Senin, 23 September 2019

Bawang Putih dan Bawang Merah Disebutkan Secara Eksplisit di dalam Al Quran


Bawang Putih dan Bawang Merah Disebutkan Secara Eksplisit di dalam Al Quran


Bumbu masak yang menjadi “hot topic” bulan ini adalah bawang merah dan bawang putih karena harganya yang melonjak luar biasa. Gara-gara kedua komoditas masak itu hebohlah masyarakat senegara. Fenomena ini mengingatkan kita beberapa tahun yang lalu ketika harga cabe meroket. Kenapa tidak, bawang merah dan bawang putih adalah pelengkap masak yang sangat penting. Saya rasa tidak ada masakan Indonesia maupun masakan asing yang tidak menggunakan bawang putih atau bawang merah. Tanpa bawang rasa masakan menjadi hambar tidak berselera. Begitu pentingnya keberadaan bawang bagi bangsa Indonesia, maka ketika harganya berlipat-lipat tidak seperti biasanya seperti sekarang, maka yang timbul adalah kehebohan nasional. Bayangkan harga sekilo bawang putih saat ini Rp80.000, sedangkan bawang merah lebih dari Rp40.000 (biasanya tidak sampai belasan ribu sekilo). Tidak hanya ibu-ibu yang mengeluh, tetapi para pedagang makanan seperti pengusaha rumah makan, pedagang bakso, pedagang nasi goreng, dan lain-lain ikut terkena dampak.

Saya tidak akan membicarakan tentang sebab musabab mahalnya harga bumbu dapur tersebut, tapi kali ini hubungan bawang dengan kitab suci. Percayakah anda bahwa bawang putih dan bawang merah ternyata disebutkan secara eksplisit di dalam kitab suci, yaitu Al-Quran. Selain disebutkan nama bawang, juga mentimun, dan kacang adas. Di dalam Al-Quran tidak banyak nama-nama tumbuhan yang disebutkan dengan jelas. Yang saya ingat adalah korma, gandum, bawang merah, bawang putih, mentimun, dan kacang adas. Ada yang lain?

Begini ceritanya penyebutan bawang putih dan bawang merah. Ketika itu Nabi Musa a.s membawa umatnya (bangsa Yahudi) keluar (eksodus) dari negeri Mesir menuju tanah yang dijanjikan. Rombongan itu terdiri dari kabilah-kabilah (suku-suku) yang sangat banyak jumlahnya. Namun umat Nabi Musa ini sangat cerewet kepada nabinya. Mereka selalu meminta Musa memohon kepada Tuhan agar diturunkan beraneka jenis makanan dari langit. Setelah bosan dengan makanan manna dan salwa, mereka lalu meminta lagi yang lain, seperti disebutkan di dalam Surat Al-Baqarah ayat 61:
]
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya.” (Al-Quran, Surat Al-Baqarah ayat 61)

Nah, itulah yang saya maksud bahwa bawang putih dan bawang merah disebutkan secara jelas di dalam Al-Quran. Itu artinya umat manusia sejak zaman dulu pun sudah tergantung pada kedua bumbu ini. Jadi, ketika harga kedua bumbu dapur tersebut melejit sangat tinggi, wajarlah heboh senegara.



0 komentar:

Posting Komentar