Rabu, 08 April 2020

Tips Menjaga Imunitas Tubuh Tangkal Virus Covid-19


Tips Menjaga Imunitas Tubuh Tangkal Virus Covid-19



MADANINEWS.ID, JAKARTA –Jumlah kasus positif virus Corona di Indonesia terus bertambah. Kini sudah ada 172 kasus positif Corona di Indonesia. Jumlah pasien sembuh dari COVID-19 bertambah satu, dari yang semula berjumlah 8 orang, kini menjadi 9 orang. Kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia pun bertambah menjadi 7 orang.

Data terbaru COVID-19 berikut ini dihimpun dari keterangan juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, yang menyampaikan keterangan lewat siaran langsung di akun YouTube BNPB Indonesia, Selasa (17/3) sore, ditambah keterangan dari situs Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan berita mancanegara terkait perkembangan WNI yang terpapar COVID-19 di luar negeri.

Saat ini banyak yang bertanya bagaimana sih cara mencegah virus corona? Sayangnya sampai saat ini vaksin untuk mencegah virus misterius ini belum ditemukan. Obat-obatan yang digunakan hanya ditujukan untuk meredakan gejala. Artinya, mau tak mau kita mesti mencegah virus ini sedari awal. Bagaimana caranya?

Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, terus mengingatkan agar masyarakat menjaga dan memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh. Masih bingung mencari caranya? Berikut tips memperkuat sistem imun untuk melawan virus corona.

1. Rutin Berolahraga

Keistimewaan olahraga amat beragam, salah satunya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Enggak percaya? Menurut ahli di National Institutes of Health – Medlineplus, olahraga bisa merangsang kinerja antibodi dan sel-sel darah putih. Sel darah putih merupakan sel kekebalan tubuh yang melawan berbagai penyakit.

Melalui olahraga juga sel darah putih bisa bersirkulasi lebih cepat. Alhasil, sel-sel tersebut bisa lebih awal untuk mendeteksi penyakit. Menariknya lagi, olahraga juga bisa membantu mengeluarkan bakteri dari paru-paru dan saluran pernapasan. Kondisi inilah yang bisa mengurangi risiko terjangkit flu atau penyakit lainnya.

Bagaimana dengan intensitasnya? Menurut anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam Physical Activity and Adults, orang dewasa (18–64) harus melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik aerobik intensitas sedang dalam satu minggu. Bisa juga 75 menit aktivitas fisik aerobik intensitas tinggi dalam satu minggu.

2. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Caranya dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan memantau berat badan secara teratur, dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.

3. Makanan Penunjang Sistem Imun

Cara memperkuat sistem imun juga bisa melalui makanan-makanan yang baik bagi sistem kekebalan tubuh. Contohnya, brokoli dan bayam. Brokoli kaya serat, antioksidan, vitamin A, C, dan E. Kandungan nutrisi inilah yang bisa memperkuat sistem imun tubuh.

Sedangkan bayam hampir serupa. Sayuran hijau ini kaya antioksidan, beta karoten, vitamin C, dan vitamin A. Nutrisi ini juga dibutuhkan tubuh untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Selain bayam dan brokoli, masih ada makanan lainnya yang bisa kita konsumsi. Contohnya, bawang putih, kunyit, buah-buahan (jeruk, lemon, kiwi, beri, jambu, hingga pepaya), makanan laut (ikan, kerang, dan tiram), hingga yoghurt.

4. Istirahat yang Cukup

Tidur malam yang berkualitas merupakan cara tersimpel untuk memperkuat sistem imun. Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa setidaknya membutuhkan tidur selama 7–9 jam tiap harinya.

Ingat, tanpa tanpa tidur yang cukup tubuh tidak bisa memproduksi sitokin dengan jumlah yang banyak. Padahal, sitokin merupakan sejenis protein untuk melewan infeksi dan peradangan yang secara efektif menciptakan respons imun. Nah, sitokin ini diproduksi dan dilepaskan selama kita tertidur.

istirahat yang cukup juga bisa memupuk produksi Sel T di dalam tubuh. Sel T merupakan kelompok sel kekebalan tubuh yang berperan penting dalam sistem imun terhadap virus. Sel T akan menyerang dan menghancurkan sel pembawa virus. Di samping itu, tidur yang berkualitas juga bisa meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap ancaman penyakit.

Nah, yakin masih mau begadang? Awas, melemahnya sistem imun jadi taruhannya.

5. Kelola Stres dengan Baik

Cara memperkuat sistem imun juga bisa melalui tips ini. Ingat, stres bisa memicu tubuh untuk terus memproduksi hormon kortisol. Tingginya hormon kortisol dalam tubuh bisa membuat sistem imun melemah. Oleh sebab itu, ketika stres menyerang, cobalah kelolanya dengan baik baik.

Kamu bisa kok untuk meluangkan waktu melakukan hobi, aktif bersosialisasi, melakukan teknik relaksasi, atau olahraga. Jangan salah, olahraga juga bisa memperlambat pelepasan hormon stres lho.

6. Hindari atau Jangan Merokok

Mau rokok nikotin atau elektronik, baik perokok pasif maupun aktif, terpapar nikotin amat merugikan bagi sistem kekebalan tubuh. Nikotin bisa meningkatkan kadar kortisol (hormon stres) yang mengurangi pembentukan antibodi sel B dan respons antigen sel T (kelompok sel dalam sistem imun tubuh).

Nah, sudah tahu kan cara memperkuat sistem imun untuk menangkal virus corona penyebab COVID-19. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya?

Lampu Kuning di Usia 40 ke Atas

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, ada dua kelompok yang sangat rentan terhadap serangan virus corona terbaru, SARS-CoV-2. Pertama, mereka yang memiliki penyakit kronis, seperti jantung, diabetes, dan paru-paru. Kedua, mereka yang masuk dalam kategori lansia. Apa sebabnya?

Lansia di sini sangat berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Singkatnya, semakin usia bertambah tua, sistem kekebalan tubuh pun semakin tergerus.

sistem imun seseorang, bahkan bisa saja menurun lebih cepat dari semestinya. Tentunya hal ini disebabkan oleh pelbagai faktor. Ketika seseorang berada di usia 40 tahun ke atas, sistem kekebalan tubuh yang menua semakin tak mampu untuk menangkal penyakit.

Sistem kekebalan tubuh ini hanya mampu bertahan dari penyakit yang sudah menyerang. Contohnya, penelitian dari Austria menemukan bahwa efektivitas anti-tetanus akan menurun sejak usia 40 tahun. Di usia 60 tahun pun, 16 persen dari mereka yang divaksinasi, tak lagi terlindungi.

Kata ahli dari Imperial College, London, Inggris, setelah usia mencapai 65 tahun, seseorang tidak mempunyai berbagai jenis sel yang dibutuhkan untuk melawan infeksi baru, sebab kualitas sel yang dimilikinya telah menurun.

sel di sini contohnya naive T-Cell (kelompok sel kekebalan). Biasanya, sel ini akan berkeliling dan memberi peringatan ketika mereka menemukan infeksi. Namun, ketika sel telah menua, sel yang akan terbentuk semakin sedikit. Kok bisa?

Nah, hal ini disebabkan karena kelenjar kecil di belakang tulang dada (thymus) tempat mereka berkembang, telah menyusut. Inilah yang membuat  berkurangnya sistem ketahanan tubuh. Singkatnya, sistem imun jadi enggak efisien, terutama menghadapi virus baru seperti virus corona yang tengah mewabah.

Penulis Abi Abdul Jabbar


0 komentar:

Posting Komentar