Kantor Sekretariat Rumah Sajada

Alamat : Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman D.I. Yogyakarta

Tampak Depan PAPP Rumah Sajada

Komplek Kantor dan Asrama Putri Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman

Pendopo Rumah Sajada

Komplek Asrama Putra Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putri Rumah Sajada

Komplek Asarama Putri Wirokraman Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putra

Alamat : Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Sabtu, 31 Juli 2021

Berikut Ini Tiga Ibadah yang Paling Dicintai Allah Ta'ala

Berikut Ini Tiga Ibadah yang Paling Dicintai Allah Ta'ala

 

Berikut Ini Tiga Ibadah yang Paling Dicintai Allah Taala

Salat dalam waktunya adalah salah satu ibadah yang dicintai Allah SWT. Foto/Ilustrasi/Ist

BANYAK riwayat hadis tentang fadhail amal yang menjelaskan tentang amalan yang paling dicintai Allah. Namun para ulama hadis berkata bahwa jawaban Rasulullah dalam hadis-hadis tersebut disesuaikan dengan sang penanya.

Asma` binti Rasyid ar-Ruwaisyid dalam " Ibadah Yang Paling Dicintai Allah" menyebut ada belasan ibadah yang sangat dicintai Allah. Dari yang belasan itu, Asma' menempatkan urutan pertama adalah iman kepada Allah, kedua kedua silaturahim dan ketiga amar ma'ruf serta nahi munkar. (Baca juga: Iman Kepada Allah: Ibadah Hati yang Paling Dicintai Allah )

Pada ulasan sebelumnya telah dibahas amal yang sangat dicintai Allah pertama, yaitu iman kepada-Nya, silaturahim dan amar ma'ruf serta nahi munkar. (Baca juga: Ibadah Paling Dicintai Allah: Silaturahim, Amar Ma'ruf, dan Nahi Munkar )

Pada tulisan ini kali akan membahas ibadah yang sangat dicintai Allah selanjutnya.

Faraidh

Menurut Asma`, ibadah yang sangat dicintai Allah selain iman kepada Allah, silaturahim, amar ma'ruf dan nahi munkar adalah faraidh (kewajiban). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) bersabda menyampaikan berita dari Rabb-nya:

 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((مَنْ عادى لي وليًا فقد آذنتُهُ بالحرب وما تقرَّب إليَّ عبدي بشيءٍ أحبَّ إليَّ مما افترضْتُ عليه)) [أخرجه البخاري].

 

“Siapa yang memusuhi wali-Ku maka sungguh ia mengumumkan perang dengan-Ku, dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepadaku dengan sesuatu yang lebih kucintai dari yang Kuwajibkan kepadanya.” (HR. al-Bukhari).

Wali-Ku yang dimaksud adalah wali Allah subhanahu wa ta’ala (SWT). Mereka adalah orang yang berilmu, selalu taat kepada-Nya, ikhlas dalam ibadah-Nya.

Firman-Nya: ‘dari yang kuwajibkan kepadanya’: fara’idh: masuk di bawah lafazh ini semua kewajiban, fardhu ‘ain dan fardhu kifayah. Serta kewajiban yang zahir, yaitu perbuatan: seperti wudhu, salat , zakat , zakat fitrah, puasa , ihram, haji , dan jihad fi sabilillah .

Tazkiyah (pembersihan diri, meninggalkan): seperti zina, membunuh, meminum arak, riba, memakan daging babi dan yang lainnya berupa segala yang diharamkan dan keji, yang tampak darinya dan yang tersembunyi.

Dan kewajiban yang batin (tidak nampak): seperti mengetahui Allah SWT wa ta’ala, mencintai-Nya, tawakal kepada-Nya, dan takut dari-Nya.

Asma' mengatakan menunaikan kewajiban adalah ibadah yang paling dicintai Allah dan yang paling kuat untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Dan dalam melaksanakan kewajiban menurut cara yang diperintahkan berarti menjunjung perintah, menghormati yang menyuruh, mengagungkan-Nya dengan tunduk kepada-Nya, menampakkan keagungan rububiyah, dan merendahkan ubudiyah. Maka mendekatkan diri dengan hal itu adalah ibadah yang paling agung.

Kewajiban yang paling dicintai adalah salat dalam waktunya. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku bertanya kepada Nabi SAW, "Apakah ibadah yang paling dicintai Allah SWT? Beliau menjawab: "Salat dalam waktunya.”

Menurut Ibnu Baththal, hadis ini menjelaskan bahwa memulai salat di awal waktunya lebih utama dari pada menundanya, karena sesungguhnya disyaratkan padanya bahwa amal yang paling dicintai adalah bila dilaksanakan dalam waktunya yang dianjurkan.

Sementara menurut Ath-Thabari, sesungguhnya orang yang menyia-nyiakan salat yang diwajibkan hingga keluar waktunya tanpa ada uzur, padahal mudah melaksanakannya dan besar keutamaannya, maka ia lebih menyia-nyiakan bagi yang lainnya.

Maka mengeluarkannya dari waktunya adalah haram. Dan firman Allah subhanahu wa ta’ala:

 

قال الله تعالى: ﴿ فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ . الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ {

[ الماعون:4-5]

 

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya. (QS. al-Ma’uun:4-5)

Dan firman-Nya: ‘Bagi orang-orang yang salat”: yaitu orang-orang yang melaksanakan salat, kemudian mereka lalai darinya. Bisa jadi meninggalkannya sama sekali dan bisa jadi melalaikannya dari waktunya yang sudah ditentukan secara syara’ maka ia mengeluarkannya dari waktunya secara menyeluruh.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Orang-orang yang menundanya dari waktunya. Dari Abul ‘Aliyah: mereka tidak melaksanakannya dalam waktu, tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya.

Orang-orang yang lalai dari salatnya, bisa jadi dari waktunya yang pertama, maka mereka menundanya hingga akhirnya secara terus menerus atau biasanya, bisa jadi lalai dari menunaikannya dengan rukun-rukunya dan syarat-syaratnya menurut cara yang diperintahkan, bisa jadi lalai dari khusyu’ dan tadabbur terhadap makna-maknanya.

