Kamis, 05 September 2019

Manfaat Jahe Merah untuk Kesehatan, dari Pencernaan Hingga Kesuburan


Manfaat Jahe Merah untuk Kesehatan, dari Pencernaan Hingga Kesuburan

Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi di BBM(Membuka di jendela yang baru)

Manfaat Jahe Merah untuk Kesehatan, dari Pencernaan Hingga Kesuburan
Anda mungkin sudah tak asing lagi dengan jahe. Ya, rempah satu ini memang banyak digunakan sebagai bumbu masak karena memiliki aroma khas yang menyegarkan. Namun, tahukah Anda bahwa selain jahe putih, ada juga loh jyang namanya jahe merah. Tak kalah menyehatkan dari jahe putih biasa, jahe merah pun menawarkan segudang manfaat kesehatan. Bahkan, manfaat jahe merah sudah dikenal sejak zaman dahulu untuk mengatasi berbagai macam penyakit.

Yuk, cari tahu segudang manfaat jahe merah dalam ulasan berikut.

Sekilas tentang tanaman jahe

Jahe merupakan tanaman obat yang berbentuk rumpun dan berbatang semu. Akar tanaman ini berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna keputihan, kekuningan, atau kemerahan. Jahe memiliki aroma yang sangat khas, yaitu agak pedas.

Bentuk daunnya menyirip dan tangkai daunnya berbulu. Mahkota bunganya berbentuk tabung dengan helai yang agak sempit dan tajam, berwarna kuning kehijauan. Sementara bibir bunga dan kepala sarinya (putik) berwarna ungu agak gelap dan terdapat bintik-bintik putih kekuningan.

Banyak orang sering kali merasa sulit membedakan antara jahe dan lengkuas. Pasalnya, kedua rempah ini memiliki tampilan yang sangat mirip. Faktanya, jahe memang masih satu keluarga dengan lengkuas. Bahkan, jahe juga masih satu keluarga dengan temulawak, temu hitam, kencur, kunyit.

Ya, tanaman rempah satu ini ternyata termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), sehingga tak heran jika memiliki bentuk rupa yang sangat mirip dengan berbagai rempah-rempah tersebut.

Rempah ini berasal dari Asia Pasifik dan tersebar luas dari India sampai Cina, termasuk Indonesia.

Jahe memiliki penyebutan yang berbeda-beda

Menariknya, di Indonesia tanaman obat ini memiliki bermacam-macam nama sesuai dengan daerahnya. Memiliki penyebutan yang berbeda-beda di berbagai daerah menunjukkan bahwa rempah ini menyebar di seluruh wilayah di Indonesia.

Contohnya, di pulau Sumatra, jahe disebut halia bagi orang Aceh, bahing dalam bahasa Batak Karo, sementara orang Minangkabau menyebutnya sipodeh. Di Jawa, jahe dikenal dengan jahe (sunda), jae (Jawa), dan jhai (Madura). Di Sulawesi, jahe disebut layu oleh masyarakat Mongodow, melito (Gorontalo), laia (Makasar), dan pace (Bugis), dan masih banyak lagi.

Beda jahe merah dan jahe putih

Berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna rimpangnya, jahe dibedakan menjadi dua jenis, yaitu jahe putih (biasa) dan jahe merah. Anda mungkin bingung membedakan rupa jahe merah dengan jahe putih biasa.

Jahe merah

Jahe merah disebut juga dengan jahe sunti. Salah satu ciri fisik yang paling ketara dari tanaman rempah satu ini adalah warnanya. Jahe jahe merah atau Zingiber officinale var. rubrum mempunyai kulit rimpang yang berwarna hijau kemerahan dengan bagian dalam yang berwarna merah muda sampai kuning.

Ukuran rimpang jahe merah lebih kecil ketimbang jahe biasa, dan ruasnya pun cenderung rata dan sedikit menggembung. Tak hanya itu, kandungan dan rasanya pun berbeda. Jahe jenis ini mempunyai rasa yang lebih pahit dan pedas dari jahe biasanya karena mengandung minyak astri lebih banyak.

