Cara Membangun Rasa
Percaya Diri
Dalam Artikel Ini:Menanamkan Sikap yang BaikMenangani
EmosiBelajar Memperhatikan Diri SendiriMenentukan Tujuan dan Mengambil Risiko27
Referensi
Rasa percaya diri, yang merupakan kombinasi antara
keyakinan pada kemampuan dan penghargaan kepada diri sendiri, adalah aspek yang
sangat penting dalam kehidupan seorang manusia.[1] Keyakinan pada kemampuan
adalah perasaan atau percaya bahwa kita dapat melaksanakan berbagai tugas atau
mencapai tujuan dalam hidup. Penghargaan kepada diri sendiri juga sama, tetapi
lebih kepada percaya bahwa pada umumnya kita kompeten dalam hal apa pun yang
kita lakukan dan kita layak berbahagia dalam hidup. Orang yang percaya diri
biasanya menyukai dirinya sendiri, mau mengambil risiko untuk mencapai tujuan
pribadi dan profesional, dan selalu berpikir positif akan masa depan.[2] Akan
tetapi, orang yang yang tidak memiliki kepercayaan diri merasa kurang mampu
mencapai tujuannya, dan cenderung memiliki pandangan negatif kepada dirinya
sendiri dan apa yang ingin dia capai dalam hidup.[3] Kabar baiknya, rasa
percaya diri bisa Anda ciptakan sendiri!
Bagian 1
Menanamkan Sikap yang Baik
1. Kenali pikiran negatif Anda.[4] Pikiran negatif
biasanya berwujud dalam kalimat "aku tidak bisa", "aku pasti
gagal", "tidak ada yang mau mendengarkan apa yang ingin
kukatakan". Suara-suara ini pesimis, tidak membantu, dan akan menghalangi
Anda untuk memiliki harga diri yang tinggi dan rasa percaya diri yang besar.
2. Gantilah pikiran negatif dengan pikiran positif. Jika
Anda sadar bahwa Anda berpikir negatif, alihkan ke pikiran yang positif.
Mungkin di sini Anda membutuhkan afirmasi positif,[5] seperti "akan
kucoba", "aku bisa berhasil jika mau berusaha", atau
"orang-orang pasti mau mendengarkan aku". Setiap hari, mulailah memikirkan
beberapa hal positif.
3. Jangan biarkan pikiran negatif muncul lebih sering
daripada pikiran positif. Nantinya, pikiran positif harus mengisi lebih banyak
“ruang otak” Anda dibandingkan pikiran negatif. Semakin sering Anda melawan
pikiran negatif dengan pikiran positif, Anda akan semakin terbiasa
melakukannya.
4. Miliki jaringan pendukung yang positif.[6] Dekatkan
diri kepada orang-orang tercinta agar Anda tetap gembira, seperti keluarga atau
teman-teman. Selain itu, jauhilah orang-orang atau hal-hal yang membuat
perasaan Anda tidak baik.[7]
Orang yang Anda sebut sebagai teman bisa saja membuat
perasaan Anda tidak baik jika dia sering mengatakan hal negatif atau mengkritik
Anda.
Bahkan, keluarga yang sebenarnya berniat baik juga bisa
menghilangkan kepercayaan diri jika mereka terus memaksakan pendapat tentang
apa yang “harus” Anda lakukan.
Saat Anda membangun sikap positif dan berusaha mencapai
tujuan, orang-orang yang negatif ini akan semakin jelas terlihat. Batasi kontak
dengan mereka sebisa mungkin saat Anda berusaha membangun kepercayaan diri.
Di antara orang-orang yang mengisi hidup Anda, pikirkan
siapa saja yang benar-benar bisa membuat Anda merasa hebat. Buatlah rencana
untuk melewatkan waktu dengan orang-orang yang selalu mendukung dan menyemangati
Anda.
