Berkahnya Kehidupan
Seorang Muslim
Seorang muslim hidupnya diberkahi Allah Ta’ala, baik
dalam amal maupun waktunya. Dan sebesar-besar keberkahan dalam amal adalah
keta’atan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Karena keta’atan kepada Allah ‘Azza wa
Jalla dapat mendatangkan keberkahan bagi pelakunya.
Allah Ta’ala berfirman:
مَنْ
جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ
فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ.
“Barangsiapa
membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan
barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan
melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya
(dirugikan).” (QS. Al-An’am:160).
Dan
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda dari yang beliau riwayatkan
dari Rabb-nya Tabaraka wa Ta’ala:
«إِنَّ اللهَ كَتَبَ
الْـحَسَنَاتِ وَالسَّيِّـئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ، فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ
فَلَمْ يَعْمَلْهَا، كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ
بِـهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهُ اللّـهُ عَزَّوَجَلَّ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ
إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإِنْ هَمَّ
بِسَيِّـئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا؛ كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً،
وَإِنْ هَمَّ بِهَـا فَعَمِلَهَا، كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً ». رَوَاهُ
الْـبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
“Sesungguhnya
Allâh menulis kebaikan-kebaikan dan kesalahan-kesalahan kemudian
menjelaskannya. Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi)
melakukannya, Allâh tetap menuliskanya sebagai satu kebaikan sempurna di
sisi-Nya. Jika ia berniat berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allâh
menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat
sampai kelipatan yang banyak. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak
jadi melakukannya, maka Allâh menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang
sempurna. Dan barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya,
maka Allâh menuliskannya sebagai satu kesalahan” (HR. al-Bukhâri dan Muslim)
Ini
menunjukan keta’atan kepada Allah Ta’ala dalam ucapan, di mana satu kata dari
keta’atan akan diberikan balasan sepuluh kali lipat yang akan dicatat Allah
Ta’ala dalam keridhoannya, kemudian hamba tersebut akan dijaga sehingga Allah
memasukkannya ke dalam surga, meridhoinya di surga, dan Allah tidak akan pernah
murka selama-lamanya.
Mudah-mudahan
Allah Ta’ala menjadikan kita seperti hamba tersebut.
—
Penulis: Ust. Fuad Hamzah Baraba, Lc.
Artikel Muslim.Or.Id
0 komentar:
Posting Komentar