5 Makanan untuk
Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Halodoc, Jakarta - Mau tahu banyaknya jumlah pengidap
darah tinggi di negara kita? Penyakit ini memang tak menular, tetapi jumlah
pengidapnya sangat banyak. Menurut data Kementerian Kesehatan (2016) setidaknya
terdapat 63 juta kasus darah tinggi, yang menimbulkan kematian sebanyak 427
ribu. Cukup mengkhawatirkan, bukan?
Padahal, cara menjaga agar tekanan darah tetap stabil
enggak sulit kok. Caranya dengan rutin berolahraga, istirahat yang cukup, hindari
faktor risiko (seperti merokok dan alkohol), dan konsumsi makanan bergizi
seimbang.
Nah, menyoal makanan, kira-kira makanan seperti apa yang
sih bisa menurunkan tekanan darah? Penasaran? Simak ulasannya di sini.
1. Mentimun
Mau tahu faktor penyebab tekanan darah tinggi? Tekanan
darah tinggi bisa terjadi bila terlalu banyaknya asupan garam (natrium) dan
terlalu sedikit kalium dalam makanan kita. Hati-hati, kadar garam yang
berlebihan bisa mengikat banyak air. Kondisi inilah yang bisa membuat volume
darah meningkat.
Lalu, apa hubungannya dengan mentimun? Di dalam mentimun
banyak terkandung kalium. Kalium ini merupakan elektrolit yang membantu
mengatur jumlah natrium (kandungan dalam garam) yang ditahan oleh ginjal.
Dengan kata lain, kalium bertanggung jawab atas terkontrolnya tekanan darah
seseorang.
Tak hanya itu saja, mentimun juga kaya vitamin C, kalium,
dan antioksidan, seperti karotenoid dan tokoferol. Nutrisi-nutrisi ini
dibutuhkan tubuh untuk mengontrol atau menurunkan tekanan darah.
2. Sayuran Hijau
Selain mentimun, sayuran hijau merupakan makanan untuk
menurunkan tekanan darah yang bisa kamu coba. Sayuran hijau kaya kalium yang
bisa membantu ginjal untuk menyingkirkan natrium melalui urine. Nah, hal inilah
yang pada akhirnya bisa membantu menurunkan tekanan darah.
Lalu, sayuran hijau apa yang banyak mengandung kalium?
Sebut saja, bayam, lobak hijau, kubis, selada romaine, hingga bit hijau.
Sebaiknya hindari sayuran kemasan, sebab makanan seperti sering ditambahkan
natrium.
3. Buah Beri
Buah Berry, terutama blueberry kaya akan senyawa alami
yang disebut flavonoid. Menurut sebuah studi bahwa mengonsumsi senyawa ini
dapat mencegah hipertensi dan membantu menurunkan tekanan darah. Blueberry,
raspberry, dan stroberi mudah ditambahkan ke dalam menu harian atau diet.
Misalnya, mengombinasikannya dengan sereal atau granola
untuk sarapan. Buah-buahan ini juga bisa disantap dalam keadaan dingin sebagai
hidangan penutup yang menyehatkan.
4. Buah Bit
Selain tiga makanan di atas, buah bit merupakan makanan
yang juga bisa menurunkan tekanan darah. Buah ini mengandung nitric oxide, yang
dapat membantu membuka pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Menurut
para ahli, nitrat dalam jus bit bisa
menurunkan tekanan darah seseorang hanya dalam 24 jam.
5. Susu Skim dan Yoghurt
Susu skim merupakan sumber kalsium yang sangat baik dan
rendah lemak. Keduanya merupakan elemen penting dari diet untuk menurunkan
tekanan darah. Andaikan tak menyukai susu, kamu bisa kok menggantinya dengan
yoghurt. Menurut American Heart Association, wanita yang mengonsumsi lima porsi
atau lebih yoghurt dalam seminggu, mengalami pengurangan 20 persen risiko
terkena tekanan darah tinggi.
Awasi Gejalanya yang Beragam
Pakar-pakar di WHO menyebut darah tinggi sebagai “silent
killer”. Lantas, seperti apa sih gejala hipertensi yang umumnya dialami
pengidapnya?
Dalam kebanyakan kasus, pengidap hipertensi akan
mengalami sakit kepala, terutama di pagi hari. Namun, gejala hipertensi tak
cuma itu saja. Berikut penjelasan menurut ahli di WHO dan National Institutes
of Health - MedlinePlus.
1.
Mual dan muntah.
2.
Kebingungan.
3.
Pandangan menjadi kabur (masalah penglihatan).
4.
Mimisan.
5.
Nyeri dada.
6.
Telinga berdengung.
7.
Kelelahan.
8.
Irama jantung yang tidak teratur.
9.
Kecemasan.
10.
Tremor otot.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau
memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter
melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa
mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi
Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Ditinjau oleh: dr. Rizal Fadli
0 komentar:
Posting Komentar