5. Hilangkan apa pun yang dapat memunculkan pikiran
negatif. Jangan biarkan diri Anda berada dalam situasi yang membuat Anda merasa
negatif kepada diri sendiri. Misalnya, pengingat akan masa lalu, pakaian yang
sudah tidak pas lagi, atau tempat yang tidak sesuai dengan tujuan baru Anda
untuk memiliki kepercayaan diri. Walaupun mungkin Anda tidak bisa menghilangkan
semua hal yang menimbulkan pikiran negatif, Anda pasti bisa memikirkan cara
untuk menghindar. Ini akan mendukung upaya Anda membangun kepercayaan diri.[8]
Duduklah sejenak dan renungkan apa saja yang membuat Anda
tidak bersemangat, seperti teman yang jahat, karier yang tidak Anda pedulikan,
atau situasi hidup yang hampir tidak tertahankan.
6. Kenali bakat Anda. Setiap orang mempunyai keahlian,
jadi carilah apa yang mampu Anda lakukan dengan baik, lalu berfokuslah pada
bakat Anda. Anda boleh merasa bangga. Ekspresikan diri Anda melalui seni,
musik, menulis, atau menari. Temukan apa yang Anda sukai lalu kembangkan bakat
yang sesuai dengan minat Anda tersebut.[9]
Memiliki berbagai minat atau hobi dalam hidup tidak hanya
membuat Anda lebih percaya diri, tetapi juga memperbesar peluang Anda untuk
bertemu teman-teman yang cocok.
Mengikuti minat tidak hanya dapat memberikan efek
terapeutik, tetapi juga akan membuat Anda merasa unik dan berhasil, dan semua
ini bisa meningkatkan kepercayaan diri.
7. Banggalah kepada diri sendiri. Anda tidak cuma harus
bangga dengan bakat atau keahlian, tetapi juga harus memperhatikan semua hal
yang membuat kepribadian Anda istimewa. Misalnya, rasa humor, kasih sayang,
keahlian mendengarkan, atau kemampuan mengatasi stres. Anda mungkin tidak
menyadari bahwa kepribadian Anda layak dikagumi, tetapi jika digali lebih
dalam, Anda akan menyadari bahwa Anda punya begitu banyak kualitas mengagumkan.
Fokuskan perhatian Anda pada kualitas tersebut dengan mencatatnya.
8. Terimalah pujian dengan anggun. Orang-orang yang
rendah diri biasanya sulit menerima pujian. Mereka menganggap bahwa pujian itu
keliru atau bohong. Jika Anda menyadari bahwa Anda menanggapi pujian dengan
rasa tidak percaya dan mengatakan, "Yang benar saja", atau sambil
mengangkat bahu, Anda harus mengubah cara Anda menanggapi pujian.
Terimalah dengan tulus dan berikan tanggapan yang positif
(ucapan “terima kasih” dan tersenyum sudah cukup). Buatlah agar orang yang
memuji Anda merasa bahwa Anda benar-benar menghargainya, dan usahakan agar Anda
benar-benar dapat menerima pujian tersebut dengan tulus.
Anda dapat menambahkan isi pujian tersebut ke dalam
daftar atribut positif dan menggunakannya untuk meningkatkan kepercayaan diri.
9. Tatap diri Anda di cermin dan tersenyumlah. Penelitian
tentang "teori umpan balik wajah" mengungkapkan bahwa ekspresi wajah
sebenarnya dapat memengaruhi otak untuk membentuk atau memperkuat emosi
tertentu.[10] Jadi, dengan bercermin dan tersenyum setiap hari, lama-kelamaan
Anda bisa merasa lebih bahagia dengan diri sendiri dan lebih percaya diri. Cara
ini juga dapat membuat Anda menyukai penampilan dan menerima diri Anda apa
adanya.[11]
Orang lain juga akan menanggapi Anda dengan baik jika
Anda tersenyum kepada mereka, jadi selain membuat Anda lebih bahagia,
kepercayaan diri Anda juga meningkat karena umpan balik dari orang lain.
