9 Makna Gerakan
dalam Sholat
Sholat bagi pemeluk agama Islam (muslim) tidak hanya
ibadah ritual saja, tetapi ibadah (hubungan dengan Allah swt) yang memiliki
makna yang harus diaplikasikan kedalam kehidupan sosial. Dengan kita lain
ibadah Sholat akan mendatangtkan pahala yang dapat dinikmati besok di akherat
dan juga mendatangkan kemanfaatan untuk pribadi dan masyarakat selama kehidupan
dunia. Setidaknya ada 9 (sembilan) gerakan dalam sholat yang tidak cukup di
hafal, tetapi juga harus dipraktikan kedalam realitas kehidupan sosialSembilan
gerakan yang perlu dipahamai dan diamalkan dalam kehidupan adalah :
Pertama, NIAT. Pertama dan utama setiap orang
sholat adalah Niat yang dimaksudkan untuk menetapkan tujuan kehidupan. Makna
niat dalam sholat berarti menetapkan tujuan hidup untuk Allah SWT. Maka
kekuatan niat inilah yang mampu menggerakkan perangkat atau potensi lahir dan
batin untuk menuju kepada Allah SWT. Tanda niat yang benar dalam sholat akan
selalu tercermin dalam sikap hidup kita yaitu suatu kepribadian yang selalu
mementingkan kehendak Allah SWT dari pada kehendak diri sendiri. Dengan kata
lain, manusai yang sukses dalam kehidupan jika memiliki motivasi yang tinggi
untuk mewujudkan cita cita atau tujuan yang
jelas.
Kedua, BERDIRI & TAKBIR. Setiap sholat
akan memiliki simbol berdiri sambil mengucapkan Takbir (Allahu Akbar). Hal ini
menganduk makna bahwa Berdiri adalah menandakan perilaku Dhahirnya dan
mengucapkan takbir menandakan perilaku batinnya. Dalam kehidupan kita memiliki
urusan yang penting yaitu membesarkan Allah SWT bukan membesarkan diri sendiri.
Tanda orang yang berdirinya benar dalam sholat akan memiliki pendirian yang
sangat kuat kepada Allah SWT, sebaliknya orang yang berdirinya tidak benar
dalam sholat akan mudah terpengaruh oleh bujuk rayu yang duniawiyah.
Orang yang takbirnya benar dalam sholat akan selalu ihlas
dalam menerima kenyatan dalam kehidupan, sebaliknya orang yang takbirnya salah
dalam sholat akan sombong dalam menjalani kehidupan. Berdiri dan takbir dalam
sholat mengandung makna bahwa manusia akan sukses jika memiliki kemampuan
mengambil aspek positif dari semua yang dihadapi. Suasana apapun yang dihadapi
harus bisa mengambil hikmah positif dibalik yang terjadi.
Ketiga, BERSEDEKAP & MEMBACA AL FATIHAH. Setelah
takbir, disunahkan mengangkat tangan dan bersedakep. Tangan kiri dibawah dan
tangan kanan diatas sambil menekan di atas jantung. Pada posisi bersedakep
membaca al Fatihah dan disunahkan sebelumnya al fatihah membaca doa iftitah.
Dalam posisi itu, dapat diketahui bahwa gerakan dhahirnya adalah bersedakap dan
gerakan batinnya membaca Al Fatihah.
Tanda bersedakep yang benar dalam sholat akan mampu
mengontrol hal hal yang negatif pada diri manusia, sebaliknya bersedakep yang
salah dalam sholat pasti tidak mampu mengontrol perilaku jahat yang datang
kepada dirinya. Tanda al fatihah yang benar dalam sholat akan selalu membuka
diri untuk hal hal yang positif dan bermanfaat, sebaliknya membaca al fatihah
yang salah dalam sholat akan tidak suka dengan hal hal yang positif dan
bermanfaat. Artinya, manusai akan sukses dalam kehidupan sosial, jika mampu
mengendalikan hawa nafsunya.
Keempat, RUKU' & SUBHANA RABBIYAL 'ADZIM. Gerakan
selanjutnya dalam sholat adalah Ruku' dan membaca Subhana Rabbiyal adziim.
Ruku' adalah membungkuk dan kedua tangan memegang kedua lutut kaki kanan dan
kiri serta punggung rata dengan kepala diikuti membaca subhana rabbiyal adziim.
Perilaku dhahirnya adalah membungkuk dan perilaku batinnya adalah membaca
subhana rabbiyal adziim. Gerakan ruku' adalah proses yang harus dipikirkan,
dianalisa dengan cermat dan teliti.
Pada saat ruku' membaca subhana rabbiyal adziim
menunjukan bahwa manusia sedang mengadzimkan Allah SWT. Adzim berasal dari kata
'azhama yang berarti tulang rawan, tulang elastis. mengadzimkan berarti
mengelastiskan otak atau pikikran. Orang yang ruku'nya benar dalam sholat akan
memiliki pikiran, analisa yang cerdas dan cermat serta teliti dalam melihat
suatu fenomena.
Sebaliknya orang
yang salah ruku'nya dalam sholat akan malas befikir, tidak cermat dan juga
tidak teliti dalam melaksanakan tugas kehidupan sehari hari. Orang yang benar
subhana rabbiyal 'adziim memiliki cara fikir yang elastis tidak kaku dan selau
melihat fenomena dari berbagai sudut pandang (multi pendekatan), sedangkan
orang yang salah dalam membaca subhana rabbiyal 'adziim akan berfikir yang
kaku, simbolik dan hanya melihat fenomena dengan satu pendekatan saja
(tekstualis)
Kelima, SUJUD & SUBHANA RABBIYAL 'ALAA: Setiap
sholat pasti melaksanakan gerakan sujud dan membaca doa subhana rabbiyal 'alaa.
