Mana Istighfar dan
Keutamaanya
Apa rahasia di balik istighfar sehingga Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak
mengucapkannya?
Istighfar terasa seperti ucapan yang ringan, pendek dan
mudah diucapkan. Namun, tahukah Anda bahwa ucapan ini mengandung kedalaman
makna dan manfaat yang demikian besar?
Bahan kajian
1. Ma'na istighfar
2. Perintah istighfar & taubat
3. Rasulullah dawam istighfar
4. Keutamaan Istifhfar
5. Sayyidul Istighfar
1. Ma'na Istighfar
Istighfar (Arab: إستغفار, Istiġfār) atau Astaghfirullah (أستغفر الله ʾastaġfiru l-lāh) adalah tindakan meminta
maaf atau memohon keampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam. Hal
ini merupakan perbuatan yang dianjurkan dan penting di dalam ajaran Islam. Tindakan
ini secara harfiah dilakukan dengan mengulang-ulang perkataan dalam bahasa Arab
astaghfirullah, yang berarti "Saya memohon ampunan kepada Allah".
(Wikipedia)
2. Perintah
Istighfar & Taubat
وَأَنِ اسْتَغْفِرُوْا
رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْا إِلَيْهِ (هود: 3)
“Dan
hendaklah kamu mohon ampun kepada Tuhanmu, kemudian bertaubatlah kepada-Nya
(QS. Hud,11: 3)
Dalam
bentuk pujian kepada ahli Istighfar, seperti:
وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ
بِاْلأَسْحَارِ (ال عمران 15
“Dan
orang-orang yang membaca Istighfar di waktu-waktu sahur”
(QS. Ali
Imran,3:15)
وَ الَّذِيْنَ إِذَا
فَعَلُوْا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوْا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوْا اللهَ
فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ اللهُ وَلَمْ
يُصِرُّوْا عَلَى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ(ال عمران: 135)
“Dan
orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka;
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah?! Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”. (QS. Ali Imran,
3:135)
3.
Rasulullah Selalu Beristighfar
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَاللَّهِ إِنِّى
لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ
مَرَّةً
“Demi
Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari
lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)
Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai
sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu
bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
Hudzaifah
radhiyallahu ‘anhu berkata:
كَانَ فِى لِسَانِى ذَرَبٌ عَلَى
أَهْلِى لَمْ أَعْدُهُ إِلَى غَيْرِهِ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله
عليه وسلم-
“Dulu
lisanku biasa berbuat keji kepada keluargaku. Namun, aku tidaklah menganiaya
yang lainnya. Kemudian aku menceritakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَيْنَ أَنْتَ مِنَ
الاِسْتِغْفَارِ يَا حُذَيْفَةُ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ كُلَّ يَوْمٍ
مِائَةَ مَرَّةٍ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
“Mana
istigfarmu, wahai Hudzaifah? Sesungguhnya aku selalu beristigfar kepada Allah
setiap hari sebanyak 100 kali dan aku juga bertaubat kepada-Nya.” (HR. Ahmad.
Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sabda Nabi ‘…إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ’ adalah shohih lighoirihi yaitu shohih
namun dilihat dari jalur lainnya yang lebih kuat atau semisal dengannya.
Sedangkan sanad hadits ini dho’if)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
مَا أَصْبَحْتُ غَدَاةً قَطٌّ
إِلاَّ اِسْتَغْفَرْتُ اللهَ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Tidaklah
aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali
aku beristigfar pada Allah sebanyak 100 kali.” (HR. An Nasa’i. Dishohihkan oleh
Syaikh Al Albani di Silsilah Ash Shohihah no. 1600)
Dari Ibnu
Umar, beliau mengatakan bahwa jika kami menghitung dzikir Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam satu majelis, beliau mengucapkan,
رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ
عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
‘Robbigfirliy
wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohim’ [Ya Allah ampunilah aku dan
terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang] sebanyak 100 kali. (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al
Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 556)
4.
Keutamaan Istighfar
a. Dicintai
Allah
b. Diampuni
dosa
c. Mendapat
balasan surga
d. Melancarkan
rizqi
e. Menambah
kesejahteraan
f. Mendapat
keberuntungan
g.
Mengecewakan syaithan
5. Sayyidul
Istighfar
Inilah
sayyidul istighfar yang harus kita dawamkan, in sya Allah, Allah akan
mengampuni dosa kita, bila kita ikhlas melakukannya, juga taubatan nasuha.
وَعَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ
رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( سَيِّدُ
اَلِاسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُولَ اَلْعَبْدُ اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ
إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ
مَا اِسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ
عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي; فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ
اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ ) أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ
Dari
Syaddad Ibnu Aus Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Permohonan ampunan (istighfar) yang paling utama ialah
seorang hamba membaca (artinya: "Ya Allah Engkaulah Tuhanku tidak ada
Tuhan selain Engkau yang telah menciptakan diriku aku hamba-Mu aku selalu
berada dalam ikatan-Mu dan perjanjian-Mu selama aku mampu aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan yang aku perbuat aku mengaku kepada-Mu dengan dosaku
maka ampunilah aku sebab tiada yang akan mengampuni dosa selain Engkau)."
HR. Bukhari.
Catatan :
Istighfar
harus 1 paket dengan taubat.
Wassalam
IMAS
KARYAMAH, M.Pd
Kabidgar
Pengembangan Dakwah PW Persistri Jawa Barat
0 komentar:
Posting Komentar