MENGGAPAI RIDHO ALLAH SWT
Asalamu'alaikum Wr Wb
MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH SWT
MENJADI PENYEBAB TERBUKANYA PINTU REJEKI & SURGA
TAQWA
Sholat
Berjama’ah termasuk mengaji
“......Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya
Dia akan memberinya jalan keluar. Dan akan memberinya rizqi dari arah yang
tidak dia sangka-sangka sebelumnya......” ( QS. Ath Thalaq 65 : 2-3 )
“Minta tolonglah kalian (kepada Allah) dengan sabar dan
shalat. Sesungguhnya hal yang demikian itu adalah berat kecuali bagi orang yang
khusyu” ( QS. Al Baqarah 2 : 45 )
“Hai orang-orang yang beriman, minta tolonglah kalian
(kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar” ( QS. Al Baqarah 2 : 153 )1
SHOLAT DHUHA DAN TAHAJUD
Kekasihku saw. Mewariskan kepadaku tiga hal, yaitu :
berpuasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan dua raka’at sholat dhuha dan
sholat witir sebelum tidur” (HR. Bukhari dan Abu Hurairah)
Nabi Muhammad SAW bersabda :
“ Sesungguhnya di Surga itu ada pintu yang disebut pintu
Dhuha, maka tatkala di hari Kiamat nanti ada panggilan khatib : “ Siapakah
orang yang suka membiasakan shalat Dhuha ? Inilah pintu kamu sekalian, masuklah
kamu sekalian dengan penuh Rahmat Allah SWT. “ ( HR Thabrani )
Sholat Tahajud dan Dhuha, Al Isra' 17) Wahai anak Adam
jangan sekali-kali malas mengerjakan empat rekaat pada waktu permulaan siang
(sholat dhuha) nanti pasti akan aku cukupkan keperluanmu pada petang hari (HR.
Al-Hakim dan Thabrani)
Shalat Dhuha merupakan shalat sunnah muakkad, Yang artinya:
Sunnah yang mendekati wajib. Sunnah yang teramat penting. Kalau sunnah muakkad
ditinggalkan akan berpengaruh kepada kesehatan, rezeki, nasib dan kualitas
hidup kita. Seperti halnya sunnah rawatib yang menjadi pasangan dari shalat
wajib, itu juga sunnah muakkad. Bila tidak dilaksanakan maka ibarat burung yang
punya sayap dan tidak mau terbang. Amal kita tidak akan naik ke atas langit
bila sunnah muakkad (rawatib) ditinggalkan. Begitu juga shalah Dhuha. Darimana
dasarnya, ada satu riwayat dari Abu Hurairah yang mewasiatkan tiga hal yang
tidak akan pernah aku tinggalkan, salah satunya adalah sholat Dhuha.
Sholat Dhuha Ibadah/Ritual Pembuka Untuk Menjemput
Rezeki, sungguh tidak salah bila sholat Dhuha lekat dengan ibadah/ritual
pembuka untuk menjemput rezeki. Melalui peneguhan hati akan keagungan Allah,
kita bermunajat agar dimudahkan, disucikan, diluaskan dan dibarakahi rezekinya,
sebagaimana yang disuratkan dalam doa sesudah sholat Dhuha. Jika anda ingin
menjadi muslim/muslimah yang dilapangkan dan dibarakahi rezekinya, mulailah
sekarang juga merengkuh kemukjizatan fadhilah solat Dhuha secara istiqomah.
Sungguh, usai membaca buku ini, anda akan mengerti betapa dahsyatnya
mukjizat-mukjizat ajaib di balik ibadah sunnah sholat Dhuha atas capaian
kekayaan dan kebahagiaan hidup ini. Begitu banyak fadhilah, keutamaan Shalat
Sunnat Dhuha, seyogyanya sebagai muslim yang baik tergerak hati kita untuk
mengerjakan ( mengamalkan ) Shalat Sunnat Dhuha. Betapa tidak, kapan lagi kita
akan mendapatkan kesempatan untuk meraih,
menggapai pahala untuk bekal akhirat kita ?
SURAT AL-WAQIAH
Rahasia Surah
Al-Waqiah Surat Al-Waqi’ah adalah salah
satu yang dikenal sebagai surat penuh berkah.
Keberkahannya mampu melenyapkan kemiskinan dan mendatangkan rejeki bagi
siapa saja yang membacanya dengan rutin. Dalam beberapa riwayat, diungkapkan
bahwa Rosulullah bersabda: Barang siapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam,
maka kemiskinan tidak akan menimpa dirinya untuk selamanya:
1. Surat
Al-Waqi’ah adalah surat kekayaan, maka bacalah surat itu dan ajarkan kepada
anak-anak kalian
2. Ajarkanlah istri kalian surat Al-Waqi’ah,
karena sesungguhnya surat itu adalah surat kekayaan.
Dengan melihat kedudukan surat Al-Waqiah yang sedemikian
besar khasiatnya untuk mendatangkan rejeki bagi kita, marilah mulai sekarang
membacanya secara rutin setiap hari atau setiap malam. Karena memang surat itu
penuh berkah dan mengundang kekayaan serta mengusir kemiskinan bagi siapa saja
yang mau secara rutin membacanya.
