2 jenis, yakni:

1. Bekam Kering

Proses bekam jenis ini dilakukan dengan menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering diyakini untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Acapkali bekam jenis ini diaplikasikan kepada orang yang takut jarum suntik dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari.

2. Bekam Basah

Pada proses terapi bekam jenis ini dilakukan setelah melakukan bekam kering, dilanjuti dengan melukai permukaan kulit dengan jarum tajam yang sudah sterilkan, lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah. Darah yang keluar diyakini sebagai darah kotor. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, Tergantung dari penyakitnya, dalam kasus tertentu memungkinkan proses bisa lebih lama.

Meskipun ilmu medis Timur sudah mengenal teknik cupping (kop), mereka melakukannya tanpa mengeluarkan darah. Ilmu medis Barat pun turut mengamini kemasyhuran teknik cupping yang kian membumi.

Namun mereka belum dapat menemukan manfaat dari manfaat dan tujuan dari pengeluaran darah yang terdapat pada terapi bekam. Berbalik tendensi, justru yang dikhawatirkan adalah dari konsekuensi membuat perlukaan untuk pengeluaran darah yang ada menjadi hal yang berbahaya dan diyakini memilki dampak negatif lebih jauh.

Beda lagi dengan pernyataan peneliti dari Damaskus, yang menyatakan terdapat manfaat kesehatan dari pengeluaran darah dari terapi bekam.

Apakah manfaatnya?

Para pelaku medis dikejutkan oleh pernyataan ilmuwan Damaskus, Muhammad Amîn Syaikhû dalam artikel ilmiahnya yang luar biasa tentang terapi bekam dan rahasia umum tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari praktik bekam terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna, sehingga tubuh menjadi mangsa empuk bagi berbagai penyakit.

Darah yang keluar melalui proses bekam dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah. Berdasarkan penelitian itu, terlihat hal-hal sebagai berikut :

Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit) yang ada di dalam darah biasa.

Hal tersebut terlihat dalam seluruh kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini menunjukkan bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.

Adapun eritrosit (sel darah merah), semua sel darah merah memiliki bentuk yang tidak normal, artinya sel-sel tersebut tidak mampu melakukan aktivitas, disamping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan aktif. Hal tersebut mengindkasikan bahwasanya proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi dengan tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh.

Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.

Apa respons dari medis Barat?

Akhir-akhir ini penelitian tentang metode bekam / cupping banyak dilakukan. Penelitian meliputi mekanisme penyembuhan, cara kerja, serta manfaat kesehatan dari bekam. Salah satu penelitian yang mengemuka ialah yang dilakukan oleh Dr Amir Muhammad Sholih Dosen Tamu di Universitas Chicago, yang juga peraih penghargaan di Amerika bidang pengobatan natural serta bagian dari anggota Organisasi Pengobatan Alternatif di Amerika.bekam

Menurutnya, pengobatan dengan bekam tengah dan telah dipelajari pada kurikulum kedokteran di Amerika. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh fenomena pengobatan bekam yang terbukti bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan dengan bekam dirangsang pada titik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur.

Namun yang membedakan terapi bekam dengan terapi akupunktur ialah pada terapi tusuk jarum reaksi yang dihasilkan hanyalah sebatas perangsangan, sedangkan pada terapi bekam selain proses perangsangan, juga terjadi proses pergerakan aliran darah.

Hal senada diungkapkan oleh dr Ahmad Abdus Sami, Kepala Divisi Hepatologi Rumah Sakit Angkatan Darat Mesir.

Ia mengemukakan, “Riset juga membuktikan, pembuangan sebagian darah seperti dalam terapi bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi lebih cepat sehingga bekam bisa diterapkan sebakai terapi pendamping pengobatan medis.”

Hasil percobaan yang pernah dilakukan dr. Amir pada pasien terinveksi virus hepatitis C dan memiliki kadar besi cukup tinggi dalam darahnya. Setelah pasien diterapi bekam dan diberi obat Interferon dan Riboviron memiliki reaksi positif dan kekebalan meningkat. Padahal sebelum dibekam reaksi terhadap obat tersebut hampir tidak bereaksi.

