Kantor Sekretariat Rumah Sajada

Alamat : Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman D.I. Yogyakarta

Tampak Depan PAPP Rumah Sajada

Komplek Kantor dan Asrama Putri Wirokraman RT 04 RW 13 Sidokarto Godean Sleman

Pendopo Rumah Sajada

Komplek Asrama Putra Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putri Rumah Sajada

Komplek Asarama Putri Wirokraman Sidokarto Godean Sleman

Asrama Putra

Alamat : Sorolaten Sidokarto Godean Sleman

Selasa, 30 Juni 2020

Kumpulan Doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa Sallam


Kumpulan Doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa Sallam



Berikut beberapa doa yang dibaca Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Semoga bisa kita amalkan,

1. Ditetapkan hati dalam Iman


اَللَّهُمَّ يا مُصَرِّفَ الْقُلُوْبِ، صَرِّفْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِينِكَ

“Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agamaMu.” (HR. Muslim 2654)

2. Ampunan dalam segala hal


اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ خَطِيْئَتِيْ، وَجَهْلِيْ، وَإِسْرَافِيْ فِي أَمْرِيْ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ جَدِّيْ وَهَزْلِيْ، وَخَطَئِيْ وَعَمْدِيْ، وَكُلُّ ذلِكَ عِنْدِيْ، اللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ، وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ، وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.


“Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, keberlebih-lebihan dalam perkaraku, dan apa yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah diriku dalam kesungguhanku, kelalaianku, kesalahanku, kesengajaanku, dan semua itu adalah berasal dari sisiku. Ya Allah, ampunilah aku dari segala dosa yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan, segala dosa yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan, dan dosa yang Engkau lebih mengetahui daripadaku, Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Yang mengakhirkan, dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (HR. Bukhari 6398 dan Muslim 2719).

3. Mohon Diperbaiki Segala Urusan


اَللَّـهُـَّم أَصْلِحْ لِي دِينِي الّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الّتِي فِيهَا مَعَاشِي، وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الّتِي فِيهَا مَعَادِي، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ


Ya Allah mohon kebaikan pada urusan agamaku karena itu adalah penjaga semua urusanku. Aku mohon kebaikan pada urusan duniaku karena itu tempat hidupku. Aku mohon kebaikan pada urusan akhiratku karena itu tempat kembaliku. Jadikanlah hidup ini tambahan kebaikan bagiku, dan jadikanlah kematianku waktu istirahat bagiku dari segala keburukan. (HR. Muslim 2720)

4. Perlindungan dari Fitnah Kaya dan Fitnah Miskin


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ وَالهَرَمِ، وَالمَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ، وَمِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ، وَعَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الَمسِيحِ الدَّجَّال

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan usia jompo, perbuatan dosa dan hutang, fitnah kubur dan azab kubur, fitnah neraka dan azab neraka, keburukan fitnah kekayaan; aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kemiskinan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Masih Dajjal. (HR. Bukhari 6368)

5. Perlindungan Dicabutnya Nikmat Lahir Batin


اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu. (HR. Muslim 2739).

6. Agar Dijauhkan dari Sifat Pengecut & Tidak Pikun


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut, aku berlindung kepada-Mu kepada serendah-rendahnya usia (pikun), aku berpindung kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlindung berlindung kepada-Mu dari adzab kubur. (HR. Bukhari 2822)

7. Berlindung dari Keburukan Amal


اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ، وَشَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ

Ya Allah, aku berlindung dari keburukan yang telah aku perbuat dan keburukan yang belum aku perbuat. (HR. Muslim 2716)

8. Agar Jiwanya Bertaqwa & Berlindung dari Ilmu yang tidak Manfaat


اللهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

Ya Allah karuniakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkau-lah Yang Menjaga serta Melindunginya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Ilmu yang tidak manfaat, hati yang tidak khusyu, dan doa yang tidak diijabahi. (HR. Muslim 2722).

