Perbedaan Sifat,
Sikap dan Watak pada Manusia??
1. Jelaskan
perbedaan sifat, sikap, dan watak.
2. Manakah dari
ketiganya yang dapat diubah?
Jawab:
1. a. Sifat (Trait)
Sepasang suami istri yang cukup bahagia dengan kedua anak
kembarnya. Kakaknya bernama Nana, sedangkan adiknya yang lahir dengan selisih
waktu sepuluh menit bernama Nini.
Sepasang suami istri ini, dapat dengan mudah mengenali
manakah yang Nana dan mana yang Nini., karena Nana mempunyai sifat mudah
bergaul, humoris, dan selalu ceria di manapun Nana berada. Berbeda dengan Nana,
Nini justru mempunyai sifat pendiam, kalem, dan lemah lembut. Sifat nana dan
Nini memang sangat bertolak belakang, apalagi keduanya juga sama-sama mempunyai
sifat buruk yang berbeda. Nana sering membantah perintah perintah dan nasihat
orangtuanya, sedangkan Nini selalu mudah tersinggung.
Sepasang suami istri ini pun, selalu berusaha untuk
mendidik kedua anaknya, agar sifat yang baik tetap dipertahankan, sedangkan
sifat yang buruk harus dihilangkan.
Ilustrasi tersebut mamamparkan bahwa setiap orang
mempunyai sifat yang berbada-beda meskipun kembar sekalipun.
”sifat adalah sistem neuropsikis yang digeneralisasikan
dan diarahkan, dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam-macamperangsang
secara sama, memulai serta membimbing tingkah laku adaftif dan ekspretif secara
sama”
(Alport, 1951, p.289)
Sifat tidak berhubungan dengan objek
Sifat itu hampir selalu lebih besar atau luas daripada
sikap
Sifat itu tidak dapat berbeda – beda dari yang lebih
khusus ke yang lebih umum, tetapi sifat selalu umum
Sifat tidak memberikan penilaian terhadap objek yang
dihadapi.
b. Sikap (attitude)
Pertiwi adalah salah satu murid di SMP N I Subur makmur.
Dia tergolong murid yang rajin dan cekatan, selain itu dia mempunyai banyak
teman karena keramahan dan tutur katanya yang sopan. Para guru pun juga
mengenal baik siapa pertiwi.
Suatu ketika, tiba-tiba sikap Pertiwi berubah seratus
derajat celcius, Pertiwi tiba-tiba menjadi pemurung, mudah tersinggung, dan
lebih parahnya prestasi belajarnya menurun dratis. Pak Rudi selaku walikelas
pertiwi, memanggil wali murid dari pertiwi yaitu Buleknya Pertiwi untuk datang
ke sekolahan, guna menanyakan tentang keadaan pertiwi akhir-akhir ini. Ternyata
Pertiwi berubah total sikapnya tidak lain karena Ibu yang paling dikasihinya,
yang paling disayanginya, yang bekerja untuk membiayai Pertiwi sekolah telah
meninggal dunia dengan kasus tabrak lari. Sehingga pertiwi merasa terpukul dan
belum dapat menerima kenyataan yang ia hadapi.
Dari ilustrasi kejadian tersebut memamparkan bahwa
sebenarnya
• Sikap itu berhubungan dengan suatu objek
• Sikap itu biasanya merupakan suatu penilaian (manerima
/ menolak) terhadap objek yang dihadapi
• Sikap dat berbeda – beda dari yang lebih khusus ke yang
lebih umum.
c. Watak (Karakter)
Suatu sore, terlihat lima sampai enam anak kecil
mengendap – endap, sambil berjalan jongkok. Tiba – tiba mereka berteriak
ketakutan dan lari terbirit – birit. Apa yang sebenarnya terjadi? Yups, mereka
takut ketahuan pak Raden, kalau mereka telah memecahkan pot bunga yang ada di
teras halaman rumahnya. Akibat dari bola kasti yang melambung sangat tinggi,
ketika mereka sedang bermain di taman dekat rumah pak Raden yang akhirnya
mengenai pot tersebut.
