Kantor Sekretariat Rumah Sajada

Alamat : Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman D.I. Yogyakarta

Tampak Depan PAPP Rumah Sajada

Komplek Kantor dan Asrama Putri Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman

Pendopo Rumah Sajada

Komplek Asrama Putra Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putri Rumah Sajada

Komplek Asarama Putri Wirokraman Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putra

Alamat : Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Rabu, 29 Mei 2019

Tips Lambung Sehat Saat Puasa


Tips Lambung Sehat Saat Puasa


REPUBLIKA.CO.ID, Puasa adalah salah satu ibadah utama. Ibadah puasa insya Allah akan terasa lebih nyaman kalau lambung kita sehat. Seperti diketahui, salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan saat puasa adalah kambuhnya penyakit maag, akibat saluran cerna kita tidak mendapat makanan maupun minuman selama +/- 14 jam.

Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli memang terjadi peningkatan asam lambung saat puasa dan akan kembali normal setelah puasa selesai. Selain itu lambung juga akan mengadakan proses adaptasi dengan pola makan yang berubah, sehingga seringkali pada awal-awal puasa keluhan sakit maag ini meningkat.

Menurut ahli gizi klinik, Dr Samuel Oetoro MS SpGK, untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar, setiap orang harus mene -rapkan pola hidup sehat dan bugar. Pola hidup sehat dan bugar berarti kita harus melakukan 5S yaitu Makan Sehat , Berpikir Sehat , Istirahat Sehat, Aktivitas Sehat dan Lingkungan Sehat.

Dalam hal Makan Sehat, kita harus memperhatikan tiga hal, yaitu jumlah , jadwal dan jenis makanan. Hal ini pun perlu diterapkan saat berpuasa, agar ibadah tersebut dapat dilaksanakan sebaik mungkin tanpa gangguan lambung.

Ada beberapa tips sederhana untuk menjaga lambung tetap sehat selama puasa: Jangan lewatkan sahur dan jangan tunda berbuka.

Jika timbul gejala sakit maag seperti : sendawa asam, mual, mulas, nyeri uluhati dan kembung, maka asam lambung dapat dinetralkan dengan minum obat maag sebelum sahur, saat berbuka dan sebelum tidur malam.

Tips Sehat Sahur

1. Sahurlah mendekati imsak

2. Makanlah makanan yang mudah dicerna,
    misal : sedikit nasi, telur, sayur, tempe/tahu.

3. Minumlah air hangat atau jus buah segar

4. Jangan langsung beraktivitas berat atau kembali tidur setelah sahur, beri waktu (30 menit) makanan masuk ke pencernaan dengan sempurna

Tips Sehat Berbuka

1. Segerakan berbuka ketika masuk dengan minum air putih

2. Utamakan makanan yang manis atau kurma seperti ysng dianjurkan Nabi

3. Satu jam kemudian, makanlah makanan padat dan lengkap secukupnya. 4. Perbanyak minum air putih untuk membantu proses pencernaan.



Pilih Mana Minyak Zaitun atau Minyak Kelapa?


Pilih Mana Minyak Zaitun atau Minyak Kelapa?



Dokter asal Beijing ungkap cara memulihkan persendian

Banyak sekali hal penting yang harus dipertimbangkan untuk dikonsumsi agar memberikan kesehatan untuk tubuh, termasuk minyak. Banyak jenis minyak sehat yang dapat menjadi pilihan, di antaranya yaitu minyak zaitun dan minyak kelapa. Manakah yang paling baik untuk Anda? Minyak zaitun atau minyak kelapa?

Minyak zaitun dan minyak kelapa merupakan dua jenis minyak yang dapat menjadi pengganti penggunaan minyak kelapa sawit. Minyak zaitun telah dikenal sebagai minyak yang mengandung banyak lemak baik sehingga dapat meningkatkan kesehatan. Sedangkan minyak kelapa dapat memberikan rasa khas pada makanan dan dapat memberikan energi pada tubuh.

Minyak Zaitun

Minyak zaitun merupakan minyak yang diolah dari buah zaitun. Minyak zaitun tidak hanya memberikan manfaat saat dikonsumsi, tetapi juga dapat memberikan manfaat untuk kesehatan kulit, rambut, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Penjelasan mengenai minyak zaitun telah kami bahas sebelumnya pada minyak zaitun vs kemiri.

