Selasa, 05 Maret 2019

Mencintai Saudara Seperti Mencintai Diri Sendiri


Mencintai Saudara Seperti Mencintai Diri Sendiri


Pengalaman yang sangat menyahat hati dan memilukan disekitar lingkungan Citra Indah. Seseorang lelaki bernama Pak Hadi harus dirawat di RSUD Cilengsi karena gula darahnya drop turun drastis akibat tidak ada asupan makanan selama dua hari. Hingga akhirnya Ayah dari Intan ini menemui ajalnya. Innalilahi waina ilaihi rojiun.

Rasanya kurang bisa diterima nalar, di komplek perumahan yang terbilang mapan, apalagi mayoritas penghuninya muslim, ada banyak masjid, ada banyak majlis ta'lim, ada banyak Majlis dzikir tapi terjadi peristiwa yang menyedihkan.

Ini bukan hanya teguran bagi kita, tapi tamparan keras bagi yang mengaku Muslim, yang mengaku Mu'min.

Sampai dimana kita kepedulian kita, rasa cinta kita kepada sesama, mari kita ulangi pengajian yang sudah pernah ikuti. Lalu kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

MENCINTAI SAUDARANYA SEPERTI IA MENCINTAI DIRI SENDIRI


عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسْ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، خَادِمُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِه [رواه البخاري ومسلم]

Terjemah hadits :

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :

1. Seorang mu’min dengan mu’min yang lainnya bagaikan satu jiwa, jika dia mencintai saudaranya maka seakan-akan dia mencintai dirinya sendiri.

2. Menjauhkan perbuatan hasad (dengki) dan bahwa hal tersebut bertentangan dengan kesempurnaan iman.

3. Iman dapat bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.

4. Anjuran untuk menyatukan hati.

Pembahasan;

Ukhuwah islamiyyah artinya Persaudaraan sesama muslim, sebaiknya tidak hanya sebatas hiasan bibir saja, tapi diujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak ayat yang menganjurkan hal itu diantaranya surat Ali Imran 3;103

''Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk'"

Yang berukhuwah sebenarnya bukan hanya muslim dan mukmin saja tapi ukhuwah itu memiliki level masing-masing yaitu;

Ukhuwah Basyariyah; yaitu Persaudaraan antar sesama manusia. Yaitu persaudaraan lintas agama, suku dan ras. Persaudaraan ini terjalin karena sama-sama makhluk Allah yang hidup di bumi ini yang tentu saja terjadi interaksi dan transaksi selama, perbedaan agama, suku bangsa tidak menjadi masalah sehingga hidup saling tolong menolong secara kemanusiaan tidak jadi penghalang.

Ukhuwah Wathaniyah; yaitu Persaudaraan antar bangsa, adalah persaudaraan karena sebangsa dan se tanah air tanpa memandang agama, suku dan ras. Apapun hak dan kewajiban yang ditetapkan di tanah air itu oleh para pemimpinnya semuanya sama, tidak ada yang istimewa, sama semua derajatnya di hadapan bangsa itu.

Ukhuwah Islamiyah Persaudaraan sesama muslim, adalah persaudaraan karena sama-sama beragama islam tanpa memandang bangsa, golongan dan ras. Apapun bangsanya, darimanapun asalnya tidak menjadi persoalan asal dia seorang muslim, maka terjalinlah persaudaraan.

Ukhuwah Imaniyah Persaudaraan sesama iman, adalah persaudaraan yang terbangun karena sama-sama menjalankan nilai-nilai iman sesama muslim yang terikat dengan kekuataan komitmen dalam iman dan da'wah. Ukhuwah tidak akan terujud bila kualitas iman antara satu dengan lainnya tidak selevel.

Dalam Al Hujurat 49;10 dengan tegas menyebutkan bahwa persaudaraan mukmin itu sudah dipastikan sehingga harus dijaga sebaik-baiknya; "Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat".

Agar ukhuwah terjaga dengan baik maka masing-masing muslim menghindari sikap yang dapat merusak ukhuwah, merajut ukhuwah adalah wajib dan merusaknya adalah terlarang. firman Allah memperingatkan kita; ''Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim''[Al Hujurat 49;11].

Berangkat dari ayat diatas, agar kita menjadi orang yang baik, bukan orang yang zhalim adalah dengan menghindari saling mengolok-olok, tidak saling mencela, tidak memanggil dengan panggilan yang mengejek atau julukan yang buruk, bila kita mampu menjaga sikap ini maka selian terjaga ukhuwah islamiyyah maka hal ini juga menunjukkan akhlak yang mulia. Ayat sekanjutnya yaitu ayat 12 dari surat Al Hujurat difirmankan Allah; "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Untuk mendapatkan kasih sayang Allah melalui ukhuwah islamiyyah ialah dengan menjauhi purba sangka, tidak mencari-cari kesalahan dan tidak menggunjingkan satu sama lainnya, kepribadian ini adalah kepribadian yang dimiliki oleh seorang muslim yang terpanggil untuk menjaga ukhuwah dikalangan kaum muslimin sehingga tidak ada keinginan untuk merendahkan saudaranya karena hal itu terlarang dan juga dapat mencabik-cabik ukhuwah islamiyyah.

Haram seseorang merendahkan saudaranya. Yaitu dia berkeyakinan bahwa saudaranya lebih rendah dari dirinya karena keturunannya, daerahnya, pekerjaannya,dan sebab-sebab lain. Merendahkan saudaranya bertentangan dengan kewajiban untuk memuliakannya. Karena bagaimanapun keadaan seorang muslim ada pada dirinya keimanan, ketauhidan, dan lain-lain dari ketaatan yang wajib untuk dimuliakan

Banyak yang dapat mendukung agar ukhuwah islamiyah terujud dengan eratnya, salah satunya adalah adanya kesatuan aqidah. Kesatuan aqidah adalah yang utama untuk bisa bersatunya ummat ini karena memang orang yang aqidah dan imannya yang baik, bersih dan kuatlah yang dapat berinteraksi dalam kehidupan ukhuwah islamiyyah, kita tidak dipaksa untuk masuk ke dalam agama islam ini tapi dikala kita telah masuk ke dalam islam maka wajib mengikuti segala aturan yang terdapat di dalamnya; "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui"[Al Baqarah 2;256]

Ukhuwah itu juga dalam rangka menjaga martabat muslim di dunia ini sehingga dia punya harga diri di hadapan muslim lainnya, karena saudaranya sama-sama menjaga martabat itu melalui sikap yang baik sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Saw, Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian saling dengki, jangan saling menipu, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi, dan jangan kalian membeli suatu barang yang (akan) dibeli orang. Jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, tidak layak untuk saling menzhalimi, berbohong kepadanya dan acuh kepadanya. Taqwa itu ada disini (beliau sambil menunjuk dadanya 3 kali). Cukuplah seseorang dikatakan jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Haram bagi seorang muslim dari muslim yang lainnya, darahnya, hartanya, dan harga dirinya” (HR. Muslim).

Karena banyaknya faedah, keutamaan dan pahala dalam rangka menjaga ukhuwah islamiyyah maka bila ummat islam mengetahui serta menyadari semua itu maka tidak akan terjadi saling hasad dan dengki, sebaliknya kehidupan harmonis, akur, aman damai adalah sebuah keniscayaan, tidak ada satupun kesuksesan yang bisa diraih oleh sebuah organisasi, jamaah, bangsa dan negara dalam menjalankan roda kehidupan ini tanpa mengujudkan ukhuwah islamiyyah yaitu persaudaraan sesama muslim, wallahu a'lam

Teguh S.


0 komentar:

Posting Komentar