SISTEM SYARAF DAN
OTAK DALAM AL QURAN
Banyak
sekali pemahaman – pemahaman mengenai akal yang terdapat dalam Al-qur’an , kita
tahu bahwa segala yang ada dalam diri kita dan dalam kehidupan ini bersumber
dari Al-qur’an , Al-Qur’an memiliki cakupan yang luas tentang akal dan otak, seperti pada ayat berikut ini
:
(Orang yang
berakal adalah) orang-orang yang mengingat (yadzkuruna) Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka berpikir (yatafakkaruna)
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa neraka.
Dalam pemahaman saya , bahwa Al-Qur’an menjelaskan bahwa
orang-orang yang berakal adalah orang-orang yang memadukan fungsi antara
pikiran (Cortex) dan perasaan (sistem limbik) secara maksimum, sehingga ketika
memperoleh keyakinan (kesimpulan tertinggi berupa keimanan) bakal menggetarkan
jantung-hati (Qalb), yang berada di dalam dada.
Dalam
penjelasan lebih luas, saya mencoba mengaitkan dengan beberapa teori yang
diajukan oleh ilmuwan–ilmuwan islam yang merujuk pada kitab suci Al-qur’an ,
dijelaskannya bahwa didlam otak manusia terdapat Cortex Cerebri, atau sering
disebut Cortex saja. Disinilah pusat aktifitas pikiran manusia berada. Dan, ternyata
seluruh peradaban manusia dihasilkan oleh aktifitas kulit otak ini. Itu pula,
kenapa dunia binatang tidak memiliki peradaban seperti manusia – tidak punya
sains, teknologi, seni budaya, bahkan agama–karena mereka tidak mempunyai
Cortex tersebut di otaknya.
Lebih jauh, sangat menarik mendapati kenyataan bahwa
pusat penglihatan dan pendengaran manusia ternyata juga terdapat di Cortex-nya.
Pusat penglihatan berada di kulit otak bagian belakang, sedangkan pusat
pendengaran berada di bagian samping. Berarti, proses melihat dan mendengar itu
sebenarnya identik dengan proses berpikir. Orang yang melamun, meskipun bisa
melihat dengan mata dan mendengar dengan telinga, dia tidak bisa memahami apa
yang sedang dilihat dan didengarnya. Pada saat demikian, dia tidak sedang
mengaktifkan daya pikir Cortexnya secara utuh, sehingga bisa disebut setara
dengan binatang. Itulah orang yang disebut lalai oleh al Qur’an.
Selain itu juga manusia juga memiliki getaran qalbu,
sehingga getaran ini melahirkan sebuah kepahaman. getaran Qalb yang ada di
jantung merupakan resonansi getaran yang berasal dari Sistem Limbik di otak
tengah. Dengan kata lain, Qalb merupakan cerminan apa yang terjadi di Sistem
Limbik. Masalahnya, getaran apakah yang paling dominan sedang mengisi Sistem
Limbik, maka itulah yang diresonansikan ke jantung.
Sistem Limbik juga merujuk ke getaran rasional yang
bersumber dari Hipocampus. Getaran yang muncul di otak tengah ini sebenarnya
sudah merupakan perpaduan antara emosi dan rasio. Itulah yang dikenal sebagai
perasaan yang kemudian menggetarkan jantung.
Pada kenyataannya, Hipocampus merupakan pusat memori yang
menyimpan kesimpulan proses-proses rasional yang terjadi di Cortex. Secara
fisiologis, Hipocampus terbentuk dari perluasan kulit otak yang melipat ke
bagian dalam otak tengah. Bentuknya seperti huruf C. Dengan demikian, meskipun
Hipocampus berada di bagian dalam otak, sebenarnya ia adalah bagian dari Cortex
yang bekerja secara rasional, logis, dan analitis pula.
Maka, proses
berpikir lewat penglihatan dan pendengaran yang terjadi di Cortex pun bakal
masuk dan tersimpan di Hipocampus. Dan setelah dikoordinasikan dengan fungsi
Amygdala, beserta komponen Sistem Limbik lainnya, ia akan menjadi getaran yang
diteruskan ke jantung sebagai desiran Qalb. Saat itulah kita merasakan sensasi
perasaan.
Memang dalam kaitan antara akal dan qalbu sering
dilakukan oleh para ilmuwan–ilmuwan islam, karna dalam proses diatas bahwa
proses berfikir memang saling berhubungan dengan qalbu.
Selaras dengan kitab suci Al-Qur’an, Rasulullah saw juga
bersabda “ yang pertama kali diciptakan oleh allah adalah aku. lalu allah
berkata kepadanya “datanglah kemari”, maka akalpun datang kepadanya.kata Allah
:”demi kemuliaan serta keagunganku, tidaklah aku ciptakan makhluk yang lebih
muia bagiku daripada kamu. dengan engkaulah aku mengambil dan dengan engkaulah
aku memberi. dengan engkau aku memberikan pahala dan dengan engkaulah aku
memberi hukuman.”
Sabda Rasulullah saw yang lainnya adalah “aku bertanya
pada jibril apakah yang dinamakan kepempinan itu? jibril menjawab: akal”.
