Kantor Sekretariat Rumah Sajada

Alamat : Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman D.I. Yogyakarta

Tampak Depan PAPP Rumah Sajada

Komplek Kantor dan Asrama Putri Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman

Pendopo Rumah Sajada

Komplek Asrama Putra Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putri Rumah Sajada

Komplek Asarama Putri Wirokraman Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putra

Alamat : Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Rabu, 28 April 2021

Manfaat Minum Air Rendaman Kurma Setiap Pagi

Manfaat Minum Air Rendaman Kurma Setiap Pagi

 

 

Air Nabeez merupakan rendaman buah kurma yang bermanfaat bagi kesehatan.sajian sedap

Air Nabeez merupakan rendaman buah kurma yang bermanfaat bagi kesehatan.

Tanaman palma ini sangat populer di daratan Timur Tengah seperti Arab Saudi, Mesir, dan kota-kota di sekitarnya.

Buah ini kaya dengan nutrisi dan bisa dikatakan luar biasa karena mengandung protein, gula sehat, serat, vitamin A, vitamin C, vitamin D, Vitamin E, Vitamin K, Vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B12, dll) , kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, seng, dan sodium.

Dengan komposisi di atas, buah kurma laksana tablet multivitamin yang sangat lengkap untuk kesehatan tubuh.

Meskipun masuk kategori buah dan sering dijadikan camilan, buah kurma sangat kaya nutrisi dan mengenyangkan, sehingga banyak yang menjadikan buah ini sebagai bahan makanan pokok.

Nah, karena khasiatnya yang menakjubkan sejak jaman dahulu, buah kurma sudah dijadikan makanan kesehatan.

Selain mengonsumsinya secara langsung, ada cara lain untuk mendapatkan manfaat dari kurma yang kaya nutrisi ini.

Salah satunya dengan merendamnya dalam air matang atau infused water.

Infused water buah kurma dikenal dengan air nabeez.

Metode ini sudah dikenal lama dan hingga saat ini masih dilakukan.

Apa saja manfaat infused water kurma atau air nabeez? Simak bermacam manfaatnya sebagai berikut!

1. Membuang Racun di Dalam Tubuh

Setiap hari kita menghirup racun-racun berbahaya akibat polusi serta makanan yang kurang higienis.

Kabar baiknya, air rendaman kurmadapat mengatasi hal itu.

Air nabeez dapat membantu tubuh dan sistem pencernaan untuk membuang racun-racun tersebut.

Ini karena air rendaman kurma mengandung alkali yang dapat menetralkan racun-racun di dalam tubuh.

Racun ini dapat menyebabkan penyakit.

Dengan meminum air rendaman kurma, tubuh menjadi bersih dari racun.

Air nabeez juga dapat membersihkan sistem pencernaan tubuh sehingga  fungsinya bisa menjadi lebih baik.

2. Kandungan Buah Kurma Melebihi Buah Lain

Seperti disinggung di atas, buah kurma memiliki nutrisi yang super, melebihi buah lainnya.

Kandungan kalorinya melebihi protein lainnya, bahkan kurma juga mengandung protein yang sangat bermanfaat.

Bahkan, kandungan kalori kurma lebih tinggi dari buah segar lainnya.

Karena nutrisinya yang kaya, khasiat air rendaman kurma tidak perlu diragukan lagi.

Plus, minuman bernutrisi nan manis alami ini mampu menyegarkan dahaga dan tubuh.

Moms juga akan mendapatkan tenaga ekstra untuk menjalankan aktivitas harian.

3. Menurunkan Kolesterol Jahat

Kandungan serat kurma sangat tinggi.

Tak heran, buah kurma bisa menjadi nutrisi yang dapat diandalkan untuk menurunkan kolesterol, utamanya kolesterol jahat atau LDL (Low-Density Lipoprotein).

Air rendaman kurma dapat menghilangkan kolesterol secara bertahap.

Ingat, kolesterol dapat memicu penyakit berbahaya seperti serangan jantung, stoke, dan penyakit jantung lainnya.

Kandungan serat juga dapat menyehatkan pencernaan karena Moms tidak lagi mengalami sembelit dan sulit buang air besar.

4. Bikin Cerdas

Kandungan kurma  yang istimewa adalah kalium.

Kandungan kalium pada kurma sangatlah banyak.

Hasilnya, tubuh akan lebih mudah menyerap oksigen dan menyebarkannya ke otak.

Penyerapan dan penyebaran oksigen yang baik di dalam otak akan meningkatkan fungsi organ vital ini.

Kerja otak pun akan membaik, termasuk proses mengingat, berpikir, merespons, dan sebagainya.

5. Atasi Alergi

Jarang sekali buah yang memiliki komposisi gizi lengkap seperti kurma.

Salah satu zat yang paling istimewa adalah sulfur.

Sulfur organik dapat mengurangi reaksi alergi dan juga alergi musiman.

Zat ini dapat mengatasi alergi kronik seperti rhinitis.

Rhinitis adalah alergi yang ditandai dengan gejala mirip flu seperti bersin-bersin hebat, mata merah, hidung berair dan tersumbat, sakit kepala, dan lainnya.

CARA MEMBUAT AIR RENDAMAN KURMA

Rendamlah beberapa butir kurma, baiknya memiliki bilangan ganjil.

Masukkan ke dalam segelas air matang.

Buatlah air rendaman pada waktu sore menjelang malam, dan pastikan gelas rendaman kurma tersebut tertutup rapat.

Keesokkan paginya, kurang lebih 8 atau 12 jam, air rendaman baru boleh diminum dan buah kurma hasil rendaman yang telah lembut ikut dimakan.

Kurma yang baik digunakan untuk membuat air nabeez adalah kurma ajwa atau dikenal dengan nama kurma nabi.

Jika tidak adam, bisa menggunakan buah kurma yang lainnya.

Air rendaman kurma juga dapat disimpan di lemari es dan bisa bertahan 1-2 hari.

Hindari mengonsumsi air nabeez lebih dari 3 hari, lebih baik buat air rendaman yang baru lagi.

Saeful Imam -

https://nakita.grid.id

 

Segelas Minuman Ini Ampuh Bunuh Parasit di Tubuh Anda

Segelas Minuman Ini Ampuh Bunuh Parasit di Tubuh Anda

 

Feed.merdeka.com - Kebiasaan hidup yang kurang bersih, memiliki hewan peliharaan, dan faktor makanan yang tidak higienis, membuat tubuh manusia rentan terkena parasit. Akibat kemunculan parasit di tubuh, manusia akan mengalami beberapa masalah kesehatan.

Bukan tidak mungkin parasit tersebut akan berkembang-biak dan menyebabkan kematian bagi sang inangnya. Lihat apa saja pertanda ada parasit di tubuh Anda di 7 Pertanda Parasit Memakan Tubuh Anda Hidup-hidup

Meski demikian bukan artinya parasit tidak bisa ditumpas. Caranya pun cukup sederhana dan tidak melibatkan obat-obatan yang mengandung bahan kimia.