Walau demikian, masih sedikit sekali informasi yang dapat mendukung terapi alternatif bekam dari aspek medis. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping yang dapat ditimbulkan dari terapi tersebut.

Tetap dianjurkan para pasien yang berminat untuk menjalani pengobatan bekam untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter. Karena disamping pengobatan pada klinik yang menyediakan layanan terapi bekam mendapatkan porsi kepercayaan masyarakat untuk menjadi bagian proses pengobatan penyakit, terapi ini belum ada unsur pendukung yang mengakreditasi kelayakan pengetahuan akademik kesehatan SDM yang melakukan terapi.

Oleh karena itu, diharapkan dimasa depan lebih banyak lagi penelitian yang meliputi terapi pengobatan alternatif yang murah meriah ini ditengah kemelut krisis global yang melanda. (Klikdokter.com)

Editor: Ilham Arsyam


Bekam Menurut Ilmu Kedokteran


Bekam Menurut Ilmu Kedokteran



Terapi bekam cukup populer di banyak negara Eropa dan Amerika, di perguruan tinggi-perguruan tinggi dan akademi-akademi yang mengajarkan kurikulum pengobatan alternatif dan pengobatan pelengkap, serta di banyak pusat pengobatan dengan berbagai sarananya. Pengobatan bekam menduduki posisi yang menonjol di antara berbagai sarana pengobatan ini, baik dilihat dari sisi pengajaran maupun praktiknya.

Darah bekam adalah darah yang dikeluarkan oleh juru bekam dari tubuh.
Ada beberapa ciri darah bekam ini yang membuat saya tercengang :

1.Teroksidasinya darah tanpa udara (anaerob).

2. Terpisahnya plasma dari darah.

3. Keluarnya plasma saja dari tempat yang dibekam.

4. Jika kita memasang dua gelas untuk menghisap darah, maka bisa saja darah keluar pada gelas yang satu, tetapi tidak bisa keluar sama sekali pada gelas yang satu lagi, padahal keduanya berdampingan.

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Antara Darah yang Berada dalam Pembuluh Darah dengan Darah yang Keluar Karena Bekam:

Para dokter dikejutkan oleh pernyataan ilmuwan Damaskus, Muhammad Amîn Syaikhû dalam artikel ilmiahnya yang luar biasa tentang bekam dan rahasia umum tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari praktik bekam terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna, sehingga tubuh menjadi mangsa empuk bagi berbagai penyakit.

Untuk mengungkap makna kalimat ini “membersihkan tubuh dari darah rusak”, sebuah tim laboratorium telah meneliti darah yang keluar dari titik-titik bekam (yaitu dari tengkuk) secara laboratoris dan mengkomparasikannya dengan darah pembuluh biasa pada sejumlah besar orang yang telah dibekam berdasarkan prinsip-prinsip bekam yang benar, serta darah tersebut dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah terhadap darah bekam.

Berdasarkan penelitian itu, terlihat hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit) yang ada di dalam darah biasa. Itu terlihat dalam seluruh kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini sungguh mencengangkan para dokter!! Sebab, bagaimana darah bisa keluar tanpa disertai keluarnya sel-sel darah putih? Fakta ini menunjukkan bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.

2. Adapun menyangkut eritrosit (sel darah merah), semua sel darah merah memiliki bentuk yang aneh, artinya sel-sel ter-sebut tidak mampu melakukan aktivitas, di samping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan aktif.

Ini menunjukkan bahwa proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi, seraya tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh. Sedangkan fashd menyebabkan hilangnya komposisi darah yang bermanfaat bersama sel-sel darah merah yang hendak dibersihkan.

3. Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pemben-tukan sel-sel muda yang baru.

4. Kandungan sel darah merah maupun sel darah putih dalam darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam berhasil mengeluarkan semua kotoran, sisa, dan endapan darah sehingga mendorong kembali aktifnya seluruh sistem dan organ tubuh.