Bagian 2
Menangani Emosi
1. Hadapi rasa takut dengan nyaman. Mungkin Anda
beranggapan bahwa orang-orang yang percaya diri tidak pernah merasa takut. Itu
sama sekali tidak benar. Rasa takut ada karena Anda berada di tepi zona nyaman
menuju hidup atau sesuatu yang diimpikan.[12] Misalnya, takut berbicara di
depan sekelompok orang, memperkenalkan diri kepada orang baru, atau meminta
kenaikan gaji kepada atasan.
Apabila Anda mampu menghadapi ketakutan, Anda akan
memperoleh kepercayaan diri dan langsung merasakannya.
Bayangkan bayi yang belajar berjalan. Ada banyak kemungkinan
yang menunggunya. Namun dia takut akan jatuh saat melangkah untuk pertama kali.
Saat dia menaklukkan rasa takut dan mulai berjalan, senyum lebar terlihat di
wajahnya. Anda ibarat bayi yang berusaha mengalahkan rasa takut.
2. Bersabarlah dengan diri sendiri. Kadang-kadang Anda
harus mengambil beberapa langkah mundur agar bisa maju. Kepercayaan diri tidak
dapat dibentuk hanya dalam semalam.[13] Mungkin Anda pernah mencoba hal baru
namun tidak berhasil. Jika memungkinkan, belajarlah dari pengalaman itu. Tidak
berhasil mencapai tujuan pada percobaan pertama adalah kesempatan untuk lebih
memahami diri sendiri. Kepercayaan diri harus dipupuk dan dikembangkan, sedikit
demi sedikit.[14]
Misalnya, Anda meminta kenaikan gaji kepada atasan, dan
dia menolak. Apa yang bisa Anda pelajari dari sini? Pikirkan cara Anda
memintanya. Apakah ada yang salah?
3. Usahakan menemukan keseimbangan. Seperti semua hal
dalam hidup, kepercayaan diri juga butuh keseimbangan. Kepercayaan diri yang
rendah dapat menghambat upaya Anda mencapai tujuan dan menerima diri
sendiri.[15] Di sisi lain, Anda juga harus realistis. Jangan sampai Anda
menyepelekan waktu dan usaha yang diperlukan untuk mencapai tujuan.[16]
4. Berhentilah membandingkan diri sendiri dengan orang
lain. Jika Anda ingin membangun kepercayaan diri, fokuskan perhatian pada usaha
untuk membuat hidup Anda lebih baik, bukan untuk membuat hidup Anda seperti
hidup sahabat Anda, kakak Anda, atau selebritas yang Anda lihat di televisi.
Jika Anda ingin membangun rasa percaya diri, Anda harus sadar bahwa selalu ada
orang yang lebih cantik, lebih cerdas, dan lebih kaya daripada Anda, sama
seperti selalu ada orang kurang menarik, kurang pintar, dan kurang berada
daripada Anda. Itu semua tidak relevan, satu-satunya yang relevan adalah kepedulian
pada tujuan dan impian.
Mungkin Anda kurang percaya diri karena yakin bahwa orang
lain selalu lebih baik. Namun pada akhirnya nanti, yang terpenting adalah
apakah Anda bahagia dengan standar Anda sendiri. Jika Anda tidak punya gagasan,
Anda harus menilik ke dalam diri Anda dahulu sebelum melanjutkan.
Selain itu, studi menemukan fakta bahwa kegiatan di media
sosial sering membuat penggunanya membandingkan diri dengan orang lain. Karena
orang-orang cenderung hanya memperlihatkan kehebatan mereka dan bukan kenyataan
hidup sehari-hari, hidup mereka terlihat lebih indah daripada hidup Anda.[17]
Itu tidak benar! Semua orang memiliki masalah sendiri-sendiri.
