Keutamaan Tilawah Al Quran
dakwatuna.com –Berikut ini akan kita bahas secara singkat
mengenai keutamaan tilawah (membaca) Al-Qur’an dan Ahdaf (tujuan) membaca
Al-Qur’an. Selamat menyimak dan dan semoga bermanfaat.
Keutamaan Tilawah Al-Qur’an
1. Al-Qur’an adalah Kalamullah
a. Kitab yang Mubarak (diberkahi)
Allah SWT berfirman,
وَهَٰذَا
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُّصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنذِرَ
أُمَّ الْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا ۚ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ
يُؤْمِنُونَ بِهِ ۖ وَهُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ﴿٩٢﴾
“Dan Ini
(Al-Qur’an) adalah Kitab yang Telah kami turunkan yang diberkahi; membenarkan
kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan
kepada (penduduk) ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar
lingkungannya. orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu
beriman kepadanya (Al-Qur’an) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.” (QS.
Al-An’am (6) : 92)
b. Menuntun
ke jalan yang lurus.
Allah SWT
berfirman,
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ
يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ
الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا﴿٩﴾
“Sesungguhnya
Al-Qur’an Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al-Isra’ (17) : 9).
c. Tidak
ada sedikit pun kebatilan di dalamnya
Allah SWT
berfirman,
لَّا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ
مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ ۖ تَنزِيلٌ مِّنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ﴿٤٢﴾
“Yang tidak
datang kepadanya (Al-Qur’an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya,
yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (QS.
Fushshilat: (41): 42).
2. Membaca
Al Qur’an adalah sebaik-baik amal perbuatan.
Rasulullah
SAW bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ
الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik
kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an” (At-Tirmidzi dari
Utsman bin Affan, hadits hasan shahih).
3.
Al-Qur’an akan menjadi syafi’ (penolong) di hari Kiamat.
Rasulullah
SAW bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ
فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah
Al-Qur’an sesungguhnya ia akan menjadi penolong pembacanya di hari kiamat.”
(Muslim dari Abu Umamah).
4. Beserta
para malaikat yang mulia di hari Kiamat.
Sabda Nabi
SAW,
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ
السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ
فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
“Orang yang
mahir membaca Al-Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan baik dan orang
yang membaca Al-Qur’an dengan
terbata-bata, ia mendapatkan dua pahala.”
(Muttafaq Alaih dari Aisyah ra.)
5.
Perumpamaan orang beriman yang membaca Al-Qur’an.
Sabda Nabi
SAW,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي
يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا
طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ
التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي
يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ
وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ
لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ
“Perumpamaan
orang beriman yang membaca Al-Qur’an adalah bagaikan buah utrujah, aromanya harum
dan rasanya nikmat. Perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an
seperti buah kurma, tidak ada baunya dan rasanya manis. Perumpamaan seorang
munafik yang membaca Al-Qur’an bagai raihanah (semacam bunga kenanga), baunya
harum namun rasanya manis. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca
Al-Qur’an bagai buah handzalah (antawali), tidak ada buahnya dan rasanya
pahit.” (Muttafaq Alaihi)
6. Penyebab
terangkatnya derajat suatu kaum.
Sabda Nabi
SAW,
إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ
بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
“Sesungguhnya
Allah akan mengangkat suatu kaum dengan kitab ini dan akan menjatuhkannya
dengan kitab ini pula” (Muslim dari Umar bin Khatthab).
7. Turunnya
rahmah dan sakinah
Sabda Nabi
SAW,
مَا مِنْ قَوْمٍ يَجْتَمِعُونَ
فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يَقْرَءُونَ وَيَتَعَلَّمُونَ
كِتَابَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا حَفَّتْ بِهِمْ
الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
“Tidak ada
satu kaum yang sedang membaca, mempelajari, dan mendiskusikan kitab Allah,
kecuali para malaikat akan menaungi mereka, dan rahmat Allah akan tercurah
kepadanya, dan sakinah (kedamaian) akan turun di atasnya, dan Allah akan
sebutkan mereka pada makhluk yang ada di sisi-Nya.” (Ahmad dari Abu Hurairah).
8.
Memperoleh kebajikan yang berlipat ganda.
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ
كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا
أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barang
siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka ia akan memperoleh satu
hasanah (kebajikan), dan satu hasanah akan dilipat gandakan menjadi sepuluh.
Aku tidak katakan alif lam mim satu huruf, akan tetapi ali satu hurf, lam satu huruf,
dan mim satu huruf.” (At-Tirmidzi)
9. Bukti
hati yang terjaga/melek.
Rasulullah
SAW bersabda,
إِنَّ الَّذِي لَيْسَ فِي
جَوْفِهِ شَيْءٌ مِنْ الْقُرْآنِ كَالْبَيْتِ الْخَرِبِ
“Sesungguhnya
orang yang di hatinya tidak ada sesuatupun dari Al-Qur’an, maka ia bagaikan
rumah rusak.” (At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
Ahdaf
(Tujuan) Tilawah Al Qur’an
1. Ibadah
Allah SWT
berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ
وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ﴿٥٦﴾
“ Dan Aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzaariyat: 56)
Allah SWT
berfirman,
لَيْسُوا سَوَاءً ۗ مِّنْ
أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ
وَهُمْ يَسْجُدُونَ﴿١١٣﴾
“Mereka itu
tidak sama; di antara ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka
membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga
bersujud (sembahyang).” (QS. Ali Imran: 113)
2. Tsaqofah
Allah SWT
berfirman,
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ
الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ
لِلْمُسْلِمِينَ﴿٨٩﴾
“Dan kami
turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”
(QS. An Nahl: 89)
—
Referensi: Riyadhushshalihin
Redaktur: Ardne
0 komentar:
Posting Komentar