Manfaat Jahe Merah
untuk Kesehatan, dari Pencernaan Hingga Kesuburan
Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang
baru)Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk
berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi pada
Tumblr(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di
jendela yang baru)Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang
baru)Klik untuk berbagi di BBM(Membuka di jendela yang baru)
Manfaat Jahe Merah untuk Kesehatan, dari Pencernaan
Hingga Kesuburan
Anda mungkin sudah tak asing lagi dengan jahe. Ya, rempah
satu ini memang banyak digunakan sebagai bumbu masak karena memiliki aroma khas
yang menyegarkan. Namun, tahukah Anda bahwa selain jahe putih, ada juga loh
jyang namanya jahe merah. Tak kalah menyehatkan dari jahe putih biasa, jahe
merah pun menawarkan segudang manfaat kesehatan. Bahkan, manfaat jahe merah
sudah dikenal sejak zaman dahulu untuk mengatasi berbagai macam penyakit.
Yuk, cari tahu segudang manfaat jahe merah dalam ulasan
berikut.
Sekilas tentang tanaman jahe
Jahe merupakan tanaman obat yang berbentuk rumpun dan
berbatang semu. Akar tanaman ini berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna
keputihan, kekuningan, atau kemerahan. Jahe memiliki aroma yang sangat khas,
yaitu agak pedas.
Bentuk daunnya menyirip dan tangkai daunnya berbulu.
Mahkota bunganya berbentuk tabung dengan helai yang agak sempit dan tajam,
berwarna kuning kehijauan. Sementara bibir bunga dan kepala sarinya (putik) berwarna
ungu agak gelap dan terdapat bintik-bintik putih kekuningan.
Banyak orang sering kali merasa sulit membedakan antara
jahe dan lengkuas. Pasalnya, kedua rempah ini memiliki tampilan yang sangat
mirip. Faktanya, jahe memang masih satu keluarga dengan lengkuas. Bahkan, jahe
juga masih satu keluarga dengan temulawak, temu hitam, kencur, kunyit.
Ya, tanaman rempah satu ini ternyata termasuk dalam suku
temu-temuan (Zingiberaceae), sehingga tak heran jika memiliki bentuk rupa yang
sangat mirip dengan berbagai rempah-rempah tersebut.
Rempah ini berasal dari Asia Pasifik dan tersebar luas
dari India sampai Cina, termasuk Indonesia.
Jahe memiliki penyebutan yang berbeda-beda
Menariknya, di Indonesia tanaman obat ini memiliki
bermacam-macam nama sesuai dengan daerahnya. Memiliki penyebutan yang
berbeda-beda di berbagai daerah menunjukkan bahwa rempah ini menyebar di
seluruh wilayah di Indonesia.
Contohnya, di pulau Sumatra, jahe disebut halia bagi
orang Aceh, bahing dalam bahasa Batak Karo, sementara orang Minangkabau
menyebutnya sipodeh. Di Jawa, jahe dikenal dengan jahe (sunda), jae (Jawa), dan
jhai (Madura). Di Sulawesi, jahe disebut layu oleh masyarakat Mongodow, melito
(Gorontalo), laia (Makasar), dan pace (Bugis), dan masih banyak lagi.
Beda jahe merah dan jahe putih
Berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna rimpangnya, jahe
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu jahe putih (biasa) dan jahe merah. Anda
mungkin bingung membedakan rupa jahe merah dengan jahe putih biasa.
Jahe merah
Jahe merah disebut juga dengan jahe sunti. Salah satu
ciri fisik yang paling ketara dari tanaman rempah satu ini adalah warnanya.
Jahe jahe merah atau Zingiber officinale var. rubrum mempunyai kulit rimpang
yang berwarna hijau kemerahan dengan bagian dalam yang berwarna merah muda
sampai kuning.
Ukuran rimpang jahe merah lebih kecil ketimbang jahe
biasa, dan ruasnya pun cenderung rata dan sedikit menggembung. Tak hanya itu,
kandungan dan rasanya pun berbeda. Jahe jenis ini mempunyai rasa yang lebih
pahit dan pedas dari jahe biasanya karena mengandung minyak astri lebih banyak.
