Dahsyatnya Ikatan
Persaudaraan menurut Al Qur’an
khazanahalquran.com – Kita akan temukan hal yang menarik
ketika kita mengkaji makna “persaudaraan” didalam Al-Qur’an.
Disaat kita lebih dalam menggali kisah-kisahnya, akan
kita temukan bahwa “saudara” memiliki posisi yang penting di mata Al-Qur’an.
Dalam posisi-posisi yang sulit akan kita temukan “saudara” sebagai orang yang
paling bisa kita percaya dan siap hadir untuk membantu kita.
Sebutlah kisah bayi Musa as ketika dihanyutkan oleh
ibunda beliau diatas sungai. Di posisi genting semacam itu, ibunda Musa
memerintahkan anak perempuannya (saudari Musa) untuk mengikuti dan memantau
keadaan bayi tersebut.
وَقَالَتْ
لِأُخْتِهِ قُصِّيهِ ۖ فَبَصُرَتْ بِهِ عَنْ جُنُبٍ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
“Dan dia
(ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, “Ikutilah dia (Musa).”
Maka kelihatan olehnya (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya.”
(QS.Al-Qashash:11)
Begitupula
ketika Nabi Musa as telah dewasa, Allah menguatkan beliau dengan mengutus Harun
untuk mendampingi perjuangan beliau.
قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ
بِأَخِيكَ
Dia (Allah)
berfirman, “Kami akan menguatkan engkau (membantumu) dengan saudaramu.”
(QS.Al-Qashash:35)
Dari dua
kisah ini kita melihat bahwa ikatan persaudaraan adalah ikatan yang begitu kuat
menurut kacamata Al-Qur’an. Ketika berbicara tentang hubungan kaum muslimin,
Allah tidak menyebut mereka seperti ayah dan anak atau hubungan-hubungan
lainnya. Tapi mereka adalah saudara !
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ
إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ
“Sesungguhnya
orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih).” (QS.Al-Hujurat:10)
Karena itu
hal yang paling ditakutkan oleh musuh Islam adalah kesadaran bahwa kaum
muslimin memiliki ikatan persaudaraan yang lebih kuat bahkan dari saudara
kandung sekalipun.
Bayangkan
apa yang akan terjadi bila setiap muslim melihat wajah muslim yang lain dengan
pandangan rahmat dan kasih sayang persaudaraan. Maka tentu masyarakat Islam
akan menjadi contoh umat yang damai, solid dan saling memperhatikan kondisi
saudaranya. Tidak ada lagi muslim yang kelaparan, kesusahan dan menderita.
Karena banyak saudara yang siap memikul bebannya bersama-sama.
Dan yang
perlu kita perhatikan, bahwa akar perusak persaudaraan itu adalah sifat iri dan
dengki. Yang dengan gamblang digambarkan oleh Al-Qur’an dalam kisah saudara
Yusuf as yang tega menjerumuskan saudaranya sendiri dalam jurang karena
didorong kecemburuan yang jahat.
إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ
وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰ أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي
ضَلَالٍ مُبِينٍ
Ketika
mereka berkata, “Sesungguhnya Yusuf dan saudaranya (Bunyamin) lebih dicintai
ayah daripada kita, padahal kita adalah satu golongan (yang kuat). Sungguh,
ayah kita dalam kekeliruan yang nyata. (QS.Yusuf:8)
Semoga
bermanfaat…
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Yuk mainkan permainan POKER No ROBOT 100% silahkan langsung saja merapat dan bermain POKER bersama kami di ARENADOMINO ditunggu ya gan.. :) WA +855 96 4967353
Posting Komentar