Jurus Sehat
Rasulullah, Thibbun Nabawi Millenial ala dr Zaidul Akbar
Jakarta - Nama dr Zaidul Akbar mungkin tidak asing bagi
pengguna aktif media sosial. Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro (FK UNDIP) ini populer dengan Jurus Sehat Rasulullah (JSR), yang
intinya ada pada penerapan pola hidup sehat.
"Bagi yang sering mendengar atau membaca mungkin
tahu tentang thibbun nabawi. Nah, JSR ini adalah thibbun nabawi yang namanya
diganti supaya tidak terlalu umum. Bahasanya juga diganti dengan yang sedikit
bergaya millenial. Intinya adalah menjadikan agama sebagai tuntutan kesehatan
dan kehidupan," kata dr Zaidul ditemui di kawasan Jatiasih, Kota Bekasi.
Menurut dr Zaidul, penerapan JSR tidak sulit dan murah
alias low budget. Siapa saja bisa menerapkan JSR selama memang berkomitmen
hidup sehat untuk memperbaiki ketaatannya pada Tuhan Yang Maha Esa. Berikut 3
poin utama JSR.
1. Halal dan thayyib
Menurut dr Zaidul, prinsip halal sebetulnya tidak cukup
untuk memilih makanan yang sebaiknya dikonsumsi. Prinsip thayyib atau tidak
berdampak buruk pada badan juga harus diterapkan sebelum mengkonsumsi hidangan.
Prinsip lainnya adalah tidak berlebihan alias secukupnya yang standarnya
berbeda pada tiap orang.
"Thayyib adalah tidak zalim pada badan. Mie instan
dan fast food halal tapi nggak thayyib karena bikin masalah. Terkait porsi
makan, saya mengembalikannya pada aturan yang ada yaitu 1/3 untuk makanan, 1/3
untuk air, dan 1/3 untuk udara," kata dr Zaidul
Selain itu, coba kembalikan ke hati masing-masing apakah
porsi makannya cukup atau berlebih karena tidak ada bejana yang lebih buruk
daripada perut manusia," lanjutnya.
2. Menggunakan yang ada di sekitar
Penerapan JSR lekat dengan sayur, buah, berbagai jenis
rimpang, madu, dan kurma. Dalam akun medsosnya, dr Zaidul juga kerap mengunggah
berbagai resep makanan dan minuman untuk memperbaiki kesehatan tubuh. Menurut
dr Zaidul, resep tersebut sebetulnya tidak kaku atau bisa dibuat dengan
berbagai bahan yang ada di lingkungan sekitar.
"Bisa bikin sendiri asal tahu konsep dasarnya, yaitu
stop dulu segala asupan yang bikin sakit. Selanjutnya bisa belajar berbagai
jenis biji-bijian, rimpang, dan bahan lain yang punya beragam vitamin dan
mineral. Herbal ini belum banyak diketahui manfaat dengan pasti, tapi yakin Allah
SWT nggak mungkin meracuni kita," kata dr Zaidul.
3. Sehat untuk ibadah
Terkait porsi yang tidak berlebihan, dr Zaidul
mengingatkan makan tidak hanya dilakukan supaya kenyang. Makan sebagai bagian
dari pola hidup sehat dilakukan untuk memperbaiki ibadah dan ketaatan. Dengan
keyakinan dan pola pikir tersebut, tubuh otomatis melakukan segala hal yang
baik dan menolak semua yang berdampak buruk.
"Kenapa sekarang banyak orang gemuk? Karena makan
berdasarkan nafsu. Padahal bagaimana bisa merasakan sensasi ibadah jika terlalu
banyak makan, yang ada rasanya malas dan ngantuk. Belum lagi masalah
kolesterol, diabetes, dan gangguan lain karena makan berdasarkan keinginan.
Makan bukan untuk kenyang tapi supaya bisa beribadah dengan baik," kata dr
Zaidul.
1 komentar:
Numpang promo ya gan
kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
Posting Komentar