Ada Berkah pada
Daging Kambing
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suka
memakan daging kambing, terutama bahagian lengan dari daging seekor kambing
Ada Berkah pada Daging Kambing
Imam Az Zuhri berkata, “Memakan daging akan menambah
tujuh puluh kekuatan (tenaga).”
SELAMA Idul Adha umat Islam sering mendapatkan pembagian
daging yang berlebihan. Di sisi lain, banyak berita beredar di masyarakat
tentang bahaya makan daging kambing. Benarkah demikian?
Seperti diketahui, daging kambing merupakan daging merah
yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Daging kambing yang awalnya dinilai
merupakan makanan pokok di Timur Tengah, Afrika Utara, dan budaya Karibia kini
telah merambah ke Amerika serta Eropa.
Meski lezat, banyak orang justru menghindarinya karena beredarnya mitos
makan daging kambing berbahaya.
Rasulullah Suka Daging Kambing
Rasulullah adalah seorang penggembala kambing karena
hewan ini dinilai banyak kebaikan dan ada keberkahan. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
اتخذوا
الغنم فإن فيها بركة
“ Peliharalah (manfaatkan) oleh kalian kambing kerana di dalamnya terdapat
barakah.” [HR Ahmad]
Nabi
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda;
ما بعث اللهُ نبيًّا إلا رعى
الغنمَ . فقال أصحابُه : وأنت ؟ فقال : نعم ، كنتُ أرعاها على قراريطَ لأهلِ مكةَ
“Tidaklah
seorang Nabi diutus melainkan ia menggembala kambing. Para sahabat bertanya,
apakah engkau juga?”. Beliau menjawab, “iya, dahulu aku menggembala kambing
penduduk Makkah dengan upah beberapa qirath.”[HR. Al Bukhari, no. 2262]
Dari Abu Said
berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hampir saja harta
muslim yang terbaik adalah kambing yang digembala di puncak gunung dan tempat
jatuhnya hujan. Dengan membawa agamanya dia lari dari beberapa fitnah
(kemungkaran atau peperangan sesama muslim).” (HR. Bukhari)
Sesungguhnya
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suka memakan daging kambing, terutama
bahagian lengan dari daging seekor kambing. Abu Hurairah r.a. berkata: “Suatu
ketika dihidangkan ke hadapan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam semangkuk
bubur dan daging. Maka beliau mengambil bahagian lengan (dari daging tersebut),
dan bahagian itulah yang paling disenangi oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi
wasallam.” (HR. Muslim)
Dhuba’ah
binti Zubair menceritakan bahwa Ia pernah menyembelih seekor kambing. Ketika
utusan Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wassallam menemuinya, yang tersisa dari
daging kambing itu hanya lehernya, sehingga Ia malu jika harus menghadiahkan
kepada beliau. Utusan Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wassallam kemudian
menceritakan itu kepada Beliau. Lalu Beliau bersabda “Kembalilah kepadanya dan
katakan, “Antarkan saja leher tersebut, karena itu adalah penunjuk kambing.
Lebih dekat kepada kebaikan dan paling jauh dari penyakit.” (HR Bukhori Muslim
dan Ahmad).
Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah disuguhi daging. Bagian kaki (dari daging itu atau paha)
diberikan kepada Beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukainya,
maka beliau menggigit daging itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Anas
bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
شفاء عرق النسا ألية شاة
أعرابية تذاب ثم تجزأ ثلاثة أجزاء ثم يشرب على الريق في كل يوم جزء
“Obat
‘irqun nasa adalah (lemak) ekor domba pedalaman (dari Arab), kemudian ditumbuk
dan direbus, dicairkan, kemudian dibagi menjadi 3 bagian. Setiap bagian diminum
pagi, siang, dan sore (saat perut masih kosong).” (HR. Ibnu Majah)
Perintah
Aqiqah dengan Kambing
Dari Aisyah
dia berkata : Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: “Bayi laki-laki
diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.”
[Hadits Riwayat Ahmad (2/31, 158, 251), Tirmidzi (1513), Ibnu Majah (3163)]
Dari Ibnu
Abbas bahwasannya Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wassallam bersabda : “Menaqiqahi
Hasan dan Husain dengan satu kambing dan satu kambing.” [HR Abu Dawud (2841)
Ibnu Jarud dalam kitab al-Muntaqa (912) Thabrani (11/316]
Sebagian
ulama juga berpendapat dibolehkan aqiqah dengan unta, sapi, dan lain-lain.
Namun pendapat ini dianggap lemah.
Memakan
Daging dalam Al-Quran
Salah satu
kebesaran Allah Subhanahu Wata’ala adalah menciptakan hewan-hewan agar bisa
dimanfaatkan bagi manusia; terutama daging, susu dan kulitnya.