Witir

Selanjutnya, Allah SWT menyukai witir. Rasulullah SAW bersabda:

 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((وإن الله وترٌ يحبُّ الوتر)) [رواه مسلم].

 

“Dan sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala witir (ganjil) menyukai yang witir.” HR. Muslim.

Menurut Asma' witir sama dengan tunggal. Maknanya dalam sesuai sifat Allah SWT, Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak ada taranya.

Esa pada zat-Nya, maka tidak ada yang serupa dan bandingnya. Esa pada sifat-Nya: maka tidak ada yang menyerupai dan setara. Dan Esa pada perbuatan-Nya; maka tidak ada sekutu dan pembantu bagi-Nya.

Ada yang berpendapat, sesungguhnya makna ‘menyukai witir’ mengutamakan yang witir dalam amal ibadah, maka Dia menjadikan salat lima waktu, bersuci tiga kali, thawat tujuh kali, sa’i tujuh kali, melontar jumrah tujuh kali, hari-hari tasyriq tiga hari, istinja` tiga kali, dan demikian pula kafan.

Dan Dia menjadikan mayoritas makhluk-Nya yang besar berjumlah witir, di antaranya langit, bumi, laut, hari-hari dalam seminggu dan yang lainnya.

Dan ada yang berpendapat, sesungguhnya maknanya ditujukan kepada sifat orang yang menyembah Allah SWT dengan wahdaniyah secara ikhlas. Ada yang berpendapat, memberi pahala dan menerimanya. Ada yang berpendapat bahwa maksudnya adalah salat witir berdasarkan hadis:

 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( إن الله وتر يحب الوتر فأوتروا يا أهل القرآن )) [أخرجه الترمذي]

 

“Sesungguhnya Allah SWT menyukai witir, maka salat witirlah wahai ahli al-Qur`an.” (HR At-Tirmidzi). Akan tetapi makna hadis itu tidak hanya untuk pengertian itu, akan tetapi bersifat umum lebih nampak.

Berbakti kepada Kedua Orang Tua

Selanjutnya, amal yang paling dicintai Allah adalah berbakti kepada kedua orang tua.

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Apakah ibadah yang paling dicintai Allah subhanahu wa ta’ala?

 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((الصلاة على وقتها» قلتُ: ثم أي قال: «ثم بر الوالدين)) [رواه البخاري].

 

Beliau menjawab: ‘Salat dalam waktunya.’ Aku bertanya lagi: Kemudian apa? Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua.” (HR al-Bukhari).

Nabi SAW mengabarkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah ibadah yang paling dicintai Allah SWT setelah salat yang merupakan pondasi Islam yang paling besar dan mengurutkannya dengan ‘kemudian’ yang memberikan urutan.

Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

 

قال الله تعالى: ﴿ وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا * وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا ﴾ [ الإسراء :23-24 ]

 

Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:"Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. al-Isra`:23-24)

 

قال الله تعالى: ﴿ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ ﴾ [ لقمان :14 ]

 

Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman:14)

Dan makna, kami katakan kepadanya: ‘Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu dan ada yang berkata, bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala terhadap nikmat iman dan kepada kedua orang tua terhadap nikmat pendidikan. (Baca juga: Kisah Cinta Mengharukan Atikah dan Abdullah Putra Abu Bakar ).

Menurut sejumlah ulama, manusia paling berhak – setelah Allah SWT Yang Maha Pencipta- disyukuri, berbuat baik, berbakti, taat dan patuh kepada orang yang disertakan Allah SWT berbuat baik kepadanya dengan ibadah dan taat serta syukur, mereka adalah kedua orang tua.

Di antara berbakti kepada mereka, menghadapi mereka dengan ucapan yang menunjukkan kemuliaan, yaitu yang tidak ada cacat. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((رغم أنفه ثم رغم أنفه ثم رغم أنفه!! قيل: من يا رسول الله قال: من أدرك أبويه عند الكبر أحدهما أو كليهما فلم يدخل الجنة»)) [رواه مسلم].

 

Berlumpur hidungnya, berlumpur hidungnya, berlumpur hidungnya. Ada yang bertanya: ‘Siapakah ya Rasulullah? Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Orang yang mendapati kedua orang tuanya saat tua, salah seorang atau keduanya, maka ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim).

Orang yang beruntung adalah yang segera mengambil kesempatan berbakti kepada keduanya agar tidak hilang kesempatan dengan wafatnya, maka ia menyesal atas hal itu. Dan orang yang celaka adalah yang durhaka kepada mereka, terutama orang sampai perintah kepadanya untuk berbakti kepada mereka.

Dan termasuk berbakti kepada mereka, tidak menghardik mereka, namun berbicara kepada mereka dengan ucapan yang sopan.

Kasih sayang kepada mereka dan merendahkan diri seperti budak kepada tuannya. Memohon rahmat dan berdoa untuk mereka, menyayangi mereka sebagaimana keduanya menyayanginya. Bersikap lembut kepada mereka sebagaimana keduanya bersikap lembut dengannya. Akan tetapi taat kepada orang tua tidak sampai melanggar dosa dan tidak pula sampai meninggalkan fardhu ‘ain. Wallahu'alam. (Baca juga: 4 Perkara Syarat Diterimanya Amal Saleh dan Digandakan Pahalanya)

Miftah H. Yusufpati

https://kalam.sindonews.com

 

Allah Menyukai Hamba yang Berulang Kali Meminta kepada-Nya

Allah Menyukai Hamba yang Berulang Kali Meminta kepada-Nya

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika kita meminta terlalu banyak bantuan kepada orang lain, pada akhirnya mereka akan menjauh dan menolak membantu kita. Tetapi Allah tidak, Allah justru menyukai ketika hamba-Nya meminta sesuatu, terus, dan berulang kali.

Allah berbeda, tidak peduli berapa kali kita meminta sesuatu kepada Allah, Allah menyukainya. Harta Allah tidak terbatas.

