Dzikir Setelah
Sholat Magrib dan Subuh
SURYA.CO.ID - Berikut bacaan wirid dan dzikir dan wirid
setelah sholat magrib dan sholat subuh.
Membaca doa-doa setelah sholat adalah perintah Rasulullah
SAW.
Terdapat keutamaan, di antarannya ampunan dosa sekalipuj
sebanyak buih lautan.
“Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa yang bertasbih,
bertahmid, dan bertakbir setelah shalat sebanyak 33 kali dan menutupnya dengan
membaca lâ ilâha illallâh lâ syarîka lahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa
‘alâ kulli syai’in qadîr, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di
lautan,’” (HR. Malik).
Bacaan wirid dan dzikir tulisan arab, latin dan
terjemahan selengkapnya:
1. Membaca istighfar di bawah ini sebanyak tiga kali:
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ الْعَظِيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ
وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ×٣
Astaghfirullaahal
‘adziim alladzii laaailaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih.
Iklan untuk
Anda: Produsen serum anti-penuaan deportasi dari Amerika dan semua uang disita
Advertisement
by
“Aku memohon
ampun kepada Allah yang maha agung , tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali
Allah , dzat yang maha hidup kekal abadi dan terus menerus mengurus makhluknya
tiada henti. Dan aku bertaubat kepada-Nya.”
2. Memuji
Allah dengan kalimat:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ
السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَاالْجَلَالِ وَاْلإِكْرَام
Ini
berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim. Dalam riwayat lain sebagaimana dikutip
Bidâyatul Hidâyah:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ
السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ
فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام.
Doa selamat
latin:
“Allaahumma
antas salaam waminkas salaam wa ilaika ya’uudus salaam fahayyinaa robbanaa bis
salaam wa adkhilnal jannata daaros salaam tabaarokta robbanaa wa ta’aalaita yaa
dzal jalaali wal ikroom.
Arti doa
selamat:
Ya Allah,
engkaulah Dzat yang memberi keselamatan (kesejahteraan), hanya darimu lah
keselamatan (kesejahteraan) dan kepadamua lah segala keselamatan
(kesejahteraan) itu kembali. Maka hidupkanlah kami Ya Allah dengan selamat
(sejahtera), masukkan kami ke dalam surga rumah keselamatan (kesejahteraan),
Engkaulah Dzat yang berkah wahai Tuhan kami dan maha luhur Engkau, Ya Tuhan
kami yang Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.
3. Lalu
membaca:
اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ
لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ
مِنْكَ الْجَدُّ .
Bacaan ini
bisa kita temukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Muslim (muttafaqun
‘alaih). Dalam Bidâyatul Hidâyah disebutkan:
اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ
لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا رَآدَّ لِمَا قَضَيْتَ
وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ .
4. Berdoa
agar diberi kemampuan untuk mengingat (dzikir), bersyukur, dan beribadah secara
baik kepada Allah:
اَللَّهُمَّ اَعِنِّي عَلَى
ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.
(HR Abu
Dawud)
”Ya Allah,
Tolong aku untuk menyebut nama-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah yang baik
untuk-Mu.”
5.
Dilanjutkan dengan membaca:
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.
(dibaca
tiga kali tiap selesai shalat fardhu, khusus setelah maghrib dan shubuh sepuluh
kali)
Bacaan
kalimat tauhid latin:
Laaailaaha
illallaah wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu
wahuwa ‘alaa kulli syain qodiir.
Arti
kalimat tauhid:
Tiada Tuhan
yang haq disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu baginya. Hanya milikinya
segala kerajaan dan hanya milikinya segala puji, baik yang hidup atau mati,
Dialah Dzat yang kuasa atas segala sesuatu.
6. Memohon
perlindungan dari ganasnya neraka:
اَللَّهُمَّ أَجِرْنِى مِنَ
النَّارِ
(tujuh kali
bakda maghrib dan shubuh)
alloohumma
ajrinii minannaar
Artinya:
“Ya Allah, lindungilah aku daripada api neraka) dibaca 7 kali tiap ba’da shalat
(Maghrib dan Shubu) (H.R. Muslim)
7. Membaca
Ayat Kursi:
وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ
لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ. اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَانَوْمٌ، لَهُ مَافِي
السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا
بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ
بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ
وَاْلأَرْضَ وَلَا يَـؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.
Allāhu lā
ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā
fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu
mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā
bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa
huwal-'aliyyul-'aẓīm
Artinya:
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak
tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi
syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi
Maha Besar."
8. Membaca
Surat al-Baqarah ayat 285-286
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا
أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ، كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ
وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ
رُسُلِهِ، وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ
الْمَصِيرُ. لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا، لَهَا مَا كَسَبَتْ
وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ
أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا
بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلَانَا
فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.
Amanar-rasụlu
bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa
malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa
qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr 286. Lā
yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā
lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ
'alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa'fu
'annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal-qaumil-kāfirīn
Rasul telah
beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari
rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami
taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali". 286. Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami
lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong
kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
9.
