Rabu, 18 Juli 2018

Emosi Merusak Kesehatan, Kendalikan dan Berikut Petunjuk Pakar


Emosi Merusak Kesehatan, Kendalikan dan Berikut Petunjuk Pakar

TRIBUN-TIMUR.COM- Sedikit-sedikit emosi? kendalikan emosi untuk menyelamatkan kesehatan bahkan nyawa Anda.

Meski emosi Anda tidak terlihat oleh alat medis paling canggih di dunia, emosi itu berimbas pada kesehatan.

“Emosi adalah fisiologis,” kata dr Karen Lawson, seorang asisten profesor komunitas kesehatan dan pengobatan keluarga di University of Minnesota di Amerika Serikat.

“Pemahaman bahwa tubuh kita terpisah dengan perasaan kita adalah sebuah kesalahan konsepsi.” katanya.

Artikel publikasikan menshealth, ini akan mengajak Anda akan mempelajari hubungan antara kemarahan dan sakit punggung, kesepian dengan tingginya tekanan darah, kecemasan dengan kepikunan – dan bagaimana caranya meredam emosi.

Masalah Anda: Amarah

Anda + marah = Sakit punggung

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Plain, saat amarah seseorang meledak, sakit punggung mereka bertambah hebat.

“Kemarahan diketahui dapat mengaktifkan jalur saraf yang menyampaikan tekanan mental kepada otot di sekitar tulang belakang,” ungkap Stephen Bruahl, PhD, dalam laporan penelitian yang ditulisnya.

Amarah yang bergejolak dapat dikaitkan dengan penyumbatan produksi endorfin yang membantu meringankan rasa sakit.

Solusi Anda: Mundur

Pertama-tama, kenali penyebab amarah tersebut. Apakah Anda bereaksi secara fisik? “Apa pun masalah Anda, gunakan hal tersebut sebagai petunjuk untuk menjauh, dan berperanlah seolah Anda seorang wasit,” kata psikolog Harvard, Jeff Snown, “cobalah untuk membuat keputusan yang tepat dengan mengamati interaksi secara objektif.”

Menurut penelitian di Universitas Negeri Ohio, Amerika Serikat,sikap menjauh ini dapat mengurangi kemarahan dan agresi.

Masalah Anda: Kesepian

Anda mungkin memiliki 2.000 teman di Facebook, tapi apakah mereka benar-benar sahabat Anda? Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Chicago, orang yang kesepian akan mengalami peningkatan tekanan darah lebih cepat selama empat tahun dibanding orang yang tidak kesepian.

Sebagai tambahan, orang yang terisolasi mengalami kenaikan tekanan darah yang cukup signifikan untuk meningkatkan risiko serangan jantung.

Solusi Anda: Membantu Sesama

Laki-laki mendapatkan kepuasan terbesar jika ikut dalam perkumpulan –dan itulah alasan kenapa ketika Anda berusia 20-an, hidup mulai terasa berat.

“Anda mulai kehilangan lingkaran sosial yang sudah Anda bangun di masa muda,” kata Louise Hawkley, Ph.D., seorang ahli saraf sosial di University of Chicago. Sarannya adalah: Menjadi sukarelawan. “Saat Anda bekerja dengan orang yang berpikiran serupa, persahabatan akan terbentuk secara alamiah,“ katanya.

Masalah Anda: Depresi

Bersedih mungkin adalah tanda kanker. Penelitian yang dilakukan Johns Hopkins di Amerika Serikat, orang yang mengalami gangguan depresi memiliki risiko kanker 69 persen lebih besar dibandingkan orang yang tidak depresi.

Seiring waktu, menurut penelitian yang ditulis Aiden Gross, Ph.D., suasana hati seperti itu dapat mengganggu hormon stres yang terlibat dalam pertumbuhan dan siklus regulasi sel.
Dan hal ini, berpotensi menyebabkan kanker.

Solusi Anda: Terima Kenyataan

Menurut penelitian yang dilakukan para ahli di Universitas Pennsylvania, orang yang kelewat percaya diri memiliki kemungkinan lebih besar terkena depresi.

Kepercayaan diri dapat mengakibatkan kekecewaan dan membutakan diri Anda untuk dapat berkembang.

Ketahui kelemahan Anda, dan biasakan diri Anda dengan kelemahan tersebut. Demikian ulas seorang peneliti asal Inggris.

Masalah Anda: Pesimis

Meramalkan yang terburuk dapat membuat Anda galau.

Pesimistis memiliki risiko stroke lebih tinggi daripada orang yang optimistis, tulis peneliti dari Finlandia.

Berdasarkan penelitian yang ditulis Hermann Nabi Ph.D., perasaan negatif yang terus-menerus dapat membahayakan pembuluh darah Anda dan mengganggu bagian sistem saraf yang mengatur detak jantung, pun meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke.

Solusi Anda: Berpikiran Positif

Anda tidak mungkin selamanya optimistis tapi Anda juga tidak boleh menjadi seorang pesimis sejati.

Setiap pekan pilih bagian dalam hidup Anda –karir, kencan, atau bagian lain– dan bayangkan sepuluh tahun berikutnya jika semua berjalan baik-baik saja.

Latihan ini dapat meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan, kata para peneliti dari University of California di Riverside.

Masalah Anda: Kecemasan

Ketika tekanan meningkat, rasa cemas akan mengambil-alih tindakan Anda. Namun, jika Anda terus-menerus khawatir, kemungkinan besar Anda bisa menjadi gila.

Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa kecemasan dapat meningkatkan kemungkinan pikun.

Hal itu dikarenakan tekanan mental kronis, meningkatkan kadar glukokortikoid.
Dan kelebihan hormon ini dapat membunuh sel otak Anda serta mengerutkan pusat ingatan Anda.

Solusi Anda: Latih Otak

Lakukan resep ini di pusat kebugaran. Lakukan latihan kardio berintensitas sedang, setidaknya selama setengah jam, sebanyak tiga kali sepekan.

Berdasarkan kesimpulan penelitian Southern Methodist University di Amerika Serikat, olahraga memiliki efek menenangkan yang serupa dengan obat anticemas. Ditambah, “Aktivitas fisik mendorong aliran oksigen yang dibutuhkan otak Anda untuk mengkonsolidasi dan menciptakan ingatan,” kata Jeff.

Masalah Anda: Kelelahan

Anda pikir bisa menangani pekerjaan 60 jam sepekan? Cek gula darah Anda.
Menurut hasil studi yang dilakukan oleh para peneliti Serbia, pria yang merasa stres dalam pekerjaannya, 21 persen lebih mungkin terkena diabetes dibandingkan dengan pria yang tidak mengalami stres.

Stres dalam bekerja dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan inflamasi, kata para peneliti dari Israel.

Solusi Anda: Meringis dan Tahan

Jalan keluar termanjur adalah menyingkirkan pekerjaan Anda dan pindah ke Fiji. Jika Anda tidak mungkin memilih langkah itu, maka tenangkan diri Anda sejenak.

Tersenyum saat tertekan dapat menenangkan debar jantung Anda, kata peneliti dari University of Kansas, Amerika Serikat.

“Bahkan senyum yang tidak tulus –sama dengan ekspresi menggigit pensil– dapat melepaskan stres,” kata Jeff.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Emosi Merusak Kesehatan, Kendalikan dan Berikut Petunjuk Pakar,


Editor: Ilham Mangenre





0 komentar:

Posting Komentar