Tetapi manusia, akan bosan jika seseorang terlalu sering meminta sesuatu darinya. Karena itu, seharusnya meminta sesuatu, meminta apapun hanya kepada Allah bukan manusia.

Kita harus memohon kepada Allah untuk permintaan kita. Pintu Allah akan selalu terbuka dan Dia tidak akan pernah menutup pintu itu.

Bagaimana cara meminta kepada Allah?

Dilansir dari About Islam, Senin (7/12), adalah dengan cara menengadahkan kedua tangan yakni berdoa. Berdoa merupakan cara bagi umat muslim untuk meminta pertolongan kepada Allah.

Karena dengan berdoa, maka tidak ada pembatas antara Tuhan dan hamba-Nya. Berdoa juga dapat dilakukan muslim kapan saja, pagi, siang, malam, atau dini hari. Pintu Allah selalu terbuka untuk hamba-hamba yang senantiasa mengingat-Nya.

Allah justru akan sangat marah jika hamba-Nya tidak pernah meminta sesuatu kepada-Nya. Itu artinya, hamba tersebut sombong karena tidak membutuhkan bantuan Allah.

Allah selalu senang kepada hamba yang selalu membutuhkan-Nya setiap saat. Selalu bertanya kepada Allah dan jangan pernah malu untuk meminta kepada-Nya berkali-kali.

https://www.republika.co.id

 

9 Amalan yang Mendapat Ganjaran Pahala Paling Besar dalam Islam

9 Amalan yang Mendapat Ganjaran Pahala Paling Besar dalam Islam

 

Agama Islam menjanjikan pahala berlimpah untuk setiap kebaikan yang dilakukan secara ikhlas. Tapi dari berbagai kebaikan, ada beberapa amalan yang diganjar dengan pahala paling besar.

Apa sajakah amalan tersebut? Yuk simak ulasannya di bawah ini!

1. Berzikir sepanjang waktu

Hadis riwayat Bukhari dan Muslim menerangkan pentingnya selalu berzikir. Pahala berzikir sebanyak seratus kali sehari setara dengan amalan memerdekakan sepuluh budak. Orang yang mengerjakan amalan itu mendapatkan seratus kebaikan serta dihapus seratus dosanya.

“(Tidak ada illah yang berhaq diibadahi selain Allah yang tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kekuasaan dan puji-pujian, dan dia berkuasa atas segala sesuatu), pada setiap hari seratus kali maka baginya seimbang dengan memerdekakan sepuluh budak sahaya dan tertulis baginya seratus kebaikan dan dihapus daripadanya seratus dosa dan menjadi perlindungan baginya sepanjang hari itu hingga sore hari. Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama dari yang berbuat seperti itu atau yang lebih banyak dari pada itu.” (disepakati oleh Bukhari dan Muslim)

2. Bersedekah

Bersedekah termasuk amalan yang dijanjikan pahala besar, dengan catatan dilaksanakan dengan tujuan tulus untuk membantu. Firman Allah SWT:

“Dan infakkan dari sebagian dari apa yang telah kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata (menyesali), Ya Rabb ku sekiranya Engkau berkenan menunda (kematianku) sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh.” (QS Al-Munafiquun: 10)

“Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa yang dikehendakiNya dan Allah maha luas lagi maha mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 261)

3. Menunaikan puasa Ramadan dan puasa Syawal

Puasa Ramadan merupakan ibadah istimewa, yang juga menjadi salah satu Rukun Islam. Amalan tersebut bakal diganjar pahala besar, terlebih jika dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal.

Firman Allah dalam surah Al-An'am ayat 160:

“Barang siapa yang membawa amalan yang baik maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya, dan bagi siapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi balasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS Al-An’am: 160)

Terdapat pula sebuah hadis yang senantiasa menerangkan makna yang sama:

“Barang siapa puasa pada bulan Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka akan seperti berpuasa selama satu tahun.” (HR.Muslim)

4. Salat tepat waktu

Salat tepat waktu sangat diutamakan. Seperti driwayatkan dalam sebuah hadis yang disahihkan oleh Al-Bani dalam Misykaatul Mashaabih (1251). Diterangkan bahwa Allah SWT takjub melihat seorang lelaki bangun dari pembaringan dan kasur, kemudian meninggalkan keluarga dan kekasihnya untuk salat.

"Allah SWT berkata: Wahai malaikat-malaikatku, lihatlah hamba-Ku itu, ia bangun dari pembaringan dan kasurnya, meninggalkan keluarga dan kekasihnya untuk mengerjakan salat karena mengharapkan pahala di sisi-Ku dan merindukan apa yang ada di sisi-Ku.” (HR.Ahmad dan disahihkan oleh Al-Bani dalam Misykaatul Mashaabih (1251))

5. Mengajarkan ilmu dan memberikan amal jariah

Membagikan ilmu adalah salah satu amal jariyah yang punya pahala besar. Pahalanya seperti amalan memiliki anak saleh, Al-Qur'an yang diwariskan, masjid dan rumah yang dibangun, dan sedekah yang diinfakkan.

Hal ini tercantum dalam hadis riwayat Ibnu Majah berikut:

“Di antara yang akan ditemui seorang mukmin dari amal dan kebaikannya sepeninggalnya adalah ilmunya yang diajarkan dan disebarluaskan, anak saleh yang ditinggalkannya, Al-Qur’an yang ia wariskan, masjid yang ia bangun, rumah yang ia bangun dan ia gunakan untuk fi sabilillah, sungai (mata air) yang ia gali, dan sedekah yang ia infak kan dari harta kejayaannya semasa sehatnya dan semasa hidupnya. Niscaya itu akan ditemuinya sepeninggalnya.” (HR.Ibnu Majah, dianggap hasan ole al-Bani)

6. Salat di Masjidil Haram

Banyak orang yang berharap bisa berbadah ke tanah suci, Mekkah. Salah satu alasannya adalah salat di Masjidil Haram amalannya lebih baik dari seratus ribu salat di masjid lain. Seperti diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majja, Allah berfirman:

“Salat di masjid-Ku (Masjid Nabawi) lebih baik dari seribu kali dari seribu kali salat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram (Makkah). Dan salat di Masjidil Haram lebih baik dari 100.000 (seratus ribu) salat di masjid lainnya.” (HR.Ibnu Majjah, dishahihkan oleh al-Bani)

7. Menjenguk orang sakit

Hal sederhana seperti menjenguk orang sakit, ternyata juga termasuk sebagai amalan kebaikan dengan pahala yang berlimpah. Ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:

“Tiada seorang muslim yang menjenguk seorang muslim pada waktu pagi melainkan dia didoakan oleh 70.000 malaikat hingga sore hari. Dan ia menjenguk pada sore hari maka ia didoakan oleh 70.000 malaikat hingga pagi harinya. Dan akan mendapatkan jaminan buah-buahan yang siap dipetik di dalam surga.”(HR Tirmidzi dan dianggap sahih oleh Al-Bani)

8. Bersabar

Bersabar juga dikatakan sebagai amalan kebaikan dengan pahala yang paling besar. Ini bisa terjadi karena terkadang bersabar sangat sulit dilakukan.

Pada hadis riwayat Tirmidzi, dikatakan bahwa orang yang bersabar akan diberikan sejuta kebaikan dan dihapuskan sejuta keburukannya oleh Allah SWT.

“(Tiada tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki kerajaan dan pujian, yang menghidupkan dan mematikan dan Dialah maha hidup dan tidak akan pernah mati, di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu), niscaya Allah akan memberikan kepadanya seribu-seribu (sejuta) kebaikan dan menghapus seribu-seribu (sejuta) keburukan serta diangkat kedudukannya seribu-seribu (sejuta) derajat. Dalam riwayat lain dikatakan: Niscaya Allah akan membangunkan rumah di dalam surga.” (HR.Tirmidzi dan Al-Bani menganggapnya hasan).

9. Mendoakan orang lain

Pernah mendengar pernyataan bahwa doa baik yang dipanjatkan akan kembali lagi kepada orang yang mendoakannya? Nah, hal tersebut ternyata benar adanya sebagaimana diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani:

“Barang siapa yang mendoakan mukmin laki-laki ataupun perempuan, niscaya Allah akan memberi pahala kebaikan dari setiap mukmin laki-laki dan perempuan yang didoakannya.” (HR Ath-Thabrani dan dianggap hasan oleh Al-Bani)

Sudah tahu kan hal atau amalan dalam agama Islam dengan ganjaran pahala yang berlimpah. Jangan lupa untuk melaksanakannya, ya!

 

Muhammad Tarmizi Murdianto         

https://sulsel.idntimes.com

 

Kamis, 29 Juli 2021

DOA ASMAUL HUSNA

DOA ASMAUL HUSNA

 

Alhamdulillahi rabbil a’lamin, Allahuma solli a’la Muhammad wa a’laa aalihi wa ashaabihi ajamaiin.

Ya Allah! Dengan menadahkan tangan-tangan kami ini kepada-Mu, kami mengharapkan Rahmat-Mu; Sesungguhnya Rahmat-Mu adalah luas dan meluasi segala sesuatu.

Ya Allah! Kami beriman kepada-Mu, kewujudan-Mu dan Kebesaran-Mu; Dikaulah Yang Maha Agung dan Maha segala-galanya.

1. Ya Allah! Ya Rahman, Ya Rahim, Dikaulah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kasihanilah kami ya Allah, kami sangat-sangat mengharapkan belas kasihan daripada-Mu ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yang dapat memberikan kasih sayang yang sebenarnya melainkan hanya Dikau. Segala kasih sayang yang pernah kami harapkan daripada selain-Mu, ternyata selalu menghampakan kami ya Allah.

2. Ya Allah! Ya Malik, Raja kepada segala raja, kepimpinan-Mu adalah yang terbaik dan akan membawa kepada kebaikan, tidak ada yang lebih baik kepimpinannya melainkan hanya Dikau. Kami redha menjadikan-Mu sebagai Pemimpin kami, yang lebih berhak dipatuhi daripada segala pemimpin yang lain.

3. Ya Allah! Ya Quddus, yang Maha Suci, Dikaulah Tuhan yang bersih daripada segala kelemahan, menyembuh dan mentaati hanya kepada-Mu tidak akan merugikan kami. Sesungguhnya segala pengharapan yang dicurahkan kepada selain Dikau selalu mengecewakan; Kami redha mempertuhankan Dikau Zat yang Maha suci.

4. Ya Allah! Ya Salam, yang Maha Selamat, berikanlah keselamatan kepada kami dan ahli keluarga kami. Peliharalah kami semua daripada segala macam kejahatan dan keburukan. Selamatkanlah kami dengan kebesaran nama-Mu ini daripada segala bencana dunia dan akhirat.

5. Ya Allah! Ya Mukmin, yang Maha Aman, amankanlah kami daripada segala yang kami takuti. Amankanlah ahli keluarga kami daripada segala sengketa, amankanlah kejiranan kami, amankanlah kawasan kami dan amankanlah negara kami daripada segala kejahatan dan keburukan. Kami sedar bahawa, tidak ada nikmat yang lebih baik daripada hidup dalam keadaan aman sentosa, rukun dan damai.

6. Ya Allah! Ya Muhaimin, yang Maha Memelihara, peliharalah kami daripada segala yang tidak kami kehendaki. Peliharalah kami daripada segala yang keji, peliharalah kami daripada segala penyakit dan iri, peliharalah kami daripada hasad dan dengki. Sesungguhnya sesiapa yang dipelihara oleh-Mu akan selamatlah daripada segala yang tidak baik.

7. Ya Allah! Ya Aziz, yang Maha Mulia, Dikaulah yang termulia, agama-Mu adalah mulia, Nabi-Mu adalah mulia, kitab-Mu adalah mulia, maka masukkanlah kami di kalangan yang mulia.