Tak seperti jahe biasa, jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan.
Jahe putih
jahe untuk diabetes
Sementara jahe putih sering juga disebut dengan jahe
gajah atau jahe badak. Jahe jenis ini memiliki rimpang yang besar dan gemuk
dengan warna putih kekuningan. Ruas rimpangnya juga lebih menggembung
dibandingkan dengan varietas lainnya.
Rasa yang dimiliki jahe putih tidak sepedas jahe merah.
Tak harus menunggu hingga tua, Anda bisa sudah bisa diolah sejak usianya masih
terbilang muda. Entah itu dikonsumsi secara langsung maupun diolah menjadi
berbagai panganan dan minuman lain.
Beragam manfaat jahe merah untuk kesehatan
Rempah satu ini sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu
sebagai obat tradisional di berbagai belahan dunia, terutama di Indonesia, Cina
dan Malaysia. Ya, sejak dulu, banyak orang memanfatkan jahe merah untuk
mengobati berbagai penyakit.
Kandungan pada jahe yang sangat banyak, seperti gingerol,
flavonoid, agen antibakteri, agen antiperadangan, dan lainnya, dipercaya dapat
memberi dampak positif pada kesehatan. Berikut beberapa manfaat jahe merah yang
perlu Anda ketahui di antaranya:
1. Mencegah masalah pencernaan
efek samping diet keto
Manfaat jahe merah dan putih untuk mengatasi berbagai
masalah pencernaan sebenarnya sudah terkenal sejak zaman dahulu. Ya, dari
generasi ke generasi, jahe merupakan salah satu obat herbal alami yang sering
digunakan untuk memperlancar sekaligus mencegah berbagai masalah pencernan.
Ekstrak minyak jahe merah dapat melindungi sistem
pencernaan Anda dari bakteri, sehingga mencegah Anda dari masalah pencernaan,
seperti sakit perut. Agen antibakteri yang ada dalam jahe dapat melawan bakteri
jahat, seperti Escherichia coli, Salmonella enteriditis, dan Staphylococcus aureus.
Bila ditambahkan dalam makanan, jahe dapat digunakan
sebagai pengawet alami dan dapat mencegah Anda dari keracunan makanan akibat
bakteri. Tak hanya itu, kehangatan yang diberikan oleh jahe juga dapat
menenangkan pencernaan Anda. Kehangatan yang diberikan oleh jahe juga banyak
dimanfaatkan untuk mengatasi flu dan pilek.
2. Mengurangi nyeri otot dan sendi
penyebab nyeri sendi obat nyeri pereda alami
Jahe merah ternyata tak hanya bermanfaat sebagai minuman
penghangat saat cuaca dingin saja. Pasalnya, tanaman herbal satu ini juga dapat
mengurangi rasa sakit atau nyeri akibat peradangan.
Manfaat jahe merah untuk mengurangi peradangan ini sudah
didukung oleh beberapa penelitian. Sebuah penelitian yang dilakukan pada atlet
sepak takraw membuktikan bahwa pemberian ekstrak jahe selama 10 hari dapat
mengurangi nyeri otot pada atlet sepak takraw.
Penelitian lain yang diterbitkan oleh American College of
Rheumatology juga membuktikan bahwa ekstrak jahe dapat membantu mengurangi
gejala osteoarthritis, seperti nyeri otot. Salah satu penelitian bahkan
menyebut bahwa jahe lebih efektif mengurangi peradangan di dalam tubuh
ketimbang obat antiinfalamsi non streoid (NSAID).
Para peneliti menemukan bahwa berbagai kandungan dalam
jahe dapat bertindak sebagai antiperadangan sehingga dapat membantu Anda dalam
melawan peradangan akut maupun kronis. Beberapa komponen aktif dalam jahe yang
dapat menurunkan leukotrien dan portaglandin yang memicu peradangan di
antaranya gingerol, gingerdione, dan zingeron.
