Anatomi Tubuh
Manusia Bukti Keagungan Al-Quran
“ Tetapi, Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam
tubuhnya roh ciptaan NYA dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan,
dan hati. Tetapi kamu sedikit sekali bersyukur” (As-Sajdah:9)
“Tetapi pendengaran, penglihatan, dan hati mereka itu
tidak berguna sedikit pun bagi mereka” (Al-Ahqaf: 26)
Mengapa ayat-ayat tersebut mendahulukan penyebutan
”pendengaran” dari pada “penglihatan” ? Rupanya hal ini mendorong para ulama
tafsir untuk menemukan sebab-sebabnya. Mengapa demikian? Sebagian lagi
berpendapat bahwa telinga adalah alat untuk mendengar seruan dunia dan akhirat. Ulama lainnya berpendapat
bahwa indra pendengaran pada bayi lebih dulu berfungsi daripada indra
penglihatan.
Lantas, bagaimana para ilmuan modern menjawab
permasalahan ini?
Ilmu anatomi telah mampu membongkar sebuah kenyataan
ilmiah terpendam. Otak terdiri atas beberapa kepingan, yaitu kepingan otak
bagian depan, dahi, pelipis, dan kepingan otak bagian belakang. Pada
kepingan-kepingan tersebut terdapat bermacam-macam pusat indra, pusat gerak,
dan lainnya. Setelah mempelajari pusat-pusat pendengaran dan penglihatan, para
ilmuan menemukan bahwa pusat pendengaran terletak pada kepingan pelipis dari
otak yang berhadapan dengan telinga. Berbeda dengan pusat penglihatan yang
terletak pada bagian belakang otak.
Apabila penyebutan pendengaran dan penglihatan dalam
Al-Quran dengan mendahulukan penyebutan “pendengaran” maka ini sesuai dengan
susunan anatomi pusat-pusat indra pada otak secara tepat. Fakta ilmuan yang
ditetapkan oleh ilmu anatomi ini baru dapat dibuktikan setelah empat belas abad
turunnya Al-Quran. Ini baru dari satu sisi, sedangkan pada sisi lainnya juga
terdapat fakta ilmiah yang ditetapkan dalam ilmu embrio (embriologi). Dalam embriologi
alat pendengaran lebih dulu berkembang pada saat kita masih dalam bentuk janin
daripada alat penglihatan. Telinga terus berkembang dan menjadi sempurna sampai
bulan ke lima dari kehidupan janin hingga sama dengan perkembangan telinga
orang dewasa. Namun, kematangan indra englihatan tidak akan sempurna kecuali
setelah kelahiran.
Janin sudah mulai mendengar suara-suara pada saat masih
berada di dalam perut ibunya, tepatnya pada saat kandungan berumur lima bulan.
Namun, janin tidak dapat melihat cahaya dari berbagai sumber kecuali setelah ia
dilahirkan. Hal ini disebabkan susunan saraf pendengaran lebih dulu berkembang
dan matang sebelum perkembangan saraf penglihatan. Perbandingan jangka waktu
diantaranya cukup jauh.
Sesungguhnya fakta-fakta ilmiah ini belum diketahui
sebelum empat belas abad. Kebanyakan darinya tidak diketahui, kecuali pada abad
ini. Bahkan, para ilmuan tempo dulu yakin bahwa indera penglihatan lebih
penting dari pada indra pendengaran. Seorang ilmuan anatomi terbesar dunia,
Nagasat Nagamish telah masuk Islam ketika dia sedang berbicara mengenai saraf
dan keberadaannya langsung di bahwa kulit (saraf sensorik). Oleh karena itu,
saat kulit terbakar, hilanglah fungsi indra perasa. Lalu, ketika firman Allah
disampaikan seorang muslim padanya,
“Setiap kulit mereka hangus, kami ganti kulit mereka
dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab” (An-Nisaa’: 56)
Dia bertanya, “ Apakah perkataan ini telah disebutkan
sejak empat belas abad yang lalu?” Si muslim menjawab, “Ya”,. Nagasat Nagmish
berkata, “Sesungguhnya kenyataan ilmiah ini belum diketahui ilmu pengetahuan
kecuali baru-baru ini. Tidak mungkin yang mengatakannya manusia, tapi itu dari
Allah. Sungguh sudah tiba saatnya bagi saya untuk bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alllah.”
Oleh Syafaatul
Udhmah
Penulis adalah
mahasiswa jurusan Biologi UM angkatan 2007
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Yuk dapatkan hadiah ny dengan modal 20rb saja sudah bisa menikmati semua permainan poker di ARENADOMINO loh yuk langsung saja.. WA +855 96 4967353
Posting Komentar