8. Ya Allah! Ya Jabbar, yang Maha Perkasa bantulah kami yang lemah ini, mengatasi segala muslihat mereka yang memusuhi kami. Berikanlah kekuatan-Mu kepada kami.

9. Ya Allah! Ya Mutakabbir, yang Maha Megah, Dikaulah berhak untuk memiliki sifat ini, kerana tidak ada yang lebih hebat daripada Dikau, maka jauhkanlah kami daripada sifat bermegah-megah hingga menyebabkan kami berhak menerima kemurkaan-Mu.

10. Ya Allah! Ya Khaliq, yang Maha Pencipta, ciptakanlah untuk kami yang terbaik, ciptakanlah zuriat yang baik untuk kami, kami mahukan seorang anak lelaki/perempuan atau cukuplah sudah anak-anak yang telah Dikau berikan kepada kami. (mintalah mengikut apa yang kita perlukan). Ciptakanlah kesempurnaan pada diri kami.

11. Ya Allah! Ya Bari’, Yang Maha Pembuat, buatkanlah untuk kami apa sahaja yang baik untuk kami dunia dan akhirat dan jauhkan daripada kami segala apa yang akan membinasakan kami.

12. Ya Allah! Ya Mushawwir, yang Maha Pembentuk, bentuklah untuk kami apa yang kami kehendaki, bentuklah untuk kami zuriat lelaki/perempuan, kembalikanlah kesempurnaan kami, hanya Dikau sahaja yang berkuasa untuk membentuk dan mengubah segala bentuk.

13. Ya Allah! Ya Ghaffar, kami meminta keampunan-Mu, ampunilah kami ya Allah, seandainya Dikau tidak mengampunkan kami, pastilah kami akan sengsara dunia dan akhirat.

14. Ya Allah! Ya Qahhaar, yang Maha Pemaksa, kasihanilah kami, dan jangan Dikau paksa kami melakukan sesuatu yang kami tidak mampu melakukannya, janganlah Dikau paksakan kepada kami ujian yang terlalu berat untuk kami, sebaliknya Dikau paksalah mereka, fulan bin fulan (sebut nama-nama) atau sesiapa sahaja untuk menerima kami dan apa-apa daripada kami. Dikaulah maha segala-galanya, dan paksakanlah musuh-musuh kami untuk melakukan sesuatu yang baik untuk kami.

15. Ya Allah! Ya Wahhab, wahai Tuhan yang Maha Pemberi, berikanlah kepada kami apa sahaja yang kami perlukan, (sebutkan apa yang diperlukan), sesungguhnya apa yang Dikau berikan, tidak ada siapa yang dapat menghalang, dan apa sahaja yang tidak Dikau berikan, tidak ada siapa yang dapat memberinya.

16. Ya Allah! Ya Razzaq, wahai Tuhan yang Maha Pemberi Rezeki, berikanlah kepada kami rezeki-Mu yang banyak, cukukanlah keperluan kami, cukupkanlah keperluan anak-anak kami, cukupkanlah keperluan ahli keluarga kami, janganlah sampai kami terpaksa meminta-minta akibat daripada kekurangan rezeki.

17. Ya Allah! Ya Fattaah, wahai Tuhan yang Maha Pembuka, bukakanlah untuk kami kejayaan dalam apa jua usaha kami, bukakanlah pintu kefahaman kami, bukakanlah segala kesusahan dan kesukaran kami.

18. Ya Allah! Ya A’liim, wahai Tuhan yang Maha Mengetahui, Dikau mengetahui sesuatu yang kami tidak ketahui, Dikau ketahui apa yang ada di dalam hati-hati hamba-hamba-Mu, berikanlah kepada kami apa yang Dikau ketahui baik untuk kami dunia dan akhirat, jauhkanlah dari kami apa-apa yang Dikau ketahui tidak baik untuk kami dunia dan juga akhirat.

19. Ya Allah! Ya Qaabidh, wahai Tuhan yang Maha Pencabut, cabutlah segala keburukan yang ada pada kami, dan janganlah Dikau cabut nikmat yang Dikau telah berikan kepada kami lantaran daripada kelalaian dan kesilapan kami, sesungguhnya akan binasalah kami tanpa nikmat daripada-Mu. Sebaliknya Dikau cabutkan sahaja kekuasaan yang ada pada musuh kami .

20. Ya Allah! Ya Baasith, wahai Tuhan yang Maha Meluas, kuasa-Mu adalah luas, nikmat-Mu adalah luas, Rahmat-mu adalah luas, segala-gala kepunyaan-Mu adalah luas, luaskan Rahmat-Mu kepada kami, luaskan pemberian-Mu kepada kami, luaskanlah pemeliharaan-Mu kepada kami.

21. Ya Allah! Ya Khaafidh, wahai Tuhan yang Maha Menjatuhkan, Dikau akan menjatuhkan siapa yang Dikau kehendaki, maka jatuhkan mereka yang memusuhi kami, jatuhkanlah mereka yang berniat mengkhianati kami, Dikaulah maha segala-galanya dan kami tidak ada kuasa dan upaya.

22. Ya Allah! Ya Rafi’, wahai Tuhan yang Maha Mengangkat, angkatlah darjat kami disisi-Mu, angkatlah darjat kami di dunia dan juga di akirat. Angkatlah darjat kami di sisi mereka yang menghina kami.

23. Ya Allah! Ya Mu’iz, wahai Tuhan yang Maha Memuliakan, Dikau memuliakan sesiapa yang Dikau kehendaki, maka muliakanlah kami di dunia dan akhirat, muliakanlah kami di sisi mereka yang memandang rendah kepada kami. Kalau tidak kepada-Mu, kepada siap lagi hendak kami berserah diri.

24. Ya Allah! Ya Mudzil, wahai Tuhan yang Maha Penghina, tidak akan mulia orang yang Dikau hina dan tidak akan hina orang yang Dikau muliakan, maka kepada Dikaulah tempat kami menaruh pengharapan kami; Sesungguhnya Dikau tidak akan mensia-siakan kami, janganlah Dikau masukkan kami di kalangan mereka yang hina.