9. Mohon Bisa Melihat Wajah Allah


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ، وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ، وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ

Ya Allah, Aku mohon kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu (di Surga), rindu bertemu dengan-Mu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan. (HR. Nasai 1305 dan dishahihkan al-Albani)

10. Dimudahkan Berbuat Baik & Mencintai Orang Miskin


اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ وَأَنْ تَغْفِرَ لِى وَتَرْحَمَنِى وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةَ قَوْمٍ فَتَوَفَّنِى غَيْرَ مَفْتُونٍ

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta aku memohon pada-Mu supaya bisa mencintai orang miskin,ampunilah (dosa-dosa)ku, rahmatilah saya, jika Engkau menginginkan untuk menguji suatu kaum maka wafatkanlah saya dalam keadaan tidak tenggelam dalam ujian. (HR. Tirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243, dan Dishahihkan al-Albani)

11. Mohon Agar Bisa Mencintai Orang yang Mencintai Allah

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ

Saya memohon agar dapat mencintai-Mu, mencintai orang-orang yang mencintai-Mu dan mencintai amal yang dapat mendekatkan diriku kepada cinta-Mu. (HR. Tirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243, dan Dishahihkan al-Albani).

12. Mohon Kebaikan dalam Segala Hal yang Pernah Diminta Nabi


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu seluruh kebaikan yang segera (dunia) dan yang tertunda (akhirat), kebaikan yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui.

Dan aku berlindung kepadaMu dari segala keburukan yang segera (dunia) dan yang tertunda (akhirat), yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui.

Aku meminta kepada-Mu kebaikan semua doa yang pernah diminta oleh hamba dan nabi-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan, yang hamba dan nabi-Mu pernah berlindung darinya.

Aku memohon surga kepadaMu dan segala perkataan dan perbuatan yang mendekatkan kepadanya. Aku berlindung kepadaMu dari neraka dan segala perkataan dan perbuatan yang mendekatkan kepadanya.

Aku meminta segala sesuatu yang telah Engkau takdirkan untukku, hendaklah Engkau jadikan kebaikan bagiku.

(HR. Ahmad 25019, Ibnu Majah 3846 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

By Ustadz Ammi Nur Baits


Kumpulan Doa Pendek yang Sering Dibaca Rasulullah untuk Kehidupan Sehari-hari


Kumpulan Doa Pendek yang Sering Dibaca Rasulullah untuk Kehidupan Sehari-hari



Inilah kumpulan doa pendek yang sering dibaca Rasulullah. 12 doa pendek dari Rasulullah ini bisa diamalkan untuk kehidupan sehari-hari.

Dream - Doa merupakan kunci dari ibadah. Semua ibadah yang dijalankan oleh Muslim bermuara pada membaca doa untuk segala keinginan dan harapan.

Ajaran tentang doa bahkan disampaikan sendiri oleh Allah SWT. Seperti yang tertulis dalam Alquran Surat Al Mukmin ayat 60, yang artinya " Mintalah (berdoalah) kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan."

Rasulullah Muhammad SAW pun tidak pernah putus dalam berdoa. Sebagai manusia pilihan, Rasulullah selalu membaca doa, berharap mendapat segala kebaikan dan perlindungan dari Allah SWT.

Nah, beberapa doa yang sering dibaca Rasulullah itu bisa diamalkan. Terutama untuk mereka yang mengalami masalah kehidupan yang rumit.

Kumpulan Doa Pendek Yang Sering Dibaca Rasulullah Untuk Kehidupan Sehari-hari


1. Doa yang Dibaca Rasulullah Ketika Hijrah ke Madinah, Cocok untuk Mahasiswa Perantauan

Doa pendek yang dibaca Rasulullah adalah ketika Nabi hijrah ke Madinah. Ketika diangkat menjadi Nabi, Rasulullah Muhammad SAW juga harus meninggalkan kampung halaman di Mekah demi menjalankan perintah Allah SWT untuk hijrah.

Rasulullah merasa sedih harus meninggalkan Mekah karena kota itu menyimpan sebagian besar kisah hidupnya.

Agar diberi kekuatan ketika meninggalkan Mekah dan diterima dengan baik di tempat baru, begini doa pendek yang dibaca Rasulullah SAW:

Rabbi adkhilni mudkhala shidqin wa akhrijni mukhraja shidqin waj'al li min ladunka sulthanan nashira.

Artinya: " Ya Tuhanku, masukkanlah aku dalam segala situasi dan kondisi dengan cara yang Engkau ridhai dan dengan cara yang terhormat. Keluarkanlah aku dari mana saja dengan keridhaan dan kemuliaan-Mu. Berikanlah kekuatan kepadaku dari karunia-Mu yang dapat membelaku."

Doa pendek yang dibaca Rasulullah ini dapat pula diamalkan oleh para mahasiswa yang sedang merantau. Karena, perlindungan yang mutlak hanya datang dari Allah SWT.