Daging
merupakan makanan yang sangat penting bagi manusia sepanjang zaman, baik di
dunia mahupun akhirat. Allah Subhanahu Wata’ala menjelaskan dalam Al-Quran
bahwa daging termasuk makanan penghuni Surga:
وَأَمۡدَدۡنَـٰهُم
بِفَـٰكِهَةٍ۬ وَلَحۡمٍ۬ مِّمَّا يَشۡتَہُونَ (٢٢)
“Dan Kami
telah persiapkan bagi mereka dengan buah-buahan dan daging yang mereka sukai.”
(Ath-Thur [52] 22)
وَأَمۡدَدۡنَـٰهُم
بِفَـٰكِهَةٍ۬ وَلَحۡمٍ۬ مِّمَّا يَشۡتَہُونَ (٢٢)
“Dan Kami
beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang
mereka ingini.” (QS: at Tur [52]: 22)
وَإِنَّ لَكُمۡ فِى
ٱلۡأَنۡعَـٰمِ لَعِبۡرَةً۬ۖ نُّسۡقِيكُم مِّمَّا فِى بُطُونِہَا وَلَكُمۡ فِيہَا
مَنَـٰفِعُ كَثِيرَةٌ۬ وَمِنۡہَا تَأۡكُلُونَ (٢١)
“Dan
sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang
penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam
perutnya, dan [juga] pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang
banyak untuk kamu, dan sebagian darinya kamu makan.” (QS: Al Mukminun: 21)
Pendapat
para Ulama tentang Daging Kambing
Lewat
beberapa hadist yang menerangkan sunnah menyembelih dua ekor kambing untuk
laki-laki dan satu ekor kambing untuk perempuan, menandakan keharsan untuk
aqiqah dengan kambing.
Dalam Kitab
Fathul Bari’ al-Hafidz Ibnu Hajar menerangkan: “Para ulama mengambil dalil dari
penyebutan syaatun dan kabsyun (kibas, anak domba yang telah muncul gigi
gerahamnya) untuk menentukan kambing untuk aqiqah.”
Pengarang
Kitab Subulussalam, Imam Ash-Shan’ani mengatakan, lafadz syaatun (dalam hadist)
menunjukkan persyaratan kambing untuk aqiqah tidak sama dengan hewan qurban.
Adapun orang yang menyamakan persyaratannya, mereka berdalil dengan qiyas.
Ibnul
Qayyim juga berkata, “Daging Kambing dapat menjadikan darah yang sehat an kuat
bagi siapa saja yang dapat mengunyahkan dengan baaik. Daging itu cocok bagi
orang-orang yang tinggal di daerah dengan iklim dingin dan sedang, serta cocok
pula bagi mereka yang suka berolahraga di tempat-tempat yang dingin atau pada
musim dingin. Daging juga bermanfaat bagi mereka yang lemah daya pikirnya
karena daging dapat menguatkan daya pikir dan daya hapal seseorang. Bagian
daging yang paling baik adalah yang terlindung dengan tulang. Bagian sebelah
kanan lebih baik dari sebelah kiri. Dan bagian depan lebih baik dari bagian
belakang. Rasulullah lebih menyukai bagian depan seekor kambing. Daging bagian
aas juga lebih baik dari bagian bawahnya, kecuali bagian kepala.” [Panduan Diet
Ala Rasulullah, Indra Kusumah SKL, Gramedia)
Para ulama
terdahulu memberikan pendapat tentang keutamaan mengambil daging. Di antaranya
:
Qadhi Iyadh
berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam gemar mengambil daging
bahagian lengan disebabkan oleh kematangannya, aroma yang wangi, rasa yang
lazat, manis dan jauh dari tempat-tempat yang berbahaya.”
Muhammad
bin Wasi’ berkata, “Daging dapat menambahkan kekuatan penglihatan.”
Imam Az
Zuhri berkata, “Memakan daging akan menambah tujuh puluh kekuatan (tenaga).”
Ali bin Abi
Thalib berkata, “Makanlah daging, sesungguhnya daging dapat membuat warna
menjadi jernih, membuat perut menjadi lapar dan dapat memperbaiki akhlak.”
Sementara
Adz-Dzhahabi dalam Thibbun Nabawi menguraikan,
limpa dagingnya jelek dan mengakibatkan sakit empedu. Sedangkan hati
yang paling bagus dimakan dengan cuka dan kazbarah (ketumbar), lalu disantap
dalam kondisi dingin bersama karaaya.
Al-Farzdaq
berkata, “Ambillah daging bagian depan. Hindarilah kepala dan perut, karena
keduanya adalah sarang penyakit.”
Namun
demikian perlu dihindari makan daging berlebihan, karena Umar bin
Khaththab RA berkata, “Hindarilah
daging, karena sesungguhnya daging itu mengandung zat yang ganas seperti
ganasnya khamer.” (Imam Malik dalam Al-Muwaththa).