Dilansir dari Wittyfeed.com, Anda cukup menyiapkan dua bahan; bawang putih dan air. Cincang satu hingga dua siung bawang putih dan campur dengan segelas air. Lalu teguk sampai habis.

Bawang putih kaya akan kandungan anti-oksidan, anti-inflamasi, dan anti-virus yang cukup kuat. Ia juga mampu meningkatkan daya tahan dan menyembuhkan tubuh. Sebagai obat tradisional, bawang putih kerap digunakan untuk menyembuhkan infeksi parasit, diare, dan radang usus besar.

Minuman ini baiknya dikonsumsi sebelum makan. Dengan demikian, parasit akan mati dan tidak memakan asupan gizi dari tubuh Anda.

https://feed.merdeka.com

 


11 Manfaat Minum Air Hangat untuk Kesehatan Tubuh

11 Manfaat Minum Air Hangat untuk Kesehatan Tubuh

 

 

Banyak banget manfaat minum air hangat untuk kesehatan, mulai dari gigi sampai dengan pencernaan

11 Manfaat Minum Air Hangat Kesehatan Tubuh

Sudahkah kamu minum air hangat hari ini? Sebagian orang lebih suka meminum air putih dingin. Padahal kalau kamu minum air hangat setiap hari, bisa membawa efek positif untuk kesehatan kamu lho, Ma.

Mulai dari kesehatan pencernaan, organ tubuh, dan juga baik untuk kesehatan gigi. Kok bisa ya, padahal minum air hangat kan sangat sederhana. Kamu bisa mendapatkannya dengan sangat mudah tanpa harus membeli dan mengeluarkan biaya.

Tapi agar tidak berbahaya, kamu perlu tahu suhu air hangat yang dianjurkan. Sebaiknya mengonsumsi air hangat pada suhu 38-40 derajat celcius. Jangan minum air yang suhunya di atas 48 derajat celcius ya.

Yuk, simak rangkuman Popmama.com tentang manfaat minum air hangat untuk kesehatan tubuh berikut ini.

1. Meredakan sinus

Manfaat minum air hangat di pagi hari dapat kamu rasakan untuk meredakan sinus. Biasanya saat kita kedinginan di pagi hari, hidung akan terasa tersumbat dan sulit bernapas. Nah, minum air hangat di pagi hari diyakini dapat melancarkan pernapasan karena hidung kamu bisa terasa lebih plong.

Menurut Nesochi Okeke-Igbokwe, MD, MS. minum air hangat dapat membantu meringankan beberapa gejala infeksi pernapasan.

Suhu yang lebih tinggi dapat mempercepat laju cairan di mana lendir dapat mengalir lebih mudah.

“Suhu cairan yang kita minum mungkin dapat membuat perbedaan dalam cara kita mengelola dan menangani gejala-gejala infeksi pernafasan atas tertentu,” kata Dr. Okeke-Igbokwe.

2. Minum air hangat lebih baik untuk pencernaan

Jika dibandingkan dengan air dingin, minum air hangat akan lebih baik untuk pencernaan. Ada efek vasodilator yang dapat memperlebar pembuluh darah dan menstimulasi aliran darah menuju usus setelah minum air hangat. Ini baik untuk membantu proses kerja pencernaan.

3. Mengemulsi lemak setelah makan

Minum air hangat setelah makan juga sangat baik. Air hangat memiliki efek hidrasi lebih cepat. Suhu air dapat membantu mengemulsi lemak dan membuat makanan jadi lebih mudah dicerna.

4. Menghilangkan rasa pedas lebih cepat

Kenapa saat kepedasan akan lebih cepat hilang rasa pedasnya jika kita minum air hangat?

Sensasi rasa pedas di dapat dari makanan yang menggunakan biji cabai, senyawa kimianya bernama capcaisin. Senyawa ini akan larut dalam air panas, maka setelah minum air hangat saat kepedasan kamu akan merasa lebih nyaman dan secara perlahan efek pedasnya pun akan hilang.

Sementara kalau minum air dingin, memang terasa enak tapi rasa pedas masih tetap ada.

5. Membersihkan racun dalam tubuh

Manfaat minum air panas dapat membantu membersihkan racun dalam tubuh. Suhu panas dapat meningkatkan suhu tubuh dan memicu tubuh mengeluarkan keringat lebih banyak. Ini merupakan proses untuk membersihkan racun dari dalam tubuh.

Minum air hangat yang dicampur dengan teh hijau atau cairan lemon segar untuk membantu detoksifikasi tubuh.

6. Membantu menurunkan berat badan

Ahli Nutrisi Cara Walsh, RD, merekomendasikan mulai pagi harimu dengan air panas dan lemon untuk meningkatkan metabolisme, dengan cara ini tubuh bisa membakar lebih banyak kalori sepanjang hari.

”Minum air panas bisa membersihkan usus untuk mencegah kembung, dengan demikian menyingkirkan kelebihan berat air yang mungkin ada,” ungkapnya.

7. Mencegah gigi sensitif

Menurut Sanda Moldovan, MS, DDS, air hangat lebih baik untuk gigi dan restorasi, dan lebih mudah diserap.

"Bahan putih tertentu berkontraksi sebagai respons terhadap air dingin, yang menyebabkan pengisian untuk debond off gigi," jelas Moldovan.

Air hangat dianggap sebagai suhu yang aman untuk gigi dan dapat memberi kenyamanan sehingga kamu terhindar dari gigi sensitif.

8. Memperbaiki sirkulasi tubuh

Persis seperti saat mandi air hangat, manfaat minum air hangat juga bisa memperbaiki sirkulasi tubuh kamu.

Menurut lama Healthline, air hangat bisa membawa darah lebih efektif ke seluruh tubuh dan dapat meningkatkan sirkulasi.

Kondisi seperti ini dapat menekan risiko penyakit kardiovaskuler lho, Ma.

9. Meredakan konstipasi atau sembelit

Konstipasi atau sembelit adalah rasa perut melilit yang membuat kamu merasa tidak nyaman. Perut terasa kembung, penuh dan mulas tapi sangat sulit untuk buang air besar. Minum air hangat diyakini dapat meredakan konstipasi dan sembelit.

Ibu hamil juga biasanya mengalami sembelit, biasakan minum air putih hangat untuk mengatasi masalah ini. Tidak perlu terlalu panas ya, Ma.

10. Minum air hangat bikin kamu lebih dermawan

Sebuah penelitian di University of Colorado Boulder menemukan bahwa peserta yang memegang secangkir kopi panas (dan ada juga minuman dingin) menilai orang lain memiliki kepribadian yang lebih dermawan dan peduli.

Dalam bagian kedua dari studi, peserta yang memegang pad terapi panas lebih cenderung memilih hadiah untuk seorang temannya daripada hadiah untuk diri mereka sendiri.

Minum air hangat ternyata membuat seseorang lebih tenang, peduli dan ramah.

