Kantor Sekretariat Rumah Sajada

Alamat : Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman D.I. Yogyakarta

Tampak Depan PAPP Rumah Sajada

Komplek Kantor dan Asrama Putri Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman

Pendopo Rumah Sajada

Komplek Asrama Putra Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putri Rumah Sajada

Komplek Asarama Putri Wirokraman Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putra

Alamat : Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Kamis, 31 Maret 2022

8 Berkah Bulan Ramadan yang Hanya Dirasakan Satu Kali dalam Setahun

8 Berkah Bulan Ramadan yang Hanya Dirasakan Satu Kali dalam Setahun

 

Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa, bulan suci Ramadan akan datang sebentar lagi. Menurut prediksi Profesor Riset Astronomi-Astrofisika dari BRIN, Thomas Djamaluddin, awal bulan Ramadan akan jatuh pada 2 atau 3 April 2022. Karenanya, ia memprediksi pemerintah akan memutuskan Ramadan dimulai pada 3 April 2022.

Seperti diketahui, Ramadan merupakan bulan paling istimewa bagi umat Muslim, sehingga banyak yang menyambutnya dengan suka cita. Pada bulan ini, ada pahala yang tak terbatas dan berlipat ganda yang diberikan oleh Allah SWT.

Selain itu, pada bulan ini, umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa selama sebulan, dimana umat muslim harus mengendalikan hawa nafsu, menahan haus dan lapar mulai waktu sahur (subuh) hingga tibanya waktu berbuka puasa saat adzan Maghrib dikumandangkan.

Bulan ini juga diketahui memberikan banyak berkah. Karenanya, umat Muslim bisa mendapatkan berkah bulan Ramadan dengan amalan-amalan yang sederhana. Salah satunya adalah dengan mengucap zikir atau bersedekah.

Hal ini tampaknya sederhana, tapi ganjaran yang diterima bisa berlipat-lipat ganda dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Karenanya tak heran, di bulan Ramadan, umat Islam disarankan untuk meningkatkan ibadah.

Berlimpahnya berkah bulan Ramadan dan pahalanya membuat umat Islam berlomba-lomba berbuat kebaikan demi mengharapkan pahala yang besar dari-Nya. Selain itu, bulan Ramadan juga menjadi waktu yang tepat untuk saling memaafkan satu sama lain.

Namun tidak hanya disambut dengan hati penuh suka cita, niat amalan tersebut perlu diiringi dengan doa agar bisa diterima. Doa tersebut adalah :

"Allahumma sallimnii ilaa ramadlaana wa sallim lii ramadlaana wa tasallamhu minni mutaqobbalaa."

Yang artinya :

"Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadan, dan antarkanlah Ramadan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadan.”

Selain dengan doa, ada berkah bulan Ramadan lain yang bisa kamu rasakan di bulan Ramadan kali ini. Untuk kamu yang ingin mengetahuinya, Liputan6.com, Senin (7/3/2022), telah merangkum dari berbagai sumber mengenai berkah bulan Ramadan yang bisa kamu terima dengan melakukan amalan yang disunnahkan. Apa saja? Simak rangkumannya berikut ini.

Perbanyak Do’a

Orang yang menjalankan puasa, saat berbuka adalah salah satu orang yang doanya di mustajab. Oleh karena itu, perbanyaklah berdoa saat kamu sedang berpuasa, terlebih saat sedang berbuka. Berdoalah untuk kebaikan diri kamu sendiri, keluarga, bangsa, dan saudara-saudara kamu sesama muslim yang ada di belahan dunia ini.

Menghatamkan Al-Qur’an

Berkah bulan Ramadhan bisa kamu dapatkan dengan cara menghatamkan Al-Qur’an. Ya, bulan Ramadhan merupakan bulannya Al-Qur’an. Pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali turun dari lauhul Mahfuzh ke langit dunia sekaligus. Dengan ini Alah SWT berfirman:

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. – Al Baqarah: 185.

Shalat Tarawih

Selain itu, berkah bulan Ramadhan yang hanya bisa kamu dapatka di bulan ini adalah dengan shalat tarawih. Rasulullah SAW bersabd: “Barang siapa yang menghidupkan malam bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.

I’tikaf

I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah SWT. I’tikaf ini disunnahkan bagi laki-laki dan perempuan, karena Rasulullah SAW selalu beri’tikaf terutama pada sepuluh malam terakhir dan para istrinya juga ikut I’tikaf bersamanya. Juga hendaknya orang yang melaksanakan I’tikaf ini memperbanyak dzikir, istighfar, membaca Al-Qur’an, berdoa, shalat sunnah, dan lain sebagainya.