Disambung dengan penggalan dari Surat Ali Imran:
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا
إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ،
لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ، إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ
الْإِسْلَامُ، قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ
وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ
تَشَاءُ، بِيَدِكَ الْخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ
اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ، وَتُخْرِجُ
الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَتَرْزُقُ مَنْ
تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Syahidallahu
annahu laa ilaha ilaa huwa wal malaa-ikatu wauuluul ‘ilmi qaa-iman bil qisthi
laa ilaha ilaa huwal ‘aziizul hakiim(u);
Innad diina
'indal laahil Islaam;
Qulillahumma
maalikal mulki tu’tiil mulka man tasyaa-u watanzi’ul mulka mimman tasyaa-u
watu’izzu man tasyaa-u watudzillu man tasyaa-u biyadikal khairu innaka ‘ala
kulli syai-in qadiirun;
Tuulijullaila
finnahaari wa tuulijunnahaaro fillaili wa tukhrijul hayya minal mayyiti wa
tukhrijul mayyita minal hayyi wa tarzuqu man tasyaaa’u bi ghoiri hisaab
Artinya:
Allah
menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan
orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, Yang
Mahaperkasa, Maha-bijaksana.
Sesungguhnya
agama di sisi Allah ialah Islam.
Katakanlah
(Muhammad),
“Wahai
Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau
kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki.
Engkau
muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang
Engkau kehendaki.
Di tangan
Engkaulah segala kebajikan.
Sungguh,
Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Wahai Yang
Maha Pengasih di dunia dan akhirat dan Maha Penyayang di dalam duanya, Engkau
memberi bagian dari duanya pada orang yang Engkau kehendaki dan
menghalang-halangi orang yang Engkau kehendaki. Sayangilah saya dengan rahmat
yang Engkau pergunakan memberi kekayaan hamba, jauh dari rahmat selain Engkau].
10. Membaca
Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, Surat an-Nas, lalu Surat al-Fatihah
Surat
Al-Ikhlas
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ
يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ.
qul
huwallāhu aḥad. allāhuṣ-ṣamad. lam yalid wa lam yụlad wa lam yakul lahụ kufuwan
aḥad
Katakanlah
(Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala
sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada
sesuatu yang setara dengan Dia."
Surat
Al-Falaq:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ
غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ.وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ
حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ.
qul a'ụżu
birabbil-falaq. min syarri mā khalaq. wa min syarri gāsiqin iżā waqab. wa min
syarrin-naffāṡāti fil-'uqad. wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Katakanlah,
"Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan
(makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap
gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada
buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia
dengki."
Surat
An-Nas:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلَهِ النَّاسِ.
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ.
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.
qul a'ụżu birabbin-nās.
malikin-nās. ilāhin-nās. min syarril-waswāsil-khannās. allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās.
minal-jinnati wan-nās
Katakanlah,
"Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia,
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan)
ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."
Surat
Al-Fatihah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ. الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ. اهْدِنَا
الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ. غَيْرِ
الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ. آمِيْنَ
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm.
al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. ar-raḥmānir-raḥīm. māliki yaumid-dīn. iyyāka
na'budu wa iyyāka nasta'īn. ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. ṣirāṭallażīna an'amta
'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn
Dengan nama
Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh
alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada
Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau
beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula
jalan) mereka yang sesat.
11. Membaca
tasbih, hamdala, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali:
Tasbih
سُبْحَانَ اللهِ
Subhaanallah
Maha Suci
Allah
Hamdalah
اَلْحَمْدُ لِلهِ
Alhamdulillaah
Segala puji
bagi Allah
Takbir
اَللهُ اَكْبَرُ
Allaahu
Akbar
Allah Maha
Besar
12.
Kemudian dilanjutkan dengan:
اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا
وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، لَاإِلَهَ
إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُيُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَلَاحَوْلَ
وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِا للهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ. أَفْضَلُ ذِكْرِ فَاعْلَمْ
أَنَّهُ
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ
Allaahu
akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa.
LAA ILAHA
ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI
SYAI’IN QODIR
La haula
wala quwwata illa billahil 'aliyil 'adzim.
Afddholu
dzikri fa'lam annahu laailaha illallah.
(Dibaca 300
kali bakda shubuh, 100 kali bakda isya, 50 kali bakda dhuhur, 50 kali bakda
ashar, dan 100 kali bakda maghrib)
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ
Shollallahu
'ala muhammad
(dibaca
bakda shubuh 300 atau 100 kali)
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Laailaha
illalah muhamadurrasulullah shallallu 'alaihi wasallam.
13. Wirid
kemudian ditutup dengan doa sesuai dengan harapan masing-masing.
Doa singkat
الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا
لَكَ الحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ
سُلْطَانِكَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ يَا ذَا
الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ
سَادَاتِنَا أَصْحَابِ سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ
Membaca doa
lainnya yang lazim dibaca sesudah shalat wajib. Wallahu a'lam
Bacaan Doa
Setelah Sholat
Berikut ini
doa setelah sholat wajib lima waktu yang dikutip dari buku "Risalah
Tuntunan Shalat Lengkap" karya Drs Moh Rifai (1976):
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM.