11. Mengatasi akalasia

Manfaat minum air hangat yang selanjutnya adalah untuk orang dengan akalasia. Akalasia adalah kondisi di mana kerongkongan mengalami kesulitan mendorong makanan ke lambung. Orang-orang dengan akalasia biasanya mengalami kesulitan menelan dan kadang-kadang merasa seperti ada makanan yang terjebak di kerongkongan.

Para peneliti belum bisa membuktikan ini secara ilmiah, tetapi air hangat diyakini dapat membantu orang dengan akalasia untuk mencerna makanan dengan lebih nyaman.

Terlebih lagi saat makan makanan berminyak dan makan daging yang berserat atau sulit dicerna, air panas sangat membantu perjalanan makanan di kerongkongan.

Itulah 11 manfaat minum air hangat yang menguntungkan untuk kesehatan kita. Sekarang, apa masalah kesehatan yang kamu alami. Mungkin bisa lakukan terapi dengan rutin minum air hangat setiap hari.

https://www.popmama.com

 

Selasa, 27 April 2021

RAKAAT SHALAT TARAWIH DAN HUKUM 4 RAKAAT SALAM

RAKAAT SHALAT TARAWIH DAN HUKUM 4 RAKAAT SALAM

 

Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan,

 

مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً

 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula di bulan lainnya lebih dari 11 raka’at.” [HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738.]

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengabarkan,

 

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – خَرَجَ ذَاتَ لَيْلَةٍ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ ، فَصَلَّى فِى الْمَسْجِدِ ، فَصَلَّى رِجَالٌ بِصَلاَتِهِ فَأَصْبَحَ النَّاسُ فَتَحَدَّثُوا ، فَاجْتَمَعَ أَكْثَرُ مِنْهُمْ فَصَلَّوْا مَعَهُ ، فَأَصْبَحَ النَّاسُ فَتَحَدَّثُوا فَكَثُرَ أَهْلُ الْمَسْجِدِ مِنَ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ ، فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَصَلَّوْا بِصَلاَتِهِ ، فَلَمَّا كَانَتِ اللَّيْلَةُ الرَّابِعَةُ عَجَزَ الْمَسْجِدُ عَنْ أَهْلِهِ حَتَّى خَرَجَ لِصَلاَةِ الصُّبْحِ ، فَلَمَّا قَضَى الْفَجْرَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ ، فَتَشَهَّدَ ثُمَّ قَالَ « أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّهُ لَمْ يَخْفَ عَلَىَّ مَكَانُكُمْ ، لَكِنِّى خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ فَتَعْجِزُوا عَنْهَا »

 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam keluar di tengah malam untuk melaksanakan shalat di masjid, orang-orang kemudian mengikuti beliau dan shalat di belakangnya. Pada waktu paginya orang-orang membicarakan kejadian tersebut. Kemudian pada malam berikutnya orang-orang yang berkumpul bertambah banyak lalu ikut shalat dengan beliau. Dan pada waktu paginya orang-orang kembali membicarakan kejadian tersebut. Kemudian pada malam yang ketiga orang-orang yang hadir di masjid semakin bertambah banyak lagi, lalu Majelis Hukama Pecinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar untuk shalat dan mereka shalat bersama beliau. Kemudian pada malam yang keempat, masjid sudah penuh dengan jama’ah hingga akhirnya beliau keluar hanya untuk shalat Shubuh. Setelah beliau selesai shalat Fajar, beliau menghadap kepada orang banyak membaca syahadat lalu bersabda: “Amma ba’du, sesungguhnya aku bukannya tidak tahu keberadaan kalian (semalam). Akan tetapi aku takut shalat tersebut akan diwajibkan atas kalian, sementara kalian tidak mampu.” [HR. Bukhari no. 924 dan Muslim no. 761.]

As Suyuthi mengatakan, “Telah ada beberapa hadits shahih dan juga hasan mengenai perintah untuk melaksanakan QIYAMUL LAIL di bulan Ramadhan dan ada pula dorongan untuk melakukannya tanpa dibatasi dengan jumlah raka’at tertentu. Dan tidak ada hadits shahih yang mengatakan bahwa jumlah raka’at tarawih yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah 20 raka’at. Yang dilakukan oleh beliau adalah beliau shalat beberapa malam namun tidak disebutkan batasan jumlah raka’atnya. Kemudian beliau pada malam keempat tidak melakukannya agar orang-orang tidak menyangka bahwa shalat tarawih adalah wajib.” [Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 2/9635]

Untuk shalat tarawih secara khusus yang memang hanya ada di bulan Ramadhan, mereka menggunakan dalil dari apa yang dikerjakan oleh seluruh shahabat nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di masa Umar bin Khattab, yaitu shalat tarawih seusai shalat Isya’ sebanyak 20 rakaat.

Saat itu Umar ra. melihat bahwa umat Islam shalat tarawih sendiri-sendiri, lalu beliau mengatakan bahwa alangkah baiknya bila mereka tidak shalat tarawih sendiri-sendiri, tapi di belakang satu imam yaitu Ubay bin Ka’ab. Dan riwayat yang mereka tetapkan adalah bahwa jumlah rakaat shalat tarawihnya para shahabat saat itu adalah 20 rakaat.

Sedangkan jumlah shalat tarawih yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang hanya sesuai riwayat Bukhari no. 924 dan Muslim no. 761 diatas hanya 3 malam saja, lalu setelah itu tidak dikerjaan lagi, ternyata semua riwayatnya tidak menyebutkan jumlah rakaatnya.

Satu-satunya yang bisa dijadikan rujukan adalah jumlah rakaat para shahabat ketika shalat tarawih di zaman Umar bin Al-Khattab ra. Dan ternyata jumlahnya 20 rakaat. Logikanya, mana mungkin seluruh shahabat mengarang sendiri untuk shalat dengan 20 rakaat? Pastilah mereka melakukannya karena dahulu sempat shalat tarawih 20 rakaat bersama nabi SAW. Sayangnya, hadits tentang shalat tarawihnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu sama sekali tidak menyebutkan jumlah rakaat.

Sebab sangat dimungkinkan adanya satu hadits dengan beberapa penilaian oleh beberapa ulama yang berbeda. Yang satu bilang shahih, yang lain bila tidak shahih. Dan fenomena ini adalah sesuatu yang sangat bisa diterima di dalam dunia ilmu-ilmu keIslaman.

Banyak orang mengerjakan shalat Tarawih dengan cara 4 rakaat sekali salam dengan dalil hadis Siti ‘Aisyah sebagai berikut:

 

مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَة يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ قَالَ يَا عَائِشَةُ إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ قَلْبِي

 

Artinya: Rasulullah tidak pernah melakukan shalat malam (sepanjang tahun) pada bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 rakaat. Beliau shalat 4 rakaat jangan engkau bertanya tentang bagus dan panjangnya. Kemudian beliau shalat 4 rakaat jangan engkau bertanya tentang bagus dan panjangnya. Kemudian beliau shalat 3 rakaat. Kemudian aku bertanya ”Ya Rasulullah apakah kamu tidur sebelum shalat Witir”? Kemudian beliau menjawab: ”Aisyah, meskipun kedua mataku tidur, hatiku tidaklah tidur”.