Memperbanyak Berbuat Kebaikan

Bulan Ramadhan merupakan peluang emas bagi setiap muslim untuk menambah jumlah pahalanya di sisi Allah. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Baihaki dikatakan bahwa amalan sunnah pada bulan Ramadhan bernilai seperti amalan wajib dan amalan wajib ini senilai 70 amalan wajib di luar Ramadhan.

Maka itu, raihlah setiap peluang untuk berbuat baik sekecil apapun meskipun hanya sekedar tersenyum di depan orang lain. Ciptakanlah kreasi dan inovasi dalam berbuat kebaikan agar tabungan kebaikan kamu terus bertambah.

Bersedekah

Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan” (HR. Tirmidzi).

Ibnu Abbas RA berkata: “Nabi (Muhammad SAW) adalah orang yang paling dermawan di antara manusia. Kedermawanannya meningkat saat malaikat Jibril menemuinya setiap malam hingga berakhirnya bulan Ramadhan, lalu Nabi membacakan al-Quran di hadapan Jibril. Pada saat itu kedermawanan Nabi melebihi angin yang berhembus.”

Dan pada akhir bulan Ramadhan Allah mewajibkan kepada setiap muslim untuk mengeluarkan zakat fitrah sebagai penyempurna puasa yang dilakukannya.

Umroh

Bulan Ramadhan juga merupakan waktu terbaik utnuk melaksanakan umrah, karena dengan umroh pada bulan Ramadhan memiliki pahala tersendiri seperti pahala haj bersama Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda, “Umroh pada bulan Ramadhan seperti haji bersamaku”.

Nah, itu tadi beberapa amalan yang bisa kamu lakukan selama di bulan Ramadhan. Kurangi kegiatan-kegiatan yang bersifat sia-sia dan lakukan amalan-amalan berpahala sebagai tabungan untuk di akhirat kelak.

Memberi Buka Puasa

Berusaha untuk memberikan makanan untuk berbuka puasa bagi mereka yang berpuasa walaupun hanya seteguk aiar, ataupun sebutir kurma, maka sebagaimana sabda Rasulullah yang berbunyi: “Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikit pun”. (Bukhari Muslim).

 

Agustinus Mario Damar

https://www.liputan6.com

 

17 Keutamaan Bulan Ramadan Penuh Berkah yang Perlu Kamu Ketahui

17 Keutamaan Bulan Ramadan Penuh Berkah yang Perlu Kamu Ketahui

 

Dream – Meskipun di tengah pandemi virus corona Covid-19, umat Islam bersuka cita menyambut bulan suci Ramadan. Bulan yang dipercaya sebagai bulan yang suci dan penuh berkah bagi umat muslim.

Umat Islam berharap dengan datangnya bulan Ramadan ini menjadi berkah dan doa supaya wabah virus corona ini segera berakhir.

Kondisi jiwa dan raga perlu disiapkan sebaik mungkin. Kita harus menyambutnya dengan keceriaan wajah karena berjumpa dengan bulan suci Ramadan. Setiap amalan dan ibadah dalam bulan suci ini akan dilipatgandakan pahalanya.

Selain menahan lapar dan minum serta hal-hal lain yang membatalkannya, bulan suci Ramadan juga memiliki banyak keutamaan.

Berikut keutamaan bulan Ramadan yang telah Dream rangkum dari berbagai referensi. Mari simak ulasannya di bawah ini:

Keutamaan Bulan Ramadan

1. Ramadan Bulan Diturunkannya Kitab Suci Al-Quran

Seperti firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya:

“ Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara mereka yang menyaksikan (berada) di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa) maka wajib menggantinya sebanyak hari yang ditinggalkan itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu sekalian bersyukur.”

2. Bulan Dibukanya Pintu Surga dan Ditutupnya Pintu Neraka

Tuhan menutup pintu neraka di saat bulan suci Ramadan. Dan Dia membuka lebar pintu surga bagi siapapun yang ingin memasukinya.

Hal ini dibuktikan dari hadis Rasulullah SAW., dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tentang keutamaan bulan Ramadhan, bulan suci yang penuh berkah.

