4 Kisah Inspiratif Keajaiban Sedekah
KISAH INSPIRATIF KEAJAIBAN SEDEKAH. Pembaca setia Pondok
Islami dan sahabat Quran yang dimuliakan Allah SWT, sedekah merupakan sebuah
perintah Allah yang memiliki banyak fadhilah, hikmah dan kebaikan, bahkan keajaiban.
Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya :
“Orang-orang yang menginfakkan hartanya di waktu malam
dan siang secara sembunyi dan terang-terangan maka mereka mendapat pahala dari
Tuhannya. Maka tidak ada ketakutan atas mereka dan tidak ada berduka cita bagi
mereka.” (QS. Al-Baaqarah: 274)
dalam surat yang lain Allah SWT pun berkata yang artinya
:
“…Gembirakanlah orang-orang yang taat, yaitu orang yang
apabila disebut nama Allah maka bergetar hatinya dan orang yang bersabar atas
apa yang menimpanya serta orang yang mendirikan shalat dan orang yang
menginfakkan sebagian rizkinya yang Kami berikan kepadanya.” (QS. Al Hajj:
34-35)
Betapa besar keutamaan infaq (sedekah) bagi yang mampu
mengeluarkannya dengan ikhlas, semata karena Allah SWT. Rasulullah SAW pun
menegaskan dalam hadistnya, yang artinya :
“Sesungguhnya, sedekah dapat memadamkan kemurkaan
Tuhan”(HR. Tirmidzi).
Musibah,
malapetaka, penyakit dan berbagai
cobaan yang kita terima dalam kehidupan, yang merupakan bagian dari ujian akan
ketaatan kita kepada Allah SWT, atas
izin-Nya dapat dihindari dengan bersedekah. Bahkan hingga kematian pun atas
izin Allah SWT dapat kita hindari dengan bersedekah atau meng-infakkan harta
kita di jalan Allah SWT.
Rasulullah bersabda yang artinya :
“Ujian yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa,
anak, dan tetangganya bisa dihapus dengan puasa, shalat, sedekah, dan amar
makruf nahi munkar.” (HR. Bukhari dan Muslim)
” Obatilah orang-orang yang sakit diantara kalian dengan
sedekah” (HR. Baihaqi dan Tabrani )
Berikut ini adalah beberapa kisah tentang keutamaan dan
keajaiban sedekah yang dilakukan oleh orang-orang sholeh terdahulu dan beberapa
kisah nyata terkini yang penulis coba kumpulkan dari beberapa sumber buku dan
internet.
Kesemua kisah ini semoga dapat memberikan pelajaran/ibroh
yang besar bagi kita, agar lebih bersemangat lagi dalam jihad fisabilillah
melalui harta kita, salah satunya dengan
berinfaq / bersedekah.
Kisah Keajaiban Sedekah Menyembuhkan Penyakit Menahun
Salah seorang ulama ahli fikih dan hadist terkemuka
Abdullah bin Mubarrak atau lebih dikenal dengan Ibnul Mubarak adalah seorang
tabi’in yang lahir pada tahun 118 Hijriyah. Ia sangat terkenal karena
ketinggian ilmunya, kezuhudan dan kedermawanannya. Karenanya beliau memiliki
banyak gelar kehormatan, di antaranya: Syekh Al-Islam, Al-Hafizh, Fakhr
Al-Mujahidin, pemimpin para ahli zuhud, dan gelar-gelar lainnya
Tidak mengherankan apabila beliau merupakan salah satu
ulama, yang menjadi tempat bertanya bagi orang-orang di zamannya, untuk mencari
solusi segala permasalahan.
Ibnul Mubarak juga senang sekali melakukan perjalanan.
Usia beliau banyak dihabiskan untuk melakukan perjalanan dalam rangka berhaji,
berjihad, serta berdagang, sehingga beliaupun dikenal juga dengan juluk
“As-Saffar” (sebutan untuk orang yang suka sering melakukan perjalanan).
