17 Cara Membangun
Kepercayaan dalam Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi
menurut DeVito adalah interaksi verbal dan nonverbal antara dua orang (atau
kadang-kadang lebih dari dua orang) yang saling bergantung satu sama lain.
Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi juga dapat dipandang
sebagai komunikasi yang terjadi dalam hubungan interpersonal (Miller dan
Steinberg dalam Pearson, 2009).
Hubungan interpersonal sendiri didefinisikan sebagai
hubungan antara minimal dua orang yang saling bergantung, yang menggunakan
beberapa pola interaksi yang konsisten, dan yang telah berinteraksi dalam
jangka waktu yang sangat lama.
Melalui interaksi inilah, kita dapat memenuhi kebutuhan
interpersonal kita yang mendasar seperti
inklusi (terlibat dengan orang lain), kasih sayang (mencurahkan atau
menerima kasih sayang orang lain), dan pengawasan (kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain, lingkungan, dan diri sendiri).
Tumbuh dan berkembangnya hubungan interpersonal sebagai
fungsi komunikasi antar pribadi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
kepercayaan, sikap terbuka, dan sikap suportif. Salah satu faktor yang sangat
penting dalam mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah kepercayaan atau
rasa percaya.
Menurut Giffin dalam Rakhmat (2001 : 129 -130), percaya
dapat didefinisikan sebagai mengandalkan perilaku prang lain untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti, dan dalam situasi yang
penuh resiko.
Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat tiga unsur
percaya yaitu situasi yang menimbulkan resiko, orang yang menaruh kepercayaan
kepada orang lain, dan orang yang yakin bahwa perilaku orang lain akan
berakibat baik baginya.
Dalam hubungan interpersonal, kepercayaan atau rasa
percaya dapat meningkatkan komunikasi interpersonal karena membuka saluran
komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi, serta memperluas
peluang komunikan atau komunikate untuk mencapai maksudnya.
Tidak adanya rasa percaya dalam hubungan interpersonal
merupakan salah satu hambatan komunikasi interpersonal atau hambatan komunikasi
antar pribadi sekaligus penyebab terjadinya konflik dalam komunikasi.
Kepercayaan atau rasa percaya ini tentu tidak tumbuh dengan sendirinya.
Seperti halnya tanaman, kepercayaan atau rasa percaya
dalam suatu hubungan harus ditanam, dipupuk, disiram, serta dirawat agar
hubungan dapat berlangsung langgeng. Dalam artian, kepercayaan atau rasa
percaya harus dibangun oleh kedua belah pihak agar hubungan yang dibina dapat
berlangsung lama.
Menurut para ahli, terdapat beberapa cara yang dapat kita
lakukan untuk membangun kepercayaan dalam komunikasi interpersonal, diantaranya
adalah :
1. Bersikap jujur
Cara membangun kepercayaan dalam komunikasi interpersonal
yang pertama adalah dengan bersikap jujur. Ketika kita berkomunikasi dengan
orang lain, alangkah baiknya kita bersikap jujur dalam hal mengungkapkan siapa
diri kita sebenarnya.
Memang tidak mudah untuk bersikap jujur dan terbuka
kepada orang lain apalagi pada orang yang baru kita kenal. Namun sikap ini
diperlukan saat kita ingin membina hubungan interpersonal dengan orang lain.
Sikap jujur dapat membuat atau mendorong orang lain untuk menaruh kepercayaan
kepada kita.
2. Membuka diri
Sikap membuka diri kepada orang lain dalam komunikasi
interpersonal berkaitan erat dengan sikap jujur. Sikap membuka atau
self-disclosure adalah sikap yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada
orang lain tentang siapa diri kita sebenarnya dan disampaikan dengan jujur.
Namun, kita juga perlu untuk bersikap hati-hati dan tidak
mengungkapkan semua informasi kepada orang lain. Informasi tentang diri yang
diberikan kepada orang lain hendaknya informasi yang sifatnya umum dan kita
juga harus pandai-pandai untuk memutuskan kepada siapa informasi tersebut kita
berikan.
Menurut pencetus teori penetrasi sosial yaitu Altman dan Taylor,
sikap membuka diri kepada orang lain memberikan pengaruh dalam komunikasi
interpersonal yang berujung pada hubungan yang akrab. Adapun pengaruh
self-disclosure dalam komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal diantaranya dapat meningkatkan rasa percaya
diri dan menciptakan rasa percaya kepada orang lain.
3. Pengalaman
Hal lain yang berkaitan erat dengan kejujuran dan membuka
diri adalah pengalaman. Kita cenderung untuk dapat mempercayai orang lain
berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Misalnya, berdasarkan pengalaman, kita mempercayai
seseorang karena pernah mendapat bantuan atau pertolongan darinya. Namun, hal
ini tidak menjadikan kita menjadi percaya kepada semua orang karena bisa jadi
orang memberikan pertolongan karena memiliki niat yang tidak baik.