Ustad Zaenal Karomi dalam tulisannya di laman Tebuireng mengatakan, hadis ini jelas tertulis dalam Kitab Shahih Bukhari juz 3 halaman 32, yang artinya:

“ Apabila datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu surge dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan yang jahat dibelenggu.” (HR. Bukhari)

Selain itu, juga terdapat hadis lain yang juga diceritakan oleh Abu Hurairah yang dijelaskan dalam kitab Sunan at Turmudzi halaman 682, yang artinya:

“ Diceritakan dari Abu Hurairah, bahwa Rasaulullah SAW., bersabbda: ‘Apabila datang awal malam hari di bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surge dibuka tidak ada satu pintupun ditutup.’ Dan seorang penyeru menyerukan, ‘ Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan, tahanlah. Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu yang terjadi setiap malam.” (HR. Turmudzi)

3. Bulan Ramadan Bagian dari Rukun Islam

Allah SWT telah menjadikan puasa yang dilakukan pada bulan Ramadan sebagai rukun yang keempat dari rukun Islam.

Hal ini tertulis dalam ayat al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185:

“ Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara mereka yang menyaksikan (berada) di bulan itu, maka berpuasalah.”

Dalam hadis juga telah disebutkan, Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Nabi SAW., bersabda:

“ Islam dibangun atas lima (rukun); Bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan haji ke baitullah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Malam Seribu Bulan (Lailatul Qodar) Dalam Bulan Ramadan

Kemuliaan bulan Ramadan salah satunya adalah adanya malam seribu bulan. Malam ini disebut malam Lailatul Qodar yaitu malam penuh kemuliaan dan keberkahan. Malam ini terletak pada malam ganjil pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.

Malam ini adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Allah berfirman dalam surat al-Qodar ayat 1-3:

“ Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailatul Qodar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”

5. Bulan Ramadan Bulan Pengampunan Dosa

Bulan Ramadan sebagai kesempatan yang paling baik untuk penghapusan dosa-dosa. Hal ini menjadi keutamaan di bulan Ramadan. Bulan Ramadan adalah waktu yang baik untuk mengambil kesempatan bertaubat.

Nabi SAW bersabda yang artinya:

“ Sholat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa  di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim)

Dengan berpuasa pada bulan Ramadhan ini, maka bisa menghapus dosa-dosa yang telah kita lakukan. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi SAW yang artinya:

“ Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT., maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, sholat tarawih yang dikerjakan pada setiap malam di nbula Ramadhan juga dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Sebagaimana hadis Nabi SAW yang artinya:

“ Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan sholat malam pada bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT., niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Dilipatgandakan Pahala pada Bulan Ramadan

Amalan-amalan pada bulan Ramadan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT., sesuia dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“ Pahala umrah pada bulan Ramadan menyamai pahala ibadah haji.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sedangkan dalam riwayat yang lain juga disebutkan, “ Pahala umrah pada bulan Ramadan menyamai pahala ibadah haji bersamaku (Nabi).”

Dalam riwayat lain juga disebutkan, Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “ Abu Bakr bin Abi Maryam mengatakan bahwa banyak guru-gurunya yang berkata, ‘Apabila telah tiba bulan Ramadhan maka perbanyaklah berinfaq, karena infaq di bulan Ramadhan dilipatgandakan bagaikan infaq di jalan Allah, dan tasbih di bulan Ramadhan lebih utama daripada tasbih di bulan yang lain”.

7. Doa di Bulan Ramadan Mustajabah (Mudah Dikabulkan)

Keutamaan bulan Ramadan selanjutnya adalah, doa yang dipanjatkan pada saat bulan Ramadhan lebih mustajabah. Hal ini sesuai hadis Rasulullah SAW yang artinya:

“ Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari apai neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan.” (HR. al-Bazaar, dari Jabir bin ‘Abdillah. Al-Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid mengatakan bahwa perowi hadis ini tsiqah (terpercaya).

Selain itu juga dipertegas dalam hadis lain. Rasulullah SAW., bersabda yang artinya:

“ Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terdzolimi.” (HR. at Tirmidzi).

Syaikh Abu Zakariyah Yahya bin Syaraf an Nawawi ad Dimasqi dalam kitabnya al Majmu Syarhu al Muhadzab juz 6 halaman 375, hadis ini mengandung arti doa yang dipanjatkan orang berpuasa masuk dalam kategori sunnah, yaitu yang dipanjatkan dari awal hingga akhir puasa.

Sementara itu, Syaikh an Nawawi juga mengatakan dalam kitab yang sama, disunnahkan bagi orang yang berpuasa ketika ia dalam keadaan berpuasa untuk berdoa demi keperluan akhirat dan dunianya, dan pada perkara yang ia sukai. Beliau juga mengingatkan agar tidak lupa mendoakan kaum muslimin lainnya.