2. Doa Pendek yang Sering Dibaca Rasulullah Ketika Sedang Sakit

Rasulullah Muhammad SAW juga pernah sakit. Tidak hanya sekali, melainkan berkali-kali.
Karena itu, Rasulullah mengajarkan doa ketika sedang sakit. Terutama ketika merasakan nyeri yang sangat.

Berikut doa pendek yang sering dibaca Rasulullah ketika sedang sakit.
A'udzu billahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadziru.
Artinya: " Aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari keburukan apa yang kurasakan dan kukhawatirkan."

3. Doa Pendek Rasulullah Ketika Minta Dibuka Pintu Rezeki yang Tak Diduga

Dengan kesejahteraan, seseorang mungkin dapat menjalani hidup dengan tenteram.
Tetapi, ada kalanya kesejahteraan tidak dibarengi dengan keberkahan. Salah satu penyebabnya adalah harta yang mengandung unsur haram.

Terkait hal ini, Rasulullah Muhammad SAW selalu meminta rezeki halal kepada Allah SWT. Berikut doa pendek minta rezeki halal yang sering dibaca Rasulullah setiap kali usai melaksanakan sholat Jumat.

Allaahumma yaa ghaniyyu yaa hamid, yaa mubdi'u wa yu'îd, yaa rahiimu yaa waduud. Aghninii bi halaalika 'an haraamik, wa thaa'atika 'an ma'shiyatik, wa bi fadhlika 'an man siwaak.

Artinya: " Ya Allah, Yang Maha Kaya, Maha Terpuji, Maha Pencipta, Maha Kuasa Mengembalikan, Maha Penyayang, dan Maha Kasih. Cukupi aku dengan harta halal-Mu, bukan dengan yang haram. Isilah hari-hariku dengan taat kepada-Mu, bukan mendurhakai-Mu. Cukupi diriku dengan karunia-Mu, bukan selain-Mu."

4. Doa Pendek Yang Dibaca Rasulullah Setiap Jumat Pagi

Semua ibadah yang dikerjakan di hari Jumat mendapat nilai lebih utama ketimbang dikerjakan di hari lain.

Karena hari Jumat sangat istimewa, maka menjalani hari ini juga dengan cara istimewa. Ada satu doa pendek yang sering dibaca Rasulullah Muhammad SAW setiap Jumat pagi.

Astaghfirullaahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyal qayyuuma wa atuubu ilaihi.

Artinya: " Aku memohon ampun kepada Allah yang tiada Tuhan selain Dia Yang hidup kekal serta terus menerus mengurus (makhluk), dan aku bertobat kepada-Nya."

5. Doa Pendek Yang Dibaca Rasulullah Ketika Keluarganya Menghadapi Kesulitan

Kesulitan tidak hanya melanda manusia biasa. Rasulullah Muhammad SAW dan keluarganya juga pernah mengalami, termasuk putri kesayangannya, Fatimah.

Ketika Fatimah menghadapi kesulitan hidup, Rasulullah SAW memberikan wasiat berupa doa. Doa tersebut terdapat dalam hadis riwayat Tirmidzi.

Ya hayyu, yaa qayyum, birahmatika astaghitsu, ashlihli syani kullah wa la takilni ila nafsi tharfata ‘ain

Artinya: " Wahai Zat yang Maha hidup, Wahai Zat yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan. Perbaikilah seluruh urusanku dan janganlah Engkau serahkan kepadaku kesusahan meski hanya sekejap mata."

6. Doa Pendek Rasulullah Setiap Kali Usai Sholat Dhuha

Setiap kali usai sholat Dhuha, Rasulullah memiliki doa khusus. Doa itu tercantum dalam hadis riwayat Imam Bukhari dari Aisyah RA.

Tetapi, jarang orang mengetahui doa ini. Mereka kebanyakan membaca doa yang lazim diajarkan. Begini doa pendek yang dibaca Rasulullah setiap kali usai sholat Dhuha.

Allahummaghfirli wa tub 'alayya innaka antat tawwabur rohimu.

Artinya: " Ya Allah, ampuni dosaku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat dan Maha Pengampun."

7. Doa Pendek Yang Paling Sering Dibaca Rasulullah

Rasulullah SAW sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kebanyakan orang. Junjungan umat Islam sedunia itu juga punya banyak sekali aktivitas semasa hidupnya.