5. Akui apa yang membuat Anda minder. Apa yang dikatakan
oleh suara-suara di balik pikiran Anda? Apa yang membuat Anda merasa tidak
nyaman atau malu kepada diri sendiri? Ini mungkin disebabkan oleh jerawat, atau
penyesalan, teman-teman di sekolah, trauma masa lalu, atau pengalaman negatif.
Akui apa pun yang membuat Anda tidak berharga, malu, atau minder, lalu berikan
nama pada masing-masing dan tulis di selembar kertas. Kemudian, Anda bisa
merobek kertas itu dan membakarnya untuk menghadirkan perasaan positif.
Latihan ini bukan untuk membuat perasaan Anda semakin
kacau, tetapi supaya Anda memahami masalah yang sedang dihadapi dan memperkuat
kemampuan Anda mengatasinya.
6. Bangkitlah dari kesalahan. Ingatlah bahwa tidak ada
orang yang sempurna. Bahkan orang yang paling percaya diri juga tetap memiliki
rasa minder. Ada saatnya kita pernah merasa kekurangan sesuatu. Ini kenyataan.
Pahamilah bahwa perjalanan hidup ini penuh dengan masalah. Dan perasaan minder
ini sering datang dan pergi, tergantung di mana kita berada, siapa yang sedang
bersama kita, suasana hati kita, atau bagaimana perasaan kita. Dengan kata lain,
keadaan ini tidak tetap. Jika Anda melakukan kesalahan, pilihan terbaik adalah
mengakuinya, meminta maaf, dan menyusun strategi agar kesalahan tersebut tidak
terulang lagi.
Jangan biarkan satu langkah yang salah membuat Anda
berpikir bahwa Anda tidak memiliki apa yang dibutuhkan untuk mencapai impian.
Mungkin hubungan Anda yang terakhir kandas karena Anda bukan pacar yang baik.
Akan tetapi, bukan berarti Anda tidak mampu mengubah sikap dan menemukan cinta
lagi.
7. Hindari perfeksionisme. Perfeksionisme dapat
melumpuhkan dan menghalangi Anda mencapai tujuan. Jika Anda merasa segalanya
harus dilakukan dengan sempurna, Anda tidak akan pernah bisa benar-benar
bahagia dengan diri sendiri atau keadaan.[18] Sebaliknya, belajarlah untuk
bangga atas pekerjaan yang selesai dengan baik daripada menginginkan segalanya
sempurna. Jika Anda mempunyai pola pikir seorang perfeksionis, upaya Anda untuk
lebih percaya diri akan terhalang.
8. Belajarlah untuk bersyukur. Sering kali, rasa minder
dan tidak percaya diri berakar pada perasaan tidak cukup, seperti pengakuan
emosional, barang, keberuntungan, atau uang. Dengan mengakui dan menghargai apa
yang sudah Anda miliki, Anda dapat menaklukkan perasaan kurang dan tidak puas.
Menemukan kedamaian batin yang menyertai rasa syukur tulus[19] akan mendukung
kepercayaan diri. Duduklah sejenak dan renungkan semua yang Anda miliki, dari
teman-teman yang baik hingga kesehatan.
Buatlah daftar syukur dan isi dengan semua hal yang Anda
syukuri. Baca ulang dan tambahkan butir baru setidaknya sekali seminggu, dan
itu akan menempatkan Anda dalam kerangka berpikir yang lebih positif dan kuat.
Bagian 3
Belajar Memperhatikan Diri Sendiri
1. Perhatikan diri sendiri. Banyak cara mudah untuk
melakukannya. Anda dapat memperhatikan kebersihan diri dengan mandi teratur,
menyikat gigi dan menggunakan benang gigi, serta makan makanan yang enak dan
sehat. Anda juga perlu menyediakan waktu untuk diri sendiri, bahkan ketika
sangat sibuk atau ada orang yang memonopoli sebagian besar waktu Anda.[20]
Mungkin kelihatannya aneh, tetapi jika Anda peduli pada
kebutuhan utama Anda, sebenarnya Anda sedang mengatakan kepada diri sendiri
bahwa Anda layak mendapatkan waktu dan perhatian yang dibutuhkan untuk
memperhatikan diri sendiri.