Kamis, 29 November 2018

dr Agus Rahmadi Sakit? Beginilah Tuntunan Rasul Menuju Sehat


dr Agus Rahmadi Sakit? Beginilah Tuntunan Rasul Menuju Sehat


Ketika penyakit datang menerpa, apa yang lebih dulu Anda lakukan? Sebagian orang memilih langsung mencari obatnya. “Padahal, bukan begitu yang dicontohkan Rasulullah,” ungkap dr.Agus Rahmadi.

Rasulullah menuntun kita untuk terlebih dulu memohon kesembuhan kepada Sang Khalik. Ajaran itu sering kali justru diabaikan orang yang sakit dan juga keluarganya. “Kalau cara ini-itu tidak berhasil, mereka baru berdoa,” sesal dokter dari Klinik Sehat ini.

Mempelajari tuntunan Rasulullah dalam bidang kesehatan, dr.Agus mencoba memperkenalkan kembali pendekatan kedokteran Islam. Beragam penyakit yang akrab dengan keseharian masyarakat telah ada solusinya. Berikut penjelasannya.

Batuk

Dalam Alquran, madu termasuk obat yang berkhasiat. Madu aman diberikan untuk segala jenis penyakit. “Termasuk batuk,” ungkap dr.Agus.

Akan tetapi, kalangan kedokteran konvensional ada yang berpendapat sebaliknya. Mereka beranggapan madu justru dapat memancing batuk. “Madu tidak akan memperberat penyakit,” tegas alumnus Universitas Diponegoro ini.

Batuk merupakan mekanisme tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan. Makanan dan minuman yang manis, berminyak, dan bergetah memang dapat merangsang timbulnya batuk. “Tetapi, meski manis, madu tidak termasuk yang patut dihindari,” ujar dr.Agus.

Mengapa demikian? Sebab, dalam madu, terdapat empat zat yang memberi efek antibiotik pada tipus, batuk dan pilek, penyakit saluran kencing serta diare, dan infeksi kulit. “Sama saja seperti pemberian obat penekan batuk yang harus diresepkan bersama antibiotik,” urai dr. Agus.

Dalam pengobatannya, ada beberapa bahan alami yang bisa diperoleh khasiatnya. Terapi jus ini juga bisa diberikan kepada anak-anak. “Berikan jus pepaya, nanas, jeruk lemon, jahe, dan madu,” ujar dr.Agus.

Diabetes

Dalam ilmu kedokteran Islam, lanjut dr.Agus, ada empat prinsip dasar yang harus ditegakkan untuk menghadapi penyakit. Pertama, kembalikan segala masalah kepada Allah SWT. “Kedua, ikuti pola hidup Rasulullah.”

Prinsip ketiga, jus terapi. Ada banyak buah dan sayur yang jika dikombinasikan secara tepat dapat mendatangkan efek obat. “Keempat, pergunakan obat-obatan herbal,” ucap dr.Agus.
dr.Agus mengingatkan konsumen kesehatan agar berhati-hati dalam mengonsumsi obat. Kehalalan obat perlu diperhatikan. “Banyak obat haram yang beredar dan diresepkan dokter.”

Banyak orang berdalil, kandungan haram pada obat tak perlu dipermasalahkan. Apalagi, itu ditujukan untuk darurat pengobatan. “Tapi, masa, darurat berkepanjangan?” tanya dr.Agus retoris.

dr.Agus mencontohkan obat sirup, semisal obat batuk. Masih banyak produsen obat yang menyertakan alkohol dalam sediaannya. “Kalau ada penggantinya, mengapa bertahan memakai bahan yang haram,” kata dr.Agus.

Lantas, bagaimana implementasinya untuk diabetesi? dr.Agus tidak menyarankan penggunaan glibenklamid dan metformin yang biasa diresepkan bagi orang dengan diabetes. “Obat itu bukannya menutrisi, malah memaksa pankreas yang sedang rusak untuk terus memproduksi insulin,” cetusnya.

Semestinya, sel-sel pankreas yang mengalami kerusakan diberi nutrisi agar bisa kembali pulih. Protein, dalam hal ini asam amino yang spesifik, yakni arginin, harus diperbanyak konsumsinya. “Itu ada di jintan hitam dan kacang panjang,” ungkap dokter umum ini.

