Jumat, 27 September 2019

Fungsi dan Keutamaan Surah Alfatihah


Fungsi dan Keutamaan Surah Alfatihah



BincangSyariah.Com – Alfatihah maknanya adalah pembuka. Dinamakan demikian karena secara tertulis Alfatihah merupakan surah pembuka Alquran dan juga karena dengan dalam surah itu dibukanya bacaan shalat. Ia diturunkan di Mekah, sesuai dengan firman Allah Swt. dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang (Surah Alfatihah). (Alhijr (15):87).

Ayat tersebut mengindikasikan pula bahwa Surah Alfatihah itu terdiri dari tujuh ayat. Yakni dimulai dengan basmalah menjadi ayat pertama dan shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdlubi alaihim waladzdallin menjadi ayat tujuh sebagai pemungkas surah. Namun, ada pula yang menganggap basmalah bukan bagian dari surah Alfatihah.

Hal ini berdasarkan hadis Nabi Saw. dari Ibnu Abbas, bahwasannya Nabi saw. tidak mengetahui akhir suatu surah (untuk membedakan surah yang satu dengan yang lainnya) maka turunlah bismillahirrahmanir rahim. (HR. Abu Daud, al Baihaqi, dan Hakim berkata sanad hadis ini shahih).

Oleh karena itu, jika basmalah bukan bagian dari surah Alfatihah, maka ayat pertama dari surah Alfatihah adalah alhamdulillahirabil alamin, dan ayat ketujuhnya adalah ghairil maghdlubi alaihim waladl dlallin. Imam al Qurthubi menyebutkan bahwa surah Alfatihah mempunyai 12 nama. Di antaranya adalah Alshalah, Alhamdu, Ummul kitab, Ummul Quran, Almatsani, Alquran al Adhim, alruqyah, Alasas, Alwafiyah, Alkafiyah, Alsab’ul Matsani dan Alsurah.

Alfatihah mempunyai beberapa fungsi dan keutamaan dibandingkan surah-surah yang lainnya. Di antaranya adalah:

Pertama, Alfatihah adalah surah terbaik yang belum diturunkan sebelumnya. Hal ini sebagaimana dituturkan oleh Ubay ibn Ka’ab bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, “Allah tidak pernah menurunkan surah dalam kitab injil atau taurat yang seperti surah Alfatihah yakni al Sab’ul Matsani.” (H.R. al Tirmidzi)

Kedua, surah Alfatihah yakni surah yang paling agung dalam Alquran. Hal ini sebagaimana suatu hari Rasulullah Saw. pernah bersabda kepada Sa’ad ibn al Mu’alla, saya akan mengajarkan kepadamu surah teragung di dalam Alquran, yaitu Alhamdulillahi rabiil Alamin ia adalah al Sab’ul Matsani dan Alquran al Adzim yang diberikan kepadaku. (HR. Muslim)

Ketiga, surah Alfatihah merupakan rukyah. Said al Khudri pernah bercerita, kami pernah berada dalam suatu perjalanan kemudian kami singgah, tiba-tiba datang seorang budak perempuan seraya berkata, kepala suku kami tersengat binatang, sedangkan orang-orang kami sedang tidak ada di tempat, adakah di antara kalian yang bisa me-rukyah-nya?

Lalu ada seseorang dari kami berdiri dan pergi bersamanya. Kami tidak menyangka sebelumnya bahwa dia bisa me-rukyah. Lalu orang itu membaca rukya dan kepala suku pun sembuh. Kepala suku itu memberinya tiga puluh ekor kambing sedangkan kami diberi minum susu. Setelah dia kembali kami pun bertanya, tidak ada yang aku baca dalam rukyah kecuali Ummul Kitab. Sesampainya di Madinah kami mengadukan hal itu kepada Rasulullah Saw. Beliau bersabda, bagaimana bisa dia tahu bahwa Alfatihah merupakah rukyah? Bagi-bagilah kambing itu dan berikanlah kepadaku satu. (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Keempat, setiap hurufnya mengandung pahala. Ibn Abbas pernah bercerita, ketika Rasulullah Saw. sedang bersama malaikat Jibril. Satu saat tiba-tiba Jibril mendengar suara yang amat keras dari atas, dia pun langsung mengarahkan pandangannya ke atas, lalu berkata kepada Nabi. Itu pertanda dibukanya suatu pintu di langit yang belum pernah dibuka sebelumnya.

Ibn Abbas melanjutkannya, dari pintu itu keluar malaikat mendatangi Nabi Saw. seraya berkata, “Sampaikanlah berita gembira kepada umatmu mengenai dua cahaya, kedua cahaya itu telah diberikan kepadamu, dan belum pernah sama sekali diberikan kepada nabi sebelummu. Yaitu surah Alfatihah dan beberapa ayat terakhir surah Albaqarah. Tidaklah kamu baca satu huruf saja membacanya, kecuali akan diberi pahala.” (HR. Muslim).

