Rahasia Salat
Tahajud yang Jarang Disadari Orang
RAKYATKU.COM - Salat tahajud atau salat lail termasuk
ibadah yang utama setelah salat wajib. Banyak ayat Alquran dan hadits yang
menjelang tentang keutamaan dan faedah ibadah yang paling afdhal dilakukan di
sepertiga malam terakhir itu.
Salah satunya sebagaimana disebutkan dalam Alquran Surah
Al Insan: 25-26, "Dan sebutlah nama Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang.
Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah
kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.”
Sejumlah hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
menjelaskan keutamaannya. Salah satunya adalah waktu paling makbulnya doa yang
dipanjatkan seorang hamba. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam hadits dari
Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu.
Ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, "Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu,
yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat
pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut
ada di setiap malam." (HR Muslim No.757)
An-Nawawi rahimahullah mengatakan, hadits ini menetapkan
adanya waktu dikabulkannya doa pada setiap malam. Ini menjadi motivasi kepada
setiap umat muslim untuk selalu berdoa di sepanjang waktu malam agar
mendapatkan waktu yang mustajab tersebut.
Dalam hadits lain, Abu Hurairah Radhiyallahu anhu
menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Semoga
Allah merahmati seorang suami yang bangun di waktu malam lalu salat dan ia pun
membangunkan istrinya lalu sang istri juga salat. Bila istri tidak mau bangun,
ia percikkan air ke wajahnya. Semoga Allah merahmati seorang istri yang bangun
di waktu malam lalu ia salat dan ia pun membangunkan suaminya. Bila si suami
enggan untuk bangun ia pun memercikkan air ke wajahnya.” (HR Abu Dawud)
Hadits senada datang dari Abu Sa’id al-Khudri
Radhiyallahu anhu yang mengatakan, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, "Barangsiapa yang bangun di waktu malam dan ia pun membangunkan
isterinya lalu mereka shalat bersama dua raka’at, maka keduanya akan dicatat
termasuk kaum laki-laki dan wanita yang banyak berdzikir kepada Allah.” (HR Abu
Dawud)
Al-Munawi menjelaskan, hadits ini seperti dikemukakan
oleh ath-Thibi menunjukkan bahwa orang yang mendapatkan kebaikan seyogyanya
menginginkan untuk orang lain apa yang ia inginkan untuk dirinya berupa
kebaikan. Lalu ia pun memberikan kepada yang terdekat terlebih dahulu, yakni
istri atau suaminya.
Selanjutnya, dari Abdullah bin Salam Radhiyallahu anhu,
ia berkata, “Yang pertama kali aku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam adalah sabda beliau, 'Wahai manusia, tebarkan salam, berilah makan,
sambunglah tali silaturahmi dan shalatlah di malam hari saat manusia tertidur,
niscaya kalian akan masuk ke dalam Surga dengan selamat'." (HR.
At-Tirmidzi)
Abdullah bin Qais mengatakan, bahwa Aisyah Radhiyallahun
anhuma berkata, “Janganlah kalian meninggalkan salat malam karena Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya. Jika beliau sakit
atau malas, beliau salat dalam keadaan duduk."
Sementara Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu ia menuturkan
bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Ketahuilah,
sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun
pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu dan
melakukan salat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada para Malaikat-Nya,
‘Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?’ Mereka menjawab, ‘Wahai Rabb kami,
ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu dan takut dari apa
yang ada di sisi-Mu pula.’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Aku telah memberikan
kepadanya apa yang ia harapkan dan memberikan rasa aman dari apa yang ia
takutkan.'" (HR Ahmad, Ibnu Hibban)
Editor: Abu Asyraf
0 komentar:
Posting Komentar