Suatu hari seseorang bertanya kepada Ibnul Mubarak,
tentang penyakit yang dideritanya selama bertahun-tahun. “Wahai Abu Abdirrahman, penyakit borok yang
ada di lututku sudah berusia tujuh tahun, sudah banyak tabib yang aku tanyai
dan berobat kepada mereka, akan tetapi hingga hari ini penyakitku ini tidak
kunjung sembuh” tanya orang tersebut dengan penuh pengharapan.
Ibnul Mubarak pun menjawab pertanyaan tersebut, “Pergilah
engkau ke suatu tempat dimana banyak orang membutuhkan air,” Jawab Ibnul
Mubarrak. “Buatlah sumur di sana. Aku berbarap akan muncul mata air dan
penyakit borokmu tidak akan lagi mengeluarkan darah dan nanah.”
Orang itu pun segera mengikuti saran dari Ibnul Mubarrak.
Ia segera mencari daerah yang penduduknya sedang mengalami kesulitan air.
Kemudian ia pun segera membuatkan sumur untuk kebutuhan air mereka, dan atas
izin Allah SWT, penyakit yang selama ini mendekam dalam tubuhnya hilang dan
sembuh seperti sedia kala.
Seperti hadist Rasulullah SAW di atas, bersedekah mampu
mengobati berbagai macam penyakit. Mari kita mencoba untuk bermuhasabah.
Apabila diri kita atau orang yang kita kenal dan sayangi sedang tertimpa ujian
berupa sakit yang tidak kunjung sembuh, maka bisa jadi ada perbuatan kita yang
sudah mengundang murka Allah SWT. Barangkali kita selama ini lebih sering
tenggelam dalam dosa dan kemaksiatan.
Maka segeralah bertobat, kembali ke jalan Allah SWT,
perbanyaklah sedekah, insya Allah murka Tuhan akan padam dan anda sembuh dari
penyakit.
Kisah Keajaiban Sedekah Menyembuhkan Penyakit Putrinya
Yang Sulit Disembuhkan
Syaikh Sulaiman Al-Mufarraj bercerita tentang sebuah
kejadian ajaib yang didapatnya dari seseorang yang mengalami peristiwa ajaib
terhadap putrinya. Ia berkata, bahwa orang itu menceritakan kepadaku tentang
kejadian yang menimpa putri kecilnya. Ia terkena penyakit di tenggorokannya dan
sudah lama berobat ke berbagai rumah sakit dan dokter. Tetapi tak jua
menyembuhkannya.
Orang itu menambahkanpun menambahkan bahwa sakit putrinya
itu semakin hari semakin membandel. Lantaran memikirkan kondisi putrinya
tersebut orang itu pun hampir saja ikut jatuh sakit, karena tidak bisa tidur
dan beristirahat dengan cukup. Berbagai langkah dan ikhtiar sudah dilakukan
untuk meringankan sakit putri kecilnya itu namun tak kunjung jua membaik.
Hingga akhirnya keputus-asaan pun hampir menjangkitinya, kecuali hanya kepada rahmat Allah SWT.
Orang itu pun melanjutkan ceritanya, hingga suatu saat ia dihubungi oleh seorang
shaleh yang mengingatkan akan salah satu hadist Rasulullah SAW tentang
keutamaan sedekah, yang artinya :
”Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan
sedekah.” (HR. Thabrani dan Baihaqi)
Walaupun ia sudah banyak bersedekah akan tetapi orang
shaleh itu pun memberikan penjelasan lebih jauh lagi dan berkata,”Bersedekahlah
saat ini, dengan niat agar puterimu mendapat kesembuhan.” Akhirnya ia pun
bersedekah dengan niat semata karena Allah, dilandasi kerendahan hati kepada
salah seorang fakir. Akan tetapi setelahnya pun tetap tidak terjadi perubahan
pada penyakit putrinya itu.
Orang itu kembali mengkomunikasikan kenyataan itu kepada
orang shaleh tadi, dan orang shaleh itu pun memberikan penjelasan bahwa sedekah
yang dilakukan harus sepadan dengan harta yang dimilikinya. Karena hartanya
banyak maka sebaiknya ia pun bersedekah seukuran dengan hartanya.