8. Allah Membebaskan Siksaan Neraka Pada Setiap Malam di Bulan Ramadhan

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW., yang artinya:

“ Pada setiap (waktu) berbuka, ada orang-orang yang dibebaskan Allah (dari siksa neraka).” (HR, Ahmad)

Abu Ayub Al-Anshary meriwayatkan hadis Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

Doa Menyambut Bulan Ramadhan yang Dibaca Rasulullah dan Keutamaan Bulan Ramadan Beserta Dalil-dalilnya

“ Barangsiapa yang berpuasa (papda bulan Ramadan) kemudian diikuti puasa enam hari pada bulan syawwal, maka hal itu sama seperti puasa setahun.” (HR. Muslim)

Selain itu juga ditegaskan dalam hadis Nabi yang lain. Imam Ahmad meriwayatkan, Nabi SAW bersabda:

“ Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadan, maka satu bulan sama seperti sepuhu bulan. Dan siapa yang berpuasa setelah itu, berpuasa selama enam hari sesudah Id (Syawawl), hal itu sama nilainya dengan puasa sepurna satu tahun.” (HR. Ahmad)

10. Ramadan Mengajarkan Sabar dan Taqwa

Keutamaan bulan Ramadan yang terakhir adalah meningkatkan sabar dan taqwa. Puasa di bulan Ramadan mengajarkan sabar untuk menahan lapar, minum, dan hawa nafsu. Kesabaran itulah yang menuntun pada peningkatan ketaqwaan dan penghambaan diri kepada Allah.

Puasa Ramadan juga membebaskan hari dari berbagai penyakit hari seperti iri dan dengki. Serta bisa meningkatkan ketaqwaan diri.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya:

“ Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu seua bertaqwa.”

Itulah 10 keutamaan bulan Ramadan yang perlu kamu ketahui. Dengan mengetahui keutamaan bulan Ramadan ini, diharapkan kita semua dapat menjalankan ibadah dan amalan bulan ramadhan secara istiqomah supaya mendapat berkah dan rahmat dari Allah SWT.

11. Meningkatkan Ketaqwaan Pada Allah SWT

Hikmah puasa yang pertama dapat meningkatkan ketaqwaan seorang hamba kepada Allah SWT. Menjalankan ibadah puasa adalah hal yang wajib, seperti yang tertera dalam ayat Al-Quran berikut ini;

Bacaan Sholat Tarawih: Niat, Tata Cara, Dan Keutamaannya

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al Baqarah: 183).

Ayat ini menunjukkan salah satu hikmah puasa di bulan Ramadan agar umat Islam dapat menggapai derajat takwa yang mulia. Ketika berpuasa, berarti umat Islam telah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya. Hal ini adalah pengertian takwa.

12. Latihan Mengontrol Hawa Nafsu

Hikmah puasa yang kedua dapat membantu diri dalam mengontrol hawa nafsu. Puasa secara langsung melatih diri dan jiwa dari serangan hawa nafsu. Dengan berpuasa karena Allah SWT, seseorang diharapkan dapat menguasai dan mengontrol perbuatan-perbuatan yang dilarang.

Ketika sedang menjalankan ibadah puasa, alangkah baiknya menghabiskan waktu untuk mengerjakan hal-hal positif yang bermanfaat, yang dapat menciptakan kebaikan dan kebahagiaan dunia serta akhirat.

13. Berusaha Merubah Diri Menjadi Lebih Baik

Hikmah puasa yang ketiga adalah timbulnya kesadaran dan keinginan dari dalam diri untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi. Dalam keadaan berpuasa, orang cenderung ingin selalu berbuat baik pada sesama dan menjauhi segala larangan Allah SWT.

Hal ini adalah salah satu hikmah puasa yang baik, karena jika kita tergoda untuk melakukan perbuatan maksiat atau tercela, maka akan menjadi sia-sia pula ibadah yang telah dilakukan.

Rasullullah SAW bersabda,

Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.

Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, Aku sedang puasa, aku sedang puasa.

14. Ikut Merasakan Penderitaan Orang yang Tidak Mampu

Hikmah puasa yang ke empat adalah meningkatkan kepekaan perasaan terhadap orang-orang di sekitar yang kurang mampu atau miskin. Ketika berpuasa, orang akan merasa kelaparan dan kehausan. Dengan ini, seseorang akan merasakan apa yang selama ini dirasakan oleh orang-orang miskin, fakir, yang hidupnya penuh kekurangan.

