Jalan Jalan Menuju
Surga 01
Surga adalah tempat yang telah Allah Ta’ala siapkan untuk
hamba-hambaNya yang beriman. Setiap orang beriman pasti menginginkan agar dapat
menuju surga-Nya kelak di hari kiamat. Kenikmatan yang Allah Ta’ala siapkan di
surga sungguh tiada terkira. Syariat pun menyebutkan berbagai sifat atau
kenikmatan yang akan didapatkan di surga sebagai motivasi bagi para hamba-Nya
untuk bersemangat melaksanakan berbagai macam amal ketaatan.
Dalam tulisan serial ini, akan kami sebutkan beberapa
sifat atau gambaran surga yang telah dijelaskan dalam berbagai dalil syariat.
Surga Tidak Hanya Satu
Surga yang Allah Ta’ala siapkan untuk hamba-hambaNya
tidak hanya satu, akan tetapi banyak. Dari Anas radhiyallahu ‘anhu,
أُصِيبَ
حَارِثَةُ يَوْمَ بَدْرٍ وَهُوَ غُلاَمٌ، فَجَاءَتْ أُمُّهُ إِلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَدْ عَرَفْتَ
مَنْزِلَةَ حَارِثَةَ مِنِّي، فَإِنْ يَكُنْ فِي الجَنَّةِ أَصْبِرْ وَأَحْتَسِبْ،
وَإِنْ تَكُ الأُخْرَى تَرَى مَا أَصْنَعُ، فَقَالَ: «وَيْحَكِ، أَوَهَبِلْتِ،
أَوَجَنَّةٌ وَاحِدَةٌ هِيَ، إِنَّهَا جِنَانٌ كَثِيرَةٌ، وَإِنَّهُ فِي جَنَّةِ
الفِرْدَوْسِ»
“Pada saat
perang Badar, Haritsah terluka padahal dia masih kecil. Datanglah ibunya
menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah,
Engkau telah mengetahui kedudukan Haritsah di sisiku. Seandainya dia di surga
aku akan bersabar dan berharap memperoleh pahala. Namun kalau keadaannya lain,
menurut pendapatmu, apa yang harus aku lakukan?’
Rasulullah
menjawab, ‘Janganlah begitu (tenanglah). Atau kamu merasa berat ditinggal
anakmu atau kamu mengira bahwa surga itu hanya satu? Sesungguhnya surga itu
banyak, dan anakmu sekarang berada di surga Firdaus.’” (HR. Bukhari no. 3982
dan 6550)
Surga
Firdaus, Surga yang Paling Tinggi dan Paling Tengah
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ
فَسَلُوهُ الفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الجَنَّةِ، وَأَعْلَى الجَنَّةِ،
وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الجَنَّةِ
“Jika
kalian meminta sesuatu kepada Allah, mintalah (surga) Firdaus. Karena surga
Firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Di atasnya adalah
‘Arsy (milik) Ar-Rahman, darinya mengalirlah sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari
no. 7423)
Luasnya
Surga
Luasnya
surga adalah seluas langit dan bumi, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ
مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ
لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ
يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
“Berlomba-lombalah
kamu untuk (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas
langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Hadid [57]:
21)
Surga
sangatlah luas, sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ فِي الجَنَّةِ
لَشَجَرَةً يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّهَا مِائَةَ سَنَةٍ، وَاقْرَءُوا إِنْ
شِئْتُمْ {وَظِلٍّ مَمْدُودٍ} [الواقعة: 30]
“Sesungguhnya
di surga terdapat sebuah pohon yang seseorang berjalan (menyusuri) bayangan
pohon tersebut selama seratus tahun (perjalanan). Jika kalian menghendaki,
bacalah (firman Allah Ta’ala yang artinya), ‘dan naungan yang terbentang luas’
(QS. Al-Waqi’ah [56]: 30).” (HR. Bukhari no. 3252)
Jika
demikian, mungkin muncul pertanyaan, lalu di manakah neraka?
Pertanyaan
semacam ini telah dijawab oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، أَرَأَيْتَ
جَنَّةً عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ، فَأَيْنَ النَّارُ؟
“Seorang
laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia berkata,
‘Wahai Muhammad, apa pendapatmu tentang surga yang seluas langit dan bumi, lalu
di manakah neraka?”
Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
أَرَأَيْتَ هَذَا اللَّيْلَ
الَّذِي قَدْ كَانَ أَلْبَسَ عَلَيْكَ كُلَّ شَيْءٌ ، ثُمَّ لَيْسَ شَيْءٌ، أَيْنَ
جُعِلَ؟
“Apa
pendapatmu tentang malam ini yang menutupi segala sesuatu dari pandanganmu,
kemudian malam itu hilang. Di manakah malam itu pergi?”
Laki-laki
itu menjawab, “Allahu a’lam.”
Rasulullah
lalu bersabda,
فَإِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا
يَشَاءُ
“Sesungguhnya
Allah berbuat sesuai dengan apa yang Dia kehendaki.” (HR. Ibnu Hibban dalam
Shahih Ibnu Hibban no. 103) [1]
[Bersambung]
Penulis: Muhammad Saifudin Hakim
Artikel: Muslim.or.id
Catatan
kaki:
[1] Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam
Ash-Shahihah no. 2892. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berkata, “Sanadnya shahih
sesuai syarat Muslim.”
0 komentar:
Posting Komentar