Sabtu, 25 April 2020

5 Makanan untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi


5 Makanan untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi



Halodoc, Jakarta - Mau tahu banyaknya jumlah pengidap darah tinggi di negara kita? Penyakit ini memang tak menular, tetapi jumlah pengidapnya sangat banyak. Menurut data Kementerian Kesehatan (2016) setidaknya terdapat 63 juta kasus darah tinggi, yang menimbulkan kematian sebanyak 427 ribu. Cukup mengkhawatirkan, bukan?

Padahal, cara menjaga agar tekanan darah tetap stabil enggak sulit kok. Caranya dengan rutin berolahraga, istirahat yang cukup, hindari faktor risiko (seperti merokok dan alkohol), dan konsumsi makanan bergizi seimbang.

Nah, menyoal makanan, kira-kira makanan seperti apa yang sih bisa menurunkan tekanan darah? Penasaran? Simak ulasannya di sini.

1. Mentimun

Mau tahu faktor penyebab tekanan darah tinggi? Tekanan darah tinggi bisa terjadi bila terlalu banyaknya asupan garam (natrium) dan terlalu sedikit kalium dalam makanan kita. Hati-hati, kadar garam yang berlebihan bisa mengikat banyak air. Kondisi inilah yang bisa membuat volume darah meningkat.

Lalu, apa hubungannya dengan mentimun? Di dalam mentimun banyak terkandung kalium. Kalium ini merupakan elektrolit yang membantu mengatur jumlah natrium (kandungan dalam garam) yang ditahan oleh ginjal. Dengan kata lain, kalium bertanggung jawab atas terkontrolnya tekanan darah seseorang.

Tak hanya itu saja, mentimun juga kaya vitamin C, kalium, dan antioksidan, seperti karotenoid dan tokoferol. Nutrisi-nutrisi ini dibutuhkan tubuh untuk mengontrol atau menurunkan tekanan darah.

2. Sayuran Hijau

Selain mentimun, sayuran hijau merupakan makanan untuk menurunkan tekanan darah yang bisa kamu coba. Sayuran hijau kaya kalium yang bisa membantu ginjal untuk menyingkirkan natrium melalui urine. Nah, hal inilah yang pada akhirnya bisa membantu menurunkan tekanan darah.

Lalu, sayuran hijau apa yang banyak mengandung kalium? Sebut saja, bayam, lobak hijau, kubis, selada romaine, hingga bit hijau. Sebaiknya hindari sayuran kemasan, sebab makanan seperti sering ditambahkan natrium.

3. Buah Beri

Buah Berry, terutama blueberry kaya akan senyawa alami yang disebut flavonoid. Menurut sebuah studi bahwa mengonsumsi senyawa ini dapat mencegah hipertensi dan membantu menurunkan tekanan darah. Blueberry, raspberry, dan stroberi mudah ditambahkan ke dalam menu harian atau diet.

Misalnya, mengombinasikannya dengan sereal atau granola untuk sarapan. Buah-buahan ini juga bisa disantap dalam keadaan dingin sebagai hidangan penutup yang menyehatkan.

4. Buah Bit

Selain tiga makanan di atas, buah bit merupakan makanan yang juga bisa menurunkan tekanan darah. Buah ini mengandung nitric oxide, yang dapat membantu membuka pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Menurut para ahli,  nitrat dalam jus bit bisa menurunkan tekanan darah seseorang hanya dalam 24 jam.

5. Susu Skim dan Yoghurt

Susu skim merupakan sumber kalsium yang sangat baik dan rendah lemak. Keduanya merupakan elemen penting dari diet untuk menurunkan tekanan darah. Andaikan tak menyukai susu, kamu bisa kok menggantinya dengan yoghurt. Menurut American Heart Association, wanita yang mengonsumsi lima porsi atau lebih yoghurt dalam seminggu, mengalami pengurangan 20 persen risiko terkena tekanan darah tinggi.

Awasi Gejalanya yang Beragam

Pakar-pakar di WHO menyebut darah tinggi sebagai “silent killer”. Lantas, seperti apa sih gejala hipertensi yang umumnya dialami pengidapnya?

Dalam kebanyakan kasus, pengidap hipertensi akan mengalami sakit kepala, terutama di pagi hari. Namun, gejala hipertensi tak cuma itu saja. Berikut penjelasan menurut ahli di WHO dan National Institutes of Health - MedlinePlus.

1.    Mual dan muntah.
2.    Kebingungan.
3.    Pandangan menjadi kabur (masalah penglihatan).
4.    Mimisan.
5.    Nyeri dada.
6.    Telinga berdengung.
7.    Kelelahan.
8.    Irama jantung yang tidak teratur.
9.    Kecemasan.
10.  Tremor otot.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Ditinjau oleh: dr. Rizal Fadli


0 komentar:

Posting Komentar