Selain itu, jahe merah juga mengandung oleoresin yang
lebih tinggi dari jahe lainnya, di mana oleoresin juga dapat bekerja sebagai
antiperadangan.
3. Meningkatkan kesuburan pria
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang pria
mengalami gangguan reproduksi. Kabar baiknya, manfaat jahe merah bisa digunakan
untuk mengatasi gangguan seksual pria.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta menemukan bahwa minyak
atsiri jahe merah memiliki efek afrodisiak. Meski begitu, efek aprodisiak
minyak atsiri jahe merah masih lebih kecil dibanding dengan pasak bumi.
Afrodisiak sendiri merupakan zat kimia yang digunakan
merangsang daya seksual dengan cara meningkatkan serta melancarkan sirkulasi aliran
darah dalam tubuh. Apabila sirkulasi darah meningkat, maka kemungkinan aliran
darah di daerah lemin juga meningkat. Alhasil, pria pun memungkinkan untuk
mengalami ereksi.
Di samping itu, penelitian lain juga menemukan bahwa
rempah satu ini juga mengandung antioksidan dan memiliki aktivitas androgenik.
Hal tersebut membuat jahe merah diyakini dapat meningkatkan jumlah hormon
testosteron sehingga dapat meningkatkan kesuburan pria.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus
menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jahe yang dikombinasikan dengan mineral
seng pada tikus albino jantan dapat meningkatkan hormon testosteron, jumlah
sperma, dan kualitas sperma pada tikus. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan
fungsi testis pada tikus.
Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan
untuk memperkuat temuan ini.
4. Menurunkan asam urat
rematik dan asam urat
Manfaat jahe merah ternyata juga bisa membantu menurunkan
asam urat. Mengutip dalam laman website resmi Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (Kemenkes), diketahui bahwa jahe merah masuk dalam 10 daftar tanaman
herbal yang efektif untuk mengobati asam urat.
Arthritis gout, alias penyakit asam urat merupakan sebuah
kondisi yang terjadi ketika asam urat mengalami penumpukkan di persendian,
sehingga menyebabkan peradangan dan timbulah nyeri. Jahe merah membantu
mengurangi peradangan di sendi dan membuang tumpukan asam urat dengan
memperlancar sirkulasi darah. Alhasil, tingkat asam urat yang semulanya tinggi
bisa berangsur-angsur menurun ke dalam tahap yang normal.
Penelitian lain juga menemukan hal yang serupa.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of
Scientific dan Technology pada tahun 2017, diketahui bahwa kompres jahe merah
yang dilakukan sehari sekali secara rutin dapat membantu mengurangi skala nyeri
asam urat yang dialami pasien lansia.
Para peneliti meyakini bahwa kompres jahe merah dapat
mengurangi peradangan dengan cara menurunkan kadar prostaglandin dan leukotrien
pasien lansia dengan penyakit asam urat. Meski terbukti membantu menurunkan
kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh, masih dibutukan penelitian lanjutan
dengan cakupan yang lebih luas sekaligus indikator yang lebih mendetail guna
memastikan manfaat jahe merah yang satu ini.
Tips memilih jahe merah yang tepat
jahe merah
Agar manfaat jahe merah dapat Anda rasakan secara
optimal, pastikan Anda memilih jahe dengan kualitas terbaik. Jahe yang
berkualitas memiliki kulit mengkilap dan bertekstur halus.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jahe merah
biasanya baru dipanen jika sudah tua. Nah, jahe merah yang sudah tua ini
umumnya memiliki daging yang berat dan tebal. Jika daging buah rempah ini
terasa lunak dan berwarna kehitaman, itu artinya jahe sudah busuk.
Hindari jahe merah yang sudah mengkerut, karena hal tersebut
menandakan bahwa rempah yang Anda gunakan sudah tak segar lagi. Jahe yang tak
segar akan memengaruhi rasa dari makanan yang akan Anda olah nantinya. Jahe
yang berkualitas baik ketika dicium juga memiliki aroma pedas yang segar.