25. Ya Allah! Ya Sami’, wahai Tuhan yang Maha Mendengar, dengarkan segala rintihan kami, dengarlah segala doa dan permintaan kami, janganlah Dikau palingkan diri-Mu daripada kami, lantaran daripada kederhakaan kami, ampunilah kami.

26. Ya Allah! Ya Basir, wahai Tuhan Maha melihat, Dikau melihat siang dan malam, Dikau melihat gelap dan terang, kepada-Mulah kami menyerahkan diri kami, kami lemah tanpa penglihatan-Mu, Dikau dengarkanlah untuk kami apa yang baik untuk kami, Dikau lihatkan untuk kami apa sahaja yang baik untuk kami, siang dan malam, gelap dan terang.

27. Ya Allah! Ya Hakam, wahai Tuhan yang Maha Penentu Hukum, segala hukum-hukum-Mu adalah yang paling adil, hukumkan yang baik untuk kami, dan hukumkanlah yang sebaliknya untuk mereka yang berniat jahat kepada kami. Dikaulah yang Maha Menghukum, dan hukuman-mu adalah dahsyat, jauhkanlah kami daripada mendapatkan hukuman yang buruk daripada-Mu.

28. Ya Allah! Ya A’dl, wahai Tuhan yang Maha Adil, tidak ada yang lebih Adil daripada-Mu, kepada Keadilan-Mu kami beriman, jadikanlah kami orang yang adil, jadikanlah kami ibu/bapa yang adil, jadikanlah kami di kalangan mereka yang sentiasa bersikap adil.

29. Ya Allah! Ya Latif, wahai Tuhan yang Maha Lembut, lembutkanlah kami, lembutkanlah hati kami, lembutkanlah hati fulan bin fulan (sebutkan nama) terhadap kami.

30. Ya Allah! Ya Khabir, wahai Tuhan yang Maha Berwaspada, kewaspadaan-Mu mencakupi segala perkara, peliharalah kami daripada segala mala petaka.

31. Ya Allah! Ya Halim, wahai Tuhan yang Maha Penyantun, layanilah kami dengan kesantunan-Mu, kami berlindung diri dengan-Mu daripada segala kekerasan-Mu.

32. Ya Allah! Ya A’zim, wahai Tuhan yang Maha Agung, Dikaulah yang paling agung, tidak ada yang lebih agung daripada-Mu, bantulah kami daripada segala pemimpin dan penguasa yang zalim, Dikaulah maha segala-galanya.

33. Ya Allah! Ya Ghafur, wahai Tuhan yang Maha Pengampun, ampunkanlah segala kesalahan dan kesilapan kami, tukarkan kejahatan kami yang lalu dengan kebaikan. Hapuskanlah segala dosa-dosa kami, Kami berharap agar dapat mati dengan keadaan tiada dosa ya Allah, sesungguhnya azab-Mu menanti mereka yang berdosa.

34. Ya Allah! Ya Syakur, wahai Tuhan yang Maha Menghargai segala amalan kebaikan hamba-Nya, tatkala manusia tidak menghargai segala usaha kebaikan kami kepada mereka, maka Dikau hargailah segala kebaikan amalan kami, Dikaulah yang mengetahui akan kesungguhan kami, janganlah Dikau sia-siakan segala amalan kami, kami sedar amalan kami terlalu banyak cacat dan kekurangannya, maka dengan nama-Mu ini kami bermohon semoga Dikau terima segala amalan-amalan kami.

35. Ya Allah! Ya A’liy, wahai Tuhan Maha Tinggi, tiada yang lebih tinggi kedudukannya melainkan hanya Dikau, maka tinggikanlah juga kami dalam penghidupan ini dan janganlah Dikau merendahkan kami.

36. Ya Allah! Ya Kabir, wahai Tuhan yang Maha Besar, tiada yang memiliki kebesaran selain Dikau, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang akan sentiasa membesarkan-Mu, janganlah Dikau jadikan kami di kalangan mereka yang membesarkan penghidupan dunia, membesarkan harta, membesarkan kedudukan dan pangkat, membesarkan manusia. Kami sedar sikap sedemikian hanya akan menyebabkan Dikau murka, maka jauhkanlah kami daripada segala yang menyebabkan kemurkaan-Mu.

37. Ya Allah! Ya Hafiz, wahai Tuhan yang Maha Memelihara, peliharalah kami semua, peliharalah anak-anak kami daripada segala bencana keburukan, peliharalah kesemua ahli keluarga dan mereka yang kami sayangi daripada segala yang tidak diingini, bencana, wabak, penyakit, kemiskinan, perangai dan lain-lain keburukan.

38. Ya Allah! Ya Muqith, wahai Tuhan yang Maha Menepati Waktu, tiada yang lebih daripada-Mu, setiap ciptaan-Mu telah Dikau berikan tempoh dan masa, berikanlah kami waktu yang membolehkan kami berbakti kepada-Mu, sebaliknya Dikau matikan kami bilamana Dikau ketahui dengan waktu itu kami hanya akan menjauhi-Mu.

39. Ya Allah! Ya Hasib, wahai Tuhan yang Maha Penghitung, tiada siapa yang lebih tepat dan cepat menghitung daripada-Mu, dengan keimanan kami terhadap nama dan sifat-Mu ini, maka berilah perhitungan yang baik kepada amalan baik kami dan janganlah Dikau ambil kira keburukan dan kejahatan kami, ampunkanlah segala kesalahan kami yang lalu.

40. Ya Allah! Ya Jalil, wahai Tuhan yang memiliki sifat Keagungan, tiada yang lebih agung daripada-Mu, terimalah pengakuan ikhlas kami ini dan tetapkanlah kami dalam keimanan ini, bahawa tiada yang lebih agung dalam kehidupan kami melainkan Dikau.

41. Ya Allah! Ya Karim, wahai Tuhan yang Maha Mulia, tiada yang lebih mulia daripada-Mu, maka muliakan kami yang beriman kepada kemuliaan-Mu, hinakanlah mereka yang tidak beriman kepada kemuliaan-Mu.