Kelebihan Minyak Zaitun

Berikut beberapa kelebihan minyak zaitun yang perlu Anda ketahui:
Mengandung Lebih Banyak Lemak Baik

Salah satu kelebihan minyak zaitun adalah memiliki kandungan lemak baik yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kandungan lemak baik pada minyak kelapa. Kandungan lemak baik pada minyak zaitun lebih tinggi 10 kali lipat dibandingkan dengan minyak kelapa. Karena itu, minyak ini lebih aman untuk dikonsumsi sehari-hari.

Membantu Menurunkan Tekanan Darah

Kelebihan lain yang dimiliki minyak zaitun adalah mampu menurunkan tekanan darah. Minyak zaitun mengandung lemak oleat, lemak ini merupakan salah satu lemak tak jenuh tunggal yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Jika Anda memiliki tekanan darah cukup tinggi, Anda sebaiknya menggunakan minyak zaitun agar lebih sehat.

Lebih Mampu Melembapkan

Selain memiliki banyak fungsi untuk kesehatan saat dikonsumsi, minyak zaitun juga memiliki fungsi yang sangat baik untuk kecantikan dan perawatan kulit. Minyak zaitun dan minyak kelapa sebenarnya sama-sama memiliki fungsi untuk melembapkan kulit. Namun dibandingkan dengan minyak kelapa, minyak zaitun lebih ampuh dan lebih baik dalam hal ini. Jika terapi melembapkan dengan minyak kelapa gagal, minyak zaitun akan hadir memberikan solusi lebih baik.

Kekurangan Minyak Zaitun

Berikut beberapa kekurangan minyak zaitun yang perlu Anda ketahui:
Memiliki Titik Asap Rendah

Salah satu kekurangan minyak zaitun adalah memiliki titik asap yang lebih rendah jika dibandingkan dengan minyak jenis lainnya. Karena itulah minyak zaitun tidak akan memberikan rasa jika digunakan untuk memasak dengan suhu yang tinggi seperti menggoreng atau membakar. Untuk memasak dengan suhu yang tinggi Anda sebaiknya menggunakan minyak yang memiliki titik asap yang tinggi pula.

Tidak Boleh Terkena Panas Tinggi

Kekurangan lainnya yang dimiliki oleh minyak zaitun adalah tidak boleh terkena panas atau suhu yang sangat tinggi. Anda perlu membuat minyak berada dalam kondisi atau suhu yang baik. Hal ini dikarenakan jika minyak zaitun berada di suhu yang sangat tinggi, lemak pada minyak zaitun akan pecah dan berpotensi menimbulkan racun dan radikal bebas yang tinggi.

Menurunkan Gula Darah

Kekurangan lain yang dimiliki minyak zaitn adalah dapat mengurangi kadar gula darah. Hal ini memang sangat baik bagi seseorang yang memiliki kadar gula yang tinggi. Namun bagi Anda yang memiliki kadar gula yang normal, hal ini akan membuat Anda kekurangan gula darah. Minyak zaitun dapat membuat resistensi insulin meningkat sehingga berpengaruh terhadap kadar gula darah. Selain memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, dikutip dari Merdeka.com minyak zaitun juga memiliki manfaat untuk kecantikan seperti memerahkan bibir, merawat kesehatan rambut, menebalkan alis, mengencangkan kulit wajah dan sebagainya.

Kelebihan Minyak Zaitun                                Kekurangan Minyak Zaitun
- Mengandung lebih banyak lemak baik        - Memiliki titik asap rendah
- Membantu menurunkan tekanan darah       - Tidak boleh terkena panas tinggi
- Lebih mampu melembapkan                       - Menurunkan gula darah

Minyak Kelapa

Minyak kelapa merupakan minyak yang diolah dari buah kelapa alami. Minyak kelapa ini telah digunakan sejak dahulu kala, minyak kelapa dapat membuat makanan memiliki rasa yang lebih nikmat. Minyak kelapa dahulunya juga digunakan untuk membuat rambut menjadi lebih hitam dan lebat. Minyak kelapa memiliki banyak fungsi lain.