Rasulullah SAW kerap mengiringi setiap aktivitas dalam menjalani hari-hari dengan doa. Dari sekian banyak doa, ada dua doa yang paling sering dibaca Rasulullah SAW.

Doa pertama adalah mohon kebaikan dunia dan akhirat. Doa ini terdapat dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

Allahumma rabbana atina fiddun-ya hasanah wa fil akhirati hasanah, wa qina 'adzaban naar.

Artinya: " Wahai Rabb kami, karuniakanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhiran dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka."

Doa kedua adalah memohon keteguhan hati dalam Islam. Doa ini terdapat dalam hadis riwayat Abu Dawud.

Ya muqollibul qulub, tsabbit qalbi 'ala dinika.

Artinya: " Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu."

8. Doa Pendek Rasulullah Agar Hajat Dapat Terpenuhi

Manusia hanya bisa merencanakan. Mengenai terkabul tidaknya, semua berada di tangan Allah SWT.

Karena itu Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan umat Islam untuk melaksanakan sholat dua rakaat jika punya hajat.

Setelah mengerjakan sholat hajat, terdapat doa yang diajarkan Rasulullah agar hajat kita dipenuhi oleh Allah SWT.

Allahumma ini as'aluka wa atawajjahu ilaika bi muhammadin nabiyyir rahmah, ya Muhammadu inni qad tawajjahtu bika ila Rabbi fi hajati hazdihi litaqdhi. Allahumma fa syaffi'hu fiyya.

Artinya: " Ya Allah, sesungguhnya aku bermohon kepada Engkau, dan aku menghadap kepada Engkau dengan Muhammad Nabiyyir Rahmah, Wahai Muhammad sesungguhnya aku menghadap Tuhanku bersamamu dalam memohonkan hajatku ini agar dikabulkan. Ya Allah perkenankanlah dia (Muhammad SAW) memberikan syafaatnya kepadaku."

9. Doa Yang Dibaca Rasulullah Ketika Sulit Membayar Utang

Meski sudah berusaha, rezeki belum juga didapat. Sementara utang menuntut untuk segera dibayarkan. Ketika menghadapi kesulitan, Rasulullah mengajarkan sebuah doa yang bisa dibaca agar bisa membayar utang. Begini doa Rasulullah ketika sulit membayar utang.

Allahumaqdif fi qalbi rajaka, waqta' rajai 'an man siwaka hatta la arju ahadan ghairaka. Allahumma wa ma dla'afat 'anhu quwwati, wa qashara 'anhu 'amali, wa lam tantahi ilaihi raghbati, wa lam tablughhu masalati, wa lam yajri 'ala lisani mimma a'thoita ahadan minal awwalina wal akhirina minal yaqini, fakhushshini bihi ya rabbal 'alamin.

Artinya: " Ya Allah, tanamkan di dalam hatiku harapan-Mu, putuskan harapanku kepada selain-Mu sehingga aku tidak pernah lagi berharap kepada selain-Mu. Ya Allah, tanamkan di dalam hatiku sesuatu yang membuat kekuatanku menjadi lemah, sesuatu yang membuat usahaku sia-sia, keinginan yang tidak tersampaikan padanya, persoalan yang tidak mampu aku menanggungnya, dan tidak pernah terlontar dari lidahku keyakinan yang Engkau berikan kepada orang-orang terdahulu dan belakangan. Berikanlah itu kepadaku, wahai Tuhan semesta alam."

10. Doa Pendek Rasulullah Untuk Ruqyah Penyakit Fisik dan Batin

Rasulullah SAW pernah sakit fisik seperti demam dan batuk. Selain itu, Rasulullah juga pernah dibuat sakit oleh seseorang melalui cara gaib.

Ketika mengalami sakit gaib, Rasulullah menjalankan ruqyah dengan membaca sejumlah ayat Alquran serta dzikir tertentu.

Doa pendek di bawah ini juga dibaca Rasulullah ketika menjalankan ruqyah, seperti diriwayatkan dari Aisyah RA.

Bismillahi yubrika wa min kulli da in yasyfika wa min syarri hasidin iza hasada wa syarri kulli zi a’inin.

Artinya: " Dengan nama Allah Dia menyembuhkanmu, dan dari setiap penyakit Dia menyembuhkanmu, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia mendengki, serta dari kejahatan semua pemilik mata."