4. Bersikap menerima
Menurut Anita Taylor dalam Rakhmat (2001 : 131) yang
dimaksud dengan menerima adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain
tanpa menilai dan tanpa berusaha untuk mengendalikan. Lebih lanjut Taylor
menyatakan bahwa menerima adalah sikap yang melihat orang lain sebagai manusia,
sebagai individu yang patut dihargai.
Bersikap menerima bukan berarti kita harus selalu setuju
dengan apa yang dikatakan atau dilakukan orang lain. Bersikap menerima adalah
menerima segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki orang lain dengan tetap
menjalin komunikasi dengan orang tersebut sebagai seorang pribadi.
Hal penting yang harus kita lakukan adalah tidak menilai,
tidak mengevaluasi, tidak menyetujui, ataupun menolak agar hubungan interpersonal
yang dibina berlangsung dengan baik.
5. Membangun kredibilitas
Orang akan percaya kepada orang lain apabila orang
tersebut memiliki kredibilitas atau memiliki kemampuan, keterampilan, dan
pengalaman tertentu.
Misalnya, kita lebih mempercayai seorang dokter yang ahli
dalam bidang kesehatan dan bukan yang ahli untuk menangani masalah pertanian.
Kredibilitas ini perlu dibangun guna menumbuhkan rasa percaya orang lain.
6. Reliabilitas
Terkait dengan kredibilitas, cara lain membangun
kepercayaan dalam komunikasi interpersonal adalah reliabilitas. Orang yang
memiliki reliabilitas adalah orang yang dapat diandalkan, jujur, konsisten, dan
dapat diduga. Kita cenderung untuk dapat percaya pada orang yang dapat
diandalkan dan memiliki maksud yang sama dengan kita.
7. Membangun reputasi
Reputasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online
adalah perbuatan dan sebagainya sebagai sebab mendapat nama baik. Misalnya,
orang yang memiliki reputasi yang baik akan mudah mendapat kepercayaan dari
orang lain. Seperti halnya kredibilitas, membangun reputasi memerlukan waktu
yang panjang dan tidak mudah.
8. Memiliki kekuasaan
Kekuasaan merupakan salah satu faktor pengaruh komunikasi
interpersonal. Kepercayaan akan tumbuh jika orang-orang memiliki kekuasaan
terhadap orang lain. Orang yang berkuasa cenderung akan mempercayai orang yang
diketahui akan bersikap patuh dan tunduk kepadanya.
9. Memiliki integritas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, integritas
adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga
memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan. Dalam komunikasi
interpersonal, integritas mengacu pada berperilaku sesuai dengan cara-cara yang
mendukung nilai-nilai dan etika yang dibagikan oleh kedua belah pihak. Orang yang
memiliki integritas akan mudah dipercaya oleh orang lain.
Sebaliknya, orang yang tidak memiliki integritas tidak
akan dipercaya oleh orang lain. Misalnya, anggota dewan yang korupsi akan
membuat rakyat tidak lagi percaya pada anggota dewan karena dipandang tidak
memiliki integritas.
10. Berkomitmen
Berbagai macam hubungan interpersonal seperti pertemanan,
persahabatan, dan pernikahan umumnya didasarkan pada komitmen yang disetujui
bersama.
Komitmen umumnya melibatkan kepercayaan dan membangun
kepercayaan. Komitmen juga dibangun atas dasar perhatian terhadap hal-hal kecil
untuk menunjukkan rasa kasih sayang dan perhatian. Ketika kita benar-benar
berkomitmen dalam suatu hubungan, maka hal tersebut merupakan suatu kekuatan
untuk membangun hubungan yang sehat.
11. Bersikap positif dan penuh rasa hormat
Dalam suatu hubungan, orang akan selalu menilai kualitas
karakter yang kita miliki melalui cara kita berbicara dan memperlakukan orang
lain.
Jika kita membicarakan dan memperlakukan orang lain
secara positif dan penuh rasa hormat maka orang-orang akan percaya bahwa kita
juga akan memperlakukan mereka dengan cara yang sama. Namun, apabila kita
membicarakan dan memperlakukan orang lain dengan cara-cara yang tidak pantas,
maka orang tidak akan percaya kepada kita.
12. Harga diri dan otoritarianisme
Menurut Deutsch dalam Rakhmat (2001 : 130), rasa percaya
seseorang dipengaruhi oleh harga diri dan otoritarianisme. Harga diri merupakan
salah satu faktor personal dalam komunikasi interpersonal. Harga diri positif
yang dimiliki seseorang akan membuatnya cenderung mempercayai orang lain
dibandingkan dengan mereka yang memiliki harga diri yang negatif. Di samping
itu, orang dengan kepribadian otoriter akan cenderung sukar untuk mempercayai
orang lain.
13. Mengembangkan sikap empati
Untuk membangun kepercayaan dalam komunikasi
interpersonal selanjutnya adalah
mengembangkan sikap empati. Secara umum, empati diartikan sebagai
sebagai bentuk pemahaman terhadap orang lain yang tidak memiliki arti emosional
bagi kita.