Saat Anda yakin kepada diri sendiri, Anda telah berada di
jalur yang benar untuk memiliki kepercayaan diri.[21]
2. Perhatikan penampilan. Anda tidak perlu memiliki wajah
seperti Brad Pitt untuk mulai membangun kepercayaan diri. Jika Anda ingin lebih
menyukai diri dan penampilan, perhatikan diri Anda dengan mandi setiap hari,
menyikat gigi, mengenakan pakaian yang pantas dan sesuai bentuk tubuh, serta
memastikan Anda meluangkan waktu untuk memperhatikan penampilan. Bukan berarti
Anda akan lebih percaya diri dengan penampilan atau gaya superfisial, tetapi
dengan berusaha memperhatikan penampilan, Anda memperlihatkan bahwa Anda memang
layak untuk diperhatikan.
3. Olahraga teratur.[22] Salah satu cara untuk
memperhatikan diri sendiri adalah dengan berolahraga. Bagi Anda, ini mungkin
berarti jalan cepat di alam terbuka. Bagi orang lain, ini mungkin berarti
bersepeda sejauh 75 km. Mulailah melakukan apa yang Anda bisa. Olahraga tidak
perlu rumit.
Banyak studi membuktikan bahwa olahraga penting untuk
membentuk cara pandang yang positif tentang hidup,[23] dan sikap yang positif
berperan besar dalam kepercayaan diri.[24]
4. Tidurlah yang cukup. Tidur nyenyak selama 7-9 jam
setiap malam dapat membuat Anda tampak dan merasa lebih baik. Tidur dapat
membantu Anda bersikap lebih positif dan lebih berenergi. Tidur yang cukup juga
akan membantu Anda untuk mampu mengendalikan emosi dan menghadapi stres dengan
lebih efektif.[25]
Bagian 4
Menentukan Tujuan dan Mengambil Risiko
1. Tentukan tujuan yang kecil dan dapat dicapai.[26]Banyak
orang yang menentukan tujuan tidak realistis atau tidak dapat dicapai, lalu
merasa kewalahan atau tidak pernah memulainya sama sekali.[27] Ini berpengaruh
buruk pada kepercayaan diri.
Ubahlah tujuan kecil secara bertahap menjadi tujuan lebih
besar yang bisa dicapai.
Bayangkan Anda ingin ikut lari maraton, tetapi khawatir
Anda tidak akan bisa mencapainya. Jangan langsung mencoba 40 km pada hari
latihan pertama. Mulailah sesuai kemampuan. Jika Anda bukan pelari, cobalah
tentukan tujuan untuk berlatih sejauh 1 km dulu. Jika Anda sudah bisa berlari
sejauh 8 km dengan mudah, tambah menjadi 9 km.
Sebagai contoh, jika meja kerja Anda berantakan, mungkin
memikirkan untuk merapikannya saja sudah berat. Mulailah dengan mengembalikan
buku ke raknya. Bahkan, langkah kecil seperti menumpuk kertas-kertas dengan
rapi untuk dipilah lagi lain waktu sudah merupakan kemajuan dalam tujuan
merapikan meja.
2. Sambutlah apa yang belum diketahui. Orang-orang yang
kurang percaya diri cemas mereka tidak akan pernah berhasil dalam situasi yang
tidak dapat diramalkan. Sekarang Anda harus berhenti meragukan diri sendiri dan
cobalah sesuatu yang benar-benar baru, tidak Anda ketahui, dan berbeda. Apa pun
situasinya, seperti mengunjungi negara lain bersama teman-teman atau membiarkan
sepupu Anda mencomblangi kencan buta untuk Anda, membiasakan diri menyambut
semua hal yang belum diketahui dapat membantu Anda untuk lebih nyaman dengan
diri sendiri dan merasa mampu mengendalikan nasib, atau justru tidak masalah
jika tidak bisa mengendalikannya. Jika Anda merasa berhasil walaupun dalam
situasi yang tidak diantisipasi, kepercayaan diri Anda akan semakin tinggi.