Banyak orang terkecoh dan terjebak dalam memahami penjelasan Imam Muhammad al-Shan’âni dalam kitab Subul al-Salâm Syarh Bulûgh al-Marâm, sehingga mereka mengatakan tata cara shalat Tarawih dengan 4 rakaat sekali salam disebutkan dalam kitab itu. Untuk menjawab tuduhan itu, mari kita lihat secara langsung redaksi Imam Muhammad al-Shan’âni, sebagai berikut:

 

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً ثُمَّ فَصَّلَتْهَا بِقَوْلِهَا ( يُصَلِّي أَرْبَعًا ) يُحْتَمَلُ أَنَّهَا مُتَّصِلَاتٌ وَهُوَ الظَّاهِرُ وَيُحْتَمَلُ أَنَّهَا مُنْفَصِلَاتٌ وَهُوَ بَعِيدٌ إلَّا أَنَّهُ يُوَافِقُ حَدِيثَ صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى

 

Artinya; Rasulullah tidak pernah melakukan shalat malam (sepanjang tahun) pada bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 rakaat. Kemudian Siti ‘Aisyah merincikan shalat Rasulullah dengan perkataannya: ”Beliau shalat 4 rakaat”. Redaksi ini memiliki kemungkinan 4 rakaat dilakukan sekaligus dengan 1 salam, ini adalah yang zhahir, dan juga bisa dipahami 4 rakaat itu dilakukan secara terpisah (2 rakaat- 2 rakaat), tetapi pemahaman ini jauh hanya saja ia sesuai dengan hadis Shalat malam itu dilakukan dengan 2 rakaat 2 rakaat. Untuk memahaminya ada baiknya kita perhatikan penjelasan para ulama berikut:

 

1. Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz: http://www.binbaz.org.sa/mat/1027

 

فقد ثبت عن النبي عليه الصلاة والسلام ما يدل على التوسعة في صلاة الليل وعدم تحديد ركعات معينة، وأن السنة أن يصلي المؤمن وهكذا المؤمنة مثنى مثنى يسلم من كل اثنتين، ومن ذلك ما ثبت في الصحيحين من حديث ابن عمر رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((صلاة الليل مثنى مثنى، فإذا خشي أحدكم الصبح صلى ركعة واحدة توتر له ما قد صلى))، فقوله صلى الله عليه وسلم: ((صلاة الليل مثنى مثنى)) خبر معناه الأمر، يعني: “صلوا في الليل مثنى مثنى” ومعنى: مثنى مثنى يسلم من كل اثنتين، ثم يختم بواحدة وهي الوتر، وهكذا كان يفعل عليه الصلاة والسلام فإنه كان يصلي من الليل مثنى مثنى ثم يوتر بواحدة عليه الصلاة والسلام كما روت ذلك عائشة رضي الله عنها وابن عباس وجماعة، قالت عائشة رضي الله عنها: ((كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلي من الليل عشر ركعات يسلم من كل اثنتين ثم يوتر بواحدة))[1]، وقالت رضي الله عنها: ((ما كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يزيد في رمضان ولا في غيره على إحدى عشرة ركعة يصلي أربعاً فلا تسال عن حسنهن وطولهن، ثم يصلي أربعاً فلا تسأل عن حسنهن وطولهن ثم يصلي ثلاثاً))[2] متفق عليه. وقد ظن بعض الناس أن هذه الأربع تؤدى بسلام واحد وليس الأمر كذلك وإنما مرادها أنه يسلم من كل اثنتين كما ورد في روايتها السابقة

________________________________________

[1] رواه أبو داود في (الصلاة) برقم (1137)، والإمام أحمد في (باقي مسند الأنصار) برقم (24155).

[2] رواه البخاري في (الجمعة) رقم (1147)، ومسلم في (صلاة المسافرين) برقم (1219)، والإمام أحمد في (باقي مسند الأنصار) برقم (23307).

Telah ditetapkan dari Nabi Shallalahu ‘alaihi wa sallam atas apa yang menunjukkan keluasan masalah shalat malam (qiyamul lail) dan tidak adanya penjelasan mengenai jumlah hitungan rakaatnya. Dan sesungguhnya sunnah (melakukan shalat malam) apabila mukmin laki-laki maupun perempuan yaitu shalat dengan dua (rakaat) dua (rakaat) salam dari setiap dua rakaat, hal itu apa yang telah ditetapkan di dalam shahihain (Hadits Bukhari Muslim) dari hadits Ibnu Umar ra. Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat malam dua (rakaat) dua (rakaat) salam dari setiap dua rakaat, maka apabila salah satu diantara kamu khawatir datang waktu shubuh, shalatlah satu rakaat sebagai penutup atas shalat yang telah dikerjakan.” Dan sabda Shallalahu ‘alaihi wa sallam , “Shalat malam itu dua rakaat dua rakaat” menjelaskan perintah shalat yaitu “Shalatlah kalian di malam hari dua dua”, maksud dua dua adalah setiap dua rakaat salam, kemudian ditutup shalat witir satu rakaat. Demikian shalat yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan melakukan shalat malam dua rakaat salam dua rakaat salam dan kemudian menutupnya dengan shalat witir satu rakaat. Sebagaimana hal itu telah diriwayatkan oleh Siti ‘Aisyah rah, Ibnu Abbas ra. dan jama’ah.

Siti ‘Aisyah rah. Berkata, “Adalah Rasulullah melakukan shalat malam 10 rakaat pada setiap dua rakaat beliau salam. Kemudian beliau shalat witir 1 rakaat.” (HR, Abu Daud dan Ahmad)

Dan Siti ‘Aisyah rah. Berkata, “Rasulullah tidak pernah melakukan shalat malam (sepanjang tahun) pada bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 rakaat. Beliau shalat 4 rakaat jangan engkau bertanya tentang bagus dan panjangnya. Kemudian beliau shalat 4 rakaat jangan engkau bertanya tentang bagus dan panjangnya. Kemudian beliau shalat 3 rakaat.” (HR Muttafaq ‘alaih).

Sebagian manusia mengira sesunggungnya melakukan 4 rakaat sekali salam, bukan itu yang diperintahkan tetapi sesungguhnya yang diperintahkan adalah melakukan salam pada setiap 2 rakaat sebagaimana yang telah dijelaskan oleh hadits.