Tak seperti jahe biasa, jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan.

Jahe putih

jahe untuk diabetes

Sementara jahe putih sering juga disebut dengan jahe gajah atau jahe badak. Jahe jenis ini memiliki rimpang yang besar dan gemuk dengan warna putih kekuningan. Ruas rimpangnya juga lebih menggembung dibandingkan dengan varietas lainnya.

Rasa yang dimiliki jahe putih tidak sepedas jahe merah. Tak harus menunggu hingga tua, Anda bisa sudah bisa diolah sejak usianya masih terbilang muda. Entah itu dikonsumsi secara langsung maupun diolah menjadi berbagai panganan dan minuman lain.

Beragam manfaat jahe merah untuk kesehatan

Rempah satu ini sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu sebagai obat tradisional di berbagai belahan dunia, terutama di Indonesia, Cina dan Malaysia. Ya, sejak dulu, banyak orang memanfatkan jahe merah untuk mengobati berbagai penyakit.

Kandungan pada jahe yang sangat banyak, seperti gingerol, flavonoid, agen antibakteri, agen antiperadangan, dan lainnya, dipercaya dapat memberi dampak positif pada kesehatan. Berikut beberapa manfaat jahe merah yang perlu Anda ketahui di antaranya:

1. Mencegah masalah pencernaan

efek samping diet keto

Manfaat jahe merah dan putih untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan sebenarnya sudah terkenal sejak zaman dahulu. Ya, dari generasi ke generasi, jahe merupakan salah satu obat herbal alami yang sering digunakan untuk memperlancar sekaligus mencegah berbagai masalah pencernan.

Ekstrak minyak jahe merah dapat melindungi sistem pencernaan Anda dari bakteri, sehingga mencegah Anda dari masalah pencernaan, seperti sakit perut. Agen antibakteri yang ada dalam jahe dapat melawan bakteri jahat, seperti Escherichia coli, Salmonella enteriditis, dan  Staphylococcus aureus. 

Bila ditambahkan dalam makanan, jahe dapat digunakan sebagai pengawet alami dan dapat mencegah Anda dari keracunan makanan akibat bakteri. Tak hanya itu, kehangatan yang diberikan oleh jahe juga dapat menenangkan pencernaan Anda. Kehangatan yang diberikan oleh jahe juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi flu dan pilek.

2. Mengurangi nyeri otot dan sendi

penyebab nyeri sendi obat nyeri pereda alami

Jahe merah ternyata tak hanya bermanfaat sebagai minuman penghangat saat cuaca dingin saja. Pasalnya, tanaman herbal satu ini juga dapat mengurangi rasa sakit atau nyeri akibat peradangan.

Manfaat jahe merah untuk mengurangi peradangan ini sudah didukung oleh beberapa penelitian. Sebuah penelitian yang dilakukan pada atlet sepak takraw membuktikan bahwa pemberian ekstrak jahe selama 10 hari dapat mengurangi nyeri otot pada atlet sepak takraw.

Penelitian lain yang diterbitkan oleh American College of Rheumatology juga membuktikan bahwa ekstrak jahe dapat membantu mengurangi gejala osteoarthritis, seperti nyeri otot. Salah satu penelitian bahkan menyebut bahwa jahe lebih efektif mengurangi peradangan di dalam tubuh ketimbang obat antiinfalamsi non streoid (NSAID).

Para peneliti menemukan bahwa berbagai kandungan dalam jahe dapat bertindak sebagai antiperadangan sehingga dapat membantu Anda dalam melawan peradangan akut maupun kronis. Beberapa komponen aktif dalam jahe yang dapat menurunkan leukotrien dan portaglandin yang memicu peradangan di antaranya gingerol, gingerdione, dan zingeron.