Kelebihan Minyak Kelapa

Berikut beberapa kelebihan minyak kelapa yang perlu Anda Ketahui:

Mengandung Antioksidan Lebih Tinggi

Salah satu kelebihan minyak kelapa adalah mengandung antioksidan yang lebih tinggi daripada jenis minyak lainnya. Antioksidan yang terkandung dalam minyak kelapa ini memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Antioksidan dalam minyak kelapa dapat berfungsi melawan radikal bebas dan mencegah terbentuknya plak di pembuluh darah.

Memiliki Titik Asap Lebih Tinggi

Kelebihan lain yang dimiliki minyak kelapa adalah memiliki titik asap yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan minyak zaitun. Karena memiliki titik asap yang lebih tinggi ini, minyak kelapa tetap bisa memberikan rasa yang enak dengan ciri khas tertentu terhadap makanan yang dimasak menggunakan suhu yang tinggi seperti untuk menggoreng dan membakar.
Memberikan Energi yang Lebih Besar

Meskipun lemak jenuh pada minyak kelapa dianggap sebagai minyak yang tidak baik untuk tubuh. Tapi asam laurat dan dan lemak rantai sedang pada minyak kelapa lebih mampu untuk mengubah asupan makanan dalam tubuh menjadi sebuah energi tanpa harus menyimpan lemak dalam tubuh terlebih dahulu. Lemak jenuh yang terkandung dalam minyak kelapa juga membuat minyak kelapa lebih awet dan tahan lama.

Kekurangan Minyak Kelapa

Berikut beberapa kekurangan minyak kelapa yang perlu Anda ketahui:
Mengandung Lebih Banyak Lemak Jenuh

Salah satu kekurangan minyak kelapa adalah mengandung lemak jenuh yang lebih banyak dibandingkan dengan minyak zaitun. Kandungan lemak jenuh pada minyak kelapa bahkan mencapai 86 persen. Lemak jenuh yang terkandung dalam minyak kelapa ini dapat memicu berbagai penyakit.

Tidak Cocok Digunakan untuk Program Diet

Kekurangan lain yang dimiliki minyak kelapa adalah kurang cocok dijadikan sebagai minyak untuk program diet. Hal ini dikarenakan selain memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih tinggi, minyak kelapa juga mengandung kalori yang lebih tinggi daripada minyak zaitun. Kalori yang berlebih malah akan membuat berat badan menjadi bertambah.

idak Baik Dikonsumsi Terlalu Banyak

Meskipun minyak kelapa dipercaya memiliki banyak manfaat, namun minyak kelapa malah akan menyebabkan berbagai risiko jika dikonsumsi terlalu banyak. Mengonsumsi minyak kelapa terlalu banyak dan terlalu sering akan meningkatkan level LDL dalam tubuh yang akan menyebabkan penumpukan flak dalam pembuluh darah. Karena itu, Anda perlu mengimbanginya dengan cara mengonsumsi makanan sehat lainnya dan rutin melakukan olahraga.

Kelebihan Minyak Kelapa                                           Kekurangan Minyak Kelapa
- Mengandung antioksidan lebih tinggi           - Mengandung lebih banyak lemak jenuh
- Memiliki titik asap lebih tinggi                       - Tidak cocok digunakan untuk program diet
- Memberikan energi yang lebih besar           - Tidak baik dikonsumsi terlalu banyak

Pilih Mana: Minyak Zaitun atau Minyak Kelapa?

Di atas telah dijelaskan mengenai perbedaan antara minyak zaitun dan minyak kelapa. Untuk lebih jelasnya, kami telah merangkum perbedaan tersebut pada tabel berikut ini:

Minyak Zaitun                                                 Minyak Kelapa
- Mengandung lebih banyak lemak baik        - Mengandung lebih banyak lemak jenuh
- Memiliki titik asap yang rendah                    - Memiliki titik asap yang tinggi

- Cocok digunakan untuk campuran salad buah ataupun sayur       - Cocok digunakan untuk menggoreng atau membakar

Kesimpulan

Dari penjelasan mengenai minyak zaitun dan minyak kelapa di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya kedua minyak tersebut memiliki banyak manfaat. Anda perlu mengetahui kondisi kesehatan dan kebutuhan tubuh Anda sebelum menggunakan salah satu dari dua jenis minyak ini. Minyak zaitun lebih cocok digunakan untuk campuran makanan seperti salad yang tidak membutuhkan suhu yang tinggi. Sedangkan untuk aktivitas menggoreng dan membakar lebih cocok menggunakan minyak kelapa.