Ahli tafsir
Al-Qurthubi rahimahullah berkata,
وجعل البركة في الغنم لما
فيها من اللباس والطعام والشراب وكثرة الأولاد، فإنها تلد في العام ثلاث مرات إلى
ما يتبعها من السكينة، وتحمل صاحبها عليه من خفض الجناح ولين الجانب
“Allah
telah menjadikan berkah pada kambing di mana kambing bisa dimanfaatkan untuk
pakaian, makanan, minuman, banyaknya anak ,karena kambing beranak tiga kali
dalam setahun, sehingga memberikan ketenangan bagi pemiliknya. Kambing juga
membuat pemiliknya rendah hati dan lembut terhadap orang lain.” [Dalam Al-jami’
liAhkaamil-Qur’an 10/80, Darul Kutub Al-Mishriyah, Koiro, 1384 H, syamilah]
Manfaat
Kesehatan
Terlepas
dari rasa yang unik, daging kambing juga memiliki manfaat kesehatan. Meski
diketahui daging kambing meningkatkan kadar kolesterol darah, tetapi bisa
mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Daging mereka
adalah sumber yang baik dari asam linoleat terkonjugasi (CLA), yaitu asam lemak
yang dapat membantu mencegah kanker dan kondisi peradangan lainnya.
Seperti
dilansir laman Indiatimes, Senin (12/9/2016), daging kambing mengandung
selenium, dan kolin yang bermanfaat dalam menangkal kanker.
Bahkan
untuk wanita hamil, daging kambing dinilai bisa mencegah anemia, meningkatkan
kadar hemoglobin dalam darah ibu, dan mensuplai darah ke bayi karena mengandung
jumlah tinggi zat besi sebanyak 3 mg per 100 gram daging kambing. Pada bayi
dapat mengurangi risiko cacat lahir.
Bagi wanita
yang nyeri saat haid, daging kambing bisa memulihkan karena mengandung zar
besi. Vitamin B12 yang terkandung di dalamnya bisa membuat sehat kulit.
Direktur
Chevon Agrotech Pvt. Ltd, Dr Rizwan Thakur, sebagaimana dikutip laman
yahoo.health pernah mengatakan banyak manfaat daging kambing bagi kesehatan.
Menurutnya,
daging kambing merupakan sumber yang baik dari asam linoleat terkonjugasi
(CLA), asam lemak yang bisa membantu mencegah kanker dan kondisi peradangan
lainnya. Selain itu mengandung vitamin
B, yang membantu Anda membakar lemak. Dengan jumlah tinggi protein tanpa lemak
dan jumlah yang rendah lemak jenuh, hal ini membantu mengontrol berat badan dan
mengurangi risiko obesitas. Daging kambing juga mengandung selenium dan kolin
yang bermanfaat dalam menangkal kanker.
Meski
banyak manfaat, jangan lupa, jeroan dari kambing / sapi selain meningkatkan
kadar asam urat juga dapat meningkatkan kadar asam urat darah kita. Oleh karena
itu juga jangan dikonsumsi secara berlebihan.
Bagi
seseorang yang menderita hipertensi, kadar Kolesterol tinggi (dislipidemia),
kadar asam urat tinggi (hiperuresemia), penderita kencing manis dan kegemukan,
harus ekstra hati-hati dalam mengonsumsi daging kambing atau sapi selama masa
hari raya. Bisa saja konsumsi daging
yang berlebihan dalam waktu singkat dapat memperburuk kondisi sakitnya. (Jangan
Takut Makan Daging, Dr. Ari F. Syam Sp.Pdm Kompas.com, Rabu, 23 September
2015).
Seperti
diketahui, protein sangat penting untuk memperbaiki dan membangun jaringan,
produksi antibodi serta menguatkan sistem imun tubuh manusia sehingga kita tak
mudah sakit. Protein juga menyusun sekitar 40 persen tubuh Anda yang menyebar
pada bagian otot yang menempel pada tulang, otot pada organ, tulang, dan sebagainya.
Yang terpenting, daging mengandung protein dalam jumlah besar
United
State Department of Agriculture (USDA) telah mempublikasikan kajiannya ternyata setiap berat yang sama daging
kambing mengandung lebih sedikit lemak, lemak jenuh dan kolesterol dibandingkan
dengan daging sapi dan bahkan lebih rendah juga dari daging ayam.
Hanya saja,
terlalu banyak mengonsumsi protein juga berbahaya. Sebab terlalu banyak makanan tinggi protein
biasanya sarat akan lemak jenuh sehingga bisa meningkatkan risiko penyakit
jantung. Penelitian juga menunjukkan pola makan tinggi protein berkontribusi
pada peningkatan level Kolesterol, asam urat, dan penyakit ginjal, terutama
mereka yang sudah menderita gangguan ginjal.
Jadi
berhati-hati dianjurkan, namun terlalu takut memakan daging kambing juga sangat
berlebih-lebihan.*
Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar
0 komentar:
Posting Komentar