11. Doa Yang Dibaca Rasulullah Jika Sakit Kepala dan Demam

Saat sakit kepala dan demam melanda, tubuh terasa begitu lemah dan tidak mampu mengerjakan apa-apa.

Bahkan untuk menundukkan kepala saja rasanya begitu sakit, apalagi jika dibuat rukuk dan sujud saat sholat.

Siapa saja pasti pernah menderita sakit kepala dan demam, termasuk Rasulullah SAW sendiri.
Tetapi, saat sakit kepala dan demam, bacaan doa ini yang sering dibaca Rasulullah SAW.
Bismillaahii kabiiri na'uudzubillaahii 'azhiimi min syarri 'irqin na'aarin wa min syarrin naar.
Artinya: " Dengan nama Allah Yang Maha Besar. Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dari sakitnya darah yang mengalir (luka) dan dari buruknya panas api."

12. Doa Pendek Yang Dibaca Rasulullah Memohon Rezeki Lancar

Rezeki seret bisa dialami siapa saja. Bahkan Rasulullah Muhammad SAW sendiri tidak jarang mengalaminya.

Tetapi, Rasulullah bukanlah pribadi yang cepat frustasi. Dia terus berusaha sambil membaca doa.

Artinya: " Ya Allah aku memohon kepada-Mu akan sebagian karunia-Mu dan rahmat-Mu, karena sesungguhnya tidak ada yang memilikinya kecuali Engkau."
Demikian tadi 12 doa pendek yang sering dibaca Rasulullah. Kumpulan doa pendek dari Rasulullah ini bisa diamalkan untuk menghadapi masalah kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat


Lima Amalan Permudah Menuju Surga


Lima Amalan Permudah Menuju Surga



Masuk surga merupakan harapan setiap Muslim.

Dream - Surga merupakan tujuan akhir dari setiap ibadah yang dijalankan umat Islam. Di dalam surga, tersimpan berbagai kenikmatan yang tidak ada bandingannya di dunia.

Setiap Muslim berlomba-lomba untuk bisa menuju surga. Mereka berusaha sebanyak mungkin menambah catatan amal dengan memperbanyak ibadah dan amalan sholeh.

Allah SWT memberikan gambaran bagaimana surga dalam Surat Fushshilat ayat 31 dan 32.

" Di dalam surga kamu memperoleh apa (segala kenikmatan) yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa (segala kenikmatan) yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari (Rabb) Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Tentu saja menuju surga bukan perkara gampang. Meski begitu, ada amalan yang bisa menjadi jalan mempermudah menuju surga, apa itu?

Dikutip dari Islami.co, amalan pertama yaitu menuntut ilmu syar'i. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah Muhammad SAW memberikan jaminan mudahnya masuk surga bagi orang yang mencari ilmu.

" Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga."

Amalan ke dua, menjenguk orang sakit. Orang sakit sebenarnya sedang menjalani ujian dari Allah SWT. Menjenguknya sama dengan mengharapkan keberkahan Allah.

Dalam hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah bersabda,

" Tidaklah seorang Muslim menjenguk Muslim yang lain di pagi hari melainkan 70.000 malaikat bershalawat atasnya, memintakan ampun untuknya hingga ia berada di sore hari. Dan jika ia menjenguknya di sore hari maka 70.000 malaikat bershalawat atasnya, memintakan ampun untuknya hingga ia berada di pagi hari. Dan ia akan memperoleh buah-buahan yang akan dipetik di dalam surga kelak."

Reporter : Ahmad Baiquni


Senin, 29 Juni 2020

Keutamaan dan Amalan Sunah Bulan Dzulqaidah


Keutamaan dan Amalan Sunah Bulan Dzulqaidah (Zulkaidah)



Zulkaidah atau Dzulqo'idah (Bahasa Arab: ذو القعدة, transliterasi: Dzulqaidah), adalah bulan kesebelas dalam penanggalan Islam, hijriyah. Ia merupakan bulan yang mengandung makna sakral dalam sejarah di mana pada bulan ini terdapat larangan berperang.

Makna kata Zulkaidah adalah 'Penguasa Gencatan Senjata' sebab pada saat itu bangsa Arab meniadakan peperangan pada bulan ini. (Wikipedia).

Asal Penamaan Secara bahasa, Dzul Qo’dah terdiri dari dua kata: Dzul, yang artinya: Sesuatu yang memiliki dan Al Qo’dah, yang artinya tempat yang diduduki.