Sedangkan, terapi jus dapat dijalankan dengan campuran bahan alami yang mudah didapat. Buat saja jus dari dua batang pare, tiga kacang panjang, dua buah wortel, dan sejumput taoge serta kacang kedelai. “Kalau belum cukup memberi khasiat, bisa ditambahkan parenya sembari mengonsumsi obat herbal,” papar dr.Agus.

Untuk diabetes, dr.Agus menyebutkan ada kapsul diabetes yang dapat dimanfaatkan. Isinya campuran daun salam, mimba, daun alpukat, sambiloto, mengkudu, daun imbau, dan daun jamblang. “Tentunya, penggunaannya harus dibarengi dengan doa, olahraga, shalat malam, dan puasa,” tandasnya.

Kolesterol

Sampai kapan orang dengan kolesterol tinggi harus mengonsumsi obat? dr.Agus mengatakan, dalam ilmu kedokteran konvensional, obat penurun kadar kolesterol harus diminum seumur hidup. “Biasanya, yang diresepkan dokter, simfastatin.”

Obat tersebut tidak diperlukan manakala pasien mau melakukan empat prinsip tadi. Pendekatan tersebut tidak memiliki efek samping. “Berpuasa seperti Nabi Daud AS besar manfaatnya bagi orang yang kolesterolnya tinggi,” kata Direktur Klinik Sehat ini.

Namun, puasa saja tidak cukup ampuh untuk menurunkan angka kolesterol dalam darah. Anda masih harus menjalankan diet rendah minyak, santan, ayam, dan jeroan. “Lalu, manfaatkan rambut jagung, bawang putih, kunyit, kedelai, wortel, temulawak, dan biji bunga matahari untuk menghancurkan kolesterol agar tidak terbentuk plak di saluran pembuluh darah,” jelas dr.Agus.

Hipertensi

Tekanan darah Anda tinggi? Coba kembangkan senyum dengan ikhlas, 20 kali selama 20 detik, setiap hari.

Saran dr.Agus mungkin terdengar aneh. Namun, sesungguhnya, dalil ilmiahnya jelas. “Saat tersenyum, endorfin keluar dan melebarlah dinding pembuluh darah.”

Lantas, jalankan diet rendah lemak dan rendah garam. Sebagai pelengkap, konsumsilah mentimum yang dijus bersama sejumlah sayuran dan buah lainnya. “Campur dengan bawang putih, semangka, belimbing, dan seledri,”ucap dr.Agus.

