Syaraf Sehat Berkat
Puasa
REPUBLIKA.CO.ID, Syaraf merupakan sistem dari tubuh yang
paling vital. Kumpulan miliaran sel syaraf pusat terkumpul di otak mengatur
semua sistem tubuh yang lain.
Setiap sel syaraf, yang tersusun dalam tubuh dari kepala
hingga ujung kaki, mempunyai fungsi sendiri-sendiri, yaitu fungsi motorik
sebagai pengatur gerak, sensorik sebagai penerima rasa, dan fungsi otonom,
untuk melakukan hal-hal yang sering tidak disadari.
Sel-sel syaraf agak berbeda dengan sel pada tubuh
lainnya. Jika sel tubuh lain rusak, mereka dengan mudahnya bisa melakukan
regenerasi. Hal yang berbeda berlaku pada sel-sel neuron penyusun sistem
syaraf. Sekali mereka rusak, yang terjadi adalah kerusakan permanen, tidak bisa
diperbaiki lagi.
“Neuron tidak bisa membelah diri atau menghasilkan neuron
lainnya,” ujar konsultan neurologis RS Cipto Mangunkusumo, Manfaluthy Hakim,
Selasa (16/7).
Sel-sel syaraf juga sangat sensitif. Jika tubuh terkena
racun, dari manapun asalnya, sel-sel penyusun sistem syaraf menjadi bagian yang
pertama kali terdampak sebelum sistem dan organ tubuh lainnya. Ketika telah
berusia lebih dari 40 tahun, risiko sel syaraf mengalami kerusakan ini menjadi
lebih tinggi.
Nah, lalu apakah hubungannya puasa dengan sistem syaraf?
Menurut Manfaluthy, berpuasa berarti membuat input asupan makanan berkurang.
Semua sisa hasil metabolisme tubuh yang tersimpan di lemak akan diambil oleh
tubuh sebagai sumber energi. Ketika berpuasa inilah tubuh mendapatkan
kesempatan untuk melakukan detoksifikasi.
Detoksifikasi ini merupakan proses pengurangan kadar
racun dari dalam tubuh karena zat racun yang tersimpan di lemak akan larut dan
dikeluarkan oleh tubuh.
“Zat-zat buangan yang selama ini tidak diperlukan oleh
tubuh tapi tersimpan di lemak akan berkurang,” kata Ketua Kelompok Studi
Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia
Pusat ini.
Detoksifikasi ini akan menyebabkan penurunan jumlah
radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul yang tak memiliki
pasangan yang biasanya mengambil elektron dari sel tubuh yang sehat. Akibatnya,
jika sel tersebut tertempel oleh radikal bebas, sel akan menjadi rusak.
Seperti dijelaskan di atas, jika sel syaraf rusak, ia
susah diperbaiki lagi. Untuk itu, jika kadar radikal bebas menurun, berarti
potensi kerusakan sel-sel syaraf pun menjadi menurun.
Selama berpuasa, Manfaluthy menjelaskan, tubuh akan
mengalihkan penggunaan sumber energi dari glukosa ke lemak secara perlahan. Hal
ini bisa mencegah kerusakan otot dan syaraf.
Satu lagi manfaat berpuasa adalah bisa meningkatkan
kondisi mental, kewaspadaan, dan kefokusan. Dari sisi medis, hal ini bisa
dirunut karena ketika berpuasa, tubuh akan banyak menghasilkan hormon
endomorfin. “Hormon ini bisa berfungsi untuk mengontrol diri kita,” kata
Manfaluthy.
Ketika berpuasa, jumlah hormon ini akan mengalami
peningkatan dalam darah setelah beberapa hari berpuasa. Hormon ini juga
berfungsi untuk mengatasi rasa sakit. Sistem syaraf yang sehat mutlak
diperlukan oleh tubuh. Dengan berpuasa, ternyata bisa memelihara kesehatan
sel-sel yang sulit mengalami regenerasi ini.
Oleh Rosita Budi Suryaningsih
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Main dan Menangkan permainan bersama kami di ARENADOMINO 8 permainan poker online tanpa robot silahkan main dan buktikan sendiri jika kesulitan bisa
dibantu dalam pendaftaran silahkan langsung bergabung untuk info lebih jelas WA +855 96 4967353
Posting Komentar