42. Ya Allah! Ya Raqib, wahai Tuhan yang Maha mengawas, pengawasan-Mu mencakupi setiap pelusuk alam ini, tiada satu pun yang terluput daripada pemerhatian-Mu, maka berikanlah pengawasan-Mu kepada kami, perhatikanlah anak-anak kami, ahli keluarga kami, harta benda kami semasa ketiadaan kami.

43. Ya Allah! Ya Mujib, wahai Tuhan yang Maha Memperkenankandoa, perkenanlah segala permintaan kami, janganlah Dikau biarkan tangan-tangan yang menadah ini dalam keadaan kosong dan sia-sia, kasihanilah kami, cukupkanlah segala keperluan kami, jauhkan kami daripada keterpaksaan meminta dan mengemis, hanya kepada-Mulah tempat kami meminta.

44. Ya Allah! Ya Wasi’, wahai Tuhan yang Maha Luas, kurniaan-Mu adalah luas, Rahmat-Mu juga adalah luas, maka luaskanlah kurniaan dan rahmat-Mu kepada kami.

45. Ya Allah! Ya Hakim, wahai Tuhan yang Maha Bijaksana, tiada yang lebih bijak daripada-Mu, kebijaksanaan-Mu meliputi ciptaan-Mu dan segala hukum penetapan-Mu, maka dengan keimanan kami terhadap kebijaksanaan_mu ini, berikanlah kebaikan daripadanya jadikanlah kami di kalangan mereka yang sentiasa menyanjungi ciptaandari hukum-hukum-Mu, termasuk juga hukum syariat-Mu, janganlah Dikau jadikan hati dan pemikiran kami meremehkan hokum-hukum-Mu.

46. Ya Allah! Ya Waduud, Dikaulah Tuhan yang Maha Menyintai, cinta-Mu adalah hakiki, cinta-Mu adalah sejati, maka cintailah kami, teruskan menyintai kami dan jadikanlah kami di kalangan hamba-Mu yang menyintai-Mu, menyintai Nabi utusan-Mu, menyintai kitab-Mu, meyintai agama-Mu dan menyintai segala orang yang Dikau cintai. Jadikanlah harti kami benci kepada segala yang Dikau benci.

47. Ya Allah! Ya Majiid, Dikaulah yang Maha Pemurah, murahkanlah kurniaan-Mu kepada kami, murahkan rezeki-Mu kepada kami.

48. Ya Allah! Ya Baa’ith, Tuhan yang Membangkitkan, kami beriman bahawasanya Dikau akan bangkitkan kami sesudah mati nanti, bangkitkanlah kami dalam kebaikan dan bersama orang-orang yang baik, bangkitkanlah kami untuk mendapatkan kebaikan, kemuliaan dan keindahan syurga-Mu. Janganlah Dikau bangkitkan kami dalam keadaan dosa yang tidak terampun, ingatkanlah kami kepada hari pembangkitan-Mu, janganlah Dikau lalaikan kami daripadanya.

Ya Allah! Ya Tuhan kami, dengan menggunakan sebahagian daripada nama-nama-Mu yang baik ini, kabulkanlah permintaan kami. Dikau telah menjanjikan akan mengkabulkan permintaan mereka yang berdoa dengan menggunakan nama-nama-Mu. Kabulkanlah permintaan kami ya Allah, janganlah Dikau sia-siakan doa kami ini.

Kami beriman kepada-Mu, beriman kepada nama-nama-Mu, dan beriman kepada sifat-sifat-Mu yang agung. Tiada Tuhan melainkan hanya Dikau, tiada yang berkuasa melainkan hanya Dikau.

Wa solallaahu a’laa nabiyyikal karim wa a’laa aalihi wasohbihi ajmain, wal hamdulillahi rabbil a’lamin.

https://wanadhie79.wordpress.com

 

Begini Al Quran Menjabarkan Karakter Seseorang Berdasarkan Tanggal Lahir

Begini Al Quran Menjabarkan Karakter Seseorang Berdasarkan Tanggal Lahir

 

HARIANACEH.co.id — Anda pasti pernah mendengar arti kelahiran menurut zodiak, Primbon Jawa dan sebagainya. Anda pasti tahu bagaimana sifat yang sesuai dengan tanggal lahir Anda.

Tapi apakah Anda pernah mendengar tentang tanggal lahir menurut Islam?, Anda bisa mengecek karakter Anda sesuai tanggal lahir dari surat Al Qur’an berikut ini:

1. Tanggal 1 Surat Al-Fatihah (Pembukaan)

Karakter:

Menyukai hal baru, berbakat menjadi pemimpin, seorang pioneer (pelopor), idealis, cenderung ingin sempurna, pandai memanfaatkan kesempatan, egois, harus selalu jadi prioritas utama, sering mengulangi kesalahan yang sama, orang yang belum mengenalnya akan mengira sebagai sosok yang angkuh dan sulit ditaklukkan.

2. Tanggal 2 Al Baqarah (Sapi Betina)

Karakter:

Pekerja keras, taat akan hukum dan aturan, memiliki  jiwa sosial dan kepedulian tinggi, menyukai hal-hal yang bersifat rutinitas, jika dia mampu ada cenderungan menjadi seorang dermawan, kurang inisiatif, sering dimanfaatkan orang lain serta gampang percaya kepada orang lain.

3. Tanggal 3 Ali Imran (Keluarga Imran)

Karakter:

Seorang pemimpin (walaupun dalam kelompok kecil), berhati-hati dalam bertindak, mengayomi, tegas, suka suasana perdebatan dan agak cerewet. Jika wanita ia cenderung tomboy, ingin menang sendiri, seorang pemimpi

dan sering berfantasi.

4. Tanggal 4  An Nisa (Wanita)

Karakter:

Sensitif dan perasa, feminim, protektif terhadap 2 keluarga, kreatif, kompak tapi mudah dipengaruhi, agak jahil (iseng), dan penggoda.

