Ini Jurus Sehat
Rasulullah Menurut dr Zaidul Akbar
KESEHATAN merupakan salah satu nikmat yang sering
diremehkan. Sehingga rumah sakit kini menjadi tempat yang makin ramai
dikunjungi, karena orang sakit semakin bertambah.
Program-program pemerintah pun banyak dihabiskan untuk
membiayai orang sakit. Sementara sangat minim program yang mensosialisasikan
budaya hidup sehat, khususnya cara hidup sehat seperti yang Rasulullah ajarkan.
Nah, dalam kaitan ini, Masjid Agung Al Makmur, Banda
Aceh, setiap Ahad menggelar kajian rutin dengan tema kesehatan dengan
menghadirkan para pakar kesehatan. Kajian berlangsung setelah Shalat Subuh
berjamaah.
Pada Ahad (27/8/2017) selepas Subuh, kajian diisi oleh
dr. Zaidul Akbar dari Jakarta.
Zaidul adalah seorang dokter muda yang aktif di media
sosial. Twitternya dengan akun @zaidulakbar memiliki 58 ribu pengikut.
Dokter umum ini juga menjabat Ketua Perkumpulan Bekam
Indonesia yang memiliki 20 cabang se-Indonesia dengan 4.000 anggota.
Sejak lima tahun terakhir, dokter Zaidul menjadi pakar
kesehatan pengobatan metode Rasulullah (Thibbun Nabawi) dan sudah berkeliling
dunia mendakwahkan jurus sehat Rasulullah.
Buku yang ditulisnya dengan judul "Jurus Sehat
Rasulullah" merupakan hasil penelitiannya bersama rekan-rekannya yang
seprofesi, untuk membuktikan secara ilmiah cara hidup sehat Rasulullah.
Menurutnya, masyarakat sekarang sudah terbiasa dengan
budaya hidup yang tidak sehat dan serba instan. Saat sakit sedikit, seperti
sakit kepala, sakit perut, langsung mengkonsumsi obat yang akhirnya tubuhnya
penuh dengan obat.
Padahal seharusnya obat kimia merupakan pilihan terakhir.
Islam bukan hanya menyediakan solusi untuk menangani
berbagai macam penyakit, tapi juga memiliki berbagai macam cara untuk
menghindari penyakit.
Bahkan dalam metode penyembuhan Islam, yang paling
diprioritaskan adalah keimanan.
Dalam suatu kisah, sahabat Nabi SAW pernah menyembuhkan
penyakit seorang kepala suku yang disengat kalajengking, hanya dengan meruqyah
menggunakan surat Al Fatihah. Ini berkat keimanan Sahabat Nabi yang tinggi.
Cara hidup sehat juga sudah dicontohkan oleh Rasulullah
yang seumur hidupnya hanya dua kali menderita sakit.
Itupun karena daging kambing yang diracun oleh wanita
yahudi yang mengakibatkan beberapa sahabat meninggal, tapi Allah menyelamatkan
Rasulullah, ungkap Zaidul yang memiliki istri seorang dokter penyakit dalam.
Pesan Rasulullah agar jangan tidur setelah subuh ternyata
berdampak kepada kesehatan, karena penyakit stroke terjadi karena kebiasaan
tidur bada subuh.
Dokter Zaidul melanjutkan, di antara keajaiban
penyembuhan dalam Islam yang jarang diketahui umat adalah bekam. Bahkan bekam
merupakan perintah lain selain shalat saat Nabi melakukan Isra Mikraj.
"Perintahkanlah umatmu berbekam".
"Kesembuhan itu ada pada 3 hal: bekam, minum madu,
besi panas" (HR Bukhari Muslim). Namun Nabi SAW tidak menyukai besi panas.
Ada banyak keajaiban bekam, selain dapat mengeluarkan
darah kotor, bekam juga menghasilkan antioksidan dan district oksid. Sehingga
tubuh akan terasa segar. Bekam juga mampu menghancurkan sel kanker.
Kanker juga bisa sembuh dengan gemar melazimkan puasa
sunnah, seperti puasa senin kamis atau puasa ayyamul bait (pertengahan bulan
setiap 13,14,15 hijriah).
sel kanker tidak bisa hidup saat kelaparan.
Dokter Zaidul juga menganjurkan jika ada yang terkena
kanker agar pergi umrah, sampai di sana cukup makan kurma dan air zam zam,
karena keduanya tidak dapat menjadi makanan sel kanker.
Terapi Menangis
Selain bekam, menangis juga merupakan terapi penyembuhan
dalam Islam.
Rasulullah adalah orang yang paling banyak menangis,
demikian juga para sahabat.
Menangis ternyata dapat menghasilkan endorfin,
mengeluarkan hormon penenang.
Dr Zaidul sering mempraktekkan, jika sakit kepala,
berwudhu, shalat dua rakaat dan menangis.
Sakit kepalanya sembuh. Saat sepertiga malam atau waktu
tahajud adalah saat paling baik menangis.
Selain itu keikhlasan juga berpengaruh pada kondisi
hormon. Hormon anak-anak yang sedang shalat akan berbeda dengan hormon orang
dewasa yang ikhlas dalam shalat dan doanya.
Dokter Zaidul menutup kajian subuh dengan berpesan agar
jamaah memperhatikan apa yang dimakan sesuai apa yang Allah sebut dalam
Alquran, "Perhatikanlah apa yang kalian makan" (80:24).
Apalagi makan dan iman memiliki kaitan, di antara
penyebab iman turun adalah karena banyak makan. Fenomena akhir zaman adalah
kegemukan karena makan berlebihan.
.
Oleh: Teuku
Farhan*
Editor: Zaenal
0 komentar:
Posting Komentar