Perilaku Lahir atau dhahirnya adalah sujud dan perilaku batinya adalah membaca
subhana rabbiyal 'alaa. Pada saat sujud ada tujuh anggota badan yang tersentuh
dengan bumi yaitu : dua ujung kaki, dua lutut, dua telapak tangan dan wajah.
Bacaan Subhana rabbiyal 'alaa menandakan pengakuan atas
keagungan Allah SWT. Pada saat sujud dan kepala tertunduk di bawah menunjukkan
bahwa betapapun hebatnya kepala yang selalu di atas, haarus tetap mengakui
keagungan Allah SWT. Urusan Sujud adalah meng 'alaa-kan Allah SWT. Tanda sujud
dalam sholat yang benar maka seluruh perangkat manusia lahir dan batin akan
selalu aktif berfungsi untuk Allah SWT.
Tanda subhana
rabbiyal 'alaa dalam sholat yang benar maka memiliki kepribadian yang baik dan
tidak sombong, alias selalu rendah hati, Sselalumua sikap kerpibadian tersebut
selalu memancara dari dalam diri
manusia. Inilah yang dimaksud dengan min
atsaris sujud.
Keenam, DUDUK DIANTAAR DUA SUJUD & RABBIGHFIRLI. Gerakan
lahir/dhahirnya adalah duduk diantara di sujud, dan gerakan batinnya adalah
membaca Rabbighfirli... Gerakan duduk diantara dia sujud bermakna mengevaluasi
semua yang telah dilakukan. Ibaratnya, sujud ibarat proses pekerjakan yang
dilakukan, duduk diantara dua sujud adalah hasil yang diperoleh. Duduk diantara
dua sujud adalah kemampuan mengevaluasi diri dari tindakan yang telah dilakukan
(sujud).
Tanda duduk diantara dua sujud yang benar dalam sholat
adalah tidak mudah terpengaruh/terperdaya oleh keberhasilan sesaat, harus
selalu menyadari akan kesalahan untuk perbaikan kedepan. Tanda doa /bacaan
rabbighfirli yang benar dalam sholat adalah memiliki perilaku yang selalu ingin
memperbaiki kekurangan untuk perbaikan di masa mendatang.
Ketujuh , SUJUD & SUBHANA RABBIYAL 'ALAA. Gerakan
sholat sujud dan doa subhana rabbiyal 'alaa yang kedua ini berbeda dengan sujud
yang pertama. Jika sujud pada gerakan pertama bermakna mengfungsikan atau
proses mengagungkan Allah SWT, sedangkan sujud yang kedua berfungsi
menyempurnakan semua kekurangan yang telah dilakukan. makna dari sujud yang
kedua di dalam sholat adalah tidak ada rasa ketakutan atau khawatir dalam
kehidupan. Karena apa yang dilakukan manusia pasti sudah diatur dan dijaga oleh
Allah SWT. Artinya setiap melakukan aktivitas yang baik adalah harus mantap, tidak
ragu ragu atau penuh motivasi.
Kedelapan, DUDUK
TAHYAT & ATTAHYATUL. Gerakan duduk tahyat adalah inti atau gerakan terakhir
dari sholat. Yang bermakna penutup atau hasil yang harus dimiliki oleh setiap
orang yang menjalankan ibadah sholat. urusan duduk tahyat adalah urusan antara
manusia dengan Allah SWT, between us and god. Pada saat duduk tahyat kita
mengucapkan kalimah syahadah sebagai perwujudkan janji dengan Allah SWT. Tanda
duduk tahyat yang benar dalam sholat adalah kita selalu menghargai dirinya kita
dan orang lain. Tanda tahyat yang benar dalam sholat kita harus mau dan mampu
memberi kemanfaatan atau kemenangan untuk orang lain.
Kesembilan, SALAM. Salam artinya
keselamatan, dan juga tanda selesainya atau sholat sudah purna. Salam ke kanan
dan ke kiri yang benar di dalam sholat menunjukan bahwa setiap yang selesai
sholat harus bisa memberikan keamanan, kesejahteraan, keselamatan kepada semua
orang yang ada di sekitarnya tidak peduli agama, suku, ras dan golongan.
Produk orang yang menjalankan ibadah sholat memiliki
sikap kepribadian yang utuh (sempurna) yang ditandai dengan sikap dan perilaku
yang selalu memberikan manfaat tidak hanya
untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk masyarakat tanpa melihat asal usulnya.
Jika ada umat Islam yang seringkali melakukan kekerasan, menebar kebencian dan
teror walaupun mereka sholat secara ritual, maka pada hakekatnya meraka tidak
bisa dikatakan telah menjalankan ibadah sholat. Produk ibadah sholat adalah
mendapat pahala yang akan dinikmati di akherat nanti dan memiliki sikap dan
kepribadian yang santun, damai, saling menghargai dan menghormati sesama
manusia tanpa melihat asal usulnya.
Sumber Inspirasi dari Buku Karya Dodi Syihab & Ilham Tanjung (2005:
148-169), Kecerdasan Sholat: Merubah Pola Pikir Umat Islam Dalam Memahami
Sholat, MR. Terruz, Yayasan Mawaddah wa Rahmah, Cilandak, Jakarta Selatan
0 komentar:
Posting Komentar