Sumber : Republika Online


Menakjubkan Ini Manfaat Puasa dari Hari ke Hari Selama Satu Bulan


Menakjubkan Ini Manfaat Puasa dari Hari ke Hari Selama Satu Bulan

BANGKAPOS.COM--Kesehatan merupakan nikmat yang tidak dapat ditandingi oleh apapun.
Agar tubuh tetap sehat, maka Moms harus menjaga keseimbangan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Biasanya yang dilakukan orang-orang untuk mejaga kesehatan tubuh yaitu dengan rutin melakukan olahraga dan tidak lupa untuk cukup istirahat.
Namun Moms, selain itu, untuk menjaga kesehatan tubuh pun bisa Moms lakukan dengan berpuasa.
Pada bulan Ramadan seperti saat ini, seluruh umat muslim diwajibkan untuk menjalankan puasa.
Untuk Moms yang sedang berpuasa, tak seharusnya Moms lemas dan bermalas-malasan, Moms harus bersyukur bisa menjalankan puasa.
Sebab, dengan berpuasa, maka secara tidak langsung Moms pun akan mendapatkan manfaat positif untuk kesehatan.
Sekitar satu bulan berpuasa, inilah 4 fase yang akan dirasakan oleh tubuh selama berpuasa.
1. Puasa Hari Ke 1 dan 2
Menurut seorang alhli gizi dan nutrisi Nofika Aisyah, dalam fase ini, Moms akan merasakan adanya penurunan kadar gula.
Dengan demikian, hal itu merupakan cara efektif untuk mencegah terjadinya penyakit kronis seperti diabetes tipe-2.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam World Journal of Diabetes menemukan bahwa puasa dapat menekan terserangnya diabetes tipe-2, juga dapat mengatur berat badan dan kadar glukosa.
2. Puasa Hari ke 3 Hingga 7
Di fase ini, akan terjadi sistem pencernaan beristirahat, seluruh energi digunakan untuk pembersihan dan penyembuhan, serta aktivitas sel darah putih dan sistem imun/kekebalan meningkat.
Dikutip dari lifehack.org, puasa memang dapat meningkatkan sistem kekebalan karena mengurangi kerusakan radikal bebas, mengatur kondisi peradangan dalam tubuh dan mencegah pembentukan sel kanker.
3. Puasa Hari ke 8 hingga 15
Kemudian, memasuki puasa hari ke 8 hingga 15, tubuh akan mengalami detoksifikasi atau membuang racun.
Sehingga berpengaruh pula dalam pembakaran kalori secara lebih efisien, selain itu pikiran Moms pun akan lebih jernih dan positif.
4. Puasa Hari ke 16 hingga 30
Pada fase terakhir ini, tubuh telah berhasil beradaptasi dengan keadaa puasa, sehingga tak ada lagi rasa lemas berlebih karena tubuh Moms sudah terbiasa.
Manfaat yang dirasakan dari puasa termasuk untuk meningkatkan fungsi otak, seperti meningkatkan memori, konsentrasi, dan keseimbangan emosi.
Dilansir dari lifehack.org, puasa telah terbukti meningkatkan fungsi otak karena meningkatkan produksi protein yang disebut Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF).
BDNF mengaktifkan sel induk otak untuk diubah menjadi neuron baru dan memicu banyak bahan kimia lain yang mempromosikan kesehatan saraf.(*)
Editor: Iwan Satriawan


Manfaat Puasa bagi Kesehatan


Manfaat Puasa bagi Kesehatan

    
Selama berabad-abad, puasa merupakan salah satu ritual yang dijalani oleh sebagian masyarakat untuk memenuhi tuntutan agama atau tradisi. Bagi umat Islam, puasa merupakan sebuah ibadah yang wajib dijalani tiap hari selama bulan Ramadhan. Agar berpuasa dapat berjalan lancar, ada beberapa fakta kesehatan yang harus diperhatikan.

Jika tidak dilakukan dengan sehat, puasa dapat melemahkan tubuh dan membahayakan kesehatan. Sebaliknya, puasa yang sehat dapat bermanfaat secara psikis dan fisik. Apa saja manfaatnya?

Manfaat Puasa bagi Kesehatan - Alodokter

Perubahan Tubuh Saat Puasa

Ketika berpuasa, tubuh mengalami perubahan sesuai dengan lama berpuasa. Faktanya, tubuh memerlukan waktu delapan jam untuk menyerap nutrisi dari makanan terakhir. Artinya, tubuh mampu berpuasa bila diberi asupan terlebih dahulu. Sehingga, penting untuk makan sahur yang bergizi sebelum menjalani puasa dari terbit hingga tenggelamnya matahari.

Pada kondisi normal, sumber energi utama dalam tubuh adalah gula yang disimpan di hati dan otot. Selama berpuasa, simpanan gula ini digunakan untuk menghasilkan energi yang diperlukan tubuh. Setelah gula digunakan, lemak menjadi sumber energi berikutnya dan ini dapat mengurangi berat badan.

Jika sumber-sumber energi tersebut masih belum cukup, tubuh akan membakar protein otot untuk menghasilkan energi. Fase terakhir ini disebut dengan fase kelaparan. Namun, ini hanya terjadi jika seseorang berpuasa selama berhari-hari tanpa berbuka.

Berbagai Manfaat Puasa

Secara psikis, puasa dapat menanggulangi stres dan depresi untuk beberapa orang karena mereka belajar untuk mengendalikan diri. Selain itu, setelah beberapa hari berpuasa tubuh akan mengalami peningkatan endorfin dalam darah yang memberikan perasaan sehat secara mental.