Bergaullah dengan orang-orang yang suka bertualang dan
spontan. Anda akan menyadari bahwa ternyata Anda bisa melakukan sesuatu yang
tidak pernah Anda duga, dan kemudian Anda akan merasa lebih baik.
3. Atasi apa yang Anda anggap sebagai kelemahan. Mungkin
ada beberapa hal dari diri Anda yang tidak Anda sukai namun tidak bisa diubah,
seperti tinggi badan atau tekstur rambut. Akan tetapi, kemungkinan ada banyak
hal yang selama ini Anda anggap kelemahan sebenarnya dapat diatasi dengan
sedikit usaha dan kerja keras.
Jika Anda ingin menjadi orang yang lebih mudah bergaul
atau berprestasi lebih baik di sekolah, Anda bisa membuat rencana dan mulai
melaksanakannya. Walaupun mungkin nantinya Anda tidak menjadi anak yang paling
pintar bergaul atau terpilih sebagai murid yang berpidato pada acara
perpisahan, rencana untuk berubah menjadi lebih baik akan banyak manfaatnya
dalam kepercayaan diri.
Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Jangan berusaha
mengubah semua hal. Mulailah dengan satu atau dua aspek yang ingin Anda ubah,
dan lanjutkan dari sana.
Memiliki jurnal yang menggambarkan kemajuan Anda dalam
mencapai tujuan akan membawa perbedaan besar. Jurnal dapat membantu Anda
melihat seberapa baiknya rencana Anda berjalan, dan dapat membuat Anda merasa
bangga atas apa yang sudah Anda lakukan.
4. Bantulah orang lain. Saat Anda menyadari bahwa Anda
baik kepada orang-orang di sekitar dan membuat perubahan positif dalam hidup
orang lain (walaupun hanya dengan bersikap lebih baik kepada orang yang
membuatkan Anda kopi di pagi hari), Anda akan mengetahui bahwa Anda adalah
kekuatan positif di dunia ini, dan ini akan meningkatkan rasa percaya diri.
Cari cara untuk membantu orang lain sebagai bagian dari rutinitas mingguan
Anda, seperti dengan menjadi sukarelawan di perpustakaan kota atau membantu
adik Anda belajar membaca. Membantu tidak hanya berguna bagi orang lain, tetapi
juga membangun rasa percaya diri karena Anda akan menyadari bahwa ada banyak
hal yang bisa Anda berikan untuk orang lain.
Manfaat membantu tidak hanya bisa didapatkan dengan
membantu masyarakat. Kadang orang terdekat Anda, seperti ibu atau sahabat,
membutuhkan bantuan yang sama besarnya.
Tips
Jangan takut mendorong diri sendiri melampaui batasan
kemampuan fisik atau mental. Tekanan seperti itu akan membantu Anda melihat
betapa mudahnya mencapai sesuatu dan dengan demikian mengasah keahlian Anda.
Keluarlah dari zona nyaman Anda.
Anda dapat meningkatkan kepercayaan diri dengan
menghipnosis diri sendiri dengan teknik Best Me agar Anda bisa merasakan
seperti apa rasanya berhasil mencapai tujuan jangka panjang, dan dengan
demikian bisa mengurangi stres.
Jangan mengungkung diri dalam kesalahan dan hanya
memikirkan poin jelek. Semua ini bertentangan dengan poin yang baik atau bahkan
menjadi sesuatu hal yang harus terus-menerus diperbaiki. Tidak ada yang namanya
pandai melakukan sesuatu yang buruk.
Referensi
Disusun bersama Trudi Griffin, LPC
0 komentar:
Posting Komentar