Termaktub dalam
Surat Al Hajj Inilah Hikmah dan Keunikan Lalat
Termaktub dalam Surat Al Hajj, Inilah Hikmah dan Keunikan
Lalat
gomuslim.co.id – Siapa yang tak tahu lalat? Hampir di
semua tempat, pernah didatangi lalat. Namun, lalat identik dengan lingkungan
yang bersanitasi buruk, makanan basi, ruangan kotor, tumpukan sampah dan
sebagainya. Bahkan, keberadaan lalat dianggap mengganggu karena lalat dikenal
sebagai penyebar bibit penyakit.
Selain itu, lalat sangat mudah berkembangbiak sehingga
dengan mudah mampu menularkan virus-virus yang menjadi penyebab diare,
disentri, dan kolera, dan masih banyak lagi.
Meski begitu, lalat yang merupakan hewan yang sering kita
jumpai ini memiliki kemampuan untuk memproses informasi visual tujuh kali lebih
cepat daripada manusia. Maka dari itu lalat sangat tanggap dalam
mengidentifikasi dan menghindari upaya untuk memukul atau menangkap mereka.
Bagi sahabat gomuslim, yang pernah mencoba menangkap
lalat, pasti mengetahui bahwa lalat mempunyai refleks yang sangat cepat
sehingga sangat sulit ditangkap. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan lalat
melihat gerakan manusia dalam gerakan lambat dengan laju pelipisan flicker
(kemampuan berkedip) mereka yang lebih tinggi.
Tafsir QS AL Hajj Ayat 73
Tahukah sahabat gomuslim, bahwa melalui lalat, Allah
memperingatkan seluruh umat manusia hingga pada puncak kejayaan pengetahuan
ilmiahnya tetap tidak mampu menciptakan seekor lalat pun?
Hal tersebut jelas tertuang dalam QS Al Hajj Ayat 73,
yang artinya;
“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah
olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah
sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu
menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka
dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat
lemah (pulalah) yang disembah”
Ayat ini merupakan kemujizatan tersendiri pada waktu itu
ketika Allah menantang orang-orang kafir bahwa sesembahan selain Allah tidak
akan mampu menciptakan seekor lalat pun, sebab penciptaan menjadi milik
prerogative Sang Pencipta yang tidak ada tandingannya.
Selain itu, dalam Ayat ini juga mengandung aspek
kemukjizatan lain yang baru diketahui seiring dengan kemajuan disiplin ilmu
serangga, yaitu kemampuan lalat dalam menularkan virus-virus penyebab penyakit.
Manusia maupun sesembahan mereka selain Allah tidak akan
mampu menciptakan serangga lemah seperti lalat. Lebih dari itu, merekapun tidak
akan mampu merebut kembali sesuatu yang telah dirampas lalat, entah itu
makanan, minuman, kesehatan hingga sebabnya hilangnya nyawa. Mereka bahkan jauh
lebih lemah lagi, sementara Allah Maha Perkasa lagi Maha Pencipta.
Mukjizat besar lain yang terkandung dalam ayat Al Hajj
dan merupakan langkah maju mendahului sains modern, yakni ketika lalat
mengambil sesuatu di makanan, ia mengeluarkan getah khusus yang berasal dari
air liurnya, lalu dengan kecepatan tinggi yang diperkirakan mencapai
sepersekian detik, getah tersebut sudah tercampur dengan makanan, sehingga
memudahkan lalat untuk menyerapnya dengan belalainya.
Karena itu, makanan yang sudah dirampas lalat, meski
remeh dan tidak bernilai, tetap tidak bisa diselamatkan dan direbut kembali,
sebab dengan efek getah tersebut ia
sudah berubah secara kimiawi menjadi komposisi
jenis khusus sebelum ke dalam perut lalat, sehingga orang akan kewalahan
untuk merebut kembali makanan yang telah dicuri lalat.
Karakteristik Lalat
Sains modern telah membuktikan bahwa lalat memiliki
kelenjar air liur yang sangat banyak. Ketika lalat mengambil suatu makanan, ia
mengeluarkan getah khusus yang berasal dari air liurnya, lalu dengan kecepatan
tinggi yang diperkirakan mencapai sepersekian detik, getah tersebut sudah
tercampur dengan makanan, sehingga memudahkan lalat untuk menyerapnya dengan
belalainya.
Lalat memiliki kepala yang sangat cembung di bagian depan
dan mengerucut di belakang. Mereka memiliki tiga mata sederhana (ocelli) dan
sepasang antena pendek. Hewan ini juga mempunyai kemampuan yang tinggi dalam
melihat gerakan manusia serta laju flicker (kemampuan berkedip) mereka yang
lebih tinggi.