ALHAMDU
LILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN, HAMDAN YUWAAFII NI'AMAHU WAYUKAAFII MAZIIDAHU. YA
RABBANAA LAKAL HAMDU KAMAA YAN BAGHII LIJALAALI WAJHIKAWAAZHIIMI SULTHAANIKA.
ALLAHUMMA SHALLI 'AL A A SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA'ALAA AALI SAYYIDINAA
MUHAMMAD.
Artinya:
"Dengan nama Allah Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan
seru sekalian alam. Dengan puji yang sebanding dengan nikmat-Nya dan menjamin
tambahannya. Ya Allah Tuhan Kami, bagi-Mu segala puji dan segala apa yang patut
atas keluhuran DzatMu dan Keagungan kekuasaanMu. "Ya Allah! Limpahkanlah
rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad dan sanak keluarganya."
ALLAHUMMA
RABBANAA TAQABBAL MINNAA SHALAATAANA WASHI YAAMANAA WARUKUU'ANAA WASUJUUDANAA
WAQU'UUDANAA WATADLARRU'ANAA, WATAKHASYSYu'ANAA WATA'ABBUDANAA, WATAMMIM
TAQSHIIRANAA YAA ALLAH YAA RABBAL'AALA MIIN.
Artinya:
"Ya Allah terima shalat kami, puasa kami, ruku' kami, sujud kami, duduk
rebah kami, khusyu' kami, pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami
lakukan selama shalat ya Allah. Tuhan seru sekalian Alam".
RABBANA
DZHALAMNAA ANFUSANAA WA-IN LAM TAGHFIR LANAWATARHAMNAA LANAKUUNANNA MINAL
KHAASIRIIN". RABBANAA WALAA TAHMIL 'ALAINAA ISHRAN KAMAHAMALTAHUL'ALAL
LADZIINA MIN QABLINAA RABBANAA WALAA TUHAMMILNAA MAALAA THAAQATALNAA BIHII
WA'FU 'ANNAA WAGHFIR LANAA WAR HAMNAA ANTA MAULAANAA FANSHURNAA 'ALAL QAUMIL
KAAFIRIIN.
Artinya:
"Ya Allah ! Kami telah aniaya terhadap diri kami sendiri, karena itu ya
Allah jika tidak dengan limpahan ampunan-Mu dan rahmat-Mu niscaya kami akan
jadi orang yang sesat. Ya Allah Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan atas diri
kami beban yang berat sebagaimana yang pernah Engkau bebankan kepada orang yang
terdahulu dari kami. Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan atas diri
kami apa yang diluar kesanggupan kami. Ampunilah dan limpahkanlah rahmat
ampunan terhadap diri kami ya Allah. Ya Allah Tuhan kami, berilah kami
pertolongan untuk melawan orang yang tidak suka kepada agamaMu."
RABBANAA
LAA TUZIGH QULUUBANAA BA'DA IDZHADAITANAA WAHAB LANNA MIN LADUNKA RAHMATAN
INNAKA ANTAL WAHHAAB.
Artinya:
"Ya Allah Tuhan kami, janganlah engkau sesatkan hati kami sesudah mendapat
petunjuk, berilah kami karunia. Engkaulah yang maha Pemurah".
RABANAGHFIR
LANAA WALIWAALIDINAA WALIJAMII'IL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAATI WAL MU'MINIINAWAL
MU'MINAATI AL-AHYAA-IMINHUM WALAMWAATI,INAAKA 'ALAA KULLI SYAIN QADIIR.
Artinya:
"Ya Allah Ya Tuhan kami, ampunilah dosa kami dan dosa dosa orang tua kami,
dan bagi semua orang Islam laki-laki dan perempuan, orang orang mukmin
laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya Engkau dzat Yang Maha Kuasa atas segala
galanya".
RABBANAA
AATINAA FIDDUNYAA HASANATAN WAFIL AAKHIRATI HASANATAN WAQINAA ADZAABANNAAR.
ALLAHUMMAGHFIR LANAA DZUNUUBANAA WAKAFFIR 'ANNAA SAYYIAAT1NAA WATAWAFFANAA
MA'ALABRAARI.
Artinya:
Ya Allah
Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan didunia dan kesejahteraan di akhirat, dan
hindarkanlah kami dari siksaan api neraka."
"Ya
Allah ampunilah dosa kami dan tutupilah segalah kesalahn kami, dan semoga jika
kami mati nanti bersama-sama dengan orang yang baik-baik".
SUBHAANA
RABBIKA RABBILI'ZZATI AMMAA YA - SHIFUUNA WASALAAMUN 'ALAL MURSALHNA WAL HAMDU
LILLAAHI RABBIL'AALAMIINA.
Artinya:
"Maha.suci Engkau, Tuhan segala kemuliaan. Suci dari segala apa yang
dikatakan oleh orang-orang kafir. Semoga kesejahteraan atas para Rasul dan
segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam".
https://surabaya.tribunnews.com
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
0 komentar:
Posting Komentar