Pak Raden merupakan salah satu warga di desa Subur Makmur
yang terkenal dengan suaranya yang menggelegar dan ocehannya seperti burung
beo. Pak Raden hidup sendiri tqanpa istri dan anaknya, istrinya telah meninggal
dunia sewaktu melahirkan anak semata wayangnya, sedangkan anaknya pun telah
berkeluaraga, dan lebih memilih hidup bersama keluarga besar istrinya.
Semua warga di desa Subur Makmur tahu, bahwa sebarnya pak
Raden itu berhati baik, tapi cara pak Raden menyampaikannya yang salah yaitu
dengan kegalakannya. Hampir semua warga di desa itu pernah meraskan mulut jitu dan
suara khas petir pak Raden. Suatu hari, pak RT berkunjung ke rumah pak Raden
dengan tujuan untuk menasihati pak raden agar lebih ramah dan soapan dalam
berbicara dengan orang lain, dengan sengan hati pak Raden menyanggupi iya tapi,
selang beberapa hari pak Raden sudah kembali seperti biasanya jika ada yang
menggagu dia atau tidak menyenangkan hatinya, maka ia seperti harimau yang siap
menerkam santapannya.
Dari ilustrasi tersebut memamparkan bahwa
Watak itu tidak dapat diubah
Watak itu adalah pembawaan (gen)
Watak itu adakalanya muncul, jika terjadi reaksi dari
luar yang mengakibatkanya muncul
Watak itu adakalanya tidak muncul, jika tidak terdapat
reaksi yang mengakibatkan watak itu tidak muncul
Watak itu menunjukan arti normatif.
2. Menurut pendapat saya, dari sifat, sikap, dan watak
yang dapat diubah adalah sifat dan sikap. Kenapa?
Karena sifat (trait) seperti yang sudah dijelaskan minggu
lalu, ada kata kunci digeneralisasikan dan diarahkan berarti sifat itu dapat
diubah, tergantung faktor lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sifat
seseorang dapat di ubah asalkan ada kemauan.
Misal:
karena Nunuk malas belajar, bapaknya mempunyai ide jika
nanti Nunuk ranking satu maka Bapaknya kan membelikan sepeda baru, lalu Nunk
sekarang menjadi rajin belajar, tidak malas belajar lagi karena di motivasi
oleh bapaknya, akhirnya nunuk ranking satu, mendapat sepeda baru, dan
orangtuanya menjadi bangga juga.
Sikap pun demikian, bukankah sudah dijelaskan bahwa sikap
(attitude) itu berhubungan dengan suatu objek, manakala objek itu di terima
atau ditolak semua itu kan tergantung pelaku(subjek), yang harus diperbaiki itu
objeknya jika objeknya baik dan sesuai isi hati si pelaku kemungkin besar si
pelaku akan menerima. Jadi sikap itu dapat di ubah.
Misal:
Didik menyukai Nunuk, tapi Nunuk kurang suka dengan didik
karena Didik kurang rapi dan selalu terlambat berangkat sekolah. Suatu hari,
Didik menyatakan cintanya kepada Nunuk, tapi Nunuk menolak dengan alasan Nunuk
tidak suka anak yang jorok dan malas-malasan, akhirnya Didik tetap berusaha
mendapatkan cinta nunuk dengan cara merubah sikapnya. Didik berusaha menjadi
anak yang rapi dan selalu datang tepat waktu. Lama- kelamaan Nunuk merasa
simpati kepada Didik, akhirnya Nunuk menyatakan bahwa sebenarnya dulu nunuk
juga suka dengan Didik, tapi karena Didik kurang rapi dan pemalas Nunuk
menolak. Sekarang Nunuk dan Didik akhirnya jadian, sampai sekarang.
Terus kenapa saya menyatakan bahwa watak (karakter) tidak
dapat diubah?
Karena saya sendiri mengalaminya, bahwa yang namanya watak
itu suatu keturunan (pembawaan), Nenek saya suka marah – marah sendiri bila
lagi banyak masalah, Ibu saya pun juga demikian, dan saya pun juga punya watak
suka marah – marah gak jelas.
0 komentar:
Posting Komentar