DO'A, DZIKIR, TASBIH & ISTIGHFAR
Disebutkan dalam sebuah hadist, bahwa pada suatu hari
Nabi saw, sedang duduk-duduk bersama para sahabatnya. Kemudian tiba-tiba
datanglah seorang laki-laki seraya menanyakan dan mengeluh masalah kemiskinan
yang menimpa dirinya kepada beliau. Maka Nabi saw, bersabda : “Engkau harus
beristighfar”
Selang beberapa waktu, datang lagi seorang laki-laki
lain, lalu menanyakan dan mengeluhkan masalah sedikitnya anak. Maka beliaupun
bersabda : “Engkau harus beristighfar”. Kemudian setelah itu, Abu Hurairah ra
Berkata, “wahai Rasulullah saw, penyakitnya bermacam-macam tetapi obatnya hanya
satu,
Maka beliau bersabda, bacalah firman Allah ta’ala : “Maka
aku katakan kepada mereka : Mohonlah ampun kepada Tuhanmu ( istighfar )
sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Dia akan mengirim kepada kamu hujan yang
lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anak dan menjadikan untukmu kebun-kebun
serta menjadikan kamu pula didalamnya untukmu sungai-sungai” (QS. Nuh 71 :
10-12)
Berhungan dengan hal ini, Rasulullah saw, juga bersabda
:“Barang siapa membiasakan istighfar (meminta ampun), niscaya Allah akan
menjadikan (memberikan) jalan keluar baginya dari segala kesempitan dan
memberikan kesenangan dalam segala kesusahan, serta memberinya rizqi dari arah
yang tidak dia duga” (HR. Abu Dawud & Ibnu Majah dari Ibnu Abbas ra) QS.
Ar-Ra'du 28)
SHOLAWAT
Allah Swt Berfirman: "Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman
bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya"
( QS. Al Ahzab: 33 Ayat: 56 )
Sholawat Murah Rezeki
ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN SHALAATAN
TUWASI’U BIHA ‘ALAINAL ARZAQA WA TUHASINU BIHAA LANAL AKHLAQA WA ‘ALAA AALIHI
WASHAHBIHI WA SALIM
Artinya :
Ya Allah semoga Engkau berkenan melimpahkan kesejahteraan
atas penghulu kami Nabi Muhammad saw dengan shalawat yang dapat melapangkan
rizqi bagi kami dan menjadi baik akhlak kami dan curahkan pula kesejahteraan
atas keluarga dan sahabat-sahabat beliau serta berikanlah keselamatan.
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
Berbakti kepada kedua orang tua Rasulullah berpesan
barangsiapa yang ingin panjang umur dan di tambahin rejeki hendaklah berbakti
kepada ibu bapaknya dan menyambung tali silaturahim.
BERSEDEKAH
“Hendaklah
kalian mempercepat datangnya rizqi dengan shadaqah” (HR. Abu Dawad)
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
(Allah) adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada
tiap-tiap butir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki, Dan allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”
(QS. Al Baqarah 2 : 261)
MENIKAH ATAU MENYAMBUNG TALI SILATURRAHIM
Rasulullah
shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang ingin dilapangkan
rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka sambunglah tali silaturrahim.” (HR.
Bukhari)Silaturrahim adalah sebuah istilah untuk sikap ikhsan (berbuat baik)
kepada kerabat yang memiliki hubungan baik karena nasab (keturunan) maupun karena
ash-har (perkawinan), bersikap lemah lembut kepada mereka, memberikan kebaikan
dan menghindarkan keburukan semampunya yang menimpa mereka, serta memperhatikan
keadaan mereka baik agama maupun dunianya2
SYUKUR
“Lihatlah orang yang dibawah kalian dan janganlah kalian
melihat orang diatas kalian“. karena sesungguh nya itu lebih pantas ,agar
kalian tidak memandang rendah atas nikmat Allah yang diberikan kepada kalian “
(HR Bukhari).
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya
kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Alnahl [16]: 18).
Bersyukur merupakan salah satu kewajiban setiap orang
kepada Allah. Begitu wajibnya bersyukur, Nabi Muhammad yang jelas-jelas dijamin
masuk surga, masih menyempatkan diri bersyukur kepada Allah. Dalam sebuah hadis
disebutkan, Nabi selalu menunaikan shalat tahajud, memohon maghfirah dan
bermunajat kepada-Nya. Seusai shalat, Nabi berdoa kepada Allah hingga shalat
Subuh.
Bersyukur merupakan salah satu ibadah mulia kepada Allah
yang mudah dilaksanakan, tidak banyak memerlukan tenaga dan pikiran. Bersyukur
atas nikmat Allah berarti berterima kasih kepada Allah karena kemurahan-Nya.
Dengan kata lain, bersyukur berarti mengingat Allah yang Mahakaya, Maha Pengasih,
Maha Penyayang, dan Maha Penyantun.
Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah.
Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan
jujur. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan
pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam,
kita sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik
hidup kita tidak lain berasal dari Allah. Hanya Allahlah yang mampu
menganugerahkan nikmat-Nya.
Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa
melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita
kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda,
”Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa
membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca
alhamdu li Allah, maka baginya 30 kebaikan.”
Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya
dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya
dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh
anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata,
telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki. Seluruh anggota ini diciptakan
Allah sebagai nikmat-Nya untuk kita. Lidah, misalnya, hanya untuk mengeluarkan
kata-kata yang baik, berzikir, dan mengungkapkan nikmat yang kita rasakan.
Allah berfirman, ”Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah kamu
menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).” (QS Aldhuha [93]: 11).
Daftar Pustaka:
4. Buku “Makin
Bahagia Dengan Sholat Tahajud” & “Makin Kaya Dengan Sholat Dhuha” penerbit
“Yogyakarta”
7. Sum: Poltekkessmd.wordpress http://dzikrul-maut.blogspot.com/2009/07/tiga-keutamaan bersyukur_21.html
0 komentar:
Posting Komentar