5. Tanggal 5 Al Maidah (Hidangan)

Karakter:

Diperlukan banyak orang, menyukai perubahan, memiliki insting yang lumayan, cepat bosan, ingin dilayani, susah diatur.

6. Tanggal 6  Al Anaam (Binatang Ternak)

Karakter:

Punya insting tajam, kurang mandiri, terkadang seenaknya sendiri, emosional, pemalu dan kurang percaya diri, dan cepat berubah pikiran.

7. Tanggal 7 Al A’Raaf (Tempat Tertinggi)

Karakter:

Cermat dan teliti, mudah mengambil hati orang lain, penuh inspirasi, terlihat sombong, suka meremehkan dan cepat puas.

8. Tanggal 8 Al Anfaal

Karakter:

Optimis, mobilitas tinggi, menyukai perubahan, emosional, gampang berubah pendirian, saat marah suka menyakiti diri sendiri.

9. Tanggal 9 At Taubah

Karakter:

Pemaaf, perfeksionis, mudah bergaul, tegas, tidak suka basa basi, tidak cepat puas, ingin selalu diperhatikan, keras kepala dan mudah goyah.

10. Tanggal 10 Yunus

Karakter:

Cepat menyesuaikan, banyak cara keluar dari persoalan, setiap kemauan harus terpenuhi, licin dan cerdik, tirdik, tidak bisa dikekang dan susah diatur, mudah menyangkal dan banyak alasan.

11. Tanggal 11 Huud

Karakter:

Dibutuhkan banyak orang, mudah menerima, berhati-hati dalam berbuat, tidak banyak kemauan, pasif, terkadang diremehkan, peka perasaan.

12. Tanggal 12 Yusuf

Karakter:

Percaya diri, optimisme tinggi, tekun, teliti, disukai banyak orang, emosional, tidak mudah percaya, tidak bisa menahan keinginan, ambisius.

13. Tanggal 13 Ar Ra’du (Guruh/Petir)

Karakter:

Pemikir, dinamis, menyukai perbedaan, mudah menarik perhatia, logis, suka berdebat, tempramental, lambat memahami sesuatu.

14. Tanggal 14  Ibrahim

Karakter:

Pembimbing yang baik, patuh pada aturan, keras dan tegas, banyak rencana, rela berkorban.

15. Tanggal 15 Al Hijr (Batu)

Karakter:

Perfeksionis, keras kepala, telaten, gampang goyah pendiriannya, mudah dipengaruhi.

16. Tanggal 16 An Nahl (Lebah)

Karakter:

Rajin dan tekun, ramah, peka pada suasana di sekitarnya, berjiwa sosial, pandai memanfaatkan kesempatan, rapi, cerewet, sensitif dan agak cengeng, pendendam.

17. Tanggal 17 Al Israa

Karakter:

Idealis, banyak ide, suka berkhayal, emosional, lebih produktif jika beraktivitas pada malam hari (kegiatan yang baik dan bermanfaat).

18. Tanggal 18 Al Kahfi

Karakter:

Suka menolong, pengamat yang baik, pandai menyimpan rahasia, tidak mudah percaya, suka memendam masalah dan mengurung diri, susah ditebak maksudnya.

19. Tanggal 19 Maryam

Karakter:

Pengasuh, kekanak-kanakan, menyukai anak-anak, suka m, suka mengajar, sabar, memiliki banyak cara menyelesaikan masalah, bicara berdasar bukti, sering difitnah.

20. Tanggal 20 Thaha

Karakter:

Misterius, suka bepergian, memegang teguh aturan, suka lari dari masalah.

21. Tanggal 21 Al Anbiyaa

Karakter:

Bertanggung jawab, seorang pemimpin dan pemikir, pendengar yang baik, menerima apa adanya (ikhlas), tidak banyak kemauan.

22. Tanggal 22 Al Hajj

Karakter:

Segala sesuatu harus sempurna, mudah dipengaruhi, gampang terpengaruh, terburu-buru ingin cepat sampai tujuan, menyukai keramaian, sering berpikir muluk.

23. Tanggal 23 Al Mu’minuun

Karakter:

Normatif, sensitif, feminim, fanatik terhadap sesuatu, mudah terpancing emosinya.

24. Tanggal 24 An Nuur

Karakter:

Mudah memberikan jalan keluar, cermat memilah masalah, pendengar setia, mudah tersinggung, suka mengungkit-ungkit, gampang menyalahkan.

25. Tanggal 25 Al Furqan

Karakter:

Punya skala prioritas, gemar membandingkan, ceplas ceplos, kurang inisiatif dan tidak banyak kemauan.

26. Tanggal 26 Asy Syuara

Karakter:

Pandai mengambil hati, suka berbelit-belit, kurang berani untuk menyampaikan keinginan, agak cerewet, tidak banyak keinginan, kurang romantis.

27. Tanggal 27 An Naml

Karakter:

Insting kuat, memiliki perencanaan yang baik, pandai memanfaatkan peluang, susah bekerja sendiri, mudah panik, tidak bisa disalahkan, mudah tersinggung, tidak bisa ditentang.

28. Tanggal 28 Al Qashash

Karakter:

Berani menyampaikan keinginan dan pendapat, memegang komitmen, mudah bergaul, tidak pernah kehabih kehabisan bahan pembicaraan, pendendam, emosional, romantis, pencemburu.

29. Tanggal 29 Al Ankabuut

Karakter:

Banyak kenalan, sabar, dinamis, kurang menyukai keramaian, tidak berfikir panjang, kurang pandai memelihara  jaringan, bekerja kurang sistematis, mudah tersinggung.

30. Tanggal 30 Ar Ruum

Karakter:

Optimis, banyak akal, anggun, tempramental, suka bertindak semaunya dan ingin menang sendiri, pencemburu berat, setiap kemauannya harus dipenuhi.

31. Tanggal 31 Lukman

Karakter:

Bijaksana, seorang pemimpin, melindungi komunitasnya, sabar, tekad kuat, otoriter, setiap perintahnya harus dituruti.[]

https://www.harianaceh.co.id