Orang itu pun akhirnya bersedekah untuk kedua kalinya
dengan membeli berbagai kebutuhan untuk orang yang membutuhkan dalam jumlah
yang besar. Mobilnya ia penuhi dengan beras, ayam dan barang yang baik-baik,
kemudian ia bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Mereka pun bersukacita
dengan pemberian sedekahku itu. Sungguh Allah Maha Kuasa dan Maha Pemberi,
subhanallah, setelah sedekah itu diberikan maka puterinya menjadi sembuh total.
Alhamdulillah, Allahu Akbar.
Orang itu sangat yakin, bahwa sedekah yang ia lakukan
itulah yang menyebabkan Allah mengangkat penyakit yang diderita putrinya. Sejak
saat itu, berkat anugerah Allah SWT, putri kecilnya tidak lagi pernah terkena
penyakit apapun. Dan setiap hari, ia pun merasakan kenikmatan, keberkahan dan
kesehatan dalam harta dan keluarga.
Ia pun menjadi sering membagikan kisahnya dan menasihati
setiap orang yang sakit, agar memperbanyak sedekah dengan harta yang paling
berharga yang mereka miliki. Niscaya Allah SWT akan memberikan kesembuhan atas
penyakit mereka. Allah SWT tidak akan pernah menyia-nyiakan perbuatan baik yang
kita lakukan dan tentunya ganjaran pahala yang layak bagi kita.
Keajaiban Sedekah Memperpanjang Usia
Kisah Pertama
Syaikh ‘Abdul Hadi Badlah, Imam Masjid Jami’ur Ridhwan di
Halab Syiria, menceritakan kisahnya, “Saat awal aku menikah, Allah SWT
memberikan anugerah kepada kami seorang anak yang tentu saja sangat membuat
Kami bergembira dengan anugerah itu.
Akan tetapi, Allah SWT memiliki kehendak lain pada anak
kami dengan memberikan ujian penyakit keras yang diderita anak kami itu.
Berbagai upaya pengobatan sepertinya tidak berhasil menyembuhkan penyakitnya,
bahkan semakin hari keadaannya semakin memburuk. Begitu pula akibatnya buat
kami berdua karena sedih dan khawatir akan kondisi buah hati kami dan cahaya
mata kami ini .
Tentu saja pembaca sekalian paham bagaimana artinya
memiliki anak pertama dalam sebuah pernikahan. Kegundahan dan kekhawatiran yang
sangat besar menyeruak dalam hati, karena merasa tak berdaya untuk memberikan
pengobatan dan menghilangkan penderitaan pada anak pertama Kami itu.
Dalam kondisi tersebut datanglah seorang yang baik hati
yang menyarankan Kami untuk menemui seorang dokter yang berpengalaman dan terkenal,
maka Kami pun pergi bersama anakku kepadanya. Anakku mengeluhkan demam yang
sangat tinggi, dan dokter itu mengatakan kepada Kami sesuatu yang sangat
mengejutkan. Ia berkata kepada kami, “Apabila panas anak Anda tidak turun malam
ini, maka ia kemungkinan bisa meninggal esok hari !”
Aku pulang dengan anakku dengan kegelisahan yang
memuncak. Perasaan sedih dan sakit menyerang hatiku, hingga kelopak mataku tak
mampu terpejam untuk tidur. Aku pun kemudian melaksanakan shalat, dan berlalu
pergi dengan wajah sedih dan bingung meninggalkan isteriku yang menangis sedih
di dekat kepala anakku.
Dalam kegundahanku, aku terus berjalan di jalanan, tak
tahu harus berbuat apa untuk mengobati anakku. Sekonyong-konyong aku teringat
dengan hadist Rasulullah SAW tentang sedekah yang artinya,“Obatilah orang yang
sakit di antara kalian dengan sedekah.” Tapi ditengah malam gulita seperti saat
ini, siapa orang yang akan aku temui ?
Bisakah aku mengetuk pintu seseorang dan bersedekah
kepadanya ? Apa yang ia akan katakan kepadaku jika aku melakukan hal itu
?Tiba-tiba dihadapanku muncul seekor kucing yang sedang mengeong karena lapar
di dalam kegelapan malam.
