Puasa Bisa Perbaiki Struktur Otak
JawaPos.com - Spesialis neuroscience dari University
California Irvine Taruna Ikrar mengatakan umat muslim harus maksimal dalam
menunaikan ibadah puasa.
Dalam kajian ilmu tentang otak, berpuasa selama 30 hari
bisa memperbaiki struktur otak.
’’Jadi teori ilmiahnya, selama puasa otak akan
mendapatkan rangsangan atau stimulus positif,’’ jelasnya di Jakarta Jumat
(3/6).
Selama menjalankan puasa, di Islam atau puasa di agama
lain, seseorang akan mengalami perubahan di bagian sinaptik otaknya. Sinaptik
itu adalah penghubung antara neuron-neuron yang ada di dalam otak manusia.
Nah selama berpuasa, sinaptik itu akan mendapatkan
rangsangan yang positif.
Perubahan yang kedua biasa disebut neurogenesis.
Akademisi jebolan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar
itu menjelaskan, neurogenesis adalah proses penumbuhan atau regenerasi
neuron-neuron. Di enam jam terakhir selama berpuasa, Taruna mengatakan terjadi
rangsangan dari metabolisme tubuh untuk penumbuhan neuron-neuron baru.
Nah neuron yang baru tumbuh ini, akan membawa memori
positif menggantikan neuron yang sudah mati.
Proses perubahan
yang ketiga adalah neuro kompensasi.
Dia menjelaskan neuro kompensasi itu adalah akumulasi
dari munculnya neuron-neuron baru yang membawa memori yang positif. Setelah
terakumulasi cukup banyak, neuron yang membawa memori positif ini bisa membawa
manusia untuk berperilaku lebih baik dibanding sebelum menjalani puasa.
Kunci dari kajian perkembangan neuron selama puasa itu,
tidak sebatas urusan biologi saja. Selama proses pertumbuhan neuron baru,
manusianya tetap harus mendapatkan input atau rangsangan yang positif.
Jika di dalam Islam, bisa dengan mengikuti
pengajian-pengajian atau kuliah keagamaan. Jadi puasa bisa membawa seseorang
menjadi insan yang lebih baik, itu juga ada kajian ilmiahnya dari sisi
neuroscience.(mia/wan/jun/JPG)
0 komentar:
Posting Komentar