Shaum sunnah yang dianjurkan oleh Rosul SAW itu apa saja, dan keutamaan dan pahalanya


Shaum sunnah yang dianjurkan oleh Rosul SAW itu apa saja, dan keutamaan dan pahalanya


1. Puasa Daud
Bentuknya adalah puasa sehari dan berbuka
sehari. Puasa ini termasuk puasa sunnah yang paling afdhal (utama)
dibandingkan dengan puasa-puasa sunnah lainnya berdasarkan sabda nabi
SAW:

Shalat (sunnah) yang paling dicintai oleh Allah adalah
shalat (seperti) Nabi Daud as. Dan puasa (sunnah) yang paling dicintai
Allah adalah puasa (seperti) Nabi Daud as. Beliau tidur separuh malam,
lalu shalat 1/3-nya dan tidur 1/6-nya lagi. Beliau puasa sehari dan
berbuka sehari.

Dari Ibnu Umar ra berkata bahwa Rasulullah SAW
bersabda, "Puasalah sehari dan berbukalah sehari. Itu adalah puasanya
nabi Daud as dan itu adalah puasa yang paling utama. Aku menjawab,"Aku
mampu lebih dari itu." Nabi SAW bersabda, "Tidak ada lagi yang lebih
utama dari itu." (HR Bukhari - Shahih Bukhori Juz 2 halaman 697 hadits
nomor 1875)

2. Puasa Asyura dan Tasu’a.

Yaitu puasa pada hari kesepuluh dan kesembilan bulan Muharram, sesuai dengan hadits Rasulullah SAW berikut ini:

Dari
Humaid bin Abdir Rahman, ia mendengar Muawiyah bin Abi Sufyan RA
berkata, "Wahai penduduk Madinah, di mana ulama kalian? Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda, "Ini hari Assyura, dan Alloh tidak mewajibkan
shaum kepada kalian di hari itu, sedangkan saya shaum, maka siapa yang
mau shaum hendaklah ia shaum dan siapa yang mau berbuka hendaklah ia
berbuka." (HR Bukhori 2003)

Juga ada hadits lainnya berikut ini:

Dari
Ibnu Abbas r.a, ia berkata, "Ketika Rasulullah SAW tiba di kota Madinah
dan melihat orang-orang Yahudi sedang melaksanakan shaum assyuraa,
beliau pun bertanya? Mereka menjawab, "Ini hari baik, hari di mana
Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh mereka lalu Musa shaum pada
hari itu. Maka Rasulullah SAW menjawab, "Aku lebih berhak terhadap Musa
dari kalian, maka beliau shaum pada hari itu dan memerintahkan untuk
melaksanakan shaum tersebut.""" (HR Bukhori 2004)

Dari Ibnu Abbas
RA, ia berkata, "Pada saat Rasulullah SAW melaksanakan shaum Assyura
dan memerintah para sahabat untuk melaksanakannnya, mereka berkata,
"Wahai Rasulullah hari tersebut (assyura) adalah hari yang
diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani." Maka Rasulullah SAW
bersabda, "Insya Allah jika sampai tahun yang akan datang aku akan
shaum pada hari kesembilannya." Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah SAW
meninggal sebelum sampai tahun berikutnya." (HR Muslim 1134)

Rasulullah
SAW bersabda, "Shaumlah kalian pada hari assyura dan berbedalah dengan
orang Yahudi. Shaumlah kalian sehari sebelumnya atau sehari
sesudahnya." (HR Thohawy dan Baihaqy serta Ibnu Huzaimah 2095)

Adapun
keutamaan shaum tersebut sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Abu
Qatadah, bahwa shaum tersebut bisa menghapus dosa-dosa kita selama
setahun yang telah lalu. (HR Muslim 2/819)

Imam Nawawy ketika
menjelaskan hadits di atas beliau berkata, "Yang dimaksud dengan
kafarah dosa adalah penghapus dosa-dosa kecil, akan tetapi jika orang
tersebut tidak memiliki dosa-dosa kecil diharapkan dengan shaum
tersebut dosa-dosa besarnya diringankan, dan jika ia pun tidak memiliki
dosa-dosa besar, Allah akan mengangkat derajat orang tersebut di
sisi-Nya."