Dalam jenisnya, lalat termasuk ke dalam keluarga
Diptera/dua sayap yang memiliki lebih dari 80.000 jenis spesies. Binatang kecil
yang sangat suka dengan tempat kotor ini umumnya berukuran 6-7 mm. Lalat betina
mempunyai sayap yang lebih besar dari lalat jantan, namun lalat jantan memiliki
kaki yang lebih panjang dari lalat betina.
Sementara itu, dilihat dari anatomi tubuh lalat, kaki dan
belalai alat penghisap yang penuh ditumbuhi rambut halus, memungkinkan kotoran
dan kuman-kuman penyebab penyakit menempel dan ikut berpindah secara mekanik
mengikuti keseharian kehidupan lalat yang selalu hidup dekat dengan manusia dan
ikut menikmati makanan/minuman kita.
Menurut penelitian, dari 5000 kg sampah yang diteliti,
sekitar 2/3 nya sudah dihinggapi dan berisi telur lalat. Diperkirakan satu bak
sampah menghasilkan 20.000 belatung setiap minggu. Hal tersebut menyebabka
lingkaran hidup lalat dari telur menjadi kepompong sekitar 1 minggu, dan dari
kepompong menjadi lalat sekitar 3 hari.
Hewan ini tidak termasuk binatang yang menggigit, tetapi
lalat dapat menularkan penyakit karena kebiasaan mereka hinggap pada
bahan-bahan yang tercemar kotoran manusia, kemudian hinggap pada bahan makanan
dan minuman, atau pada borok kulit dan selaput lendir, itulah cara penularan
secara mekanik. Diperkirakan 1 ekor lalat rumah di daerah kumuh membawa 4 juta
kuman penyebab penyakit di dalam tubuhnya.
Memang banyak mikroorganisme yang bersarang di lalat dan
mikroorganisme itu terdiri dari berbagai jenis bakteri, virus, protozoa, dan
juga cacing-cacing nematod, yang mana dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit
kepada manusia dan hewan ternak. Seekor lalat dapat memindahkan lebih dari 30
jenis bakteri yang membawa penyakit, sedangkan lalat tersebut membawa kurang
lebih 5 juta bakteri.
Lalat mempunyai alat-alat yang tidak dapat diproduksi
oleh manusia, betapapun kemajuan ilmu pengetahuan yang telah mereka capai.
Lalat memiliki tanduk perasa yang di dalamnya terdapat zat kimia yang dapat
menangkap bebauan.
Hewan ini bergerak dan mencari makanannya berdasarkan
informasi yang disediakan zat kimia tersebut. Inilah yang menjelaskan mengapa
lalat senantiasa mengerubungi bangkai, manisan, atau benda-benda lain yang
memancarkan bau di udara. Lalat mencium bebauan tersebut, lalu mendatanginya.
Siklus Hidup Lalat
Berkembangbiaknya lalat termasuk cepat dan menakutkan.
Lalat berkembang biak setiap 10 hari sekali. Proses perkembang biakannya pun
mengagumkan. Seekor lalat bisa mengeluarkan lebih dari 100 telur dalam sehari.
Lalat bertelur menghasilkan embrio, kemudian dalam waktu
23 jam embrio itu berkembang biak menjadi instar larva 1, kemudian dalam waktu
27 jam berkembang biak lagi menjadi instar larva 2, kemudian dalam waktu 22 jam
berkembang biak lagi menjadi instar larva 3, lalu selama 130 jam berkembang
biak lagi menjadi pupa, dan dalam waktu kurang lebih 143 jam, lalat itu sudah
menjadi lalat dewasa.
Rahasia Obat Pada Sayap Lalat
Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW
pernah bersabda, “Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah seorang
dari kalian, maka celupkanlah ia, sebab pada salah satu sayapnya terdapat
penyakit dan pada sayap lainnya ada obat penawarnya, maka dari itu celupkan
semuanya,” (HR Abu Daud).
Hadist tersebut terbukti di zaman serba modern, ilmuwan
asal Australia menemukan bahwa dalam seekor lalat pada sebalah sayapnya dapat
ditemukan 1 Gen Refilin yaitu gen yang memiliki dua fungsi yaitu fungsi
Industri dan fungsi Kesehatan.
Masya Allah, sungguh itulah bagian dari tanda-tanda
kerasulan Nabi Muhammad SAW. Meski pada masa itu belum ditemukan mikroskop
ataupun kecangihan teknologi yang digunakan untuk meneliti tentang lalat tetapi
Beliau mampu mengetahuinya. (nov/gomuslim)
Sumber:
Kemukjizatan Al
Quran dan Sunnah oleh Prof DR Yusuf al Hajj Ahmad
Thoriq Mu’iz
Muhammad, Hubungan Manusia, Hewan dan Serangga, Kuala Lumpur: Usnie Sdn Bhd
2001
https://umma.id