Sementara itu, ada beragam manfaat puasa untuk kesehatan fisik seperti berikut ini.

Membantu memperbaiki kondisi medis

Berpuasa, diiringi dengan pola makan yang sehat sebelum dan sesudahnya, dapat membantu memperbaiki kondisi radang sendi, radang usus besar, dan penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis.

Menyehatkan jantung

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa sebulan sekali memiliki risiko 58 persen lebih rendah terkena penyakit jantung, dibandingkan mereka yang tidak menjalani puasa. Selain itu, ada juga beberapa penelitian yang menyatakan bahwa berpuasa dapat mengurangi resistensi insulin yang memicu diabetes. Namun demikian, masih perlu dilakukan penelitian lebih menyeluruh. Ingatlah bahwa untuk menjaga kesehatan jantung, faktor-faktor lain seperti pola makan dan olahraga teratur berperan besar.

Mengurangi risiko kanker.

Selama berpuasa, laju pembelahan sel dalam tubuh akan berkurang seiring faktor pertumbuhan yang menurun akibat terbatasnya asupan. Meski masih perlu diteliti lebih lanjut membuktikan bahwa hal ini mampu mengurangi risiko kanker. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah kondisi tersebut berlaku pada manusia.

Menjaga berat badan

Pembakaran lemak menjadi energi membantu mengurangi berat badan dan tingkat kolesterol. Penurunan berat badan akan berdampak baik untuk mengendalikan diabetes dan tekanan darah. Di sisi lain, berat badan memang akan turun jika Anda tidak makan dan tidak mendapat asupan kalori selama berpuasa. Namun, bisa kembali naik begitu Anda berbuka puasa. Hal ini karena ketika berpuasa Anda kehilangan cairan, bukan berat badan substansial. Terlebih, ketika berbuka puasa Anda justru melampiaskan nafsu makan.

Oleh karena itu, penting untuk tetap mengendalikan makan pada saat Anda tidak berpuasa. Anda harus mengonsumsi makanan yang mengandung cukup energi seperti serat, protein, karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang seimbang. Pola makan yang sehat dan seimbang, serta asupan cairan yang cukup akan membantu menjaga berat badan Anda.

Kondisi Yang Perlu Diwaspadai

Namun selain bermanfaat, puasa dapat menjadi berbahaya ketika Anda melakukannya tanpa makan sahur atau saat kondisi tubuh tidak sehat. Berikut beberapa kondisi yang berisiko untuk berpuasa:

·         Memiliki tekanan darah rendah atau hipotensi
·         Kurang darah atau anemia
·         Diabetes
·         Gangguan makan
·         Memiliki masalah ginjal atau hati
·         Mengalami gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh
·         Sedang menjalani pengobatan misalnya kemoterapi
·         Wanita hamil
·         Ibu menyusui
·         Pernah mengalami gangguan ritme jantung.

Memahami Diet Puasa

Selain dapat memperoleh manfaat puasa di bulan Ramadan, Anda juga dapat menjalankan puasa Senin Kamis untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan, dapat untuk menjalankan puasa Senin Kamis. Sebab, puasa ini memiliki pola yang sama dengan diet puasa (intermittent fasting).

Persamaan pola diet puasa dengan puasa Senin Kamis terletak pada konsep diet yang diterapkan yaitu konsep diet 5:2, 5 hari tidak berpuasa dan 2 hari berpuasa. Manfaat diet puasa yang dapat diperoleh tak hanya penurunan berat badan saja, tetapi juga dapat mengurangi lemak di perut dan menjaga massa otot, jika dilakukan dengan benar. Dalam diet puasa, pada saat berbuka, Anda perlu membatasi asupan kalori yaitu hanya sekitar 500-600 kalori.

Bagi Anda yang akan menjalankan puasa di bulan Ramadan, puasa Senin Kamis atau diet puasa, sebaiknya konsultasi ke dokter agar manfaat puasa dapat diperoleh secara maksimal tanpa menimbulkan gangguan kesehatan.

Ditinjau oleh: dr. Allert Noya