Selain itu, jahe merah juga mengandung oleoresin yang lebih tinggi dari jahe lainnya, di mana oleoresin juga dapat bekerja sebagai antiperadangan.

3. Meningkatkan kesuburan pria

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang pria mengalami gangguan reproduksi. Kabar baiknya, manfaat jahe merah bisa digunakan untuk mengatasi gangguan seksual pria.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta menemukan bahwa minyak atsiri jahe merah memiliki efek afrodisiak. Meski begitu, efek aprodisiak minyak atsiri jahe merah masih lebih kecil dibanding dengan pasak bumi.

Afrodisiak sendiri merupakan zat kimia yang digunakan merangsang daya seksual dengan cara meningkatkan serta melancarkan sirkulasi aliran darah dalam tubuh. Apabila sirkulasi darah meningkat, maka kemungkinan aliran darah di daerah lemin juga meningkat. Alhasil, pria pun memungkinkan untuk mengalami ereksi.

Di samping itu, penelitian lain juga menemukan bahwa rempah satu ini juga mengandung antioksidan dan memiliki aktivitas androgenik. Hal tersebut membuat jahe merah diyakini dapat meningkatkan jumlah hormon testosteron sehingga dapat meningkatkan kesuburan pria.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jahe yang dikombinasikan dengan mineral seng pada tikus albino jantan dapat meningkatkan hormon testosteron, jumlah sperma, dan kualitas sperma pada tikus. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan fungsi testis pada tikus.

Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memperkuat temuan ini.

4. Menurunkan asam urat

rematik dan asam urat

Manfaat jahe merah ternyata juga bisa membantu menurunkan asam urat. Mengutip dalam laman website resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), diketahui bahwa jahe merah masuk dalam 10 daftar tanaman herbal yang efektif untuk mengobati asam urat.

Arthritis gout, alias penyakit asam urat merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika asam urat mengalami penumpukkan di persendian, sehingga menyebabkan peradangan dan timbulah nyeri. Jahe merah membantu mengurangi peradangan di sendi dan membuang tumpukan asam urat dengan memperlancar sirkulasi darah. Alhasil, tingkat asam urat yang semulanya tinggi bisa berangsur-angsur menurun ke dalam tahap yang normal.

Penelitian lain juga menemukan hal yang serupa. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Scientific dan Technology pada tahun 2017, diketahui bahwa kompres jahe merah yang dilakukan sehari sekali secara rutin dapat membantu mengurangi skala nyeri asam urat yang dialami pasien lansia.

Para peneliti meyakini bahwa kompres jahe merah dapat mengurangi peradangan dengan cara menurunkan kadar prostaglandin dan leukotrien pasien lansia dengan penyakit asam urat. Meski terbukti membantu menurunkan kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh, masih dibutukan penelitian lanjutan dengan cakupan yang lebih luas sekaligus indikator yang lebih mendetail guna memastikan manfaat jahe merah yang satu ini.

Tips memilih jahe merah yang tepat

jahe merah

Agar manfaat jahe merah dapat Anda rasakan secara optimal, pastikan Anda memilih jahe dengan kualitas terbaik. Jahe yang berkualitas memiliki kulit mengkilap dan bertekstur halus.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jahe merah biasanya baru dipanen jika sudah tua. Nah, jahe merah yang sudah tua ini umumnya memiliki daging yang berat dan tebal. Jika daging buah rempah ini terasa lunak dan berwarna kehitaman, itu artinya jahe sudah busuk.
Hindari jahe merah yang sudah mengkerut, karena hal tersebut menandakan bahwa rempah yang Anda gunakan sudah tak segar lagi. Jahe yang tak segar akan memengaruhi rasa dari makanan yang akan Anda olah nantinya. Jahe yang berkualitas baik ketika dicium juga memiliki aroma pedas yang segar.