Aku pun teringat pada sabda Rasulullah SAW ketika ditanya
oleh salah seorang sahabat, yang artinya, “Apakah berbuat baik kepada binatang
bagi kami ada pahalanya?” Beliau menjawab, “Di dalam setiap apa yang bernyawa
ada pahalanya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Maka akupun bersegera kembali ke rumahku dan mengambil
sepotong daging untuk aku berikan kepada kucing itu. Aku menutup pintu belakang
rumahku, dan suara pintu itu bercampur dengan suara istriku yang bertanya,
“Apakah engkau pulang kembali kepadaku dengan cepat?” Aku pun bergegas menuju
ke arahnya. Dan, aku mendapatkan wajah isteriku telah berubah, dari permukaan
wajahnya telah menyiratkan kegembiraan!
Ia berkata, “Setelah engkau pergi, aku tertidur sebentar
dalam keadaan duduk. Saat dalam tidurku, aku melihat pemandangan yang
menakjubkan!” Aku melihat diriku mendekap anakku. Tiba-tiba muncul seekor
burung hitam besar dari langit yang terbang hendak menyambar anak kita, ingin
mengambilnya dariku.
Aku menjadi sangat takut, dan tidak tahu harus melakukan
apa? Tiba-tiba muncul seekor kucing yang menyerang secara dahsyat burung itu,
dan keduanya pun saling berkelahi. Perkelahian itu terlihat seimbang, tidak terlihat kucing itu lebih kuat daripada
si burung, karena si burung badannya gemuk. Namun akhirnya, burung itu pun
pergi menjauh.
Seketika aku terbangun saat mendengar suaramu tadi.
Syaikh ‘Abdul Hadi berkata, “Aku tersenyum dan merasa gembira dengan kebaikan
ini”. Melihat aku tersenyum, isteriku menatap ke arahku dengan terheran-heran.
Aku pun berkata menenangkan istriku, “Semoga semuanya menjadi baik.”
Bersama Kami segera mendekati anak kami. Tak tahu siapa
yang sampai terlebih dulu, ketika kami menyaksikan demam yang diderita anak
kami berangsur sirna dan sang anak mulai membuka matanya. Hingga pada pagi hari
berikutnya, sang anak pun telah sehat seperti sedia kala. Dengan asyiknya ia
telah bermain-main bersama anak-anak yang lain di desa ini, Alhamdulillah.
Begitulah kisah menakjubkan yang dituturkan oleh Syaikh
‘Abdul Hadi tentang anaknya yang kini telah menjelma menjadi seorang menjadi pemuda berumur 17 tahun. Ia telah
sempurna menghafalkan Al-Quran dan menekuni ilmu syar’i.
Saat ini sang pemuda itu sedang menyampaikan nasihat yang
mendalam kepada kaum muslimin di masjid orang tuanya, Masjid Ar-Ridhwan di
Halb, pada salah satu malam dari sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan yang
penuh berkah. Subhanallah.
Kisah Kedua
Kematian merupakan ketentuan Allah SWT. Tidak ada satupun
yang mampu menunda kematian bila telah sampai waktunya. Tetapi ada satu hal
yang mampu membuat kematian menjadi sesuatu yang bisa ditunda, yaitu semangat
dan kemauan untuk bersedekah, berbagi dan peduli kepada sesama.
Pada suatu hari, Malaikat maut mendatangi Nabi Ibrahim,
dan bertanya, “Siapakah anak muda yang tadi
mendatangimu wahai Ibrahim?”,
“Anak muda yang tadi maksudnya?”, Tanya Ibrahim. “Itu
sahabat sekaligus muridku”.
“Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan
pernikahannya besok pagi”.
“Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan
sampai hingga dilaksanakannya ritual pernikahannya itu.”
Habis berkata seperti itu, Malaikat kematian pergi meninggalkan
Nabi Ibrahim. Hampir saja Nabi Ibrahim tergerak untuk memberitahu anak muda
tersebut untuk menyegerakan pernikahannya malam ini, dan memberitahu tentang
kematian anak muda itu besuk.