 

2. Imam Nawawi al-Dimasyqi:

 

يَدْخُلُ وَقْتُ التَّرَاوِيْحِ بِالْفَرَاغِ مِنْ صَلاَةِ الْعِشَاءِ ذَكَرَهُ الْبَغَوِيُّ وَغَيْرُهُ وَيَبْقَى إِلَى طُلُوْعِ اْلفَجْرِ وَلْيُصَلِّهَا رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ كَمَا هُوَ اْلعَادَةُ فَلَوَْصَلَّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ بِتَسْلِيْمةٍ لَمْ يَصِحَّ ذَكَرَهُ الْقَاضِى حُسَيْنٌ فيِ فَتَاوِيْهِ ِلاَنَّهُ خِلاَفُ الْمَشْرُوْعِ قَالَ وَلاَ تَصِحُّ بِنِيَّةٍ مُطْلَقَةٍ بَلْ يَنْوِى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ أَوْ صَلاَةَ التَّرَاوِيحِ أَوْ قِيَامَ رَمَضَانَ فَيَنْوِيْ فِي كُلِّ رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ مِنْ صَلاَةِ التَّرَاوِيحِ . )المجموع شرح المهذب: ج 4 ص : 38 (دار الفكر 2000)

 

Artinya:”Masuk waktu shalat Tarawih itu setelah melaksanakan shalat Isya. Imam al-Baghawi dan lainnya menyebutkan: “waktu tarawih masih ada sampai terbit fajar”. Hendaklah seseorang mengerjakan shalat Tarawih dengan dua rakaat- dua rakaat, sebagaimana kebiasaan shalat sunah lainnya. Seandainya ia shalat dengan 4 rakaat dengan satu salam, maka shalatnya tidak sah. Hal ini telah dikatakan oleh al-Qâdhi Husain dalam fatwanya, dengan alasan hal demikian menyalahi aturan yang telah disyariatkan. Al-Qâdhi juga berpendapat seorang dalam shalat Tarawih ia tidak boleh berniat mutlak, tetapi ia berniat dengan niat shalat sunah Tarawih, shalat Tarawih atau shalat Qiyam Ramadhan. Maka ia berniat pada setiap 2 rakaat dari shalat Tarawih.

 

3. Imam Ahmad Ibn Hajar al-Haitami:

 

اَلتَّرَاوِيْحُ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً , وَيَجِبُ فِيْهَا أَنْ تَكُوْنَ مَثْنَى بِأَنْ يُسَلِّمَ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ , فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيْمَةٍ لَمْ يَصِحَّ لِشِبْهِهَا بِاْلفَرْضِ فِي طَلَبِ الْجَمَاعَةِ فَلاَ تُغَيَّرُ عَمَّا وَرَدَ بِخِلاَفِ نَحْوِ سُنَّةِ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ عَلَى الْمُعْتَمَدِ . )فتح الجواد شرح الارشاد:ج 1 ص : 163 (مكتبة اقبال حاج ابراهيم سيراغ ببنتن 1971)

 

Artinya: Shalat Tarawih itu 20 rakaat, wajib dalam pelaksanaanya dua-dua, dikerjakan dua rakaat-dua rakaat. Bila seseorang mengerjakan 4 rakaat dengan satu salam, maka shalatnya tidak sah karena hal tersebut menyerupai shalat fardhu dalam menuntut berjamaah, maka jangan dirubah keterangan sesuatu yang telah warid (datang). Lain halnya dengan shalat sunah Zuhur dan Ashar (boleh dikerjakan empat rakaat satu salam) atas Qaul Mu’tamad.

 

4. Imam Muhammad Ibn Ahmad al-Ramli:

 

وَلَا تَصِحُّ بِنِيَّةٍ مُطْلَقَةٍ كَمَا فِي الرَّوْضَةِ بَلْ يَنْوِي رَكْعَتَيْنِ مِنْ التَّرَاوِيحِ أَوْ مِنْ قِيَامِ رَمَضَانَ .وَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيمَةٍ لَمْ يَصِحَّ إنْ كَانَ عَامِدًا عَالِمًا ، وَإِلَّا صَارَتْ نَفْلًا مُطْلَقًا ؛ لِأَنَّهُ خِلَافُ الْمَشْرُوعِ.) نهاية المحتاج شرح المنهاج : ج 1 ص :127 (دار الفكر 2004)

 

Artinya: Tidak sah shalat Tarawih dengan niat shalat Mutlak, seharusnya seseorang berniat Tarawih atau Qiyam Ramadhan dengan mengerjakan salam pada setiap 2 rakaat. Seandainya seseorang shalat Tarawih dengan 4 rakaat satu salam, jika ia sengaja-ngaja dan mengetahui maka shalatnya tidak sah. Kalau tidak demikian maka shalat itu menjadi shalat sunah Mutlak, Karena menyalahi aturan yang disyariatkan”.

 

5. Imam Muhammad al-Zarkasyi:

 

صَلاَةُ التَّرَاوِيْحِ وَهِيَ عِشْرُونَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَاتٍ وَحَكَى الرُّوْيَانِيُّ عَنِ اْلقَدِيْمِ أَنَّهُ لاَحَصْرَ لِلتَّراوِيْحِ وَهُوَ غَرِيْبٌ . وَيُسَلِّمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ وَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيْمَةٍ لَمْ يَصِحَّ ذَكَرَهُ فِي التَّحْقِيْقِ وِثَاقًا لِلْقَاضِي حُسَيْنٍ فِي فَتَاوِيْهِ وَلِأَهْلِ الْمَدِيْنَةِ فَعْلُهَا سِتًّا وَثَلاَثِيْنَ قَالَ الشَّافِعِيُّ وَاْلأَصْحَابُ : مِنْ خَصَائِصِهِمْ . (الديباج في توضيح المنهاج : ج 1 ص : 198 (دار الحديث 2005)

 

Artinya: Shalat Tarawih dikerjakan 20 rakaat dengan 10 salam. Imam al-Rûyâniy menghikayatkan pendapat dari Qaul Qadim ”Sesungguhnya pernyataan shalat Tarawih tidak ada batasan adalah pendapat yang Gharib (aneh)”. Seseorang yang mengerjakan shalat Tarawih hendaknya memberi salam pada tiap 2 rakaatnya. Seandainya seseorang shalat 4 rakaat dengan satu salam, maka shalatnya tidak sah. Imam Nawawiy al-Dimasyqiy telah menyebutkan hal itu dalam kitabnya al-Tahqîq, yang bersandar kepada al-Qâdhi Husain dalam fatâwanya. Adapun penduduk kota Madinah mereka mengerjakan shalat Tarawih 36 rakaat. Imam Syafii dan para pengikutnya berkata:” Khusus bagi penduduk Madinah saja”.

 

6. Imam Ahmad Ibn Muhammad al-Qasthallani:

 

وَ فُهِمَ مِمَّا سَبَقَ مِنْ أَنَّها بِعَشْرِ تَسْلِيْمَاتٍ أَنَّهُ لَوْ صَلَّاهَا أَرْبَعًا أَرْبَعًا بِتَسْلِيمَةٍ لَمْ يَصِحَّ ، وَبِهِ صَرَّحَ فِي الرَّوْضَةِ لِشَبَهِهَا بِالْفَرْضِ فِي طَلَبِ الْجَمَاعَةِ فَلَا تُغَيَّرُ عَمَّا وَرَدَ .)ارشاد الساري شرح صحيح البخاري : ج 3 ص : 426 (دار الفكر 1984)

 

Artinya: “Dipahami dari ungkapan yang lalu sesungguhnya shalat Tarawih itu pelaksanaannya dengan 10 kali salam, Seandainya seseorang shalat Tarawih dengan 4 rakaat sekali salam, maka shalat Tarawihnya tidak sah. Seperti inilah keterangan yang telah dijelaskan oleh Imam Nawawiy dalam kitab al-Rawdhah, Karena shalat Tarawih menyerupai shalat fardhu dalam menuntut berjamaah (tiap 2 rakaat melakukan Tasyahhud), maka jangan dirubah keterangan sesuatu yang telah warid (datang).”

