Manusia Yang Paling
Sibuk Di Akhirat
Pernah kah kita berpikir siapa manusia yang paling
mencintai kita di dunia maupun di akhirat?istri kita kah?sudah tentu karna
istri kita lah yang dengan tulus mencintai kita,menghormati kita,melayani kita
dan menemani kita di sepanjang umur kita hingga rela meninggalkan orang tuanya
hanya untuk berbakti kepada kita,tapi ketika kita mati apakah istri kita akan
terus mencintai kita? Wallahu'alam emoticon-Big Grin.
Apakah orang tua kita?sudah tentu karna orang tua kita
menyayangi kita sampai akhir hayatnya,mencarikan nafkah buat kita sampai kita
besar,terutama Ibu yang banyak berkorban waktu hingga nyawa pun di pertaruhkan
hanya untuk demi kita lahir kedunia ini,tiada rasa lelah di dirinya ketika
mengandung kita dalam perut,berat banget ngebawa kita selama 9 bulan,saat kita
akan lahir antara hidup dan mati Ibu kita berjuang melawan maut hanya demi kita
lahir,yang sakitnya kata dokter seperti mematahkan tulang,namun ketika kita
lahir dia lupakan rasa sakit itu saat melihat kita menangis di pelukannya,masya
Allah begitu sayangnya Ibu kita kepada kita hingga rasa sakit itu dia lupakan.
Enggak di ragukan lagi ketika kita durhaka kepada ibu
Adzab Allah akan segera turun kepada kita yang mendurhakainya.
Namun pernah kah kita berpikir ada enggak manusia yang
lebih mencintai kita melebihi orang tua kita sendiri?jawabannya IYA
ada,siapakah dia?coba renungkan ayat ini :
Hari dimana tidak ada pertolongan untuk menyelamatkan
kita dari adzab Jahannam yang apinya 70x lipat dari api terpanas di dunia
ini,harta dunia yang kita banggakan pun tidak berguna pada hari itu,bahkan
Bapak Ibu kita yang menyayangi kita di dunia rela menebus anak anak yang mereka
cintai hanya karna ingin selamat dari adzab Jahannam.
Tahu kan kita ketika itu ada hamba Allah yang sangat di
cintai Allah dan para malaikatnya,yang telah di janjikan surga firdaus,surga
tertinggi,surga yang letaknya berdekatan dengan Arsy Allah,yang di dalamnya
penuh dengan kenikmatan,kelezatan dan keindahan yang tidak pernah terpikir oleh
manusia,dan penghuninya akan kekal di dalam nya selama lamanya.
Pertanyaan kita apakah puas hamba tersebut mendapatkan
surga tertinggi yang penuh dengan kenikmatan?ternyata tidak,bahkan hamba Allah
tersebut seperti orang bingung,mondar mandir,keluar masuk pintu surga.
Akhirnya ketika didepan Arsy Allah hamba tersebut sujud
lama sekali hingga Allah berfirman kepadanya "wahai hambaKu angkatlah
kepalamu,minta lah kepadaKu niscaya Aku beri"
Apakah istrinya yang dipikirkannya?apakah
anaknya?jawabannya enggak,hamba tersebut berdoa "Ummati Ya Rabb,Ummati Ya
Rabb"
Allah pun berfirman kepada pejaga neraka "keluarkan
lah hambaKu yang berbuat dosa dari neraka namun tidak menyekutukan Ku "
Maka keluarlah ribuan manusia yang badannya hangus akibat
siksa dari api neraka lalu di masukanlah kesurga,namun hamba tersebut kembali
sujud,sujud yang sangat lama hingga Allah Berfirman kepadanya "wahai
hambaKu angkatlah kepalamu,mintalah niscaya Aku kabulkan"
"Ummat ku Ya Rabb,Ummat ku Ya Rabb"
Allah pun berkata kepada penjaga neraka "keluarkan
lah semua hambaKu yang di hatinya terdapat iman dan Tauhid meskipun hanya
sebesar zarrah(lebih kecil dari partikel atomik)"
Maka keluarlah semua umat manusia yang mempunyai iman
Tauhid meskipun sedikit,yang tersisa di neraka hanyalah sekumpulan orang kafir
dan munafik.
Tahu kah kita siapa hamba Allah tersebut?dia lah Muhammad
Shallallahu 'alaihi Wa Sallam,manusia mulia,sempurna akhlaknya,dan sangat
pengasih kepada ummatnya,namun kita sebagai ummatnya terkadang wallahu'alam
melupakan beliau,jarang bersholawat kepadanya,jarang mengikuti sunnahnya bahkan
sebagian mencela sunnahnya Na'udzubillah,padahal di hari kiamat kelak Dia lah
orang paling pengasih kepada kita melebihi orang tua kita,anak anak dan istri
kita dan semua manusia.
Kita lihat lah generasi sekarang yang kebanyakan
mengikuti kaum kuffar,padahal dirinya muslim,bahkan mengidolakannya sampai
sampai relaati berdesak desakan hanya untuk bisa melihat Fansnya Na'udzubillah.
Maka wajar kita harus mendahulukan Allah dan RasulNya
daripada Bapak,Ibu,Istri dan Anak anak kita.
0 komentar:
Posting Komentar