Yang Perlu Dipahami
pada Psikologi Anak Usia Dini
Berbagai aspek harus diperhatikan pada masa tumbuh
kembang anak, termasuk dari sisi psikologis. Orang tua harus memahami berbagai
sisi psikologi anak usia sejak dini agar pertumbuhan anak maksimal.
Masa usia dini merupakan periode perkembangan anak pada
usia antara dua tahun hingga enam atau tujuh tahun. Pada masa ini, anak-anak
mengalami perkembangan yang pesat, mulai dari segi fisik, emosional,
pengetahuan, hingga kemampuan.
Yang Perlu Dipahami pada Psikologi Anak Usia Dini -
Alodokter
Mengenali Tiga Sisi Perkembangan
Ada tiga sisi perkembangan masa usia dini yang
berpengaruh pada psikologi anak, yaitu:
·
Tumbuh kembang fisik
Perkembangan fisik anak usia dini merupakan hasil dari
interaksi antara faktor keturunan dan lingkungan. Pada masa ini, penting untuk
menciptakan lingkungan yang dapat merangsang pertumbuhan dengan membiarkan anak
bereksplorasi dan mencoba hal baru. Hal ini karena otak tumbuh pesat pada usia
2-6 tahun, hingga mencapai sekitar 90% otak dewasa, yang diiringi oleh pesatnya
kemampuan kognitif (nalar/berpikir).
·
Tumbuh kembang kognitif
Perkembangan kognitif anak sudah mulai dapat dikenali
ketika anak-anak sudah mampu belajar dengan menggunakan simbol-simbol, seiring
perkembangan linguistik atau kemampuan mereka dalam menguasai bahasa yang
digunakan. Pada masa ini, imajinasi dan memori juga Hanya saja, anak pada masa
ini belum sepenuhnya mampu berpikir logis, hubungan sebab-akibat, persepsi
waktu, dan perbandingan.
·
Tumbuh kembang sosial dan emosional
Perkembangan sosial dan emosional merupakan dua sisi yang
saling berkaitan. Perkembangan ini biasanya melibatkan perolehan nilai,
pengetahuan, dan keterampilan yang memungkinkan anak-anak untuk berhubungan
dengan orang lain secara efektif dan berkontribusi dengan cara yang positif
kepada keluarga, sekolah dan masyarakat.
Waspadai Pelecehan Psikologis
Pelecehan psikologis memiliki dampak negatif yang tidak
sedikit pada psikologi anak. Sayangnya, pelecehan jenis ini biasanya dilakukan
oleh orang-orang terdekat, termasuk orangtua, saudara, maupun pengasuh.
Jangan anggap remeh pelecehan psikologi pada anak.
Beberapa contoh pelecehan psikologis antara lain memanggil dengan sebutan
negatif, mempermalukan, mengancam, serta membiarkan anak melihat pelecehan yang
dilakukan pada orang lain. Hal ini sering kita kenal dengan perundungan
(bully). Selain itu, pelecehan psikologis juga dapat terjadi ketika orangtua
mengabaikan keberadaan anak.
Dampak buruk pelecehan psikologi anak antara lain
perkembangan mental yang lambat, kesulitan memiliki hubungan yang sehat, hingga
dapat memicu masalah di sekolah. Selain itu, pelecehan psikologis pada anak
juga dapat mengakibatkan gangguan seperti kecemasan, stres, depresi
pascatrauma, dan penurunan tingkat percaya diri.
Tak dapat dipungkiri, menjadi orang tua merupakan salah
satu tugas yang berat. Meski cedera akibat pelecehan psikologis tidak terlihat,
namun banyak dampak negatifnya pada anak. Jika perlu, konsultasikan
permasalahan psikologi anak pada psikolog atau dokter anak.
Ditinjau oleh: dr. Allert Benedicto Ieuan Noya
Referensi
Rizvi, S. &
Najam, N. NCBI (2014). Parental Psychological Abuse toward children and Mental
Health Problems in adolescence. Pakistan Journal of Medical Sciences, 30(2):
256-269.
The South African
College Applied Psychology (2017). 5 Important Things Child Psychology Teaches
Us About Children.
Landers, C. The
Consultative Group on Early Childhood Care and Development. Early Childhood
Development Froom Two to Six years of Age.
Legg, T.
Healthline (2018). Child Emotional and Psychological Abuse
Shroff, A. Web MD
(2017). Piaget Stages of Development
0 komentar:
Posting Komentar