Dahsyatnya Surat Al Fatihah, Dari Rumah Kontrakan Menuju
Rumah Villa
SRIPOKU.COM - Kisah nyata ini dialami oleh Pak Ghonim
yang di-PHK dari pekerjannya.
Pak Ghonim bersama keluarganya disuruh segara angkat kaki
dari rumah kontrakan.
Tentu saja ini merupakan kenyataan yang sangat pahit yang
pernah ia alami.
Tak ada lagi proses diplomasi, negoisasi, atau
musyawarah. Semua buntu.
Dan, jalan satu-satunya adalah segera angkat koper dari
kontrakan.
Sebab, Pak Siregar (pemilik kontrakan) harus segera menyerahkan
rumah yang ditempati Pak Ghonim itu kepada pihak bank sebagai konsekuensi dari
ketidakmampuannya membayar utang.
Kabarnya, proses penyitaan rumah akan dilakukan esok
harinya sekitar pukul 09.00 pagi.
Pak Ghonim tak bisa berbuat apa-apa dengan kenyataan yang
tengah dihadapinya. Apalagi, Pak Siregar juga tengah dililit kesusahan.
Dengan penuh kesedihan, Pak Ghonim dan istrinya, juga
tiga buah hatinya yang masih kecil ( anak pertama duduk di kelas 3 SD, anak
kedua masih kelas 1 SD, dan ketiga masih balita), segera membereskan rumah dan
mengepak barang-barang yang bisa dibawa.
Jika keesokan harinya belum ditemukan jalan keluar, Pak
Ghonim sudah merencanakan barang-barang tersebut akan dititipkan pada tetangga
untuk beberapa hari, sebelum diangkut ke rumah orang tua istrinya di luar kota.
Ia sendiri menginap di masjid dekat rumah, kebetulan ia
sering ke masjid dan sudah kenal baik dengan ketua DKM di sana.
Malam harinya, Pak Ghonim tidak jadi berangkat ke masjid
karena melihat sang istri tidak henti-hentinya menangis.
Sangat wajar karena kejadian itu di luar dugaan.
Melihat istrinya yang sangat sedih, Pak Ghonim
mengajaknya salat berjemaah Isya di tengah rumah kontrakan.
Bagi Pak Ghonim dan istrinya, salat kali ini terasa
begitu khusyuk.
Pak Ghonim berdoa. sementara istrinya dan anak-anaknya
mengamini.
Singkat cerita, akhirnya mereka tertidur saat malam telah
berlalu.
Saat terbangun pada subuh hari, sekitar jam 04.00,
dilihatnya si ulung yang bernama Rafi sedang salat.
Tak pernah keduanya melihat Rafi salat Tahajjud.
Mereka kaget sekaligus kagum. Saat Rafi berdoa, Pak
Ghonim dan istrinya mendengar anak yang baru kelas 3 SD itu mengulang-ngulang
bacaan surat al-Fatihah.
Mungin ratusan kali atau bahkan lebih, sambil mengadahkan
tangan ke atas. Rafi tidak membaca doa apa pun selain al-Fatihah.
Selesai salat, Rafi berkata pada ibunya, "Bu, Rafi
pernah dengar dari Pak Ustadz kalau Allah senang mendengar surat al-Fatihah.
Rafi baru ingat tadi malam. Ya udah, Rafi minta sama Allah dengan al-Fatihah
itu supaya tidak jadi pergi dari sini."
Mendengar penuturan Rafi yang masih kecil itu, ibunya
hanya mengiyakan dengan mata berkaca-kaca. "Iya, semoga saja nak,"
jawab sang ibu.
Tak disangka, selepas salat Subuh, ponsel jadul milik Pak
Ghonim berdering.
Ternyata, Pak Mughni, mantan bosnya di kantor menelepon.
Mereka berbincang agak lama. Perbincangan itu seperti
mengabarkan kebahagiaan.
Itu terlihat dari perubahan air muka Pak Ghonim, yang
tadinya kuyu menjadi cerah kembali. Penuh cahaya kebahagiaan.
Setelah lama bincang-bincang dengan Pak Mughni, Pak
Ghonim segera menghampiri istri dan anak-anaknya. Ia pun merangkul Rafi dengan
mata berkaca-kaca.
"Doamu dikabulkan Nak. Alhamdulillah. Hari ini kita
jadi pindah dari sini. Tapi pindahnya ke rumah yang lebih bagus dari rumah
ini" Kata Pak Ghonim.
Mantan bosnya yang bernama Pak Mughni itu menawarkan
pekerjaan baru, yaitu mengurus salah satu vila miliknya yang baru direnovasi.
Terbilang mewah, luas, dan letaknya sangat strategis.
Ketika Pak Ghonim mengungkapkan kondisi yang tengah dialaminya, mantan bosnya
itu langsung menyuruhnya untuk segera pindah.
Sungguh sangat ajaib Sungguh, Maha Besar Allah dengan
segala firman-Nya. Allah menolong Pak Ghonim dan keluarganya lewat perantara
surat al-Fatihah.
Surat al-Fatihah adalah surat pembuka dari 114 surat yang
terdapat di dalam al-Qur'an. Surat ini termasuk surat Makkiyah karena
diturunkan di Makkah, saat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam belum
hijrah ke Madinah.
Surat al-Fatihah memiliki banyak nama lain, seperti Ummul
Qur'an, Suratus Syifa', Suratus Syafiyah, Suratud Du'a, Suratut Thalab, Suratus
Su'al, Suratut Ta'limil Ma'salah, Suratul Mujziyah, dan lain
Penulis: Budi
Darmawan
Editor: Budi
Darmawan
0 komentar:
Posting Komentar