Hikmah puasa Ramadan ini membuat kita ikut merasakan penderitaan orang yang kurang beruntung secara ekonomi. Ketika kita menahan lapar dan haus saat puasa, perasaan ini jugalah yang selalu dirasakan oleh para fakir miskin setiap harinya di luar bulan puasa.

15. Baik Bagi Kesehatan Jasmani

Berpuasa ternyata juga membantu meningkatkan kesehatan jasmani sebagaimana rohani. Dengan berpuasa, kebutuhan rohani akan kedekatan dengan Allah SWT dapat terpenuhi dan oleh karenanya mendatangkan pula manfaat berupa pahala dan kebaikan jasmani.

Berpuasa dapat membuat kesehatan jasmani seseorang jadi meningkat dan lebih baik. Hal ini dikarenakan ketika puasa, orang akan tidak banyak melakukan aktivitas makan dan minum sebagaimana biasanya.

Hal ini membantu mengistirahatkan sistem pencernaan dalam tubuh selama sementara waktu. Juga memberi kesempatan bagi tubuh untuk mengeluarkan semua kotoran dan zat-zat berbahaya yang terdapat di dalamnya.

16. Diampuni Dosanya Hingga Ramadhan Berikutnya

Keutamaan bulan Ramadhan yang luar biasa selanjutnya adalah dosa-dosanya diampuni hingga datang Ramadhan berikutnya. Hal ini sebagaimana hadis dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “ Sholat lima waktu dan Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapus dosa seseorang diantara waktu tersebut selama ia menjauhi dosa besar.”

17. Bulan Ramadhan adalah Bulan yang Penuh Syafaat

Keutamaan bulan ramadhan yang lainnya adalah karena bulan ini penuh dengan syafaat. Hal ini karena banyak sekali ibadah di bulan Ramadhan, diantaranya adalah puasa, tadarus al Quran, sholat tarawih, dan banyak amalan lainnya. Tak hanya mendapatkan pahala, orang yang mengerjakan amalan-amalan tersebut maka Allah akan memberikan syafaat kepadanya.

Sebagaimana hadis Rasulullah SAW bersabda: “ Puasa dan Alquran itu memintakan syafaat bagi seseorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Tuhanku, aku telah mencegah dia memakan makanan dan menyalurkan syahwatnya di siang hari, maka berilah aku hak untuk memintakan syafaat baginya.

Dan berkata pula Al Quran: Wahai Rabbku aku telah mencegah dia tidur di malam hari (kerana membacaku), maka berilah aku hak untuk memintakan syafaat baginya. Maka keduanya diberi hak untuk memintakan syafaat.” (HR Ahmad)

 

Reporter : Arini Saadah

https://www.dream.co.id

 

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

 

RAMADHAN merupakan suatu moment super khusus disediakan Allah Swt kepada kaum muslimin. Dikatakan demikian karena bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki bulan lainnya. Allah Swt menyediakan berbagai keutamaan ini kepada orang-orang yang memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan. Inilah rahmat dan nikmat Allah swt yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang memanfaatkan moment ini dengan memperbanyak ibadah. Maka bersyukurlah kepada Allah dengan dipertemukan dengan bulan Ramadhan ini.

Ada banyak keutamaan yang hanya ada pada bulan Suci Ramadhan. Oleh karena itu ibadah di bulan Ramadhan harus lebih ditingkatkan lagi.

Keutamaan-keutaman bulan Ramadhan begitu banyak. Jika kita bertemu dengan Ramadhan betapa beruntungnya kita, karena di bulan itu segala amalan akan dilipatkan ganjarannya.

Menurut beberapa keterangan, ada banyak keutamaan bulan Ramadhan. Keutamaan tersebut sudah dijelaskan dalam beberapa hadis.

Ramadhan yang merupakan bulan penuh keberkahan ini tentunya menjadi salah satu bulan yang ditungggu-tunggu umat Islam. Apalagi terdapat banyak keutamaannya.

Berikut ini 10 keutamaan bulan Ramadhan berdasarkan hadits-hadits shahih:

1. Bulan yang penuh barakah

Ini keutamaan Ramadhan yang pertama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensabdakan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh barakah.

 

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ

 

“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah…” (HR. Ahmad)

Barakah artinya adalah ziyadatul khair; bertambahnya kebaikan. Di bulan Ramadhan, banyak kebaikan yang bertambah. Banyak kebaikan yang meningkat.