Hakikat akal adalah naluri yang dipergunakan untuk
memahami pengetahuan–pengetahuan yang bersifat teoritis. seolah oleh akal itu
adalah cahaya yang dimasukkan kedalam jiwa sehingga manusia siap memahami
sesuatu dan ini berbeda–beda menurut perbedaan– perbedaan naluri.
Jika akal kita dijadikan sebuah naluri yang luar biasa
terhadap daya cipta dan karya kita, maka bersiaplah kita akan mendapat sebuah
keajaiban yang luar biasa, dari hal ini saya teringat lagi dengan kata-kata
awal yang menginspirasi saya dalam menggunakan akal, yaitu pikiran / akal
bukanlah sebuah wadah yang harus diisi melainkan api yang haru dinyalakan.
hormon–hormon yang ada dalam akal sangat mudah beraksi, sehingga ketika kita
berfikir untuk menjadi besar, maka kita benar-benar kita akan mendapatkan,
tentunya melalui proses akal.
Kebenaran konsep Ilmiah Nyeri dalam Al-Qur'an
Al-Qur’an memberikan ilustrasi bahwa bentuk siksaan
kepada orang-orang yang durhaka berupa derita sangat pedih yang diakibatkan luka
bakar dikulit.
(إنَّ الذٌينّ كّفّرٍوا بٌآيّاتٌنّا سّوًفّ نصليهم نّارْا
كٍلَّمّا نّضٌجّتً جلودهم بدلناهم جلوداَ غيرها ليذوقوا العّذّابّ إنَّ اللَّهّ
كّانّ عّزٌيزْا حّكٌيمْا ) (النساء56).
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka
ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka
dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS 4:56.).
Professor
Tejatat Tejasen is the Chairman of the Department of Anatomy pada Chiang Mai
University, Chiang Mai, Thailand masuk Islam setelah baca ayat diatas...
Menarik
ditinjau dari perspektif kedokteran mengapa penyebutan kulit dikaitkan dengan
sensasi nyeri yang diderita para penghuni api jahanam itu.
Menurut
defenisi IASP (International Association for the Study of Pain) 1979, nyeri
didefenisikan sebagai sensori (rasa indrawi) dan pengalaman emosional yang
tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang nyata atau yang
berpotensi rusak, atau tergambarkan seperti itu. Menyitir salah satu defenisi
tersebut, proses yang obyektif nyata yang terjadi bila nyeri muncul adalah
akibat kerusakan jaringan. Kerusakan ini bisa disebabkan pelbagai faktor
(trauma fisik, trauma kimiawi trauma thermis dll).
Akhir Ujung
Syaraf Bebas
Mungkin
secara awam, orang banyak menduga bahwa seluruh bagian tubuh kita sensitif
terhadap perasaan nyeri, ternyata setelah ilmu anatomi dan fisiologi
berkembang; dugaan seperti itu tidak benar sama sekali. Ada bagian-bagian
tertentu dalam tubuh kita yang berperan spesifik untuk merespons atau mengantar
sensasi nyeri, yakni ujung syaraf bebas. Dan ternyata tidak semua ujung-ujung
syaraf berperan sebagai sarana pengangkut sensasi nyeri, ternyata kini
diketahui hanya 2 tipe serabut syaraf yang berperan sebagai pengangkut nyeri
yakni syaraf C dan A (delta). Ujung akhiran syaraf (NERVE ENDING) penghantar
nyeri tersebut secara histologis “hanya terdapat pada lapisan kulit (dermis)
saja !”.
Bila dokter
mau melakukan sebuah sayatan bedah, maka dokter biasanya menyuntikkan obat blok
terhadap syaraf tersebut (anestetik local) hal itu dimaksudkan agar signal
nyeri akibat kerusakan jaringan tidak diteruskan ke sentral sehingga pasien
yang tengah diiris, dipotong, disayat jaringan tubuhnya tidak merasa sakit sama
sekali. Dan agar diketahui, sensasi sakit tersebut hanya ada pada lapisan kulit
saja (otot, lapisan lemak tidak menyebabkan sensasi sakit sama sekali bila
dilukai).
Itulah
mengapa Qur’an mengatakan ”Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit
mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab....”
Sempurnanya
Luka Bakar
Diantara
semua bentuk musibah fisik yang dialami manusia, boleh dibilang kecelakaan
akibat luka bakar merupakan musibah yang paling sial dari semua musibah-musibah
yang ada dimuka bumi. Komplikasi akibat luka bakar sangat kompleks (dari ujung
rambut hingga ujung kaki) dan sukar ditangani, biasanya pasien-pasien yang
menderita luka bakar dengan prosentasi yang tinggi akan meninggal dunia, sukar
memanage korban luka bakar.
Mulai dari,
pembengkakan pada daerah orofarings, intoksikasi karbon, dehidrasi berat,
asidosis, ancaman gagal ginjal, kebocoran kapiler diseluruh tubuh, hingga
ancaman sepsis berat akibat infeksi.... semua model symptom menakutkan dan
mematikan ada dalam korban ”luka bakar”,
Pantas bila
Qur’an menyebut ”pembakaran” adalah model siksaan yang paling pedih, bukan
model-model lain seperti (pentungan, pukulan...dsb).
SUMBER
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Yuk dapatkan hadiah ny dengan modal 20rb saja sudah bisa menikmati semua permainan poker di ARENADOMINO loh yuk langsung saja.. WA +855 96 4967353
Posting Komentar