Selasa, 17 September 2019

9 Kebiasaan yang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan


9 Kebiasaan yang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan


9 Kebiasaan yang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Minum kopi saat bangun tidur, atau menatap layar seharian menjadi dua dari beberapa kebiasaan buruk yang kerap dilakukan dan baiknya dihindari. (Ilustrasi/Foto: Life-Of-Pix/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak orang kini berusaha untuk mengubah gaya hidupnya, demi mendapatkan tubuh yang lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Mereka pun rela mengganti makanan siap sajinya dengan sayur dan buah-buahan, serta disiplin dalam berolahraga.

Sayangnya meskipun hal tersebut terlihat cukup baik bagi kesehatan, namun tanpa disadari ternyata ada banyak kebiasaan sehari-hari yang dapat memperburuk kondisi kesehatan tubuh. Beberapa kebiasaan tersebut, berikut sembilan di antaranya:

1. Tidak menggunakan tabir surya

Kebanyakan orang hanya menggunakan tabir surya ketika cuaca sedang panas atau pergi ke pantai. Padahal, baik di rumah, di kantor, maupun di jalanan, kulit kita selalu terpapar oleh sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker ini memang dapat menembus awan dan jendela-jendela bangunan.

Pemakaian tabir surya dengan SPF 15 atau lebih tinggi dapat menurunkan risiko kanker kulit hingga 50 persen. Jika masih malas menggunakan tabir surya, Dokter Operasi Plastik Joshua D. Zuckerman merekomendasikan untuk melihat foto-foto kanker kulit di internet agar termotivasi.

2. Minum kopi langsung setelah bangun tidur

Memang, kopi dapat membuat metabolisme tubuh berjalan lebih cepat dan mengurangi resiko penyakit diabetes. Walau begitu, meminum kopi ketika baru bangun tidur di pagi hari memiliki dampak negatif yang lebih banyak.

Menurut ahli nutrisi Eliza Savage, tubuh manusia tidak menerima asupan air selama tidur sehingga menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, jika langsung meminum kopi setelah bangun tidur justru akan semakin memperparah kondisi ini.

3. Menaruh sikat gigi sembarangan

Ketika toilet disiram, partikel-partikel air dapat menerbangkan bakteri ke berbagai sudut kamar mandi. Akhirnya, sikat gigi yang ditaruh begitu saja di kamar mandi bisa menjadi sarang berbagai bakteri, kotoran, hingga partikel-partikel feses.

Jika tidak dibersihkan dengan baik sebelum digunakan, bakteri-bakteri ini bisa berpindah ke mulut kita. Oleh karenanya, jangan tinggalkan sikat gigi di kamar mandi secara terbuka. Sebaiknya gunakan sikat gigi yang memiliki tutup, sehingga sikat gigi tetap bersih dan terhindar dari bakteri. Penting untuk mengganti sikat gigi minimal tiga atau empat bulan sekali.

4. Terlalu sering buka ponsel

Kebanyakan orang mengaku, sulit menghabiskan waktu beberapa jam tanpa mengecek ponselnya. Media sosial pun turut andil dalam membuat ketergantungan ini semakin parah.
Padahal, terlalu sering menghabiskan waktu dengan ponsel dapat menyebabkan kecanduan dan ketergantungan, yang pada akhirnya dapat memengaruhi aktivitas fisik dan kesehatan mental.

Tak hanya itu, terlalu sering memainkan ponsel dan menunduk ke bawah ternyata juga bisa menimbulkan dampak kesehatan yang negatif. Sebab, menurut Pemimpin Petugas Kesehatan Complete Spine Solutions David Shapiro, terlalu lama menunduk melihat ponsel dapat menimbulkan tekanan di struktur tulang leher.

5. Duduk sepanjang hari

Terlalu banyak duduk merupakan masalah yang sering dialami mereka yang bekerja di kantor. Rata-rata, waktu yang dihabiskan dari duduk di transportasi menuju lokasi kerja, duduk ketika makan, duduk di meja kerja, hingga duduk di rumah setelah pulang kerja bisa mencapai 13 jam.

"Banyak studi yang telah mengungkapkan bahwa kebiasaan duduk terus-menerus ini dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan fisik dan mental, dari peningkatan resiko kanker, diabetes, penggumpalan darah, hingga penurunan fokus dan produktivitas," ujar Senior Manager Riset Faktor Manusia dan Ergonomika dari Ergotron Carrie Schmitz.

Untuk menyiasatinya, selipkan aktivitas berjalan kaki di sela-sela kegiatan sehari-hari. Misalnya, berdiri ketika menonton iklan atau berjalan kaki jika naik dan turun tangga.

6. Tidak memerhatikan asupan gula

Menurut Asosiasi Jantung Amerika, jumlah gula yang maksimal dikonsumsi laki-laki dewasa sebanyak 9 sendok teh, sedangkan perempuan dewasa 6 sendok teh. Namun rata-rata orang Amerika mengonsumsi 19,5 sendok teh tiap hari.

Gula ditambahkan ke dalam berbagai makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari, terutama pada makanan dan minuman kemasan. Makanan yang dianggap sehat seperti yogurt, granola, dan selai kacang pun mengandung jumlah gula yang tinggi.

Untuk mengurangi asupan gula yang tanpa disadari terlalu banyak, perhatikan bagian belakang label makanan dan minuman kemasan. Lebih baik hindari mengonsumsi makanan dan minuman kemasan, namun jika perlu pilih yang mengandung gula lebih sedikit.

7. Kurang tidur

Kurang tidur bisa memperparah risiko tekanan darah tinggi, peradangan di dalam tubuh, diabetes, depresi, penyakit jantung, kurang optimalnya kinerja otak, hingga obesitas.

Ahli kesehatan merekomendasikan untuk melakukan kegiatan-kegiatan relaksasi sebelum jam-jam tidur, seperti berendam di air hangat, mengurangi kopi dan alkohol, serta membeli matras dan bantal yang nyaman. Selain itu, usahakan untuk selalu tidur dengan jadwal yang teratur.

8. Menatap layar seharian hingga malam

Layar ponsel dan komputer memproduksi cahaya energi tinggi gelombang pendek yang bisa merusak kesehatan, terutama mata. Cahaya biru yang dikeluarkan alat-alat elektronik adalah faktor utama yang meningkatkan risiko degenerasi makula. Gejala-gejala lain yang disebabkan terlalu lama menatap layar elektronik adalah mata lelah, penglihatan yang kabur, mata kering dan merah, hingga sakit kepala.

Untuk menghindari dampak negatif dari layar elektronik, dokter mata Alan Mendelsohn merekomendasikan untuk memberi jeda bagi mata tiap 20 menit menatap layar elektronik.

"Jeda ini bisa sependek dua hingga tiga menit," ujar Mendelshon, seperti dilansir dari The Huffington Post.

9. Terlalu sibuk

Bagi orang yang hidup di kota, menjalani rutinitas yang padat dan menyibukkan sulit untuk dihindari. Namun jika kesibukan ini sudah mulai menimbulkan perasaan cemas, marah-marah, dan kewalahan, artinya kesibukan yang dilakukan sudah di luar batas kemampuan tubuh.

Untuk itu, mulailah memilih kegiatan yang dilakukan setiap hari dengan cermat. Kurangi aktivitas yang tidak terlalu perlu agar tubuh bisa mendapat istirahat lebih banyak. (ast/rah)



0 komentar:

Posting Komentar