Kita lihat, Ramadhan memang penuh dengan keberkahan. Meningkatnya omset para pedagang dan pengusaha serta THR bagi karyawan dan pegawai mungkin adalah bagian dari keberkahan bulan Ramadhan.

Sedangkan meningkatnya ibadah, puasa Ramadhan, shalat tarawih, semakin banyak tilawah dan sedekah adalah bagian dari keberkahan Ramadhan yang lebih besar lagi.

2. Diwajibkannya puasa

Salah satu keutamaan Ramadhan, di bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa. Sehingga Ramadhan juga disebut sebagai syahrush shiyam. Puasa menjadikan Ramadhan istimewa karena ia adalah rukun Islam yang tidak ada di bulan-bulan lainnya.

Lanjutan hadits di atas berbunyi:

 

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ

 

“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa…” (HR. Ahmad)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

 

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183)

 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

 

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kalian hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa…” (QS. Al Baqarah: 185)

3. Pintu surga dibuka

Pada bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lanjutan hadits di atas:

 

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ

 

“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga…” (HR. Ahmad)

4. Pintu neraka ditutup

Di samping pintu-pintu surga dibuka, pada bulan Ramadhan, pintu-pintu neraka ditutup. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lanjutan hadits di atas:

 

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ

 

“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka…” (HR. Ahmad)

5. Syetan dibelenggu

Di antara keutamaan Ramadhan, syetan-syetan dibelenggu pada bulan ini sebagaimana Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

 

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

 

”Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Juga lanjutan hadits riwayat Imam Ahmad sebelumnya:

 

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ

 

“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu” (HR. Ahmad)

6. Lailatul Qadar

Keutamaan Ramadhan yang tidak kalah luar biasa adalah lailatul qadar. Yakni malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan. Lailatul qadar hanya ada di salah satu malam bulan Ramadhan, tidak dijumpai di bulan-bulan lainnya.

 

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

 

“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu. di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang/terjauhkan (dari kebaikan)” (HR. Ahmad)

Dengan adanya lailatul qadar ini, umat Nabi Muhammad bisa mengejar ketertinggalan waktu beramal dari umat-umat sebelumnya. Seperti diketahui, umat terdahulu usianya relatif lebih panjang. Bisa ratusan hingga seribu tahun. Dengan mendapatkan lailatul qadar, amal mereka bisa terkejar karena satu kali lailatul qadar setara dengan 83 tahun. Sepuluh kali mendapatkan lailatul qadar, bisa mengejar 833 tahun amal umat terdahulu.

7. Penghapus dosa

Ibadah dan amal-amal shalih yang dilakukan di bulan Ramadhan merupakan penghapus dosa dari Ramadhan sebelumnya hingga Ramadhan saat ini. Ini salah satu keutamaan Ramadhan, sebagaimana sabda Rasulullah:

 

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

 

“Sholat lima waktu, antara shalat Jum’at ke Shalat Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan penghapus dosa diantara kesuanya, jika dijauhi dosa-dosa besar” (HR. Muslim)

8. Penghapus dosa yang telah lalu

Bukan hanya penghapus dosa antara Ramadhan satu ke Ramadhan berikutnya, bahkan salah satu keutamaan Ramadhan adalah menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Ini diperoleh jika melakukan puasa Ramadhan dengan dilandasi iman dan mengharap perhitungan pahala dari Allah semata.

 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

 

“Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaq ‘Alaih)

9. Waktu dikabulkannya doa

Berbeda dengan bulan lainnya, pada bulan Ramadhan banyak waktu mustajabah untuk berdoa. Di antaranya adalah waktu menjelang berbuka. Bahkan sepanjang waktu puasa mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari adalah waktu yang mustajabah untuk berdoa. Berdoa di waktu puasa Ramadhan ini lebih dikabulkan Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

 

“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizholimi” (HR. Tirmidzi; HR. Hasan)

10. Pembebasan dari neraka

Salah satu keutamaan Ramadhan adalah setiap harinya Allah membebaskan hambaNya dari neraka. Mereka yang hampir saja masuk neraka, dengan kemurahan Allah di bulan Ramadhan, mereka diampuni oleh Allah dan dibebaskan dari neraka. Sebagaimana sabda

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

 

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

 

”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (HR. Al Bazaar dengan para perawi yang tsiqah)

Demikian 10 Keutamaan Ramadhan yang luar biasa dan semestinya kita syukuri. Sebab umat sebelum Nabi Muhammad tidak mendapatkan keutamaan-keutamaan ini.

