Empat Macam Hati
Sebuah ayat al-Quran yang mengandung doa menuturkan, “Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami kepada kesesatan setelah
Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah rahmat dari sisiMu
kepada kami, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” (QS. Ali Imran [3]:8).
Konten doa ayat di atas tidaklah diucapkan dan diamalkan
kecuali oleh orang-orang yang akal dan hatinya bersih (Ulil Albab). Mereka
bermunajat dengan harapan dan tujuan agar hatinya tetap berada dalam proteksi hidayah
Allah dan terjaga dari berbagai macam jalan yang menyesatkannya.
Oleh sebab itu, sebuah hadits shahih yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim menunjukan tentang pentingnya kedudukan hati di antara unsur
jasmani dan kebendaan lainnya.
Sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Allah tidak melihat
kepada bentuk rupa dan harta kamu sekalian, tetapi Allah melihat kepada hati
dan amalmu yang ikhlas.” (HR. Muslim).
Menurut riwayat dari Abi Sa’id RA, terdapat empat macam
hati yang disebutkan oleh baginda Rasulullah SAW. Hadits ini bisa dijumpai juga
dalam sebuah buku yang berjudul Kitab al-Kabair, karangan Syeikh Imam Abi
al-Hasan Muhammad bin Abdul Wahab.
Pertama, Qalbun
Ajrad (hati yang murni), yaitu hati laksana lentera yang memancarkan cahaya.
Hati ini membuka pintu-pintunya untuk mendengar dan menerima kebenaran (alhaq).
Itulah hati orang-orang Mukmin yang menjalankan ketaatan
kepada Allah dan RasulNya secara konsisten. Jenis hati ini disebut juga sebagai
Qalbun Shaleh (hati yang sehat).
Kedua, Qalbun
Aghlaf, hati yang keras dan tertutup untuk menerima kebenaran dan petunjuk dari
Allah. Ia disebut juga sebagai Qolbun Mayyit (hati yang mati) karena tidak
mengenal dan mengakui Allah sebagai Tuhannya.
Ketika diseru pun ke jalanNya, maka seruan itu tidak
berfaedah sama sekali disebabkan hatinya sudah tertutup. (QS. Al-An’am [6]:25).
Tidak lain, jenis hati ini adalah hatinya orang-orang kafir.
Ketiga, Qalbun
Mankus (hati yang terbalik). Yaitu hati orang-orang munafik. Hati ini
sebetulnya mengetahui kebenaran Islam sebagai agama samawi, akan tetapi ia
berbuat inkar. Bahkan ia memusuhi dan menghalang-halangi orang lain untuk
mengikuti kebenaran tersebut.
Kempat Qalbun
Mushaffah. Yaitu, hati yang di dalamnya terdapat dua unsur sekaligus, keimanan
dan kemunafikan. Kedua unsur ini saling tarik-menarik sehingga terkadang hati
tersebut condong dan dekat kepada keimanan dan terkadang kepada kekufuran,
tergantung kepada salah satu yang mendominasinya.
Jenis hati ketiga dan kempat ini disebut Qalbun Maridh
(hati yang sakit) karena terdapat penyakit atau
virus yang menyerangnya, yaitu berupa fitnah syahwat (nafsu) dan shubhat
(sikap ragu) dengan motivasi syaitan yang terkutuk.
Sebagai bahan muhasabah diri, masing-masing di antara
kita dapat mengetahui secara jujur dan objektif, tipe hati manakah yang
sebenarnya kita miliki dari keempat macam hati di atas.
Mudah-mudahan kita termasuk ke dalam golongan orang-orang
yang mempunyai tipe hati yang pertama, yaitu hati yang murni dan sehat. Di
antara kuncinya adalah mengamalkan do’a yang diajarkan al-Quran, sebagaimana
disebutkan di atas. Wallahu alMusta’an.
*Pengurus PCIM Malaysia, Bidang Dakwah
Oleh Imron Baehaqi MA
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Mainkan dan menangkan hadiah nya bersama kami di ARENADOMINO beragam permainan POKER menanti anda semua fair play silahkan di add WA +855 96 4967353
Posting Komentar