Nah, cara menjaga kualitas jahe merah sendiri sebenarnya tergantung pada proses penyimpananya. Simpanlah jahe merah di tempat yang kedap udara. Anda bisa menyimpannya dalam toples, atau membungkusnya dalam kantung kertas atau kain kering.
Agar kesegarannya tetap terjaga, simpanlah jahe dala lemari pendingin, di bagian tempan penyimpanan sayur. Anda juga bisa menyimpan sisa jahe cincang ke dalam freezer supaya tetap segar ketika akan digunakan untuk diolah menjadi bahan masakan lain.

Mengolah jahe merah menjadi minuman nikmat

Masyarakat Indonesia tentu sudah tak asing lagi dengan wedang jahe dan sekoteng. Ya, minuman hangat yang nikmat ini memang sudah sangat populer di berbagai kalangan. Biasanya, minuman ini menjadi menu andalan di angkringan.

Nah, ketimbang membeli sekoteng jahe di angkringan, tak ada salahnya sekali-sekali mencoba membuat sendiri di rumah. Selain lebih hemat, minuman yang dibuat sendiri juga jelas terjamin keamananya. Ya, Anda bisa memilih sendiri bahan-bahan yang akan digunakan sesuai dengan selera Anda.

Sebelum membuat sekoteng, pastikan kalau Anda memilih jahe segar yang masih berbentuk umbi atau rimpang ketimbang yang sudah diolah menjadi bentuk lain, misalnya bubuk. Jahe segar umumnya mengandung lebih banyak nutrisi daripada yang sudah dijadikan ekstrak.

Berikut resep membuat sekoteng jahe yang nikmat dan menyehatkan.

Bahan yang dibutuhkan

1 liter air
2 sdm gula merah, sisir kasar
2 ruas jahe merah, geprek atau memarkan
2 batang serai, memarkan
2 lembar daun pandang, ikat simpul
1 genggam kacang tanah sangrai, buang kulitnya
50 gram kacang hijau, rebus hingga mtang
1 lembar roti tawar gandum, potong dadu
Kolang-kaling secukupnya, rebus sampai matang
Sejumput garam

Cara membuat

Rebus air hingga mendidih
Masukkan jahe, serai, dan daun pandan. Masak hingga aromanya keluar.
Tambahkan gula merah dan garam. Aduk-aduk hingga semua bahan tercampur merata atau gula larut.

Saring airnya untuk memisahkan jahe, serai, dan daun pandan.
Tempatkan air rebusan tersebut dalam sebuah wadah.
Tambahkan toping seperti kacang tanah sangrai, kolang-kaling, dan roti tawar.
Sekoteng siap dinikmati selagi hangat.
Mau mencoba sensasi yang berbeda? Tambahkan es batu dan nikmati semangkuk sekoteng dingin yang menyegarkan. Bila rasa jahenya masih terlalu kuat, Anda bisa tambahkan madu atau perasan air lemon.

Hati-hati efek samping minum air jahe merah

6 manfaat jahe bagi kesehatan

Manfaat jahe merah memang banyak. Namun, pastikan Anda tidak mengonsumsi rempah ini terlalu banyak. Baik jahe merah maupun jahe putih biasa bila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping.

Efek samping berupa sakit perut, perut kembung, hingga mulas dan diare. Selain itu, bagi Anda yang sedang minum obat pengencer darah, baiknya berkonsultasi dulu ke dokter sebelum minum air jahe. Pasalnya, konsumsi jahe dalam bentuk apa pun dikhawatirkan dapat menyebabkan interaksi berbahaya jika Anda sedang minum obat pengencer darah.

Hal ini juga berlaku bagi ibu hamil. Walaupun minum air jahe tidak membahayakan apalagi meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, Anda sebaiknya tetap konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda sebelum minum air jahe saat hamil.

Idealnya, Anda tak dianjurkan mengonsumsi lebih dari 4 gram jahe per hari.
Oleh Risky Candra Swari

Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum



0 komentar:

Posting Komentar