Dan semoga keutamaan-keutamaan ini memacu kita untuk lebih giat beribadah dan melakukan amal shalih di bulan Ramadhan ini.

Di antara sedikit kemuliaan bulan ramadhan adalah sebagai berikut :

1. Diturunkannya Al-Quran

Bulan Ramadhan merupakan bulan dimana kitab suci umat Islam (Al-Qur’an) pertamakali diturunkan. Sesuai dengan QS. Al-Baqarah 185 yang artinya:

“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).”

2. Amal Sholeh Pahalanya Berlipat Ganda

Sebagai umat Islam yang menjalankan amalan sholeh dan kewajiban seorang muslim pada bulan ramadhan akan mendapatkan balasan berlipat ganda, sampai sebagai 70 kali lipat sebagaimana terdapat dalam Hadist:

Khutbah Rasululah saw pada akhir bulan Sa`ban “Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah menaung. Bulan yang didalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa. Qiyamullail disunnahkan. Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu,nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan (HR. Bukhori-Muslim).

3. Bulan Pernuh Keberkahan

Pada bulan puasa seorang muslim berkesempatan untuk kembali ke jalan yang baik dan mendapat keberkahan yang nilainya sama dengan seribu bulan. Maka bila seorang muslim pada bulan puasa saja tidak juga memanfaatkan kesempatannya, bulan lain kemungkinan akan lebih buruk lagi. seperti hadits dibawah ini:

“Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kamu berpuasa, karena dibuka pintu- pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu syaitan- syaitan, serta akan dijumpai suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak berhasil memperoleh kebaikannya, sungguh tiadalah ia akan mendapatkan itu untuk selama-lamanya.” (HR Ahmad, An-Nasa’l, dan Baihaqi).

4. Ramadhan Bulan Penuh Ampunan Allah

Pada bulan Ramadhan juga seorang muslim berkesempatan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya, bahkan ibadah yang sempurna pada bulan puasa akan menjadikan seorang muslim suci kembali bagaikan bayi yang baru lahir. Sesuai Hadist Shahih:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari)

“Shalat yang lima waktu, dari jumat ke jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan, merupakan penghapus dosa di antara mereka, jika dia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)

5. Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup

Selebar-lebarnya pintu untuk kembali ke jalan yang lurus pada bulan Ramadhan dibuka bagi umat Islam. Sesuai Hadist dibawah ini: “Jika datang Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan syetan dibelenggu.” (HR. Muslim)

6. Bulan yang Mendidik untuk Mencapai Ketaqwaan

Menahan haus, lapar dan amarah merupakan jalan menuju sifat-sifat sabar yang taqwa. Itulah mengapa berpuasa sebulan penuh pada Ramadhan dapat membimbing umat Islam mencapai ketawaan. Sesuai surat dalam Al-Quran yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al Baqarah 183)

7. Terdapat Malam Lailatul Qadar

Malam 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan merupakan waktu-waktu yang diantaranya terdapat malam Lailatul Qadar, dimana malam tersebut baik diisi doa-doa yang baik dan mukjizat dapat turun pada umat Islam pada malam Lailatul Qadar tersebut.

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr 1-3)

Demikian 7 Kemuliaan dan Keutamaan Bulan Ramadhan yang dijanjikan Allah kepada hamba-hambanya yang beriman. Disamping itu pada bulan Ramadhan syaitan-syaitan dibelenggu, jika ada yang tidak berpuasa dan masih mengerjakan maksiat berarti nafsu didalam diri mereka masih jelek. Semoga kita dapat meraih kemuliaan bulan ramadhan tersebut dengan sempurna.

 

Sumber :

https://www.mediajabar.com/ramadhan/inilah-10-keutamaan-bulan-ramadhan.html

https://www.malekazis.com/2015/06/7-kemuliaan-dan-keutamaan-bulan-ramadhan.html

 

Rabu, 30 Maret 2022

Menghidupkan Bulan Ramadhan dengan Sunnah Puasa

Menghidupkan Bulan Ramadhan dengan Sunnah Puasa

 

“Barangsiapa ingin berpuasa, maka hendaklah dia bersahur.” (HR. Ahmad. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani karena memiliki banyak syawahid. Lihat Shohihul Jami’)

Berikut adalah sunnah-sunnah puasa yang dapat kita hidupkan di bulan Ramadhan berdasarkan petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga bermanfaat.

