Sedekah Pangkal Kaya: Menjadi Lebih Kaya Dengan
Sedekah
Apa betul sedekah itu pangkal kaya? Mungkin terdengar
aneh, sedekah kok malah bikin kaya. Bukannya sedekah itu kan buang duit/harta,
kalo mau kaya ya harus banyak menabung
dunk! Hmm...saya maklum kalau ada yang protes karena sejak SD kita sudah
didoktrin bahwa hemat pangkal kaya.
Secara nalar memang tidak mungkin kita bisa kaya dengan
bersedekah, bahkan ada orang yang menunggu menjadi kaya dulu baru mau
bersedekah. Saya yakin orang yang seperti ini pasti akan lupa bersedekah jika
sudah menjadi kaya nanti hehehe...
Statement sedekah pangkal kaya tidaklah saya ambil sembarangan. Coba kita simak
hadits Rasulullah berikiut ini: “Sedekah yang paling utama adalah ketika kamu
sedang sehat, kikir, senantiasa berharap dan memikirkan kekayaan serta
mengkhawatirkan kefakiran dan janganlah engkau membiarkan tidak bersedekah
sampai ketika nyawa berada di tenggorokan, kamu berbicara ini untuk si fulan
dan ini untuk si fulan. Karena memang ia
akan menjadi milik si fulan (seteleh dia meninggal).” (HR Bukhori dan Muslim).
Rasulullah mengajarkan kita untuk selalu bersedekah dalam
posisi tidak tepat sekali pun. Mungkin
pada kondisi sehat dan merasakan jauh dari kematian kita enggan memberi.
Pikiran kita sedang disibuki dengan harapan kekayaan juga diganggu dengan
perasaan jatuh miskin.
Secara manusiawi, saat ini tidak tepat karena kita merasa
sangat membutuhkan barang. Namun, Rasulullah mengatakan bahwa itulah saat yang
tepat untuk sedekah dengan baik jangan
ditunda sakit keras sehingga sakaratul maut. Pada saat itu, kita tidak
membutuhkan uang, harta dan kekayaan,
serta kedudukan. Kemudian kita wasiatkan harta tersebut pada si fulan daan si
fulan. Suatu pemberian yang yang kurang tepat karena tanpa diberikan pun sudah
pasti itu adalah miliknya sebagai ahli warisnya.
Mengapa sedekah seperti ini termasuk sedekah yang paling
utama? Karena di sana ada pertempuran melawan hawa nafsu, berperang melawan
kecenderungan negatif bernama kebakhilan dan kekikiran. Atau dengan kata lain
dia sedang berjihad yang kita sebut jihaadun nafsi, dan dengan bersedekah dia
telah memenangkan pertempuran tersebut.
Alangkah hebatnya kalau sifat seperti ini bersarang di
dada para pejabat. Niscaya dia tidak akan disibukkan dengan kedudukan dan
memikirkan nasib dirinya sesempit apapun keadaannya. Alangkah indahnya bila hal
itu terjadi pada seorang konglemerat, mereka akan senantiasa mengulurkan
tangannya sepailit apapun bisnisnya saat itu.
Lebih hebat lagi bila hal itu berada di dada setiap rakyat
dan orang-orang miskin, niscaya tidak ada gejolak sosial dan kebringasan
seperti seekor srigala lapar. Yang ada
hanya bergandeng tangan berusaha saling memberi, sekecil apapun yang dia punya,
segetir apapun penderitaan mereka. Terakhir, sungguh teramat indah bila para
ulama dan pemimpin menjadi contoh dalam hal ini pertama kali.
Subhanallah, inilah yang selalu kita impikan setiap saat,
saatnya akan tiba bila kita yang pertama kali melakukannya. Buat Anda yang
merasa miskin dan selalu merasa kekurangan, kenapa tidak bersedekah agar Anda
menjadi lapang. Bukankah Allah sudah menjanjikan dalam kalamnya yang indah:
“...Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta
yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang
melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan
memberikan kelapangan sesudah kesempitan”. (QS At Thalak:7). Masihkah Anda
tidak percaya dengan janji-Nya...?
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Main dan Menangkan permainan bersama kami di ARENADOMINO 8 permainan poker online tanpa robot silahkan main dan buktikan sendiri jika kesulitan bisa
dibantu dalam pendaftaran silahkan langsung bergabung untuk info lebih jelas WA +855 96 4967353
Posting Komentar