Mengembangkan sikap empati terhadap lawan bicara dalam
komunikasi interpersonal adalah cara terbaik untuk menunjukkan rasa kepedulian
kita kepada lawan bicara. Hasil studi menunjukkan bahwa dalam otak kita
terdapat semacam syaraf cermin yang memiliki kapasitas untuk membantu kita
merasakan emosi yang diungkapkan oleh orang lain.
14. Menggunakan bahasa tubuh secara efektif dan terbuka
Salah satu faktor pembentuk komunikasi interpersonal
adalah bahasa tubuh. Ketika berkomunikasi dengan orang lain, kita tidak hanya
menggunakan komunikasi secara verbal melainkan juga komunikasi nonverbal. Hasil
studi menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen komunikasi berlangsung secara
nonverbal.
Bahasa tubuh dalam komunikasi umumnya mengirimkan makna
yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan kata-kata. Untuk membangun
kepercayaan dalam komunikasi interpersonal, sedapat mungkin kita mengurangi
hambatan-hambatan komunikasi berupa hambatan fisik dengan lawan bicara. Selain
itu, posisi duduk juga turut mempengaruhi. Ada baiknya kita duduk berdampingan
atau di hadapan lawan bicara.
Jangan lupa untuk memberikan senyum karena selain
merupakan ibadah dan sedekah, senyum juga merupakan bentuk tanggapan terhadap
apa yang disampaikan oleh lawan bicara. Jangan lupa juga untuk memberikan
tanggapan misalnya dengan frasa “Saya mengerti” sebagai bentuk kita
mendengarkan dan memperhatikan apa yang dibicarakan.
15. Mendengarkan secara aktif
Keterampilan komunikasi interpersonal yang dipandang
sulit untuk dilakukan adalah kemampuan untuk mau mendengarkan orang lain secara
aktif. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, kita cenderung untuk lebih
mengedepankan apa yang ada di kepala kita dan mengesampingkan sudut pandang
orang lain.
Kita juga cenderung lebih menekankan pada bentuk
tanggapan yang akan kita berikan terhadap apa yang disampaiakn oleh orang lain.
Kurangnya keterampilan mendengarkan secara aktif dapat merusak kepercayaan atau
rasa percaya yang tengah dibangun.
Guna meningkatkan keterampilan mendengarkan secara aktif,
kita dapat menggunakan beberapa teknik seperti menanyakan pertanyaan terbuka
atau pernyataan seperti “Apa yang kamu rasakan?” Mendengarkan merupakan cara
termudah dan tercepat untuk membangun kepercayaan dengan orang lain.
16. Mencari kesamaan dengan lawan bicara
Secara alamiah, manusia cenderung akan mempercayai orang
yang memiliki kemiripan dengan dirinya. Ketika pertama kali membangun suatu
hubungan, maka kita harus menekankan beberapa hal yang dimiliki bersama seperti
dimana dibesarkan, sekolah, minat atau kegemaran yang dimiliki, atau kegiatan
lain seperti olahraga dan lain-lain.
Sebagai salah satu faktor situasional dalam komunikasi
interpersonal, kesamaan tersebut akan membuka saluran komunikasi, mencairkan
suasana, membuat komunikasi akan berjalan dengan mudah, dan efektivitas komunikasi
interpersonal pun dapat tercapai.
17. Berkomunikasi secara terbuka
Cara membangun kepercayaan dalam komunikasi interpersonal
yang terakhir adalah dengan berkomunikasi secara terbuka dengan orang lain.
Dalam artian, jika maksud dan tujuan kita berkomunikasi telah jelas dan
masing-masing pihak telah menyatakan pengharapan-pengharapan, maka kita dapat
dengan mudah untuk berkomunikasi secara terbuka dengan orang lain. Sikap
percaya pun dapat tumbuh dari komunikasi yang bersifat terbuka.
Manfaat Mempelajari Cara Membangun Kepercayaan dalam
Komunikasi Interpersonal
Mempelajari cara membangun kepercayaan dalam komunikasi
interpersonal dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :
Kita dapat mengetahui dan memahami arti komunikasi
interpersonal.
Kita dapat mengetahui dan memahami arti hubungan
interpersonal.
Kita dapat mengetahui dan memahami arti percaya.
Kita dapat mengetahui dan memahami beberapa cara
membangun kepercayaan dalam komunikasi interpersonal.
Demikianlah ulasan singkat tentang cara membangun
kepercayaan dalam komunikasi interpersonal. Semoga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kita tentang komunikasi interpersonal terkait dengan beberapa cara
membangun kepercayaan sebagai salah satu faktor membentuk hubungan
interpersonal.
1 komentar:
silahkan langsung saja bermain bersama kami di Arenadomino(com) ditunggu kehadiran anda semua hadiah nyata menanti anda semua silahkan.. WA +855 96 4967353
Posting Komentar