[1] Mengakhirkan Sahur

Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan dan menganjurkan kepada orang yang hendak berpuasa agar makan sahur. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَصُومَ فَلْيَتَسَحَّرْ بِشَىْءٍ

 

“Barangsiapa ingin berpuasa, maka hendaklah dia bersahur.” (HR. Ahmad. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani karena memiliki banyak syawahid. Lihat Shohihul Jami’)

Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan demikian karena di dalam sahur terdapat keberkahan. Dari pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam –Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu– berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

 

“Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keberkahan yang dimaksudkan di sini di antaranya adalah dengan makan sahur seseorang akan menjadi kuat berpuasa mulai dari terbit fajar hingga matahari tenggelam. (Lihat Syarh Riyadhus Sholihin, 3/451, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)

Barokah lain juga adalah sebagai pembeda antara puasa Yahudi-Nashrani (Ahlul Kitab) dengan umat ini. Dari Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ

 

“Perbedaan antara puasa kita (umat Islam) dan puasa ahlul kitab terletak pada makan sahur.” (HR. Muslim). Orang ahli kitab ketika berpuasa, mereka makan sahur sebelum pertengahan malam dan mereka tidak makan sahur sama sekali. Kaum muslimin diberi keutamaan dalam berpuasa yaitu diberi kemudahan untuk makan sahur.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang untuk meninggalkan sahur, di mana beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى المُتَسَحِّرِينَ

 

“Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad. Dikatakan hasan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’)

Dan sangat dianjurkan untuk mengakhirkan waktu sahur hingga menjelang fajar. Hal ini dapat dilihat dalam hadits Anas dari Zaid bin Tsabit bahwasanya beliau pernah makan sahur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk menunaikan shalat. Kemudian Anas berkata,”Berapa lama jarak antara adzan dan sahur kalian?” Kemudian Zaid berkata,”Sekitar 50 ayat”. (HR. Bukhari dan Muslim)

[2] Menyegerakan berbuka

Menyegerakan berbuka akan mendatangkan kebaikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

 

“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Menyegerakan berbuka juga berarti seseorang konsisten dalam menjalankan sunnah Nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

لَا تَزَالُ أُمَّتِى عَلَى سُنَّتِى مَا لَمْ تَنْتَظِرْ بِفِطْرِهَا النُجُوْمَ

 

“Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.” (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih Targib wa Tarhib). Dan inilah yang ditiru oleh Syi’ah Rafidhah, mereka meniru Yahudi dan Nashrani dalam berbuka puasa yaitu baru berbuka ketika munculnya bintang. Semoga Allah melindungi kita dari kesesatan mereka. (Lihat Shifat Shoum Nabi, hal. 63)

Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat maghrib dan bukanlah menunggu hingga shalat maghrib selesai dikerjakan. Inilah contoh dan akhlaq dari suri tauladan kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,

 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan meminum air putih.” (HR. Abu Daud, dikatakan hasan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abu Daud). Hadits ini menunjukkan bahwa ketika berbuka dianjurkan berbuka dengan kurma (rothb atau tamr) sebagaimana yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan.

[3] Berdo’a ketika berbuka

Perlu diketahui bersama bahwa do’a ketika berbuka adalah salah satu do’a yang mustajab dan tidak akan ditolak. Maka berdo’alah dengan penuh keyakinan bahwa do’amu akan dikabulkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

 

“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : [1] Pemimpin yang adil, [2] Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, [3] Do’a orang yang terdzolimi.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Ibnu Majah. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Tirmidzi)

Do’a ketika berbuka adalah sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka beliau membaca :

 

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

 

“Dzahabadh dhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)” (HR. Abu Daud. Dikatakan hasan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud)

[4] Memberi makan orang berbuka

Para pembaca sekalian, beri makanlah kepada orang yang berpuasa karena ini akan mendatangkan pahala dan kebaikan yang melimpah ruah. Lihatlah apa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan,

 

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

 

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi dan dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Tirmidzi)

[5] Memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan

Di antara petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah memperbanyak berbagai macam ibadah di bulan Ramadhan. Jibril ‘alaihis sallam biasa membacakan Al Qur’an kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan. Dan apabila Jibril menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, terlihat bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling suka memberi bagaikan hembusan angin. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebaik-baik manusia yang paling banyak bersedekah, berbuat ihsan (kebaikan), membaca Al Qur’an, shalat, dzikir dan i’tikaf. (Zadul Ma’ad, II/29, Ibnul Qayyim, , Mawqi’ul Islam-Maktabah Syamilah)

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

***

Penulis : Muhammad Abduh Tuasikal, MSc  

https://rumaysho.com