Ini Beberapa
Peristiwa Penting di Bulan Dzulhijjah
Dalam kalender Hijriyyah, bulan Dzulhijjah biasa disebut
dengan bulan haji. Bulan ini juga termasuk satu di antara bulan-bulan haram
(mulia). Dalam kitab Tahdzib al-Asma’ disebutkan bahwa secara harfiah,
dzulhijjah terdiri dari dua kata, yaitu dzu yang artinya pemilik dan al-hijjah
yang berarti haji. Dinamakan Dzulhijjah karena sejak zaman Jahiliyyah,
orang-orang Arab telah melakukan ibadah haji untuk melestarikan ajaran Nabi
Ibrahim.
Dalam kitab Durrat al-Nasihin, Ibnu Abbas meriwayatkan
hadis dari Rasulullah SAW. bahwasanya di bulan ini terjadi berbagai peristiwa
besar di antaranya, tanggal 1 Dzulhijjah, Allah SWT mengampuni kesalahan Nabi
Adam. Kesalahan inilah yang menyebabkan Nabi Adam dan istrinya diusir dari
surga setelah memakan buah terlarang. Maka, barang siapa yang berpuasa pada
tanggal 1 Dzulhijjah, niscaya akan diampuni dosa-dosa kecilnya.
Tanggal 2 Dzulhijjah, do’a Nabi Yunus dikabulkan Allah
dan dikeluarkan dari dalam perut ikan. Maka, barang siapa yang berpuasa pada
hari kedua di bulan Dzulhijjah, pahalanya sebanding dengan berpuasa selama satu
tahun tanpa mendurhakai Allah. Kemudian tanggal 3 Dzulhijjah, Allah mengabulkan
do’a Nabi Zakariya yang menginginkan seorang putra. Padahal Nabi Zakariya waktu
itu sudah berumur 120 tahun. Setelah beliau mengetahui Maryam, puteri angkatnya
selalu mendapat rizki dari Allah, berupa buah-buahan musim dingin, maka
tergugahlah hati Nabi Zakariya untuk berdoa’ kepada Allah agar diberi
keturunan. Maka, barang siapa yang berpuasa pada tanggal 3 Dzulhijjah, semua
keinginannya akan dikabulkan Allah.
Tanggal 4 Dzulhijjah, Nabi Isa dilahirkan oleh ibunya,
Maryam di sudut kota Batlehem dalam kedaan sehat, meski sempat menggegerkan
kaumnya. Pasalnya, ia terlahir dari seorang yang masih perawan. Barang siapa
yang berpuasa di hari keempat dari bulan Dzulhijjah, maka Allah akan
menghilangkan kesusahan hidup dan kefakirannya, dan kelak di hari kiamat akan
dikumpulkan bersama orang-orang yang mulia.
Tanggal 5 Dzulhijjah, Nabi Musa dilahirkan dengan nama
Yakubad di desa Uksur, Mesir. Beliau kemudian diasuh oleh Fir’aun dan berbelok
menentang Fir’aun karena keangkuhan dan kesombongannya. Barang siapa yang
berpuasa pada tanggal 5 Dzulhijjah, niscaya akan dihindarkan dari sifat munafik
dan siksa kubur. Tanggal 6 Dzulhijjah, Allah membuka pintu kebaikan kepada Nabi
Muhammad SAW. Maka, barang siapa yang berpuasa pada tanggal 6 Dzulhijjah, Allah
akan menurunkan rahmat-Nya dan terhindar dari siksa selama-lamanya.
Tanggal 7 Dzulhijjah, pintu-pintu neraka ditutup dan
dikunci, dan baru akan dibuka setelah hari kesepuluh dari bulan Dzulhijjah.
Barang siapa yang berpuasa pada tanggal 7 Dzulhijjah, maka akan terhindar dari
30 pintu kesusahan dan dibukakan baginya 30 pintu kemudahan. Tanggal 8
Dzulhijjah, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membangun Ka’bah. Ketika
bangunan Ka’bah telah jadi, Nabi Ibrahim merenung apakah yang ia lakukan
mendapat pahala atau tidak. Maka disebutlah hari kedelapan dari bulan
Dzulhijjah dengan yaum al-tarwiyah yang artinya hari merenung dan berfikir.
Ada yang mengatakan Nabi Ibrahim bermimpi mendapat tugas
dari Allah untuk menyembelih Ismail. Maka, seharian Nabi Ibrahim berfikir
apakah perintah itu benar-benar dari Allah atau dari Setan. Maka, barang siapa
yang berpuasa pada tanggal 8 Dzulhijjah, Allah akan memberinya pahala yang
nilaianya hanya Allah yang tahu.
Lalu tanggal 9 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim yakin betul bahwa
mimpinya di malam kesembilan itu benar-benar dari Allah dan bukan dari Setan.
Hari ini disebut yaumu arafah karena tempat yang digunakan untuk menyembelih
Nabi Ismail dinamakan Arafah. Barang siapa yang berpuasa pada tanggal 9
Dzulhijjah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama satu tahun yang
telah berlalu dan satu tahun yang akan datang.
Abdul Wadud Kasful Humam
0 komentar:
Posting Komentar