Tapi langkahnya terhenti, Nabi Ibrahim tetap memilih
bahwa kematian tetap menjadi rahasia Allah SWT. Tak disangkanya keesokan
paginya, Nabi Ibrahim ternyata masih melihat dan menyaksikan anak muda itu
tetap bisa melangsungkan pernikahannya.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan
berganti bulan dan tahun berganti tahun, Nabiyullah Ibrahim malah melihat anak
muda ini memiliki umur yang panjang. Hingga usia anak muda ini 70 tahun,
Nabiyullah Ibrahim menjadi sangat penasaran dan bertanya kepada malaikat maut,
apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan bahwa anak muda itu
umurnya tidak akan sampai besuk pagi?
Malaikat Kematian kemudian menjawab bahwa dirinya memang
akan mencabut nyawa anak muda itu, tetapi Allah menahannya. “Apa gerangan yang
membuat Allah SWT menahan tangannya untuk tidak mencabut nyawa anak muda
tersebut, dulu?” tanya Nabi Ibrahim penuh rasa penasaran.
“Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak
muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat
Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau
masih melihatnya hidup hingga kini.”
Sahabat Quran pembaca Pondok Islami yang dimuliakan
Allah, kematian memang hak prerogatif Allah SWT. Menunda ataupun memajukan
waktu kematian adalah hak Allah sepenuhnya. Dan Allah memberitahu lewat kalam
Rasul-Nya Muhammad SAW, bahwa salah satu keutamaan atau manfaat sedekah bahkan
keajaiban sedekah itu adalah dapat memanjangkan umur kita.
Jadi bila ditanyakan tentang sesuatu yang bisa menunda
kematian, itulah SEDEKAH.
Maka, sejak saat ini ubahlan mindset kita. Lihatlah
sekeliling kita. Bila ada orang-orang yang sedang mengalami kesulitan dan
kesusahan, maka sesungguhnya inilah kesempatan kita untuk menolong diri kita
sendiri. Karena barangkali kesulitan yang Allah hadirkan pada diri orang lain
di depan mata kita, sesungguhnya adalah kesempatan yang Allah berikan pada
kita, untuk bisa memperpanjang usia kita.
Tinggal kita bersikap dan menyadari kesempatan ini, dan
bersedia menolong orang yang sedang kesulitan itu dengan ikhlas, semata
mengharapkan ridho Allah SWT. Atau malah tak peduli dan membiarkan kesempatan
itu berlalu dengan sia-sia.
Siapa tahu ternyata sedekah kita itu menjadi wasilah yang
dapat memperpanjang usia kita. Inilah keajaiban sedekah yang kita sangat
harapkan, bisa didapat sebagai anugerah Allah SWT atas amal perbuatan baik
kita.
Sahabat Quran, pembaca Pondok Islami yang dimuliakan
Allah SWT. Bila kita berkaca pada kehidupan para salafus soleh dahulu, mereka
adalah orang-orang yang sangat memahami tentang manfaat dan keutamaan sedekah.
Mereka sangat ringan tangan dalam mengeluarkan sedekah.
Sedekah yang tentunya sepadan dengan penyakit ataupun
musibah yang menimpa mereka. Mereka infaqkan harta yang paling mereka cintai,
semata untuk menggapai ridho Allah SWT, dan kebahagiaan serta keberkahan hidup
di dunia dan akhirat kelak.
Mengutip ungkapan singkat dari Ustadz Yusuf Mansur,
beliau mengatakan, ”Sedekah merupakan jawaban semua permasalahan. Sedekah itu
tak ada lawan. Tidak ada persoalan apa pun yang tidak selesai, selama kita
melibatkan Allah. Caranya, antara lain lewat sedekah.”
Demikianlah 4 Kisah Inspiratif Keajaiban Sedekah yang
kami coba bagikan kepada pembaca. Semoga kisah-kisah inspiratif di atas mampu
membangkitkan semangat kita untuk berjuang di jalan Allah SWT melalui harta
yang kita miliki dengan bersedekah, agar kebaikan, keberkahan dan kemaslahatan
senantias menaungi kehidupan kita di dunia ini dan khususnya di akhirat kelak.
Aamiin.
Wallahu’alam bishawab.