 

7. Imam Zakariya al-Anshari:

 

وَسُمِّيَتْ كُلُّ أَرْبَعٍ مِنْهَا تَرْوِيحَةً لِأَنَّهُمْ كَانُوا يَتَرَوَّحُونَ عَقِبَهَا أَيْ : يَسْتَرِيحُونَ ، وَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيمَةٍ لَمْ يَصِحَّ لِأَنَّهَا بِمَشْرُوعِيَّةِ الْجَمَاعَةِ فِيهَا أَشْبَهَتْ الْفَرِيضَةَ فَلَا تُغَيَّرُ عَمَّا وَرَدَ . )فتح الوهاب شرح منهج الطلاب: ج1 ص : 58 ( منارا قدس د ت)

 

Artinya: Pada setiap 4 rakaat dinamai satu Tarwihah karena para sahabat bersantai-santai setelahnya artinya beristirahat. Jika seseorang shalat Tarawih 4 rakaat dengan satu salam maka tidak sah, karena anjuran berjamaah pada shalat Tarawih menyerupai shalat fardhu, maka jangan diubah aturan yang telah ada keterangannya.”

 

8. Imam Jalaluddin Muhammad al-Mahalli:

 

( وَمَعْنَى الشَّرْعِيِّ ) الَّذِي هُوَ مُسَمَّى مَا صَدَقَ الْحَقِيقَةُ الشَّرْعِيَّةُ ( مَا ) ، أَيْ : شَيْءٌ ( لَمْ يُسْتَفَدْ اسْمُهُ إلَّا مِنَ الشَّرْعِ ) كَالْهَيْئَةِ الْمُسَمَّاةِ بِالصَّلَاةِ ( وَقَدْ يُطْلَقُ ) ، أَيْ : الشَّرْعِيُّ ( عَلَى الْمَنْدُوبِ ، وَالْمُبَاحِ ) ، وَمِنْ الْأَوَّلِ قَوْلُهُمْ مِنْ النَّوَافِلِ مَا تُشْرَعُ فِيهِ الْجَمَاعَةُ ، أَيْ : تُنْدَبُ كَالْعِيدَيْنِ . وَمِنْ الثَّانِي قَوْلُ الْقَاضِي الْحُسَيْنِ لَوْ صَلَّى التَّرَاوِيحَ أَرْبَعًا بِتَسْلِيمِة لَمْ تَصِحَّ ؛ لِأَنَّهُ خِلَافُ الْمَشْرُوعِ .) شرح جمع الجوامع : ج 1 ص : 304 (مطبعة مصطفى البابي الحلبي 1973)

 

Artinya: Makna Syar’i itu dinamakan sesuatu yang berbetulan dengan hakikat syara’ adalah sesuatu yang tidak dipahami namanya melainkan dari syara’ seperti bentuk shalat. Digunakan juga makna syar’i itu atas perbuatan yang mandub dan mubah, dari definisi pertama para ulama berpendapat shalat sunah yang disyari’atkan berjamaah artinya disunahkan berjamaah seperti shalat dua hari raya idul fitri dan idul Adha. Dari definisi kedua ini perkataan al-Qadhi Husein yang mengatakan “Seandainya ia mengerjakan shalat Tarawih dengan 4 rakaat dengan satu salam, maka shalat Tarawihnya tidak sah”.

 

9. Imam Jalaluddin Abdurrahman al-Suyuthi:

 

(وَيَقُوْمُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ بِعِشْرِيْنَ رَكْعَةً) بِعَشْرِ تَسْلِيْمَاتٍ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ بَيْنَ صَلاَةِ اْلعِشَاءِ وَ طُلُوْعِ اْلفَجْرِ، فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيْمَةٍ لَمْ يَصِحَّ، كَمَا نَقَلَهُ فِي الرَّوْضَةِ عَنِ الْقَاضِي حُسَيْنٍ وَأَقَرَّهُ ِلأَنَّهُ خِلاَفُ اْلمَشْـرُوْعِ .) شرح التنبيه في فروع الفقه الشافعي:ج 1 ص : 134 (دار الفكر 1996)

 

Artinya: “Seseorang mengerjakan shalat Tarawih pada tiap malam bulan Ramadhan dengan 10 kali salam pada tiap malam antara shalat Isya sampai terbit fajar. Jika seseorang shalat Tarawih 4 rakaat dengan satu salam maka hukumnya tidak sah. Sebagaimana Imam Nawawi menukilkannya dalam kitab Rawdhah dari al-Qadhi Husain dan beliau menetapkan hal itu karena menyalahi aturan yang disyariatkan”.

 

10. Imam Abdur Rauf al-Munawi:

 

(يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ) اَيْ اِنَّهُنَّ مِنْ كَمَالِ الطُّوْلِ وَالْحُسْنِ عَلَى غَايَةٍ ظَاهِرَةٍ مُغْنِيَةٍ عَنِ السُّؤَالِ اَيْ اِنَّهُنَّ فِي غَايَةِ الْحُسْنِ وَ الطُّوْلِ بِحَيْثُ يُعْجِزُ الِّلسَانُ عَنْ بَيَانِهَا , فَمَنْعُ السُّؤَالِ كنِاَيَةٌ عَنِ الْعَجْزِ عَنِ الْجَوَابِ . وَالْمُرَادُ أَنَّهُ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيْمَتَيْنِ لِيُوَافِقَ خَبَرَ زَيْدِ السَّابِقِ وَاِنَّمَا جُمِعَ اْلأَرْبَعُ لِتَقَارِبِهَا طُوْلاً وَحُسْنًا لاَ لِكَوْنِهِمَا بِسَلاَمٍ وَاحِدٍ .شرح الشمائل المحمدية ج 2 ص : 91 (دار الأقصى 1988)

 

Artinya: Beliau shalat 4 rakaat, jangan anda tanya bagaimana bagus dan lamanya beliau shalat. Artinya 4 rakaat yang beliau lakukan tergolong dari saking sempurna lama dan eloknya atas puncak yang zhahir yang tidak butuh pertanyaan, artinya 4 rakaat tersebut menggambarkan puncak keelokan dan lamanya waktu dari segi lidah akan payah dari menjelaskannya. Penolakan Aisyah dari pertanyaan orang yang bertanya merupakan kiasan dari tidak mampunya Aisyah untuk memberikan jawaban. Yang dimaksud Rasulullah shalat 4 rakaat itu dikerjakan dengan 2 salam agar menjadi sesuai dengan keterangan hadis dari Zaid yang telah lalu. Hanya sanya digabungkan penyebutan 4 rakaat karena berdekatan antara keduanya dalam hal lama dan eloknya, bukan berarti 4 rakaat itu dipahami dengan satu salam.

