Belajar
Mengendalikan Emosi dari Rasulullah
REPUBLIKA.CO.ID, Dan, apabila mengingat Allah lalu
berlindung kepada-Nya dari kejahatan setan maka akan menghasilkan ketenteraman
hati secara signifikan. "Bila salah seorang dari kamu marah dalam keadan berdiri
hendalah duduk, bila kemarahan masih belum hilang hendaklah ia berbaring."
(HR Ahmad).
Dalam ilmu jiwa, akar dari emosi adalah ketidakpuasan
terhadap sesuatu. Saat berlindung kepada Allah dari setan berarti dia mengakui
bahwa emosi adalah perbuatan setan, dan emosi bisa dihalau dengan cara meyakini
bahwa kebaikan dan keburukan semua datang dari Allah dan dia harus selalu rida
dengan ketentuan-Nya.
Saat Rasul SAW melihat seorang sedang marah besar beliau
bersabda, "Aku akan ajarkan kalimat-kalimat kalau dia membacanya akan
hilang kemarahannya. Kalau dia mengucapkan A'udzubillahi min as syaithoni ar
rajiim pasti akan hilang amarahnya." (HR Bukhari dan Muslim).
Belakangan ini sering terjadi kerusuhan, tawuran, dan
tindakan anarkis. Sudah pasti hal itu diawali emosi yang tidak terkendali.
Orang kuat dalam Islam adalah orang yang mampu mengendalikan amarahnya. Agar
tidak marah kita harus mengingat Allah yang selalu mengawasi kita dan bersikap
toleran. Obat manjur ketegangan jiwa adalah sikap toleran.
0 komentar:
Posting Komentar