Kelima, penyempurna shalat. Dari Ubadah bin aS-Shamit, Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Alfatihah.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Keenam, obat sakit gila. Dari Abdurrahman bin Abi Laila, dari Ubay bin Ka’ab, dia bercerita; saat aku duduk di samping Nabi Saw. ada seorang Arab Badui mendatangi beliau. Dia berkata, “saya mempunyai seorang saudara yang sedang sakit.” Rasulullah Saw. bertanya, “apa sakitnya? Orang Arab Badui itu menjawab, “sakit gila.” Rasulullah Saw. memerintahkan, “kembalilah dan bawa dia kepadaku.” Lelaki itu pun beranjak pergi dan tak lama kemudian datang dengan membawa saudaranya. Dia menundukkan saudaranya di depan Nabi Saw.

Kemudian aku (Ubay bin Ka’ab) mendengar Nabi Saw. membacakan kepadanya surah Alfatihah, empat ayat pertama dari surah Albaqarah, dua ayat pertengahan surah itu wailahukum ilahun wahid (QS. Abaqarah (2): 163) dan Ayat Kursi, tiga ayat terakhir Surah Albaqarah, satu ayat dari surah Ali Imran-yang aku duga adalah ayat- yakni syahidallahu annahu lailaha illa huwa (QS. Ali Imran (3): 18), satu ayat dari surah Ala’raf inna rabbaumullahul ladzi khalaqa (QS. Ala’raf (7):54), satu ayat dari surah Almukminun (23): 117), satu ayat dari surah Aljinn, wa annahu ta’ala jaddu rabbina mat takhadza shahibatan wala walada (QS. Aljinn (72) :3), sepuluh ayat pertama dari surah Asshaffat, tiga ayat terakhir surah Alhasyr, Alikhlas, Alfalaq dan Annas. Orang Arab Badui yang sakit itu kemudian berdiri, dia telah sembuh total. (HR. Ahmad).

Ketujuh, doa untuk orang mati. Dari Ibnu Umar yang mengatakan, aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “ketika salah satu kalian ada yang mati maka janganlah kalian menahannya, segeralah kalian membawanya ke makam dan bacakanlah Alfatihah di samping kepalanya. (HR. Al Baihaqi).

Kedelapan, dua pertiganya Alquran. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Saw. bersabda, “Surah Alfatihah sama dengan dua pertiga Alquran. (HR. Abd bin Hamid dalam musnad-nya.)

Kesembilan, diturunkan dari tempat penyimpanan yang ada di bawah Arsy. Dari Abu Umamah, Rasulullah Saw. bersabda, “empat surah yang telah diturunkan dari tempat penyimpanan yang ada di bawah Arsy yaitu Alfatihah, Ayat Kursi, beberapa ayat terakhir surah Albaqarah dan Alkautsar. (HR. Al Thabrani.)

Kesepuluh, mendapat jaminan dari Allah atas apa yang diminta. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw. bersabda ,“barang siapa mengerjakan shalat dan tidak membaca Alfatihah, maka shalatnya tidak sah. “ sebanyak tiga kali beliau mengatakan itu. Lalu Abu Hurairah ditanya, “Bagaimana jika kami berada di belakang imam?

Abu Hurairah menjawab, “Maka bacalah sendiri. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, Allah berfirman, Aku membagi Alfatihah, antara aku dan hamba-Ku dua bagian. Hamba-Ku berhak atas apa yang dimintanya. Ketika seorang hamba membaca alhamdulillahi rabbil ‘alamin, maka Allah berfirman, “hamba-Ku memuji-Ku. Ketika dia mengucapkan arrahmanirrahim.”

Allah berfirman, “hamba-Ku memujiku. Ketika dia mengucapkan maliki yaumid din, Allah berfirman, hamba-Ku mengagungkan-Ku, dan mengatakan hamba-Ku pasrah kepada-Ku. Ketika dia mengucapkan iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in, Allah berfirman, “ini antara Aku dan hamba-Ku, baginya apa yang dia minta. Saat dia mengucapkan “ihdinas shiratal Mustaqim, shiratalladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdlubi ‘alaihim waladh dhallin, Allah berfirman, “ini untuk hamba-Ku dan baginya apa yang dia minta.” (HR. Muslim).

Keterangan tersebut disarikan dari buku Mutiara Shahih Asbabun Nuzul, kompilasi kitab-kitab asbabun nuzul karya Abu Nizhan (Bandung: Salamadani, 2011), dan buku Mukjizat Surah-surah Alquran karya Hasan bin Ali As Saqqaf (Yogyakarta: Madania, 2010).

Penulis Annisa Nurul Hasanah


0 komentar:

Posting Komentar