Puasa 10 hari
pertama bulan dzulhijjah
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jelang Hari Raya Idul Adha 1440
Hijriyah, selain puasa Arafah dan puasa Tarwiyah, puasa Dzulhijjah juga bisa
ditunaikan oleh umat Muslim.
Puasa Dzulhijjah bisa mulai ditunaikan besok Jumat (2/8/2019)
bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijjah 1440 H.
Tak hanya Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah, Puasa
Dzulhijjah dianjurkan untuk dilaksanakan selama 10 hari jelang Idul Adha 2019.
Puasa Dzulhijjah menjadi salah satu puasa sunnah yang
dianjurkan untuk ditunaikan selama 10 hari menjelang Idul Adha 2019.
Puasa Dzulhijjah dapat dilaksanakan pada tanggal
1Dzulhijjah hingga 7 Dzulhijjah.
Berdasarkan hadis shahih dari Siti Hafshah r.a. ia
berkata, "Ada empat macam yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah
SAW yaitu Puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari (di bulan Dzulhijjah),
puasa 3 hari pada setiap bulan, dan salat dua rakaat sebelum salat subuh.”
Puasa Dzulhijjah sendiri telah dapat dilaksanakan sejak
Senin (13/8/2018) lalu atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijjah.
Pelaksanaan puasa sunnah ini dapat ditunaikan sejak
tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah.
Niat puasa Dzulhijjah sebagai berikut.
"Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillahi
ta’ala."
Artinya, "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena
Allah Ta'ala."
Dilaksanakan selama 7 hari, puasa Dzulhijjah memiliki
keutamaan setiap di setiap tanggalnya.
Tanggal 1 Dzulhijjah
Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang
berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.
Tanggal 2 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya
dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti
beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.
Tanggal 3 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang
berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.
Tanggal 4 Dzulhijjah
Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari
itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari
kiamat.
Tanggal 5 Dzulhijjah
Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka
orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa
kubur.
Tanggal 6 Dzulhijjah
Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang
yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih
sayang.
Tanggal 7 Dzulhijjah
Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka
sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari itu akan
dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu
kemudahan untuknya.
Pada tanggal 8
Dzulhijjah atau disebut hari Tarwiyah,
jemaah haji sedang melakukan persiapan menuju padang Arafah.
Sementara pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji tengah
berkumpul di padang Arafah.
"Dua hari tersebut merupakan puncak ibadah
haji."
"Orang yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak
disunahkan berpuasa."
Tetapi, umat muslim yang tidak berhaji disunahkan untuk
menjalankan puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah, dan puasa Arafah pada
tanggal 9 Dzulhijjah," ungkap KH Basyaruddin Maisir seperti dilansir dari
Tribunnews.com.
Hukum puasa Tarwiyah dan Arafah adalah sunnah muakad atau
dianjurkan untuk dikerjakan.
KH Basyaruddin Maisir mengatakan pahala puasa itu seperti
diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra/
Disebutkan, orang yang melaksanakan puasa pada tanggal 8
Dzulhijjah atau Tarwiyah, Allah SWT akan memberikan pahala, yang kita tidak
mengetahuinya, kecuali Allah SWT.
Pahalanya Allah SWT yang akan membalas, dan itu rahasia
Allah SWT," kata KH Basyaruddin Maisir.
Niat Puasa Tarwiyah
Niat puasa Tarwiyah sebagai berikut:
"Nawaitu shauma ghadin min yaumi tarwiyata sunnatan
lillahi ta'ala."
Artinya, "Sengaja saya berpuasa esok hari, yaitu
puasa Tarwiyah sunah karena Allah Taala."
Keutamaan Puasa Arafah
Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Lampung, Muhammad
Mukri menerangkan puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau sehari
sebelum hari raya kurban.
Dinamakan puasa Arafah karena umat yang sedang beribadah
haji sedang wukuf di Padang Arafah.
"Wukuf itu berdiam diri. Jadi, jemaah haji sedang
berdiam diri di Arafah."
"Umat muslim yang tidak berhaji, dianjurkan
berpuasa," terang Mukri.
Puasa Arafah hukumnya sunnah muakad atau dianjurkan untuk
dilaksanakan.
"Artinya, sangat dianjurkan. Bagi kaum muslimin yang
tidak menunaikan ibadah haji, sangat dianjurkan melaksanakan puasa
Arafah," ungkap Mukri.
Barang siapa melaksanakan puasa Arafah maka akan
menghapus dosa satu tahun berlalu dan satu tahun yang akan datang.
"Pahalanya (puasa Arafah), menurut sebuah hadis,
bisa menghapuskan dosa satu tahun sesudah, dan menghapus dosa satu tahun yang
akan datang,"
"Seandainya umat muslim tahu betapa besarnya pahala
dari puasa Arafah, saya yakin masyarakat akan melaksanakan puasa
tersebut," tambah Mukri.
Niat Puasa Arafah
Niat puasa Arafah sebagai berikut:
"Nawaitu shauma ghadin min yaumi arafata sunnatan
lillahi ta'ala."
Artinya, "Sengaja saya berpuasa esok hari, yaitu
puasa Arafah sunah karena Allah Taala."
(TribunMataram.com / Salma Fenty)
0 komentar:
Posting Komentar