Bulan Dzul Qa`idah --tahun ini bertepatan dengan awal Juli 2019-- adalah bulan pertama dari bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt.

Hadis Shahih Seputar Bulan Dzul Qa’dah

Dari Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari & Muslim)

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya di bulan Dzul Qo’dah, kecuali umrah yang dilakukan bersama hajinya. Empat umrah itu adalah umrah Hudaibiyah di bulan Dzul Qo’dah, umrah tahun depan di bulan Dzul Qo’dah, …(HR. Al Bukhari)

Amalan Sunah Khusus

Adakah amalan sunah atau amalan khusus bulan Zulkaidah sesuai dengan sunnah Rasul?
Setidaknya ada dua hadits shahih tentang seputar Bulan Dzul Qa’dah dalah Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.

Keutamaan dan Amalan Sunah Bulan Dzulqaidah (Zulkaidah)

Dari Abu Bakrah ra, Nabi Saw bersabda: “Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari & Muslim).

Dari Anas bin Malik ra, ia mengatakan: Nabi Saw melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya di bulan Dzul Qo’dah, kecuali umrah yang dilakukan bersama hajinya. Empat umrah itu adalah umrah Hudaibiyah di bulan Dzul Qo’dah, umrah tahun depan di bulan Dzul Qo’dah" (HR. Al Bukhari).

Dari dua hadits tersebut, tidak disebutkan amalan khusus atau amalan sunah bulan Zukaidah, kecuali ditegaskan Zulkaidah merupakan salah satu dari empat bulan suci selain Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Dengan demikian, tidak ada amalan khusus yang sunah dilakukan di bulan Zulkaidah, kecuali amal shalih seperti biasa, mengamalkan kewajiban sebagai Muslim, terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan, terus berusaha meningkatkan doa dan amal kebaikan.

Namun, mengingat bulan berikutnya adalah Zulhijah atau bulan haji, maka "amalan khusus" yang perlu dilakukan adalah bersiap-siap melaksakan ibadah kurban, karena amalan sunah yang paling disukai Allah SWT pada Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah --tahun ini insya Allah bertepatan dengan Jumat 1 September 2017.

Demikian ulasan ringkas tentang Keutamaan dan Amalan Sunah Bulan Dzulqaidah (Zulkaidah). Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).



Keutamaan Bulan Dzulqa’dah


Keutamaan Bulan Dzulqa’dah


BULAN Dzulqa'dah adalah bulan ke-11 dalam kalender Islam setelah bulan Syawal dan sebelum bulan Dzulhijjah (bulan haji).

Nama bulan ini disebut pula dengan nama Dzulqo'dah, Dzulqaidah, Dzulkaidah, Zulkadah, dan Dulkangidah. Bulan ini dikenal pula dengan nama bulan Apit atau Hapit (Jawa Kuno).
Menurut masyarakat Jawa, apit berarti terjepit. Hal ini karena bulan ini terletak di antara dua hari raya besar yaitu, Idul Fitri (Syawal) dan Idul Adha (Dzulhijah).

Pengertian Dzulqa'dah

Secara bahasa, Dzul Qo’dah terdiri dari dua kata: Dzul yang artinya "sesuatu yang memiliki" dan Al Qo’dah yang artinya "tempat yang diduduki".

Bulan ini disebut Dzul Qo’dah karena pada bulan ini, kebiasaan masyarakat Arab duduk (tidak bepergian) di daerahnya dan tidak melakukan perjalanan atau peperangan.

Secara bahasa, dzulqa’dah juga berarti “penguasa genjatan senjata” karena pada saat itu bangsa Arab dilarang melakukan peperangan.

Hapit Bukan Bulan Sial, Justru Bulan Mulia

Hingga zaman now masih beredar kepercayaan bulan Dzulqa'dah sebagai bulan sial atau bulan tidak baik untuk menikah dan sebagainya. Dalam Islam, kepercayaan tersebut dilarang karena merupakan bagian dari tahayul dan khurafat.

Justru, dalam Islam, bulan Dzulqa'dah termasuk salah satu dari empat bulan haram, yaitu bulan yang dimuliakan atau disucikan Allah SWT selain Muharram, Dzulhijjah, dan bulan Rajab.

Allah SWT berfirman dalam Q.S. At-Taubah:36


إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (36)

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya (terdapat) empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama-sama orang yang bertakwa.”