3. Puasa Hari Arafah dan Tarwiyah

Puasa
Arafah yaitu puasa pada tanggal 9 bulan Zul-Hijjah, sedangkan puasa
tarwiyah adalah puasa pada tanggal 8 bulan Zul-Hijjah. Puasa sunnah itu
berdasarkan dalil berikut:

Puasa hari Arafah itu -ahtasibu alallah- bahwa dia itu menggugurkan dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya. (HR Muslim)

Sedangkan dalil puasa 8 hari bulan Zulhijjah adalah sebagai berikut:

Empat
hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW: puasa hari
Asyura, puasa 1-8 Zulhijjah, 3 hari tiap bulan dan dua rakaat sebelum
fajar. (HR Ahmad, Abu Daud dan Nasai).

Dari Ibni Abbas ra bahwa
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada amal yang lebih dicintai Allah dari
hari ini, (yaitu 10 hari bulan Zulhijjah)." Mereka bertanya, "Ya
Rasulullah SAW, dibandingkan dengan jihad fi sabilillah?" "Meskipun
dibandingkan dengan jihad fi sabililllah." (HR Jamaah keculai Muslim
dan Nasai Lihat Nailul Authar: 3/312).

Tidak ada hari dimana
Allah SWT membebaskan hamba-Nya dari api neraka dibandingkan hari lain
kecuali pada hari Arafah. (HR Muslim).

4. Puasa 6 Hari pada Bulan Syawwal

Ketentuan
tentang masyru’iyah puasa sebanyak 6 hari di bulan syawwal didasarkan
pada Rasulullah SAW yang shahih riwayat Imam Muslim.

Dari Abi
Ayyub Al-Anshari r.a. bahwa orang yang puasa Ramadhan lalu dilanjutkan
dengan puasa 6 hari Syawwal, maka seperti orang yang berpuasa setahun.
(HR Muslim).

Juga ada hadits lainnya yang juga menguatkan masyru’iyah puasa Syawwal, yaitu hadits Tsauban berikut ini:

Dari
Tsauban r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa Ramadhan pahalanya
seperti puasa 10 bulan. Dan puasa 6 hari setelahnya (Syawwal) pahalanya
sama dengan puasa 2 bulan. Dan keduanya itu genap setahun."

Sebagian
kalangan Al-Hanafiyah tidak menganggapnya sunnah dan merupakan pendapat
menyendiri dari kalangan mazhab Al-Hanafiyah. Diriwayatkan bahwa
Al-Imam Abu Hanifah menghukumi karahah puasa 6 hari Syawwal baik
berturut-turut maupun tidak berturutan. Sedangkan Abu Yusuf, salah
seorang ulama dari mazhab Al-Hanafiyah mengatakan bahwa karahahnya
hanyalah bila puasa 6 hari Syawwal itu dilakukan dengan cara
berturut-turut. Sedangkan bila dilakukan dengan tidak berturut-turut,
maka tidak makruh.

Namun para ulama Al-Hanafiyah dari kalangan
mutaakhirin tidak berpendapat sebagaimana pendapat Al-Imam Abu Hanifah.
Mereka sebagaimana pendapat dari mazhab lainnya menyatakan bahwa puasa
6 hari di bulan Syawwal itu memang hukumnya sunnah.

Sedangkan
jumhur fuqaha (mayoritas ulama fiqih) baik dari kalangan Al-Malikiyah,
Asy-Syafi’iyah mapun Al-Hanabilah semua sepakat mengatakan bahwa puasa
6 hari di bulan Sawwal itu hukumnya sunnah. Meskipun mereka berbeda
pendapat tentang cara melakukannya.