11. Imam Zaynuddin al-Malibari:

 

(وَ) صَلاَةُ (التَّرَاوِيْحِ) وَهِيَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَاتٍ، فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، لِخَبَرِ: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاْحتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. وَيَجِبُ التَّسْلِيْمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ، فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا مِنْهَا بِتَسْلِيْمَةٍ لَمْ تَصِحَّ ، بِخِلاَفِ سُنَّةِ الظُّهْرِ وَاْلعَصْرِ وَالضُّحَى وَاْلوِتْرِ. وَيَنْوِي بِهَا التَّرَاوِيْحَ أَوْ قِيَامَ رَمضَانَ) . فتح المعين شرح قرة العين بمهمات الدين: ص : 33( منارا قدس د ت)

 

Artinya: Shalat Tarawih 20 rakaat dengan 10 kali salam pada setiap malam di bulan Ramadhan. Karena ada hadis: Siapa saja melaksanakan Qiyam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka dosanya yang terdahulu di ampuni. Wajib setiap 2 rakaat mengucapkan salam. Jika seseorang shalat Tarawih 4 rakaat dengan satu salam maka hukum shalat Tarawihnya tidak sah. Berbeda dengan shalat sunah Zuhur, Ashar, Dhuha dan witir. Seharusnya bagi yang mengerjakan shalat Tarawih, ia berniat dengan niat Tarawih atau Qiyam Ramadhan.

 

12. Imam Muhammad Ibn Qasim:

 

اَلتَّرَاوِيحُ وَهِيَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَاتٍ فيِ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ وَجُمْلَتُهَا خَمْسُ تَرْوِيْحَاتٍ, وَيَنْوِيْ الشَّخْصُ بِكُلِّ رَكْعَتَيْنِ التَّرَاوِيْحَ أَوْ قِيَامَ رَمَضَانَ, فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ بِتَسْلِيْمَةٍ وَاحِدَةٍ لَمْ تَصِحَّ . )فتح القريب المجيب شرح متن غاية والتقريب ص : 13 ( منارا قدس د ت)

 

Artinya: Shalat Tarawih dikerjakan 20 rakaat, terdiri dari 10 salam pada tiap malam bulan Ramadhan. Jumlahnya 5 tarwihah (istirahat). Seseorang yang mengerjakannya ia berniat tiap 2 rakaat akan shalat Tarawih atau Qiyam Ramadhan. Jika ia shalat Tarawih dengan 4 rakaat satu salam maka shalat Tarawihnya tidak sah .

 

13. Imam Murtadha Muhammad al-Zabidi:

 

اَلتَّرَاوِيْحُ وَهِيَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَاتٍ وَكَيْفِيَّتُهَا مَشْهُوْرَةٌ قَالَ النَّوَوِيُّ فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيمِة لَمْ يَصِحَّ. (اتحاف السادة المتقين شرح احياء علوم الدين: ج 3 ص : 415 (دار الفكر د ت)

 

Artinya: Shalat Tarawih itu 20 rakaat dengan 10 kali salam. Tata caranya telah diketahui banyak orang. Imam Nawawi berkata “Seandainya seseorang shalat Tarawih 4 rakaat dengan sekali salam, maka shalat Tarawihnya tidak sah.”

 

14. Imam Muhammad Amin Kurdi:

 

اَلتَّرَاوِيْحُ وَهِيَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَاتٍ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ, فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيْمَةٍ لَمْ يَصِحَّ , وَيُسَنُّ كَوْنُهَا جَمَاعَةً .) تنويرالقلوب في معاملة علام الغيوب : ص : 199 (دار الفكر 1994)

 

Artinya; Shalat Tarawih itu dikerjakan 20 rakaat dengan 10 salam. Bila seseorang shalat setiap 4 rakaat dengan satu salam maka shalatnya tidak sah. Disunahkan pelaksanaannya berjamaah.”

 

15. Syaikh Mahmud Muhammad Khatthab al-Subki:

 

وَيُطْلَبُ السَّلاَمُ عَلَى رَأْسِ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ , فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا أَوْ أَكْثَرَ بِتَسْلِيْمَةٍ وَاحِدَةٍ وَقَعَدَ عَلَى رَأْسِ كُلِّ رِكْعَتَيْنِ صَحَّتْ صَلاَتُهُ مَعَ الْكَرَاهَةِ عِنْدَ غَيْرِ الشَّافِعِي , وَلاَ تَصِحُّ عِنْدَ هُمْ , لِأَنَّ السَّلاَمَ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ فَرْضٌ عِنْدَهُمْ . وَكَذَا اِذَا لَمْ يَقْعُدْ عَلَى رَأْسِ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ فَلاَ تَصِحَّ عِنْدَهُمْ بِالْأَوْلَى . وَبِهِ قَالَ محمدٌ وَ زُفَرُ لِأَنَّ الْقُعُوْدَ عَلَى رَأْسِ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ فَرْضٌ فِي التَّطَوُّعِ . (الدين الخالص أو ارشاد الخلق الى دين الحق ج 4 ص : 170 (مطبعة السعادة 1964)

 

Artinya: Dituntut melakukan salam pada tiap 2 rakaat,. Seandainya seseorang shalat Tarawih dengan 4 rakaat atau lebih dengan satu salam dan ia duduk tasyahhud, maka shalatnya sah tetapi makruh menurut ulama selain Mazhab Syafii, dan tidak sah menurut Mazhab Syafii. Alasannya karena memberi salam pada tiap 2 rakaat itu wajib dalam Mazhab Syafii, begitu juga bila seseorang tidak melakukan duduk tasyahhaud pada tiap 2 rakaat maka lebih teristimewa tidak sah. Dalam hal ini Syaikh Muhammad dan Zufar mengatakan: ”Duduk tasyahhud pada tiap 2 rakaat dalam shalat sunah hukumnya wajib.