Bulan haram ialah bulan yang dijadikan oleh Allah sebagai bulan yang suci lagi diagungkan kehormatannya.

Bulan Dzulqa’dah termasuk bulan haram ditegaskan dalam hadits shahih berikut ini:


الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Bukhari 3197 & Muslim 4477).


أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرٍ كُلُّهُنَّ فِي ذِي الْقَعْدَةِ إِلَّا الَّتِي مَعَ حَجَّتِهِ: عُمْرَةً مِنَ الْحُدَيْبِيَةِ، أَوْ زَمَنَ الْحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya di bulan Dzul Qo’dah, kecuali umrah yang dilakukan bersama hajinya. Empat umrah itu adalah umrah Hudaibiyah di bulan Dzul Qo’dah, umrah tahun depan di bulan Dzul Qo’dah (HR. Bukhari 1780 & Muslim 1253)

Kisah Nabi Musa

Di antara keistimewaan lain dari bulan Dzulqa’dah, bahwa Allah SWT berjanji kepada Nabi Musa as untuk berbicara dengannya selama tiga puluh malam di bulan Dzulqa’dah, ditambah sepuluh malam di awal bulan Dzul Hijjah berdasarkan pendapat mayoritas para ahli tafsir. [Tafsir Ibni Katsir II/244], sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:


وَوَاعَدْنَا مُوسَىٰ ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ‌


“Dan telah Kami janjikan kepada Musa (untuk memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi)…” [Qs. al-A'raaf: 142].

Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-A’raaf ayat 142

“Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Rabbnya empatpuluh malam. Dan berkatalah Musa kepada saudaranya yaitu Harun: ‘Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan.’”(QS. al-A’raaf: 142)

Allah Ta’ala mengingatkan Bani Israil akan apa yang telah mereka peroleh, yaitu hidayah, berupa firman-Nya langsung kepada Musa as. dan pemberian Taurat oleh-Nya, yang di dalamnya terdapat beberapa ketentuan dan keterangan mengenai hukum bagi mereka.

Dia menyebutkan bahwa Dia telah menjanjikan kepada Musa tiga puluh malam. Para ahli tafsir mengatakan, Musa berpuasa selama tiga puluh malam tersebut. Setelah sampai pada batas waktu yang ditentukan itu, Musa as. menggosok gigi dengan kulit pohon.

Kemudian Allah menyuruhnya untuk menyempurnakan dengan sepuluh malam hari, sehingga menjadi empat puluh hari. Mengenai maksud sepuluh malam itu, terjadi perbedaan pendapat di kalangan ahli tafsir.

Tetapi mayoritas ahli tafsir mengatakan bahwa, “Tiga puluh malam itu adalah bulan Dzulqa’dah, sedangkan yang sepuluh malam adalah bulan Dzulhijjah.”

Demikian yang dikatakan oleh Mujahid, Masruq, dan Ibnu Juraij.

Dan diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dan ulama lainnya: “Atas dasar ini berarti Musa telah menyempumakan miqat (waktu yang ditentukan) pada hari raya kurban dan pada saat itulah telah terjadi firman Allah Ta’ala langsung kepada Musa as.

Dan pada hari itu juga, Allah menyempurnakan agama bagi Muhammad saw., sebagaimana firman-Nya yang artinya:

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam itu menjadi agama bagimu.” (QS. Al-Maa-idah: 3)

Setelah sampai pada waktu yang telah ditentukan tersebut, lalu Musa bermaksud pergi ke gunung (Thur), sebagaimana firman Allah yang artinya:

“Hai Bani Israil, sungguhnya Kami telah menyelamatkanmu dari musuhmu dan Kami telah mengadakan perjanjian denganmu (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu.” (QS. Thaahaa: 80)

Maka pada saat itu Musa as. meminta saudaranya, Harun, memimpin Bani Israil, serta berpesan kepadanya agar melakukan perbaikan, bukan kerusakan. Dan ini merupakan peringatan dan penekanan semata, karena Harun sendiri adalah seorang Nabi mulia bagi Allah, memiliki kedudukan dan kehormatan. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan Allah kepadanya dan kepada para Nabi lainnya.

Demikian Keutamaan Bulan Dzulqa’dah (Dzulkaidah) dan tidak ada amalan khusus ataupun dziki/doa.bacaan khusus di dalamnya. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com)