Begini
Mengendalikan Emosi di Saat Pikiran Kalut
Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang
baru)Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk
berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi pada
Tumblr(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di
jendela yang baru)Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang
baru)Klik untuk berbagi di BBM(Membuka di jendela yang baru)
Jangan Mudah Tersulut, Begini Mengendalikan Emosi di Saat
Pikiran Kalut
Emosi yang Anda rasakan sangat memengaruhi tindakan Anda
selanjutnya. Jika Anda sedang merasa senang alias emosi positif, tentu segala
aktivitas Anda akan semakin ringan. Berbanding terbalik jika Anda sedang marah,
kalut, dan sedih. Emosi negatif ini akan membuat hari Anda kian buruk dan
akhirnya tidak bersemangat. Sebenarnya, Anda bisa kok mengendalikan emosi saat
sedang kalut. Bagaimana ya?
Strategi mengendalikan emosi di kala pikiran sedang kalut
Wajar jika emosi Anda tersulut tiba-tiba usai mendengar
kabar yang kurang mengenakkan. Emosi memang kerap kali datang tanpa di minta
dan di waktu yang tidak diduga. Kalau sudah begini, Anda dituntut untuk tetap
tenang sembari menyingkirkan pikiran-pikiran negatif tersebut.
Nah, beberapa cara mengendalikan emosi yang bisa Anda
lakukan, antara lain:
1. Buang pikiran buruk jauh-jauh
kenapa saya masih jomblo
Saat sedang dilanda oleh masalah yang pelik, otak Anda
akan cenderung lebih fokus memikirkan jalan keluar terbaiknya. Padahal tanpa
disadari, terkadang bukan masalah yang mendorong munculnya reaksi negatif.
Melainkan pikiran dan asumi buruk yang Anda ciptakan sendiri.
Maka itu, salah satu cara mengendalikan emosi bisa
dilakukan dengan berhenti memikirkan kemungkinan buruk yang terus menghantui
diri Anda. Terdengar klise memang, tapi menghindari diri agar tidak terlalu
larut dalam masalah justru bisa meringankan beban Anda sedikit demi sedikit.
Jika Anda sedang berada di keramaian atau di tengah rapat
kantor, minta sedikit waktu menenangkan diri Anda di tempat yang sepi dan
nyaman. Tentunya bila kondisi tersebut memungkinkan. Mencari udara segar
setidaknya dapat membantu untuk membangkitkan pikiran ke arah yang positif.
2. Hindari langsung meluapkan reaksi buruk
kekerasan emosional
Berteriak, memaki, menangis, menjerit, bahkan
menghancurkan benda yang ada di sekitar, sering kali dipilih sebagai bentuk
luapan emosi yang sudah tidak dapat terbendung. Namun alangkah baiknya bila
Anda memikirkan matang-matang konsekuensi apa yang akan Anda terima dari
perilaku ini.
Otak adalah salah satu bagian tubuh yang terlibat paling
dominan saat sedang dirundung masalah. Di saat yang bersamaan, otak juga bisa
kesulitan untuk membuat keputusan yang masuk akal ketika emosi sudah memuncak.
Sebab tidak menutup kemungkinan, masalah justru akan
bertambah runyam karena reaksi Anda yang cenderung berlebihan. Sebagai
gantinya, coba tenangkan diri dengan menarik napas dalam lalu keluarkan secara
perlahan. Lakukan teknik pernapasan ini selama beberapa menit, lalu rasakan
sensasi nyaman yang berbeda dari sebelumnya.
Dijamin, Anda bisa lebih berhati-hati dalam memutuskan
langkah apa yang akan diambil selanjutnya.
3. Pancarkan emosi positif
bahagia senang senyum wanita sehat
Membiarkan diri terpuruk dalam emosi negatif yang
membelenggu tentu tidak baik. Daripada terus-menerus kepikiran cekcok dengan
pasangan semalam atau omongan menyakitkan si bos tadi pagi, kenapa tidak coba
cari jalan keluar yang justru bisa memunculkan aura positif Anda?
Ya, setelah sudah cukup tenang, pikirkan inti dari
permasalahan yang membuat Anda uring-uringan ini. Selanjutnya, petik manfaat
baik yang bisa dijadikan ‘cambuk’ positif untuk menghalau emosi buruk Anda.
Anggap saja perkataan dari bos sebagai sebuah masukan baik yang akan meningkatkan
kinerja Anda.
Perdebatan dengan pasangan pun bisa Anda jadikan sebagai
peluang baik guna mencari kelebihan dan kekurangan demi keharmonisan hubungan
ke depannya. Memang, bukan hal mudah untuk menemukan hikmah dibalik pahitnya
emosi negatif. Akan tetapi di sisi lain, kemampuan melihat permasalahan dari
sisi yang baik bisa jadi ajang ‘balas dendam’ untuk membantu Anda memancarkan
emosi positif.
4. Coba lebih berlapang dada
mencintai diri sendiri
Setelah berjuang menghalau masalah yang kadang datang bertubi-tubi,
kini saatnya Anda bangkit untuk membuktikan bahwa Anda baik-baik saja. Bukan
berarti Anda harus terus menutupi kesedihan yang ada.
Hanya saja, tidak semua permasalahan harus ditunjukkan
secara terang-terangan — terlebih ketika sedang berada di situasi yang
mengharuskan Anda tetap bersikap profesional.
Jadi apa yang sebaiknya dilakukan? Anda perlu menerima
dengan lapang dada bahwa ada beberapa hal yang tidak mungkin diubah. Tugas Anda
di sini adalah mengendalikan emosi tersebut, sesulit dan seberat apapun
rasanya.
Lagi-lagi, jangan terlalu terjebak dalam sisi negatif
dari masalah Anda. Coba tengok sisi positifnya, yang mungkin bisa Anda ambil
sebagai bentuk penyemangat diri untuk bertindak lebih baik lagi.
Oleh Karinta Ariani Setiaputri
Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh:
dr. Yusra Firdaus - Dokter Umum
0 komentar:
Posting Komentar