 

16. Syaikh Shiddiq Hasan Ali al-Qanuji al-Bukhari:

 

قَالَ الْحَلِيمِيُّ وَالسِّرُّ فِي كَوْنِهَا عِشْرِينَ أَنَّ الرَّوَاتِبَ فِي غَيْرِ رَمَضَانَ عَشْرُ رَكَعَاتٍ فَضُوعِفَتْ لِأَنَّهُ وَقْتُ جِدٍّ وَتَشْمِيرٍ ،وَفُهِمَ مِمَّا سَبَقَ مِنْ أَنَّها بِعَشْرِ تَسْلِيْمَاتٍ أَنَّهُ لَوْ صَلَّاهَا أَرْبَعًا بِتَسْلِيمَةٍ لَمْ يَصِحَّ . وَبِهِ صَـرَّحَ اْلاِمَـامُ النَّوَوِيُّ فِي الرَّوْضَةِ لِشَبَهِهَا بِالْفَرْضِ فِي طَلَبِ الْجَمَاعَةِ فَلَا تَغَيُّرَ عَمَّا وَرَدَ .( عون الباري لِحَلِّ أدلة البخاري ج 2 ص : 862 دار الرشيد : حلب سوريا 1992)

 

Artinya; Imam al-Halimi berkata ”Hikmah dan rahasia 20 rakaat shalat Tarawih adalah shalat Rawatib yang Muakkad itu 10 rakaat, di bulan Ramadhan digandakan karena bulan Ramadhan itu bulan yang penuh semangat dan gairah untuk mengerjakan ibadah. Dipahami dari ungkapan yang telah lalu sesungguhnya shalat Tarawih itu pelaksanaannya dengan 10 kali salam, Seandainya seseorang shalat Tarawih dengan 4 rakaat satu salam, maka shalatnya tidak sah. Seperti inilah keterangan yang telah dijelaskan oleh Imam Nawawiy dalam kitab al-Rawdhah, Karena shalat Tarawih menyerupai shalat fardhu dalam menuntut berjamaah, maka jangan dirubah keterangan sesuatu yang telah warid (datang).” Wallahua’lam bish-Shawab dan semoga bermanfa’at. Aamiin

oleh abuolifa

https://abuolifa.wordpress.com

 

Amalan Sunah saat Bulan Ramadhan, Dianjurkan Rasulullah Pahalanya Luar Biasa

Amalan Sunah saat Bulan Ramadhan, Dianjurkan Rasulullah Pahalanya Luar Biasa

 

 

Merdeka.com - Amalan sunah saat Ramadan menjadi ladang pahala tersendiri bagi umat Islam yang menjalankannya dengan sungguh-sungguh. Sebab saat memasuki bulan suci Ramadan, segala amal dan ibadah yang dilakukan dengan sepenuh hati akan mendapatkan pahala berlipat ganda.

Meski singkat, namun amalan tersebut sangatlah istimewa. Umat Islam hanya dapat mengerjakannya saat bulan Ramadan tiba. Sehingga, amalan ini cukup berbeda dengan lainnya yang dapat dilakukan di hari-hari biasa.

Bukan hanya mendapatkan pahala yang banyak, menjalankan amalan sunah pun juga dapat meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Berbagai amalan tersebut merupakan sunah yang seringkali dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dikerjakan.

Amalan yang ditunaikan Rasulullah tersebut sudah sepantasnya untuk diteladani umat Islam di saat bulan Ramadan. Lantas, apa saja amalan sunah saat Ramadan yang dapat dikerjakan oleh umat Islam selain berpuasa wajib? Simak ulasan selengkapnya berikut ini seperti yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.

Tadarus Alquran

Amalan sunah saat Ramadan yang pertama adalah bertadarus atau membaca Alquran. Bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat bagi umat Islam untuk introspeksi diri dan kembali ke jalan kebenaran sesuai yang diperintahkan Allah SWT di dalamnya.

Bulan Ramadan pun disebut memiliki kaitan erat dengan Alquran dan malaikat Jibril. Sebab, salah satu malam di bulan Ramadan diketahui merupakan waktu pertama kali diturunkannya wahyu Allah melalui malaikat Jibril. Hal ini sebagaimana Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma saat menceritakannya sebagai berikut,

“Jibril menemuinya pada tiap malam-malam bulan Ramadan dan dia (Jibril) bertadarus Alquran bersamanya.” (H.R. Bukhari No. 3220).

Makan Sahur

Amalan sunah saat Ramadan yang berikutnya adalah makan sahur. Sebagian orang menganggap, makan sahur sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan bukanlah sesuatu yang wajib.

Padahal, Rasulullah SAW bersabda, makan sahur menjelang terbitnya sang fajar merupakan sesuatu amalan yang mendapatkan doa dari para malaikat. Sebagaimana dalam hadist riwayat berikut ini,

“Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur.” (H.R. Ahmad dari Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu ‘anhu).

Bersedekah

Amalan sunah saat Ramadan yang juga mendatangkan ladang pahala adalah bersedekah. Seperti yang diceritakan Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma dalam sebuah hadist shahih berikut ini. Kebaikan dan kebiasaan Rasulullah untuk bersedekah disebut semakin meningkat di bulan Ramadan hingga diibaratkan layaknya angin yang berhembus.

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadan, dia bertadarus Alquran bersamanya. Maka, Rasulullah sangat dermawan dengan kebaikan laksana angin yang berhembus." (H.R. Bukhari No. 3220).

Melafalkan Doa

Selain itu, memperbanyak untuk melafalkan doa adalah amalan sunah saat Ramadan yang juga banyak mendatangkan pahala. Hal ini seperti sabda Rasulullah SAW yang berbunyi,

"Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang teraniaya." (H.R. At Tirmidzi No. 2526, 3589, Ibnu Hibban No. 7378, dishahihkan oleh Imam Al Baihaqi).

Memberi Makan Orang yang Berpuasa

Selain mendapatkan pahala lantaran berpuasa, memberikan sedekah berupa makanan untuk berbuka puasa orang lain juga dapat mendatangkan kebaikan bagi kita. Selain itu, tali silaturahmi pun senantiasa tetap terjalin antar sesama umat Islam. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam hadist berikut ini,

"Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu. (HR. At Tirmidzi No. 807, Ahmad No. 21676, An Nasai dalam As Sunan Al Kubra No. 3332, Al Baihaqi dalam Syuabul Iman No. 3952).

Iktikaf

Amalan sunah yang seringkali identik dengan bulan Ramadan adalah iktikaf. Iktikaf merupakan istilah untuk umat Islam saat berdiam diri sembari berdoa di masjid pada waktu sepertiga akhir bulan Ramadan. Pahala bagi siapa pun yang dapat mengerjakannya pun sungguh tak terbatas

"Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan Allah, kemudian istri-istrinya pun iktikaf setelah itu". (HR. Bukhari, No. 2026, Muslim No. 1171, Abu Daud No. 2462. Ahmad No. 24613, dan lainnya)

Salat Malam

Tak hanya mendapatkan limpahan pahala, mengerjakan amalan sunah sat Ramadan yang satu ini juga dapat menghapuskan dosa. Seorang muslim yang mengerjakan salat malam dengan niatan untuk mengharap pahala dan hendak bertakwa, maka dosanya disebut akan diampuni Allah SWT.

"Barangsiapa yang salat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR. Bukhari No. 37, Muslim No. 759)

Umrah

Amalan sunah lainnya yang dapat dikerjakan saat bulan Ramadan adalah umrah. Rasulullah SAW bersabda, bagi siapa pun yang hendak mengerjakan umrah saat bulan suci Ramadan, maka niscaya pahalanya akan sama besarnya dengan muslim yang telah mengerjakan ibadah haji.

"Sesungguhnya umrah ketika bulan Ramadhan sama dengan menunaikan haji atau haji bersamaku." (HR. Bukhari No. 1863, Muslim No. 1256) [mta]

https://www.merdeka.com