Nah, cara menjaga kualitas jahe merah sendiri sebenarnya
tergantung pada proses penyimpananya. Simpanlah jahe merah di tempat yang kedap
udara. Anda bisa menyimpannya dalam toples, atau membungkusnya dalam kantung
kertas atau kain kering.
Agar kesegarannya tetap terjaga, simpanlah jahe dala
lemari pendingin, di bagian tempan penyimpanan sayur. Anda juga bisa menyimpan
sisa jahe cincang ke dalam freezer supaya tetap segar ketika akan digunakan
untuk diolah menjadi bahan masakan lain.
Mengolah jahe merah menjadi minuman nikmat
Masyarakat Indonesia tentu sudah tak asing lagi dengan
wedang jahe dan sekoteng. Ya, minuman hangat yang nikmat ini memang sudah
sangat populer di berbagai kalangan. Biasanya, minuman ini menjadi menu andalan
di angkringan.
Nah, ketimbang membeli sekoteng jahe di angkringan, tak
ada salahnya sekali-sekali mencoba membuat sendiri di rumah. Selain lebih
hemat, minuman yang dibuat sendiri juga jelas terjamin keamananya. Ya, Anda
bisa memilih sendiri bahan-bahan yang akan digunakan sesuai dengan selera Anda.
Sebelum membuat sekoteng, pastikan kalau Anda memilih
jahe segar yang masih berbentuk umbi atau rimpang ketimbang yang sudah diolah
menjadi bentuk lain, misalnya bubuk. Jahe segar umumnya mengandung lebih banyak
nutrisi daripada yang sudah dijadikan ekstrak.
Berikut resep membuat sekoteng jahe yang nikmat dan
menyehatkan.
Bahan yang dibutuhkan
1 liter air
2 sdm gula merah, sisir kasar
2 ruas jahe merah, geprek atau memarkan
2 batang serai, memarkan
2 lembar daun pandang, ikat simpul
1 genggam kacang tanah sangrai, buang kulitnya
50 gram kacang hijau, rebus hingga mtang
1 lembar roti tawar gandum, potong dadu
Kolang-kaling secukupnya, rebus sampai matang
Sejumput garam
Cara membuat
Rebus air hingga mendidih
Masukkan jahe, serai, dan daun pandan. Masak hingga
aromanya keluar.
Tambahkan gula merah dan garam. Aduk-aduk hingga semua
bahan tercampur merata atau gula larut.
Saring airnya untuk memisahkan jahe, serai, dan daun
pandan.
Tempatkan air rebusan tersebut dalam sebuah wadah.
Tambahkan toping seperti kacang tanah sangrai,
kolang-kaling, dan roti tawar.
Sekoteng siap dinikmati selagi hangat.
Mau mencoba sensasi yang berbeda? Tambahkan es batu dan
nikmati semangkuk sekoteng dingin yang menyegarkan. Bila rasa jahenya masih
terlalu kuat, Anda bisa tambahkan madu atau perasan air lemon.
Hati-hati efek samping minum air jahe merah
6 manfaat jahe bagi kesehatan
Manfaat jahe merah memang banyak. Namun, pastikan Anda
tidak mengonsumsi rempah ini terlalu banyak. Baik jahe merah maupun jahe putih
biasa bila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping.
Efek samping berupa sakit perut, perut kembung, hingga
mulas dan diare. Selain itu, bagi Anda yang sedang minum obat pengencer darah,
baiknya berkonsultasi dulu ke dokter sebelum minum air jahe. Pasalnya, konsumsi
jahe dalam bentuk apa pun dikhawatirkan dapat menyebabkan interaksi berbahaya
jika Anda sedang minum obat pengencer darah.
Hal ini juga berlaku bagi ibu hamil. Walaupun minum air
jahe tidak membahayakan apalagi meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, Anda
sebaiknya tetap konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda sebelum
minum air jahe saat hamil.
Idealnya, Anda tak dianjurkan mengonsumsi lebih dari 4
gram jahe per hari.
Oleh Risky Candra
Swari
Informasi
kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum
0 komentar:
Posting Komentar