Haruskah dilakukan berturut-turut atau tidak?

a. Asy-Syafi’iyah dan sebagian Al-Hanabilah

Al-Imam
Asy-Syafi’i dan sebagian fuqaha Al-Hanabilah mengatakan bahwa afdhalnya
puasa 6 hari Syawwal itu dilakukan secara berturut-turut selepas hari
raya Iedul Fithri. Yaitu tanggal 2 hingga tanggal 7 Syawwal. Dengan
alasan agar jangan sampai timbul halangan bila ditunda-tunda.

b. Mazhab Al-Hanabilah

Tetapi
kalangan resmi mazhab Al-Hanabilah tidak membedakan apakah harus
berturut-turut atau tidak, sama sekali tidak berpengaruh dari segi
keutamaan. Dan mereka mengatakan bahwa puasa 6 hari Syawwal ini
hukumnya tidak mustahab bila yang melakukannya adalah orang yang tidak
puasa bulan Ramadhan.

c. Mazhab Al-Hanafiyah

Sedangkan
kalangan Al-Hanafiyah yang mendukung kesunnahan puasa 6 hari syawwal
mengatakan bahwa lebih utama bila dilakukan dengan tidak
berturut-turut. Mereka menyarankan agar dikerjakan 2 hari dalam satu
minggu.

d. Mazhab Al-Malikiyah

Adapun kalangan fuqaha
Al-Malikiyah justru mengatakan bahwa puasa itu menjadi makruh bila
dikerjakan bergandengan langsung dengan bulan ramadhan. Yaitu bila
langsung dikerjakan mulai pada tanggal 2 Syawwal selepas hari ‘Iedul
fithri. Bahkan mereka mengatakan bahwa puasa 6 hari itu juga
disunnahkan di luar bulan Syawwal, seperti 6 hari pada bulan Zulhijjah.

5. Puasa Ayyamul Biidh

Yaitu puasa pada tanggal 13, 14 dan 15 bulan-bulan hijriyah (qamariyah). Berdasarkan dalil berikut ini:

Dari
Abu Zar Al-Ghifari ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Aba
Zarr, bila kamu puasa tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada
tanggal 13, 14 dan 15."

Dari Qatadah bin Milhan bahwa Rasulullah
SAW memerintahkan kami untuk puasa pada hari-hari putih (ayyamul
biidh), yaitu tanggal 13, 14 dan 15. Puasa di hari-hari itu seperti
puasa selamanya.

6. Puasa Senin Kamis

Ketentuan tentang masyru‘iyah puasa Senin Kamis didasarkan pada hadits yang di dalamnya ada komentar Rasulullah SAW tentang munasabah-nya.
Yaitu pada hari Senin dan Kamis diserahkan amal manusia. "Sesungguhnya
amal manusia itu diperlihatkan/dilaporkan setiap hari Senin dan Kamis.
Lalu Allah mengampuni setiap muslim atau setiap mukimin, kecuali
mutahajirin. Beliau berkata, "Akhir dari keduanya." (HR Ahmad dengan
sanad shahih).

Rasulullah SAW juga ditanya tentang puasa hari
Senin. Beliau menjawab, "Itu hari kelahiranku dan diturunkan wahyu."
(HR Muslim dan Ahmad) .

7. Puasa bulan Sya’ban

Rasulullah
saw paling banyak puasa Sunnah di bulan Sya’ban, beliau mencontohkan
langsung kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Syaban,
sebagaimana yang diriwayatkan Aisyah r.a. berkata, "Saya tidak melihat
Rasulullah SAW menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan
saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali
pada bulan Sya’ban." (HR Muslim).

Bulan Sya’ban adalah bulan dimana amal shalih diangkat ke langit. Rasulullah SAW bersabda:

Dari
Usamah bin Zaid berkata: Saya bertanya, "Wahai Rasulullah saw, saya
tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan
Sya’ban." Rasul saw bersabda, "Bulan tersebut banyak dilalaikan
manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal
kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya diangkat sedang saya
dalam kondisi puasa." (Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Huzaimah)

Namun,
ada hadits lain yang melarang puasa Sya’ban jika sudah masuk setengah
bulan menuju Ramadhan. Kecuali yang biasa puasa Senin Kamis. Jadi pada
prinsipnya dianjurkan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban tapi jangan
disamakan dengan bulan Ramadhan.

Sumber : Eramuslim.com